Andjar Asmara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ada berapa?
 
(27 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
|birth_name = Abisin Abbas
|birth_date = {{Birth date|df=yes|1902|02|26}}
|birth_place =
{{negara|Belanda}}
[[Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Solok|Alahan Panjang]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia- Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|df=yes|1961|10|20|1902|02|26}}
|death_place =

[[Cipanas, Cianjur|Cipanas]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|known_for = [[Jurnalisme]], karya [[drama]], [[film]]
}}
'''Abisin Abbas''' ({{lahirmati|[[Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Solok|Alahan Panjang]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia- Belanda]]|26|2|1902|[[Cipanas, Cianjur|Cipanas]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]|20|10|1961}}), lebih dikenal dengan [[nama samaran]] '''Andjar Asmara''', merupakan seorang penulis drama dan [[sutradara]] film yang terlibat dalam perfilman di [[Hindia- Belanda]]. Lahir di [[Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Solok|Alahan Panjang]], [[Sumatera Barat]], ia mendapatkansemula pekerjaanbekerja sebagai wartawan di [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]). IaBerikutnya, kemudiania berpindahpindah ke [[Kota Padang|Padang]] dan menjadi penulis drama untuk ''Padangsche Opera''; di sana ia mengembangkan sebuah gaya drama yang mengutamakan [[dialog]]. SekembalinyaKembali lagi ke Batavia pada tahun 1929, Andjar menghabiskan waktu tiga tahun sebagai kritikus film dan teater. Pada tahun 1930, ia bergabung dengan kelompok drama [[Dardanella]] sebagai penulis, sampai akhirnya mereka pergi ke [[India]] untuk memfilmkan karya drama Andjar bernama ''Dr Samsi''.
 
Andjar meninggalkan Dardanella pada tahun 1936 dan mendirikan kelompok sandiwara Bolero, lalu bergabung dengan suatu penerbit, tempat ia mengadaptasi film dalam bentuk serial. Pada tahun 1940, ia diminta untuk bergabung dengan Java Industrial Film milik [[The Teng Chun]], dan di sana Andjar menyutradarai dua film. Selama [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|pendudukan Jepang]], ia terus bergabung dengan teater, lalu kembali ke dunia film pada tahun 1948. Dalam periode ini, ia menyutradarai tiga film serta menulis empat [[skenario]]; Andjar juga menulis sebuah novel, ''Noesa Penida'', pada tahun 1950. Pada tahun-tahun terakhirnya, Andjar terus menjadi kritikus film sekaligus menulis serial. Ia dikenang sebagai salah satu tokoh besar dunia teater Indonesia dan salah satu sutradara [[pribumi]] pertama, walaupun Andjar tidak mempunyai peran kreatif yang besar dalam film-film tersebut.
 
== Kehidupan awal dan teater ==
Andjar dilahirkan dengan nama Abisin Abbas{{sfn|Encyclopedia of Jakarta, Andjar Asmara}} di [[Alahan Panjang]], [[Sumatera Barat]], pada tanggal 26 Februari 1902. Ia tertarik dengan dunia [[sandiwara]] saat masih muda setelah menonton sebuah pementasan dari kelompok [[stambul]] Wayang Kassim dan Juliana Opera.{{sfn|Said|1982|pp=136–137}}{{sfn|Cohen|2003|pp=215–216}} Bersama teman-temannya, Andjar belajar cara pementasan dengan pura-pura memainkan peran yang ditonton malam sebelumnya.{{sfn|TIM, Andjar Asmara}} Setelah menyelesaikan pendidikannya di tingkat [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]] (setara dengan [[Sekolah Menengah Pertama|SMP]] sekarang), - pertama di sekolah ber[[bahasa Melayu]] kemudian di sekolah Belanda{{sfn|Eneste|2001|p=23}} – ia berpindah ke [[Batavia]] (kini [[Jakarta]]) dan bekerja sebagai [[wartawan]] ''freelance'' pada ''[[Bintang Timoer]]'' dan ''[[Bintang Hindia]]''; ia mungkin sempat bekerja di perkebunan pula.{{sfn|TIM, Andjar Asmara}}{{sfn|I.N.|1981|p=212}}
 
