Anschluss: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GuerraSucia (bicara | kontrib)
memperbaiki artikel sesuai dengan peninjauan saudara Mauliddin
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp|small=yes}}{{status artikel|AP|3|3|2023}}{{Artikel pilihan}}
{{Spoken Wikipedia|Nyilvoskt_-_Anschluss.ogg|date=17 Oktober 2022}}
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 137-049278, Anschluss Österreich.jpg|jmpl|ka|Pos lintas batas negara Austria yang tengah dibongkar setelah peristiwa ''Anschluss'']]
[[Berkas:State of Austria within Germany 1938.png|jmpl|ka|Wilayah [[Austria]] (merah) dan [[Jerman Nazi]] (merah jambu) pada 12 Maret 1938]]
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 146-1985-083-10, Anschluss Österreich, Wien.jpg|jmpl|kanan|Kerumunan menyambut kedatangan pasukan Jerman Nazi di kota Wina]]
'''''Anschluss''''' atau '''''Anschluß''''' ({{pronunciationIPA|de|ˈʔanʃlʊs|lang|De-Anschluss.ogg}}, secara harfiah berarti "sambungan") adalah aneksasi wilayah [[Republik Austria Pertama|Austria]] oleh [[Jerman Nazi]] yang berlangsung pada 12 Maret 1938. ''Anschluss'' merupakan bagian dari upaya Pemimpin Jerman [[Adolf Hitler]] (yang sendirinya berasal dari Austria) untuk mendirikan sebuah ''[[Reich]]'' yang menyatukan wilayah-wilayah berbahasa Jerman. Setelah berhasil mengambil alih Austria, Jerman Nazi memperoleh [[Sudetenland]] (yang dihuni orang-orang berbahasa Jerman) dari [[Cekoslowakia]] pada September 1938.
 
Sebelum peristiwa ''Anschluss'', kelompok [[Nazi]] di Jerman dan Austria menginginkan penyatuan kedua negara tersebut karena menurut mereka rakyat Jerman dan Austria adalah [[pan-Jermanisme|satu bangsa yang menuturkan bahasa yang sama]], yaitu [[bahasa Jerman]]. Di sisi lain, [[Kanselir Austria]] [[Kurt Schuschnigg]] berupaya mempertahankan kemerdekaan negaranya meskipun terus menerus menerima tekanan dari kelompok Nazi. Schuschnigg merencanakan sebuah [[referendum]] pada 13 Maret 1938 dengan harapan bahwa rakyat Austria akan menunjukkan hasrat mereka untuk tetap merdeka. Namun, ultimatum dari Jerman Nazi memaksa Schuschnigg untuk mundur. Referendum 13 Maret pun dibatalkan.
 
Angkatan bersenjata Jerman yang disebut [[Wehrmacht]] kemudian memasuki wilayah Austria pada 12 Maret 1938 untuk menganeksasi negara tersebut. Wehrmacht tidak menghadapi perlawanan sama sekali. Pasukan Jerman dan Hitler malah mendapatkan sambutan yang hangat. Pada 13 Maret 1938, Jerman mengesahkan undang-undang yang meresmikan ''Anschluss''. Sekitar satu bulan kemudian, pada 10 April 1938, rezim Nazi menyelenggarakan sebuah [[Referendum Anschluss Austria 1938|plebisit]] agar rakyat Austria dapat "mengesahkan" undang-undang tersebut. Hasil plebisit tersebut menunjukkan bahwa 99,75% pemilih di Austria mendukung penyatuan. [[Sekutu Perang Dunia I|Sekutu pemenang]] [[Perang Dunia I]] seharusnya bertanggung jawab menegakkan ketentuan [[Perjanjian Versailles]] dan [[Perjanjian Saint-Germain-en-Laye (1919)|Perjanjian Saint-Germain-en-Laye]] yang [[Anschlussverbot|melarang penyatuan Austria dengan Jerman]]. Namun, negara-negara Sekutu malah tidak mengambil tindakan sama sekali.
 
