Anicca: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
DSisyphBot (bicara | kontrib) k r2.7.2) (bot Menambah: si:අනිත්යය |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Buddhisme|dhamma}}
'''Ketidakkekalan''' ([[Pali|Pāli]]:
== Ketidakkekalan ==
Menurut ajaran ketidak-kekalan, tubuh manusia mengalami perubahan terus menerus dalam proses penambahan usia, lingkaran lahir dan kelahiran kembali ([[samsara]]), dan pada kesempatan tertentu akan kematian. Hal ini mencakup seluruh mahluk hidup dan lingkungan mereka termasuk dewa-dewi. [[Sang Buddha]] mengajarkan bahwa semua gejala yang bersyarat tidaklah kekal, keterikatan akan hal ini menjadi penyebab akan penderitaan ([[dukkha]]) dimasa mendatang.
Kejadian yang bersyarat dapat pula digunakan selayaknya; dikomposisi, dibangun, atau dibuat (diproduksi). Hal ini bertentangan dengan tidak bersyarat, tidak dikomposisi dan tidak dibuat (diproduksi) mengenai [[Nirwana]], kenyataan yang mengenal tanpa perubahan, tanpa pembusukan atau kematian.
Ketidak-kekalan secara bersamaan dihubungkan dekat dengan pengertian akan anatta, yang mana segala sesuatu tidak memiliki sifat alami, asal
==
{{Main|Khandha}}
Lima agregat atau [[Khandha|pāncakkhandha]] juga tunduk pada corak ketidakkekalan, sebagaimana Buddha sampaikan pada kitab suci [[Tipiṭaka]] bagian [[Saṁyutta Nikāya]].{{cquote|
Semuanya adalah tidak kekal. Dan apa yang semuanya adalah tidak kekal ? mata adalah tidak kekal, penglihatan akan benda (rupa) .. kesadadaran visual ... tatapan mata (cakku-samphassa) .. apapun yang dirasakan (vedayita) baik menyenangkan atau tidak atau tidak-menyenangkan-atau-menyenangkan, terlahir dari pandangan mata adalah tidak kekal. (Demikian pula dengan telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran)''
|4=[[Samyutta Nikaya]] 35.43
Baris 30:
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Istilah Buddhis]]
|