Sekitar tahun 1925, karena tidak puas dengan hasilnya di Batavia, Andjar pergi ke [[Padang]] dan menjadi wartawan untuk [[koran|harian]] ''[[Sinar SoemateraSoematra]]'' sekaligus menjadi penulis untuk kelompok sandiwara [[Padangsche Opera]].{{sfn|Said|1982|pp=136–137}}{{sfn|Filmindonesia.or.id, Dr Samsi}} Gaya tulisan Andjar lebih alami dibandingdibandingkan jenis sandiwara kontemporer, seperti bangsawan dan stambul, sebab ia menggunakan [[dialog]] sebagai bahan pokok dari drama itu dan bukan nyanyian;{{sfn|TIM, Andjar Asmara}} gaya Andjar ini disebut dengan nama ''tonil'', yang berasal dari sebuah kata dalam [[bahasa Belanda]].{{sfn|Cohen|2003|pp=215–216}} Beberapa karya yang ia tulis untuk Padangsche Opera adalah adaptasi dari ''[[Melati van Agam]]'', sebuah roman yang ditulis [[Parada Harahap|Swan Pen]] pada tahun 1923,{{efn|Swan Pen mungkin [[Parada Harahap]], yang sebelumnya pernah menjadi redaktur Andjar di ''Bintang Hindia'' {{harv|I.N.|1981|p=213}}.}}{{sfn|TIM, Andjar Asmara}}{{sfn|Biran|2009|pp=99, 108}} serta ''[[Sitti Nurbaya]]'', yang ditulis pada tahun 1923 oleh [[Marah Roesli]].{{sfn|Cohen|2003|pp=215–216}} Sandiwara-sandiwara ini diterima dengan baik.{{sfn|TIM, Andjar Asmara}}
 
Pada akhir dekade 1920-an, setelah menghabiskan waktu dua tahun di [[Medan]] sebagai wartawan untuk ''Sinar Soematra'',{{sfn|I.N.|1981|p=214}} Andjar kembali ke Batavia. Pada tahun 1929 ia mendirikan majalah ''Doenia Film''; majalah ini merupakan versi [[bahasa Melayu]] dari majalah berbahasa Belanda ''Filmland'' dan dipenuhi dengan tulisan mengenai teater dan film domestik. {{sfn|Said|1982|pp=136–137}}{{sfn|Biran|2009|pp=43–44}} Pada saat itu, sinema di Hindia- Belanda baru mulai muncul: film lokal pertama, ''[[Loetoeng Kasaroeng]]'', dibuat pada tahun 1926, dan empat film lain dibuat pada tahun 1927 dan 1928.{{sfn|Biran|2009|p=379}} Andjar banyak menulis tentang karya teater dan film lokal. Menutur kritikus film Indonesia Salim Said, Andjar menjadi penasihat untuk pemasaran film ''[[NyaiNjai Dasima (film 1929)|Njai Dasima]]'' pada tahun 1929; pemasaran itu menegaskan bahwa pemain ''Njai Dasima'' kesemuanya orang pribumi.{{efn|Dalam tahun 1920-an, [[Kebangkitan Nasional Indonesia]] menjadi pendorong kuat untuk kesatuan bangsa Indonesia; pada tahun 1928 [[Sumpah Pemuda]] dibacakan di [[Kongres Pemuda 1928|Kongres Pemuda Kedua]] dan mengakui semua penduduk asli dari nusantara Indonesia sebagai satu bangsa {{harv|Ricklefs|2001|p=233}}. }}{{sfn|Said|1982|p=20}} Pada tahun 1930, Andjar meninggalkan ''Doenia Film'' dan posisinya sebagai redaktur digantikan oleh [[Bachtiar Effendi]].{{sfn|Biran|2009|pp=6, 14, 20}}
 