Akibat ''Anschluss'', masyarakat Austria mengalami proses [[nazifikasi]], sementara negara Austria sendiri bubar hingga kekalahan Jerman Nazi dalam Perang Dunia II pada 1945. Sebuah pemerintahan sementara dibentuk di Austria pada 27 April 1945, dan wilayah Austria lalu dibagi menjadi [[Pendudukan Austria oleh Sekutu|empat zona pendudukan]] [[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]], masing-masing dikelola oleh [[Amerika Serikat]], [[Uni Soviet]], Britania Raya, dan [[Republik Prancis Ketiga|Prancis]]. Kedaulatan Austria baru dikembalikan pada tahun 1955 setelah ditandatanganinya [[Perjanjian Negara Austria]].
Baris 16 ⟶ 18:
 
== Latar belakang ==
[[Berkas:Austria Hungary ethnic.svg|jmpl|ka|300px|Peta yang menggambarkan keanekaragaman etnis di Austria-HongariaHungaria pada tahun 1910. Persebaran etnis Jerman ditandai dengan warna merah jambu]]
[[Berkas:Österreich-Ungarns Ende.png|thumb|right|300px|Peta yang menunjukkan dampak dari pembubaran [[Austria-HongariaHungaria]].
{{Legend-line|gray solid 2px|Perbatasan Austria-HongariaHungaria tahun 1914}}
{{Legend-line|black solid 2px|Perbatasan tahun 1914}}
{{Legend-line|red solid 2px|Perbatasan tahun 1920}}
{{legend|#EB955C|[[Kekaisaran Austria]] pada tahun 1914}}
{{legend|#FAF0EE|[[Kerajaan HongariaHungaria]] pada tahun 1914}}
{{legend|#92A2CB|[[Bosnia-Herzegovina]] pada tahun 1914}}
]]
Baris 28 ⟶ 30:
Upaya untuk menyatukan semua orang Jerman di bawah satu panji telah menjadi subjek perdebatan tanpa akhir sejak pembubaran [[Kekaisaran Romawi Suci]] pada tahun 1806. Pada 1848, [[Parlemen Frankfurt]] mengemukakan cita-citanya untuk menyatukan semua orang Jerman di bawah satu negara, termasuk orang Jerman Austria. Parlemen Frankfurt juga menolak konsep monarki multinasional [[Wangsa Habsburg]].{{sfn|Bérenger|1994|p=53-62}} Pada 1850, [[Kekaisaran Austria|Austria]] bergabung dengan [[Konfederasi Jerman]], tetapi setelah kemenangan [[Kerajaan Prusia|Prusia]] dalam [[Perang Austria-Prusia|perang melawan Austria]], Austria dikeluarkan dari konfederasi tersebut oleh Kanselir Prusia [[Otto von Bismarck]] pada tahun 1866.{{sfn|Bérenger|1994|p=53-62}}
 
Pada tahun-tahun sesudahnya, penggabungan Austria dengan [[Kekaisaran Jerman]] didukung oleh [[Gerakan Nasional Jerman]] (''Deutschnationale Bewegung'') yang merupakan gerakan minoritas di Austria.{{sfn|Bérenger|1994|p=53-62}} Jerman pada saat itu tidak mendukung gerakan semacam ini, dan malah takut bahwa [[Austria-HongariaHungaria]] akan mendirikan koalisi anti-Jerman, sehingga Bismarck sejak tahun 1870 mengambil kebijakan yang berusaha menenangkan Austria. Ia menyatakan pada 7 Februari 1871 bahwa aspirasi sebagian fraksi yang menginginkan penggabungan Austria dengan Jerman tidak sejalan dengan kebijakan Jerman.{{sfn|Gall|1984|p=529-530}} Austria kembali membina hubungan dekat dengan Jerman pada Oktober 1879 setelah Austria menandatangani [[Persekutuan Ganda|perjanjian persekutuan militer]] dengan Jerman.{{sfn|Bérenger|1994|p=76}} Persekutuan ini memicu keraguan di Austria-HongariaHungaria, terutama akibat peran Jerman yang lebih mendominasi.{{sfn|Gall|1984|p=629}}
 
Di sisi lain, dari sudut pandang ideologi, anggota [[Gerakan Völkisch|gerakan ''völkisch'']] menentang [[Permasalahan Jerman|solusi Jerman Kecil]] yang diterapkan oleh Bismarck dan menyerukan agar Austria disatukan dengan Jerman. Teoretikus politik Jerman [[Paul de Lagarde]] bahkan menganggap penggabungan Austria dengan Jerman sebagai langkah pertama dalam mewujudkan konsep [[Mitteleuropa]]. Ia mengusulkan rencana penyatuan Kekaisaran Jerman dengan [[dwimonarki|Dwimonarki Austria-HongariaHungaria]], dan langkah pertamanya adalah perumusan perjanjian persekutuan yang tidak bisa dibatalkan. Setelah itu, Lagarde menginginkan pengusiran penduduk yang tidak berbahasa Jerman dan mereka akan dibatasi di wilayah baru mereka. Selain itu, Lagarde mengusulkan pendirian lembaga-lembaga bersama yang terilhami oleh pandangan konservatif serta suatu [[serikat pabean]]. Rencana Lagarde juga memberi ruang untuk pembentukan sebuah [[uni personal]].{{sfn|Stern|1990|p=89-91}}
 
