Angka Romawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Masa pra-Romawi dan Romawi kuno: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(44 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''<span lang="guc" dir="ltr">Angka</span> Romawi''' atau '''Bilangan Romawi''' adalah sistem penomoran yang berasal dari [[Romawi kuno]]. Sistem penomoran ini memakai [[huruf Latin]] untuk melambangkan angka numerik:
{| class="wikitable"
|-
Baris 37:
|}
'''Angka Romawi''' sangat umum digunakan sekarang ini, antara lain digunakan di [[jam]], bab [[buku]], penomoran sekuel [[film]], penomoran seri ''event'' [[olahraga]] seperti [[Olimpiade]].
 
 
 
Di dalam bahasa Indonesia, angka Romawi digunakan untuk penulisan bilangan tingkat, contoh abad XX (abad kedua puluh) dan Perang Dunia II (Perang Dunia Kedua).
 
== 13062012 ==
Penulisan pada angka romawi memakai empat macam jenis cara yaitu:
 
# Pengulangan
# Pengurangan
# Penjumlahan
# Gabungan
 
=== Pengulangan ===
Dalam sistem pengulangan, tidak semua Angka Romawi dapat ditulis ulang. Angka Romawi yang bisa diulang antara lain I, X, C, dan M. Sedangkan Angka Romawi yang tidak dapat diulang antara lain V, L, dan D. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
 
I = 1
 
II = 2
 
III = 3
 
IV = 4
 
Dari contoh tersebut, jelas bahwa setelah tiga kali pengulangan tidak akan diulangi kembali untuk kali keempat.
 
=== Pengurangan ===
Jika angka romawi yang lebih kecil ditulis didepan angka yang lebih besar ini artinya sistem pengurangan. Pengurangan yang demikian ini hanya dapat dilakukan satu kali. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh di bawah ini.
 
IV = 5 - 1 = 4
 
XL = 50 - 10 = 40
 
XC = 100 - 10 = 90
 
=== Penjumlahan ===
Jika bilangan romawi yang bernilai sama atau lebih kecil ditulis dibelakang bilangan romawi yang lebih besar ini artinya penjumlahan.
 
Dalam hal ini, penjumlahan hanya dapat dilakukan maksimal tiga kali. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh beri
19 011995
 
=== 19011995 ===
Selain dengan menggunakan sistem pengurangan dan sistem penjumlahan, terdapat sistem lain yaitu gabungan antara sistem pengurangan dan sistem penjumlahan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh di bawah ini.<ref>Matematika, rumus (2018). "[https://www.zinergi.id/2018/05/angka-romawi-tabel-dan-cara-penulisan.html Angka Romawi : Tabel dan Cara Penulisan Angka Romawi]". Diakses tanggal 2020-10-30.</ref>
 
XIV = 10 + (5 - 1) = 14
 
LIX = 50 + (10 - 1) = 50 + 9 = 59
 
CXLIV = 100 + (50 - 10) + (5 - 1) = 100 + 40 + 4 = 144
 
== Tabel angka Romawi ==
Baris 255 ⟶ 302:
| last1 = Ifrah
| title = The Universal History of Numbers: From Prehistory to the Invention of the Computer
| url = https://archive.org/details/universalhistory0000ifra
| others = Diterjemahkan oleh David Bellos, E. F. Harding, Sophie Wood, Ian Monk
| publisher = John Wiley & Sons
Baris 262 ⟶ 310:
Oleh karena itu, (I) tidak berasal dari huruf (I), tetapi dari torehan vertikal pada tongkat hitungan. Setiap torehan kelipatan lima dipotong ganda, misalnya ⋀, ⋁, ⋋, ⋌, dst., dan setiap kelipatan sepuluh dipotong silang (X), (IIIIΛIIIIXIIIIΛIIIIXII...), lebih seperti tanda talli Eropa saat ini. Hal ini menghasilkan suatu sistem posisi: ''Delapan'' pada tongkat penghitungan adalah delapan talli, IIIIΛIII. Dengan cara lain, dapat disingkat menjadi ΛIII (atau VIII), karena kehadiran Λ mengimplikasikan telah ada empat torehan sebelumnya. Lebih jauh lagi, ''delapan belas'' adalah talli kedelapan setelah sepuluh talli pertama, yang dapat disingkat X, dan menjadi XΛIII. Demikian pula angka ''empat'' pada tongkat adalah torehan I sebelum potongan Λ (V), sehingga dapat ditulis menjadi IIII atau IΛ (IV). Oleh karena itu, konsep sistem ini bukan penambahan atau pengurangan, tetapi urutan (ordinal). Ketika talli-talli tersebut diubah menjadi tulisan, tanda-tanda yang mudah diidentifikasikan dengan huruf-huruf Romawi saat itu adalah I, V, dan X.
 
Dalam talli, V atau X yang kesepuluh menerima coretan tambahan. Sehingga, 50 ditulis dengan variasi-variasi seperti N, И, K, Ψ, ⋔, dll., tetapi mungkin yang paling sering adalah bentuk ceker ayam seperti V dan I yang tumpang tindih: ᗐ. Bentuk itu kemudian diluruskan menjadi ⊥ (huruf T terbalik) hingga periode kekuasaan [[Augustus]], dan segera setelah itu diidentifikasi dengan huruf yang secara grafis menyerupai, yaitu L. Demikian pula, 100 ditulis dalam variasi-variasi Ж, ⋉, ⋈, H, atau dengan simbol-simbol untuk 50 seperti yang disebutkan di atas ditambah dengan sebuah coretan ekstra. Bentuk Ж (X dan I yang tumpang tindih) kemudian menjadi bentuk dominan. Bentuk itu lalu ditulis dengan variasi >I< atau ƆIC, kemudian disingkat menjadi Ɔ atau C, hingga akhirnya variasi C yang menjadi pilihan karena C merupakan singkatan dari {{lang|la|''centum''}}, bahasa Latin untuk "duaratus".
 
== Nilai khusus ==
Baris 337 ⟶ 385:
{{reflist}}
 
== Pautan luar ==
[[wikt:angka_Romawi|Angka Romawi]] at Wiktionary{{jenis aksara|state=show|state5=show}}
{{Topik Romawi kuno}}
 
[[Kategori:Aksara morfemis|Romawi, angka]]
[[Kategori:Sistem bilangan|Romawi]]
[[Kategori:Romawi]]