Andjar menjadi penulis untuk kelompok sandiwara [[Dardanella]] pada bulan November 1930, bekerja di bawah pendiri kelompok itu Willy A. Piedro; ia bergabung dengan mereka karena beranggapan bahwa Dardanella mengutamakan kesenian dan bukan uang. Bersama kelompok sandiwara itu, Andjar menerbitkan berbagai naskah drama dan menulis beberapa lagi, termasuk ''Dr Samsi'' dan ''Singa Minangkabau'', khusus untuk Dardanella.{{sfn|TIM, Andjar Asmara}}{{sfn|Biran|2009|pp=6, 14, 20}} Dalam periode ini, ia juga menjadi kritikus teater dan menulis beberapa karangan mengenai sejarah teater Indonesia.{{sfn|Cohen|2006|pp=347, 402}} Pada tahun 1936, Andjar pergi ke India bersama Dardanella untuk membuat film berdasarkan naskah ''Dr Samsi'', yang menceritakan seorang doktor yang diperas setelah asistennya mengetahui bahwa doktor itu mempunyai anak haram.{{sfn|Said|1982|pp=136–138}}{{sfn|Biran|2009|p=23}} Namun, film itu tidak jadi dibuat dan Andjar meninggalkan India bersama istrinya [[Ratna Asmara|Ratna]].{{sfn|Biran|2009|p=25}}{{sfn|JCG, Dardanella}}
 
== Dunia film ==
[[Berkas:Ratna Asmara p298.JPG|thumbjmpl|uprightlurus|alt=Seorang wanita dengan rambut terikat, yang menatap kamera dan tersenyum|Istri Andjar, [[Ratna Asmara]], merupakan sutradara wanita pertama dalam sejarah Indonesia.]]
Sekembali ke Hindia- Belanda, Andjar mendirikan kelompok sandiwara Bolero bersama Bachtiar Effendi, tetapi pada tahun 1940 ia meninggalkan kelompok itu dan mulai bekerja di Penerbit Kolf di [[Surabaya]]. Bachtiar kemudian menjadi pemimpin Bollero,{{sfn|Said|1982|pp=136–138}} yang lebih banyak terpolitisasi.{{sfn|Bayly|Harper|2007|p=116}} Di Kolf, Andjar menjadi redaktur majalah ''Poestaka Timoer''.{{sfn|Encyclopedia of Jakarta, Andjar Asmara}} Karena tugasnya termasuk membuat sinopsis film, Andjar mulai lebih terlibat dengan dunia sinema. Kemudian ia diminta oleh [[The Teng Chun]] untuk menyutradarai sebuah film untuk Java Industrial Film (JIF);{{sfn|Said|1982|pp=136–137}} dengan demikian, ia menjadi salah satu dari berbagai tokoh teater yang masuk ke film setelah berhasilnya ''[[Terang Boelan]]'' garapan [[Albert Balink]] pada tahun 1937.{{sfn|Said|1982|p=27}}{{sfn|Biran|2009|p=169}}
 
Setelah menangani pemasaran untuk ''[[Rentjong Atjeh]]'' (1940){{sfn|Biran|2009|p=210}} Andjar membuat film pertamanya, ''[[Kartinah]]'', pada tahun 1940.{{sfn|Said|1982|pp=136–137}}{{sfn|Biran|2009|p=213}} Film cinta ini, yang dibintangi Ratna Asmara, dikritik oleh kaum intelektual, yang beranggapan bahwa film tersebut tidak mempunyai nilai pendidikan.{{sfn|Biran|2009|p=266}} Pada tahun 1941, Andjar menggarap ''[[Noesa Penida (film 1941)|Noesa Penida]]'', sebuah film tragedi yang terjadi di [[Bali]], untuk JIF;{{sfn|Biran|2009|p=217, 278}} film ini [[Noesa Penida (film 1988)|didaur ulang pada tahun 1988]].{{sfn|Filmindonesia.or.id, Filmografi}} Dalam film ini, Andjar tidak mempunyai peran kreatif yang berarti, sehingga jurnalis [[Eddie Karsito]] menyebutnya sebagai pelatih dialog. Sudut kamera dan tempat rekaman dipilih oleh [[sinematografer]], yang cenderung berperan sebagai [[Produser film|produser]] pula.{{sfn|Karsito|2008|p=23}}
 