Setelah runtuhnya Austria-HongariaHungaria akibat kekalahannya dalam [[Perang Dunia I]], wilayah Eropa mengalami reorganisasi sesuai dengan [[Empat Belas Pasal]] yang dicetuskan [[Presiden Amerika Serikat]] [[Woodrow Wilson]]. Pada saat itu, banyak orang Austria berbahasa Jerman yang menginginkan penyatuan Jerman dengan Austria. Namun, Pasal 80 [[Perjanjian Versailles]], begitu pula dengan [[Perjanjian Saint-Germain-en-Laye (1919)|Perjanjian Saint-Germain-en-Laye]], [[Anschlussverbot|melarang penyatuan Jerman dengan Austria]] kecuali jika sudah mendapatkan izin dari [[Liga Bangsa-Bangsa]].{{sfn|Bérenger|1994|p=89}} <!--Tujuan pelarangan ini adalah agar negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia I tidak menjadi kuat secara militer.{{sfn|Crouzet|1957|p=32}}--> Akibat tekanan [[Sekutu Perang Dunia I]], nama negara baru Austria, yaitu [[Republik Jerman-Austria]], harus diganti menjadi [[Republik Austria Pertama|Republik Austria]].{{sfn|Bérenger|1994|p=89}} Dunia politik Austria sendiri pada saat itu terbelah ketika berhadapan dengan isu penyatuan: walaupun beberapa anggota kelompok [[demokrat sosial]] (yang dipimpin oleh [[Otto Bauer]]) menginginkan penyatuan, kaum [[demokrat Kristen]] menentangnya karena mereka takut akan dominasi agama [[Protestan]] di Jerman.{{sfn|Bérenger|1994|p=94-95}}
 
Sejak tahun 1920, [[Partai Nazi]] di Jerman menyerukan penyatuan semua orang berbahasa Jerman di bawah satu negara. Pada tahun 1925, pemimpin Nazi [[Adolf Hitler]] mengemukakan pernyataan yang lebih eksplisit dalam bukunya, ''[[Mein Kampf]]'':
Baris 51 ⟶ 53:
Hanya berselang beberapa bulan setelah pemberontakan kelompok sosialis, pada 25 Juli 1934, kelompok Nazi Austria [[kudeta Juli|melancarkan kudeta]] dan berhasil membunuh Dollfuss.{{sfn|Beller|2006|pp=225}} Pembunuhan ini tampaknya diperintahkan oleh Adolf Hitler.{{sfn|Bérenger|1994|p=104}} Namun, kudeta ini mengalami kegagalan. Jerman Nazi tidak melakukan intervensi karena pemerintahan fasis di [[Kerajaan Italia di bawah Fasisme (1922-1943)|Italia]] yang dipimpin oleh [[Benito Mussolini]] pada saat itu masih melindungi kemerdekaan Austria.{{sfn|Beller|2006|pp=225}} Walaupun Hitler telah menulis dalam bukunya ''[[Mein Kampf]]'' pada tahun 1925 bahwa orang-orang Jerman harus memperjuangkan penyatuan Jerman dengan Austria,{{sfn|Shirer|1990|p=305}} kegagalan kudeta di Austria dan perlindungan dari Italia memaksa Hitler untuk mengambil sikap yang tidak terkesan agresif. Dalam pidatonya yang ia sampaikan di hadapan anggota [[Reichstag (Republik Weimar)|Reichstag]] pada 21 Mei 1935, Hitler menegaskan bahwa Jerman tidak memiliki niat maupun hasrat untuk melakukan campur tangan terhadap urusan dalam negeri Austria ataupun mencaplok wilayah Austria.{{sfn|Shirer|1990|p=313}} Namun, persetujuan Liga Bangsa-Bangsa terhadap hasil [[referendum status Saar 1935|referendum tanggal 13 Januari 1935]] mengenai penyatuan kembali wilayah Saar dengan Jerman, ditambah dengan bergemingnya negara-negara Sekutu terhadap [[remiliterisasi Rheinland]] pada Maret 1936, memungkinkan Hitler untuk memperkuat tekanan terhadap Austria dan memaksa penerus Dollfuss, [[Kurt Schuschnigg]], untuk memulai perundingan dengan Duta Besar Jerman untuk Austria, [[Franz von Papen]], perihal penyatuan kedua negara tersebut.{{sfn|Shirer|1990|p=323-324}}
 
Dari tahun 1934 hingga 1938, Schuschnigg menggencarkan diplomasi dengan Italia, Prancis, dan Britania Raya untuk melindungi kemerdekaan Austria,{{Sfn|Lassner|2003|p=164-165}} sementara Kepala Staf Angkatan Darat Austria [[Alfred Jansa]] menyusun rencana untuk melawan agresi militer Jerman.{{Sfn|Lassner|2003|p=169}} Awalnya Britania Raya, Italia, dan Prancis membentuk [[Front Stresa]] yang melindungi kemerdekaan Austria pada April 1935. Namun, setelah [[Perang Italia-Etiopia Kedua|Italia menyerang Etiopia]] pada Oktober 1935 dan menuai kecaman internasional, front ini bubar.{{sfn|Beller|2006|pp=226}} Britania Raya sendiri juga menerapkan kebijakan [[penenanganpemuasan]] (''appeasement'') terhadap Hitler.{{sfn|Beller|2006|pp=227}}
 
Pada 11 Juli 1936, Jerman menandatangani sebuah perjanjian dengan Austria yang menegaskan kembali pemeliharaan kemerdekaan Austria, tetapi Austria disebut sebagai negara Jerman kedua dan Austria menyatakan komitmennya untuk melaksanakan kebijakan luar negeri yang sejalan dengan kepentingan [[Pan-Jermanisme|pan-jermanisme]] dan mengizinkan kegiatan politik Partai Nazi.{{sfn|Cullin|Kreissler|1972|p=79}} Schuschnigg meyakini bahwa perjanjian ini seharusnya dapat mengakhiri ketegangan antara Austria dengan Jerman, tetapi bagi Hitler perjanjian tersebut hanyalah solusi sementara sembari menunggu kesempatan untuk mengambil alih Austria.{{sfn|Evans|2009|p=727}} Pada musim panas tahun 1937, Hitler memberitahukan kepada Menteri Propagandanya, [[Joseph Goebbels]], bahwa ia ingin menyelesaikan permasalahan Austria secara paksa. Hal ini didasari tidak hanya oleh alasan-alasan ideologis, strategis, ataupun militer, tetapi juga oleh motif ekonomi, mengingat Austria memiliki cadangan emas dan mata uang asing, tenaga kerja, dan sumber daya alam yang penting.{{sfn|Kershaw|2001|p=101-102}} Motif ekonomi ini dapat menjelaskan peranan penting Menteri [[Vierjahresplan|Rencana Empat Tahun]] [[Hermann Göring]] dalam mempersiapkan pelaksanaan ''Anschluss''.{{sfn|Kershaw|2001|p=133}}{{efn|Saat [[Proses Nürnberg|persidangan]], [[Hermann Göring]] menyatakan bahwa "bukan sang [[Führer]], tetapi saya secara pribadi yang mengatur lajunya dan, dengan mengesampingkan keragu-raguan sang Führer, memberikan sentuhan terakhir" {{Harv|Kershaw|2001|p=145}}.}} Pada Agustus 1937, Italia memperingatkan kepada Austria bahwa sisa waktu Austria hanya "tinggal dua puluh bulan lagi."{{sfn|Beller|2006|pp=227}} Setelah Italia bergabung dengan [[Pakta Anti-Komintern]] (persetujuan antara Jerman Nazi dan [[Kekaisaran Jepang]] yang menyatakan perlawanan terhadap komunisme internasional) pada 6 November 1937, ia menyatakan kepada Menteri Luar Negeri Jerman [[Joachim von Ribbentrop]] bahwa ia akan membiarkan peristiwa-peristiwa di Austria berjalan dengan sendirinya. Dengan ini Italia tidak lagi melindungi kedaulatan Austria,{{sfn|Shirer|1990|p=330}} sementara Prancis dan Britania Raya tidak menunjukkan niatnya untuk mempertahankan kemerdekaan Austria.{{sfn|Shirer|1990|p=353}}
Baris 103 ⟶ 105:
| image2 = Bundesarchiv Bild 146-1988-119-04A, Anschluss Österreich.jpg
}}
Pada pukul 5.30 12 Maret 1938, pasukan Wehrmacht melintasi perbatasan Jerman-Austria.{{sfn|Evans|2009|p=734}} Militer Austria tidak memberikan perlawanan sama sekali.{{sfn|Badia|1975|p=84-87}} Pasukan Jerman malah disambut oleh sorakan rakyat, salam ''Heil Hitler'', bendera Nazi, dan bunga.{{sfn|Evans|2009|p=734}} Setelah kedatangan [[Infanteri bermotor|satuan bermotor]], infanteri Jerman memasuki Austria. Mereka tidak mengambil posisi tempur, tetapi malah berbaris dengan musik dan bendera militer.{{sfn|Bukey|2000|p=28}} Menurut seorang perwira, "tidak pernah pasukan Jerman disambut sebegitu hangat sejak pawai kemenangan Bismarck saat pendirian [[Kekaisaran Jerman|Kekaisaran]]."{{sfn|Bukey|2000|p=28}} Beberapa saat sebelum tengah hari, [[Divisi Infanteri Kedua (Wehrmacht)|Divisi Infanteri Bermotor Kedua]] yang dipimpin oleh [[Heinz Guderian]] tiba di kota [[Linz]]. Di sana, Guderian bertemu dengan [[Heinrich Himmler]], Seyss-Inquart, dan Glaise-Horstenau. Ketiganya memberitahukan kepada Guderian bahwa Hitler akan tiba sekitar pukul 15.00.{{sfn|Bukey|2000|p=28}}
 