Selama [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|pendudukan Jepang]] dari tahun 1942 sampai tahun 1945, industri film Hindia- Belanda hampir punah; hanya satu studio yang tetap buka, dan hampir semua film yang dihasilkan merupakan propaganda Jepang yang ditujukan untuk mendukung gagasan [[Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya|Asia Raya]].{{sfn|Biran|2009|pp=334–351}} Andjar tidak terlibat dalam film ini, biarpun tertarik dengan nilai artistik [[film Jepang]].{{sfn|Said|1982|p=35}} Meskipun ia menulis cerita pendek selama waktu ini, tiga di antaranya [[Daftar literatur yang diterbitkan Asia Raja|diterbitkan]] oleh koran pro-Jepang ''[[Asia Raja]]'' pada [[1942]],{{sfn|Mahayana|2007|pp=209–215}} ia lebih mengutamakan teater dan membentuk kelompok sandiwara Tjahaya Timoer.{{sfn|Biran|2009|p=329}} Ia juga sering mengunjungi Pusat Kebudayaan (''Keimin Bunka Sidosho'') di [[Jakarta]], tempat [[D. Djajakusuma]] dan [[Usmar Ismail]] diajari soal perfilman. Kedua orang itu kemudian menjadi sutradara terkemuka pada dekade 1950-an.{{efn|Film ''[[Darah dan Doa]]'' karya Usmar Ismail, yang dirilis pada tahun 1950, biasanya disebut sebagai film Indonesia pertama {{harv|Biran|2009|p=45}}, sementara Djajakusuma menjadi terkenal karena unsur budaya lokal dalam filmnya {{harv|Sen|Hill|2000|p=156}}.}}{{sfn|Said|1982|p=34}}
 
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]], Andjar kembali ke dunia jurnalisme. Ia berpindah ke [[Purwokerto]] dan memimpin harian ''Perdjoeangan Rakjat''.{{sfn|Encyclopedia of Jakarta, Andjar Asmara}} Setelah koran itu tutup,{{sfn|I.N.|1981|p=215}} pada akhir dekade 1940-an ia kembali ke dunia film, bekerja sama dengan Usmar Ismail pada tahun 1948 untuk menggarap ''Djauh di Mata'' untuk [[NICA]].{{sfn|Said|1982|pp=36–37}} Ini disusul dua film lagi, ''[[Anggrek Bulan (film)|Anggrek Bulan]]'' (1948) dan ''Gadis Desa'' (1949); kedua film ini didasarkan pada naskah drama yang sudah ditulis beberapa tahun sebelumnya.{{sfn|Encyclopedia of Jakarta, Andjar Asmara}} Pada tahun 1950, Andjar menerbitkan novelnya semata wayang, ''Noesa Penida'', yang mengkritik [[sistem kasta Bali]] dengan mengikuti cerita cinta dua orang dari berbeda [[kasta]].{{sfn|Mahayana|Sofyan|Dian|1995|pp=86–88}} Ia juga menulis dan menerbitkan adaptasi film Indonesia dalam bentuk serial.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Abisin Abbas}}
 
Skenario untuk ''Dr Samsi'' akhirnya dijadikan film pada tahun 1952 dengan sutradara Ratna Asmara; ia telah menjadi sutradara wanita Indonesia pertama dengan film ''Sedap Malam'', yang ditulis Andjar, pada tahun 1950. Film ''Dr Samsi'' ini dibintangi Ratna dan Raden Ismail.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Dr Samsi}}{{sfn|Swestin|2009|p=104}} Pada tahun 1955 Andjar memimpin [[Festival Film Indonesia]] pertama; keputusan dewan juri sempat menjadi heboh karena dua film, ''[[Lewat Djam Malam]]'' garapan Usmar Ismail dan ''[[Tarmina]]'' garapan [[Lilik Sudjio]], dijadikan [[Penghargaan FFI untuk Film Bioskop Terbaik|Film Terbaik]]. Para kritikus beranggapan bahwa ''Lewat Djam Malam'' jauh lebih baik, dan menyindir bahwa [[Djamaluddin Malik]], yang menjadi produser ''Tarmina'', telah memengaruhi keputusan juri.{{efn|{{harvtxt|Said|1982|p=44}} menulis bahwa Djamaluddin pernah melakukan hal yang sama pada tahun 1954, dalam suatu acara pemilihan aktris favorit, sehingga artis Persari yang dipilih.}}{{sfn|Said|1982|p=43}} Pada tahun 1958 ia menjadi ketua redaksi majalah film ''Varia'', dengan bantuan Raden Ariffien. Andjar menduduki jabatan itu hingga ia meninggal pada tanggal 20 Oktober 1961{{sfn|Encyclopedia of Jakarta, Andjar Asmara}}{{sfn|Pringgodigdo|Shadily|1973|pp=96–97}} di [[Cipanas, Cianjur|Cipanas]], [[Jawa Barat]], dalam perjalanan ke [[Bandung]].{{sfn|Filmindonesia.or.id, Abisin Abbas}} dan dimakamkan di [[Jakarta]].{{sfn|Pringgodigdo|Shadily|1973|pp=96–97}}
 
== Peninggalan ==
Karya tonil Andjar cenderung berdasarkan pengalaman sehari-hari, bukan dari cerita pahlawan dan perang kuno yang biasa pada zaman itu.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Dr Samsi}} Mengenai karya drama Andjar, kritikus sastra Indonesia [[Bakri Siregar]] menulis bahwa karya Andjar, serta yang ditulis [[Njoo Cheong Seng]], memperbarui genre itu sehingga pada umumnya karaya drama di Indonesia menjadi lebih realis. Namun, ia beranggapan bahwa konflik dalam karya-karya ini masih kurang.{{sfn|Siregar|1964|p=68}} Andjar beranggapan bahwa pertunjukkan Padangsche Opera mempengaruhi kelompok sandiwara lain di seluruh Sumatera Barat, sehingga mereka mulai menggunakan drama dalam bentuk ''toneel''.{{sfn|Cohen|2003|pp=215–216}}{{sfn|Cohen|2006|p=347}}
 
Matthew Isaac Cohen, seorang ahli seni pentas Indonesia, menyatakan bahwa Andjar merupakan "kritikus teater Indonesia yang terkemuka dipada masa kolonial",{{efn|Asli: "''Indonesia's foremost theater critic during the colonial period''"}} dan menyatakan bahwa Andjar banyak menulis tentang sejarah teater di Nusantara. Namun, Cohen berpendapat bahwa Andjar juga berusaha untuk meninggikan tonil sehingga dijauhi dari stambul yang ada dulu.{{sfn|Cohen|2006|pp=347–348, 394}} Bahkan setelah masuk ke industri film, Andjar merasa bahwa sandiwara itu lebih penting daripada sinema untuk kemajuan bangsa.{{sfn|Biran|2009|p=25}} Namun, wartawan Indonesia Soebagio I.N. menulis bahwa Andjar tetap lebih dikenal untuk kerjanya dalam bidang film.{{sfn|I.N.|1981|p=212}}
 