Hitler memasuki Austria beberapa saat sebelum pukul 16.00. Ia mendatangi kota kelahirannya yang berada di perbatasan, [[Braunau am Inn]]. Akibat kerumunan di jalanan, ia baru tiba di Linz sekitar pukul 19.30, dan di situ ia juga disambut dengan hangat. Ketika ia berpidato di balkon balai kota, ia disambut sorak-sorak sekitar enam hingga delapan puluh ribu orang.{{sfn|Bukey|2000|p=28}} Di Salzburg, prajurit Jerman mendapati sebuah kota yang dihiasi dengan bendera Nazi, dan setibanya di Wina sekitar tengah malam, Guderian mendapatkan sambutan yang hangat.{{sfn|Bukey|2000|p=30-32}} Walaupun awalnya tidak ada rencana mengirim pasukan ke Steiermark dan Kärnten, Hitler mengubah rencananya sesudah menyaksikan sambutan hangat rakyat Austria terhadap prajurit Jerman. Pada 13 Maret, prajurit dari [[Fallschirmjäger|Resimen Parasut Kedua]] mendarat di [[Graz]], ibu kota Steiermark. Di kedua negara bagian tersebut, satuan-satuan Jerman kembali "dibombardir dengan bunga, bahkan di dusun [[Slovenia Kärnten|orang Slovenia]] di perbatasan dengan [[Kerajaan Yugoslavia|Yugoslavia]]."{{sfn|Bukey|2000|p=30-32}} Pada sore 14 Maret 1938, seluruh Austria telah diduduki Jerman.{{sfn|Bukey|2000|p=30-32}}
Baris 125 ⟶ 127:
Bürckel secara resmi memulai kampanye di kota Wina dengan menyampaikan pidato yang mengandung berbagai serangan [[antisemit]]; serangan-serangan ini disambut secara meriah. Beberapa hari sesudahnya, pemimpin-pemimpin Jerman Nazi, yaitu Hitler, Göring, Goebbels, dan Himmler, mengelilingi Austria untuk mendukung aneksasi.{{sfn|Bukey|2000|p=34-38}} Göring mengumumkan pada 26 Maret 1938 bahwa Jerman akan menginvestasikan enam puluh juta [[Reichsmark|mark]] untuk pengembangan industri dan modernisasi [[agrikultur]] Austria. Beberapa hari sesudahnya, sistem [[jaminan sosial]] Jerman juga diberlakukan di Austria. Tanggung jawab pembayaran tunjangan untuk pengangguran diambil alih oleh Jerman, sementara sepuluh ribu anak sekolah dan dua puluh lima ribu orang dewasa diperbolehkan berlibur. Selain itu, pangan dibagikan untuk orang-orang miskin.{{sfn|Bukey|2000|p=34-38}}
 
Metode-metode brutal yang digunakan Hitler untuk memberangus kelompok oposisi di Jerman juga diterapkan di Austria berminggu-minggu sebelum plebisit diselenggarakan. Sebelum kedatangan Wehrmacht, Himmler dan beberapa perwira [[Schutzstaffel]] sudah tiba di Wina pada 12 Maret 1938, dan tak lama sesudahnyaia diikuti oleh empat puluh ribu aparatanggota keamanan[[Sicherheitspolizei]] Jerman(polisi keamanan).{{sfn|Bukey|2000|p=34-38}} Dalam kurun waktu yang memisahkan ''Anschluss'' dengan plebisit, tujuh puluh ribu orang ditangkap dan dijebloskan ke penjara atau dikirim ke [[kamp konsentrasi]]. Orang-orang yang menjadi korban berasal dari berbagai golongan, seperti [[Kristen demokrat]] (termasuk [[Richard Schmitz]] dan [[Leopold Figl]]), [[demokrat sosial]], [[komunis]], dan Yahudi.{{sfn|Badia|1975|p=84-87}}
 