Andjar merupakan salah satu sutradara pribumi pertama, dengan Bachtiar Effendi, Soeska, dan Inoe Perbatasari.{{efn|Sutradara-sutradara pertama di Hindia- Belanda, misalkan L. Heuveldorp, [[G. Kruger]], Wong bersaudara, dan [[Lie Tek Swie]], berketurunan Eropa atau Tionghoa {{harv|Biran|2009|pp=97, 102}}}}{{sfn|Said|1982|p=107}} Said menulis bahwa Andjar terpaksa mengikuti kehendak produser film [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], sehingga karya ini memiliki tujuan utama komersial dan bukan artistik.{{sfn|Said|1982|p=30}} Kritikus film Indonesia [[Misbach Yusa Biran]] menulis bahwa Andjar dan rekan-rekannya, ketika bergabung dengan JIF, membawa ide-ide baru yang membantu perusahaan itu berjaya hingga masuknya Jepang;{{sfn|Biran|2009|p=220}} dalam dua tahun itu JIF dan anak perusahaannya membuat lima belas film.{{sfn|Biran|2009|pp=383–385}}
 
== Filmografi ==
[[Berkas:Kartinah poster.jpg|150px|thumbjmpl|uprightlurus|Poster ''Kartinah'', film pertama Andjar]]
* ''[[Kartinah]]'' (1940) – sutradara dan penulis
* ''Noesa Penida'' (1941) – sutradara dan penulis
* ''[[Djaoeh Dimata]]'' (1948) – sutradara dan penulis
* ''[[Anggrek Bulan (film)|Anggrek Bulan]]'' (1948) – sutradara
* ''Gadis Desa'' (1949) – sutradara dan penulis
* ''Sedap Malam'' (1950) – penulis
* ''[[Pelarian dari Pagar Besi]]'' (1951) – penulis
* ''Musim Bunga di Selabintana'' (1951) – penulis
* ''Dr Samsi'' (1952) – penulis
* ''[[Noesa Penida (film 1988)|Noesa Penida (Pelangi Kasih Pandansari)]]'' (1988) – penulis
{{clear}}
 