Plebisit akhirnya diselenggarakan pada 10 April 1938 di Jerman dan Austria. Hasilnya menunjukkan bahwa 99,08% orang Jerman dan 99,75% orang Austria mendukung penyatuan.{{sfn|Shirer|1990|p=380}} Meskipun para sejarawan sepakat bahwa hasil plebisit ini tidak dicurangi, proses pemilihannya tidak berlangsung secara bebas maupun rahasia.{{sfn|Bukey|2000|p=34-38}} Para pejabat hadir di sebelah bilik suara dan menerima secara langsung surat suara yang telah digunakan. Hal ini bertentangan dengan praktik [[pemungutan suara rahasia]], yang mewajibkan surat suara dimasukkan oleh pemilih secara langsung ke dalam kotak suara yang disegel. Selain itu, celah yang besar juga disediakan di bilik suara untuk bisa melihat bagaimana pemilih menggunakan suaranya.{{sfn|Shirer|1990|p=380}} Menurut sejarawan Inggris [[Richard J. Evans]], proses pemilihan telah menjadi subjek manipulasi dan intimidasi besar-besaran.{{sfn|Evans|2009|p=737-738}} Kemenangan Nazi dalam plebisit ini mengesahkan Undang-Undang tanggal 13 Maret 1938, sehingga Austria secara resmi menjadi bagian dari Reich Jerman.{{sfn|Evans|2009|p=735}}
Baris 143 ⟶ 145:
=== Mancanegara ===
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 183-H12967, Münchener Abkommen, Chamberlain.jpg|jmpl|kanan|[[Neville Chamberlain]] di [[München]] tanggal 29 September 1938]]
Reaksi mancanegaradunia internasional terhadap ''Anschluss'' terbilang lemah.{{Sfn|Lassner|2003|p=180}} Sikap resmi Britania Raya disampaikan oleh [[Perdana Menteri Britania Raya|Perdana Menteri]] [[Neville Chamberlain]] di [[House of Commons]] pada 14 Maret 1938:
 
{{cquote|Kenyataan yang sulit diterima adalah — dan perihal kebenarannya masing-masing anggota dewan yang terhormat bisa menilai sendiri — bahwa tidak ada yang bisa menghentikan tindakan oleh Jerman ini kecuali kita atau pihak lain yang bersama kita siap untuk menggunakan kekuatan untuk mencegahnya. Saya bisa membayangkan bahwa, berdasarkan perangai masing-masing, peristiwa-peristiwa yang ada di pikiran kita saat ini akan mengakibatkan penyesalan, kesedihan, mungkin kemarahan. Peristiwa-peristiwa ini tidak bisa ditanggapi oleh pemerintah Sri Baginda dengan keacuhan atau ketenangan. Peristiwa-peristiwa ini akan memiliki dampak yang masih belum bisa dikira. Dampak langsungnya pasti akan memperhebat rasa ketidakpastian dan ketidakamanan di Eropa. Sayangnya, walaupun kebijakan penenanganpemuasan akan berujung pada pelonggaran tekanan ekonomi yang diderita banyak negara saat ini, yang baru saja terjadi pastinya akan memperlambat pemulihan ekonomi dan, memang benar, harus lebih berhati-hati untuk memastikan bahwa kemunduran tak akan terjadi.{{sfn|Keyserlingk|1990|p=197}}}}
 
Tanggapan Britania Raya yang lunak merupakan konsekuensi dari kebijakan penenanganpemuasan yang diterapkan oleh negara tersebut.{{sfn|Kershaw|2001|p=140-141}} Di hadapan House of Commons pada 14 Maret 1938, [[Winston Churchill]] memperingatkan dampak dari kebijakan ini: "Eropa dihadapkan oleh program agresi yang telah dipertimbangkan dan direncanakan dengan baik, berjalan tahap demi tahap, dan hanya ada satu pilihan saja, bukan hanya untuk kita, tetapi untuk negara-negara lain yang sayangnya juga terdampak – menyerah seperti Austria, atau mengambil tindakan-tindakan manjur saat masih ada waktu untuk menghindari bahaya dan, jika bahaya tidak bisa dihindari, untuk mengatasinya."{{sfn|Parlemen Britania Raya}}
 
Prancis sendiri sedang dilanda krisis pemerintahan pada saat berlangsungnya ''Anschluss''. [[Perdana Menteri Prancis]] [[Camille Chautemps]] telah mengumumkan pengunduran dirinya pada 10 Maret 1938, dan Prancis tidak memiliki pemerintahan hingga [[pemerintahan Camille Chautemps keempat|pemerintahan Chautemps]] digantikan oleh [[pemerintahan Léon Blum kedua|pemerintahan sementara]] [[Léon Blum]].{{sfn|Pasteur|1991|p=115}} Dalam pidatonya yang disiarkan di radio pada 13 Maret 1938, Blum hanya menyebut soal "momen sejarah" yang "berbahaya". Walaupun Blum juga mengatakan soal komitmen pemerintahannya untuk "mengembalikan kepercayaan kepada Eropa yang damai" (''rendre confiance à l'Europe pacifique''), Prancis saat itu tampak tidak berkomitmen untuk membela Austria dan juga tidak memberikan tanggapan yang berarti terhadap peristiwa ''Anschluss''.{{sfn|Pasteur|1991|p=116}}
Baris 158 ⟶ 160:
== Dampak ==
=== Pemerintahan dan ekonomi ===
[[Berkas:Ein Volk Ein Reich Ein Führer 13. März 1938 Anschluss Wiedervereinigung Österreichs mit Deutschen Reich Hitler Reichsadler Postkarte Nazi propaganda postcard eagle-and-swastika Annexation Austria German Reich HL-senteret Oslo 01.jpg|jmpl|kanan|Kartu pos yang mengenang ''Anschluss'']]
Dengan disahkannya Undang-Undang 13 Maret 1938 melalui plebisit 10 April 1938, Austria menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Reich Jerman, sehingga melahirkan sebutan ''Gross Deutchsland'' ("Jerman Raya").{{sfn|Evans|2009|p=735}} Seusai ''Anschluss'', Austria yang dipimpin oleh Seyss-Inquart masih mempertahankan sebagian dari identitasnya melalui nama [[Ostmark]], walaupun parlemen Austria dibubarkan pada April 1939.{{sfn|Evans|2009|p=735}} Sisa-sisa identitas ini sepenuhnya dihilangkan pada tahun 1942, setelah Ostmark dipecah menjadi dua kawasan di bawah Reich Jerman, yaitu [[Ostmark_Ostmark (Austria)#Subdivisi|Donau dan Alpen]].{{sfn|Evans|2009|p=735}} Selain berdampak terhadap politik dan pemerintahan, ''Anschluss'' juga mengubah kehidupan sehari-hari rakyat Austria. Sistem pos, kereta api, perbankan, mata uang nasional, dan lembaga-lembaga ekonomi Austria lainnya dihapuskan dan digantikan oleh sistem Jerman.{{sfn|Evans|2009|p=738}}
 
Ekonomi Austria diintegrasikan secara paksa dengan ekonomi Jerman. Dua hari setelah aneksasi, Austria langsung diikutkan ke dalam [[Vierjahresplan|Rencana Empat Tahun]] yang dirancang oleh Göring.{{sfn|Evans|2009|p=738}} Perusahaan-perusahaan Austria yang manajemennya dianggap tidak memuaskan diambil alih oleh Jerman.{{sfn|Evans|2009|p=738}} Para buruh Austria, yang digabungkan ke dalam [[Deutsche Arbeitsfront]] (Barisan Buruh Jerman), juga didorong untuk bekerja di Jerman, mengingat Jerman tengah mengalami kekurangan tenaga kerja pada saat itu.{{sfn|Evans|2009|p=738}}
 
Pada saat yang sama, ekonomi Austria juga diuntungkan oleh modernisasi dan investasi besar-besaran dari Jerman. Kota Linz menjadi tempat didirikannya pabrik baja modern dan pabrik bahan kimia besar milik [[Reichswerke Hermann Göring]]. Pabrik pesawat terbesar di Jerman Nazi dibangun di [[Wiener Neustadt]]. LebihSelain lagiitu, Jerman Nazi memulai proyek-proyek [[pembangkit listrik tenaga air]] yang sebenarnya sudah direncanakan dari sebelumnya, tetapi tidak pernah diwujudkan akibat kekurangan dana. SelainDitambah itulagi, Jerman Nazi mengelektrifikasi jalur kereta api serta membangun ''[[Autobahn]]'' (jalan raya) dari Salzburg ke Wina. Dalam waktu beberapa bulan setelah ''Anschluss'', masalah pengangguran di Austria telah diselesaikan. Pertumbuhan ekonomi Austria turut didorong oleh pembangunan infrastruktur-infrastruktur militer di Jerman, mengingat wilayah Austria berada di luar jangkauan pesawat pengebom Sekutu hingga tahun 1943.{{sfn|Beller|2006|pp=237}}
 