== Keterangan ==
{{notelist}}
==Rujukan Referensi ==
'''Catatan kaki'''
{{reflist|30em}}
Baris 68 ⟶ 72:
'''Bibliografi'''
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{Cite encyclopedia
| last1 =Pringgodigdo
| first1 =Abdul Gaffar
| author1-link =Abdoel Gaffar Pringgodigdo
|last2=Shadily
|first2=Hassan
| encyclopedia =Ensiklopedi Umum
| title =Andjar Asmara
| url =http://books.google.ca/books?id=BJrFsQ0SwzgC
| language =Indonesian
| year =1973
| publisher =Kanisius
| oclc =4761530
| pages =96–97
| ref =harv
}}
* {{cite book
| last = Eneste
| first = Pamusuk
| year = 2001
| language = Indonesian
| title = Buku Pintar Sastra Indonesia
| trans_title = Handbook of Indonesian Literature
| publisher = Kompas
| edition = 3rd
| location = Jakarta
| isbn = 978-979-9251-78-7
| ref = harv
}}
* {{cite web
|title=Abisin Abbas
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b9bad3846f1c_andjar-asmara
Baris 104 ⟶ 108:
|location=Jakarta
|accessdate=7 August 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/69jM1e7P0?url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b9bad3846f1c_andjar-asmara
|archivedate=7 August 2012-08-07
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Abisin Abbas}}
|dead-url=no
}}
* {{cite book
|title=Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia
|language=Indonesian
|last=Mahayana
|first=Maman S.
|publisher=RajaGrafindo Persada
|location=Jakarta
|ref=harv
|isbn=978-979-769-115-8
|year=2007
}}
* {{cite bookweb
|title=Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia
|language=Indonesian
|last=Mahayana
|first=Maman S.
|publisher=RajaGrafindo Persada
|location=Jakarta
|ref=harv
|isbn=978-979-769-115-8
|year=2007
}}
*{{cite web
|title=Andjar Asmara
|url=http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/709
Baris 126 ⟶ 131:
|ref={{sfnRef|Encyclopedia of Jakarta, Andjar Asmara}}
|accessdate=7 August 2012
|archivedate=7 August 2012-08-07
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/69jK75pUT?url=http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/709
|dead-url=yes
}}
*{{cite web
* {{cite web
|url=http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/andjar.html
|title=Andjar Asmara
|publisher=[[Taman Ismail Marzuki]]
|accessdate=2 September 2012
|archivedate=2 September 2012-09-02
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6AMwC5VtN?url=http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/andjar.html
|ref={{sfnRef|TIM, Andjar Asmara}}
|dead-url=no
}}
* {{cite book
|title=Sejarah Film 1900–1950: Bikin Film di Jawa
|last=Biran
|first=Misbach Yusa
|author-link=Misbach Yusa Biran
|location=Jakarta
|publisher=Komunitas Bamboo working with the Jakarta Art Council
|year=2009
|isbn=978-979-3731-58-2
|ref=harv
}}
* {{cite bookjournal
|title=Sejarah Film 1900–1950: Bikin Film di Jawa
|last=Biran
|first=Misbach Yusa
|author-link=Misbach Yusa Biran
|location=Jakarta
|publisher=Komunitas Bamboo working with the Jakarta Art Council
|year=2009
|isbn=978-979-3731-58-2
|ref=harv
}}
*{{cite journal
|last=Cohen
|first=Matthew Isaac
|url=http://digirep.rhul.ac.uk/file/df8cdd75-d82b-c43b-6c8b-be52abbbc6a4/1/CohenClouds.pdf
|title=Look at the Clouds: Migration and West Sumatran 'Popular' Theatre
|trans_title=Menatap Awan: Migrasi dan Teater 'Populer' SumatraSumatera Barat
|language=Inggris
|journal=New Theatre Quarterly
Baris 171 ⟶ 178:
|location=Cambridge
|ref=harv
|archivedate=3 September 2012-09-02
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6AOAFOi58?url=http://digirep.rhul.ac.uk/file/df8cdd75-d82b-c43b-6c8b-be52abbbc6a4/1/CohenClouds.pdf
|accessdate=3 September 2012
|dead-url=no
}}
*{{cite book
* {{cite book
|last=Cohen
|first=Matthew Isaac
|url=http://books.google.ca/books?id=-fbw-06ovVIC
|title=The Komedie Stamboel: Popular Theater in Colonial Indonesia, 1891–1903
|trans_titletitle=The Komedie Stamboel: TeaterPopular PopulerTheater diin IndonesiaColonial KolonialIndonesia, 1891–1903
|titletrans_title=The Komedie Stamboel: PopularTeater TheaterPopuler indi ColonialIndonesia IndonesiaKolonial, 1891–1903
|language=Inggris
|year=2006
|publisher=Ohio University Press
|location=Athens
|isbn=978-0-89680-246-9
|ref=harv
}}
* {{cite book
| url = http://books.google.ca/books?id=0M4Pl_VCExgC
| title = Forgotten Wars: Freedom and Revolution in Southeast Asia
| trans_title = Perang yang Terlupakan: Kebebasan dan Revolusi di Asia Tenggara
| isbn = 978-0-674-02153-2
| last1 = Bayly
| first1 = Christopher Alan
| last2 = Harper
| first2 = Timothy Norman
| year = 2007
| ref = harv
| location = Cambridge
| publisher = Belknap Press
}}
* {{cite web
|title=Dardanella
|language=Inggris
Baris 209 ⟶ 217:
|url=http://www.jakarta.go.id/english/encyclopedia/detail/447
|accessdate=4 September 2012
|archivedate=4 September 2012-09-04
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6AQSv0XZ0?url=http://www.jakarta.go.id/english/encyclopedia/detail/447
|ref={{sfnRef|JCG, Dardanella}}
|dead-url=no
}}
*{{cite web
* {{cite web
|title=Dr Samsi
|language=Indonesian
Baris 221 ⟶ 230:
|location=Jakarta
|accessdate=7 August 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/69jLFswWd?url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-d007-52-843386_dr-samsi
|archivedate=7 August 2012-08-07
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Dr Samsi}}
|dead-url=no
}}
*{{cite web
* {{cite web
|title=Filmografi
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b9bad3846f1c_andjar-asmara/filmography
Baris 232 ⟶ 242:
|location=Jakarta
|accessdate=7 August 2012
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/69jLSwfx6?url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b9bad3846f1c_andjar-asmara/filmography
|archivedate=7 August 2012-08-07
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Filmografi}}
|dead-url=no
}}
* {{cite book
| last = I.N.
| first = Soebagijo
| year = 1981
| language = Indonesian
| title = Jagat Wartawan Indonesia
| trans_title = Universe of Indonesian Journalists
| publisher = Gunung Agung
| location = Jakarta
| oclc = 7654542
| ref = harv
}}
* {{cite book
|url=http://books.google.co.id/books?id=l4lSeZAZ2DMC
|title=Menjadi Bintang
|last1=Karsito
|first1=Eddie
|year=2008
|publisher=Ufuk Press
|location=Jakarta
|oclc=318673348
|ref=harv
}}
* {{cite book
| last = Mahayana
| first = Maman S.
| last2 = Sofyan
| first2 = Oyon
| last3 = Dian
| first3 = Achmad
| year = 1995
| title = Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern
| location = Jakarta
| publisher = Grasindo
| isbn = 978-979-553-123-4
| ref = harv
}}
* {{cite book
|title=Profil Dunia Film Indonesia
|last=Said
|first=Salim
|publisher=Grafiti Pers
|location=Jakarta
|year=1982
|oclc=9507803
|ref=harv
}}
* {{cite book
|title=A History of Modern Indonesia since c. 1200
|trans_title=Sejarah Indonesia Modern Sejak c. 1200
|language=Inggris
|last=Ricklefs
|first=M. C.
|authorlink=M. C. Ricklefs
|year=2001
|edition=ke-3
|publisher=Palgrave
|location=Hampshire
|ref=harv
|isbn=0-333-24380-3
|url=http://books.google.com/books?id=0GrWCmZoEBMC
}}
* {{cite book
|title=Media, Culture and Politics in Indonesia
|trans_title=Media, Budaya, dan Politik di Indonesia
|language=Inggris
|last1=Sen
|first1=Krishna
|last2=Hill
|first2=David T.
|year=2000
|publisher=Oxford University Press
|location=Melbourne
|isbn=978-0-19-553703-1
|url=http://books.google.com/books?id=xMhWm38KQcsC
|ref=harv
}}
* {{cite book
| last = Siregar
| first = Bakri
| year = 1964
| title = Sedjarah Sastera Indonesia
| volume = 1
| series =
| publisher = Akademi Sastera dan Bahasa "Multatuli"
| location = Jakarta
| oclc = 63841626
| ref = harv
}}
* {{cite journal
|title=In the Boys' Club: A Historical Perspective on the Roles of Women in the Indonesian Cinema 1926 – May 1998
|trans_title=Bersama para Pria: Pandangan Historis Mengenai Peran Wanita dalam Sinema Indonesia 1926 – May 1998
Baris 333 ⟶ 344:
|year=2009
|url=http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/iko/article/viewFile/18314/18162
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/69zwHVXHA?url=http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/iko/article/viewFile/18314/18162
|archivedate=18 August 2012-08-18
|ref=harv
|last=Swestin
Baris 344 ⟶ 355:
|publisher=Universitas Kristen Petra
|volume=3
*{{cite |journal=
}}
|access-date=2012-09-05
|dead-url=no
}}
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
{{Commons category}}
* {{IMDb name|4339453|Andjar Asmara}}
 
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Asmara, Andjar}}
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Sutradara film Hindia Belanda]]
[[Kategori:Seniman Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh perfilman Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Solok]]
 
{{Link FA|en}}