=== Penindasan dan nazifikasi ===
Baris 170 ⟶ 172:
Kedatangan pasukan Jerman diiringi dengan penindasan terhadap mereka yang dianggap dapat menjadi ancaman: dari malam tanggal 12 hingga 13 Maret 1938, [[Gestapo]] (polisi rahasia Jerman Nazi) menangkap dua puluh satu ribu (terduga) oposisi, dan [[kamp konsentrasi Dachau]] diperbesar untuk bisa menampung mereka.{{sfn|Evans|2009|p=739}} Selain itu, Jerman Nazi juga mendirikan [[kamp konsentrasi Mauthausen]] di Austria Hulu.{{sfn|Maršálek|2006|p=14}}
 
Setelah ''Anschluss'', masyarakat Austria mengalami [[nazifikasi]] secara mendalam.{{efn|Menurut jajak pendapat yang dilaksanakan pada tahun 1985, 50% responden Austria menyatakan bahwa pengalaman hidup di bawah Nazi sama-sama memiliki aspek positif maupun negatif {{Harv|Bukey|2000|p=230}}.}} Pada tahun 1945, ketika mantan Nazi harus mendaftar, terdapat sekitar enam ratus ribu yang tercatat; bersama dengan keluarga mereka, mereka mencakup sekitar sepertiga populasi Austria.{{sfn|Bukey|2000|p=228}} Meskipun populasi Austria hanya mencakup 8% populasi Jerman Raya, orang Austria meliputi 14% anggota [[Schutzstaffel]] dan 40% personil yang terkait dengan pelaksanaan [[Aksi T4]] (program pembunuhan penderita kelainan genetika) dan [[Holocaust]].{{sfn|Bukey|2000|p=43}}
 
Nazifikasi khususnya berlangsung di [[Universitas Wina]]. Dekan Fakultas Kedokteran yang juga merupakan seorang Nazi, [[Eduard Pernkopf]], meminta semua pegawai universitas untuk membuktikan apakah mereka [[ras Arya|orang Arya]] atau bukan. Semua profesor juga diwajibkan bersumpah setia kepada Hitler, dan pada awal Mei 1938, Pernkopf melaporkan kepada atasannya daftar rekan-rekannya yang tidak melakukan sumpah tersebut. Dalam kurun waktu beberapa minggu, Fakultas Kedokteran Universitas Wina telah "dibersihkan" dari orang Yahudi, sementara 153 dari 197 (atau sekitar 78%) anggota Fakultas Kedokteran pada akhirnya dipecat. Fakultas lain juga terkena dampaknya walaupun tidak separah Fakultas Kedokteran: dari 770 profesor dan 221 asisten profesor, 322 (atau sekitar 45%) dipaksa untuk meninggalkan universitas dalam kurun waktu beberapa minggu setelah ''Anschluss''.{{Sfn|Ernst|1995|p=790}}
Baris 186 ⟶ 188:
Di Jerman, keberhasilan ''Anschluss'' melejitkan kepopuleran Hitler.{{sfn|Evans|2009|p=746}} Hitler sendiri juga dibuat semakin percaya diri oleh keberhasilan ini. Bahkan menurut sejarawan Richard J. Evans, Hitler menjadi yakin bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan, dan bahwa ia tidak dapat melakukan kesalahan.{{sfn|Evans|2009|p=747}} Lunaknya reaksi dari negara-negara lain juga mendorong Hitler untuk menyimpulkan bahwa ia dapat menggunakan cara yang lebih agresif demi memperluas wilayah Jerman Nazi. Kelak ia akan menggunakan pendekatan yang agresif untuk memperoleh [[Sudetenland]] dari Cekoslowakia.{{sfn|Evans|2009|p=747}}
 
Peristiwa ''Anschluss'' telah menunjukkan bahwa Britania Raya menerapkan kebijakan penenanganpemuasan untuk berurusan dengan Hitler, dan bahwa Prancis tidak dapat melakukan campur tangan. Akibatnya, ''Anschluss'' bisa dikatakan telah membuka jalan bagi [[Persetujuan München]] pada September 1938 yang menyerahkan Sudetenland kepada Jerman Nazi serta pendudukan wilayah [[Cekoslowakia]] lainnya pada tahun 1939.{{sfn|Shirer|1990|p=383-384}}
 
== Perang Dunia II dan ''Anschluss'' "batal demi hukum" ==
Baris 272 ⟶ 274:
* [https://web.archive.org/web/20150411074848/http://maps.omniatlas.com/europe/19380313/ Peta Eropa pada saat ''Anschluss'']
* [https://web.archive.org/web/20060421052556/http://www.historikerkommission.gv.at/ Situs resmi Komisi Sejarah Austria]
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Sejarah Austria]]