Antibiotik golongan tetrasiklin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 52:
 
==Penggunaan sebagai Pereaksi dalam Penelitian==
Anggota kelas antibiotik tetrasiklin sering digunakan sebagai reagen[[pereaksi kimia]] penelitian dalam eksperimen penelitian biomedis ''[[in vitro]]'' dan ''[[in vivo]]'' yang melibatkan bakteri serta dalam eksperimen pada sel eukariotik dan organisme dengan sistem ekspresi protein yang dapat diinduksi menggunakan aktivasi transkripsional yang dikontrol tetrasiklin.<ref>Zhu, Z., Zheng, T., Lee, C. G., Homer, R. J., & Elias, J. A. (2002). Tetracycline-controlled transcriptional regulation systems: advances and application in transgenic animal modeling. Seminars in Cell & Developmental Biology, 13(2), 121–128. doi:10.1016/s1084-9521(02)00018-6</ref> Mekanisme kerja efek antibakteri tetrasiklin bergantung pada gangguan translasi protein pada bakteri, sehingga merusak kemampuan mikroba untuk tumbuh dan memperbaiki; namun translasi protein juga terganggu pada [[mitokondria]] eukariotik yang menyebabkan [[Efek pengacau|efek yang dapat mengacaukan]] hasil eksperimen.<ref name="pmid25772356">{{cite journal | vauthors = Moullan N, Mouchiroud L, Wang X, Ryu D, Williams EG, Mottis A, Jovaisaite V, Frochaux MV, Quiros PM, Deplancke B, Houtkooper RH, Auwerx J | display-authors = 6 | title = Tetracyclines Disturb Mitochondrial Function across Eukaryotic Models: A Call for Caution in Biomedical Research | journal = Cell Reports | volume = 10 | issue = 10 | pages = 1681–1691 | date = March 2015 | pmid = 25772356 | pmc = 4565776 | doi = 10.1016/j.celrep.2015.02.034 }}</ref><ref name="pmid26475870">{{cite journal | vauthors = Chatzispyrou IA, Held NM, Mouchiroud L, Auwerx J, Houtkooper RH | title = Tetracycline antibiotics impair mitochondrial function and its experimental use confounds research | journal = Cancer Research | volume = 75 | issue = 21 | pages = 4446–9 | date = November 2015 | pmid = 26475870 | pmc = 4631686 | doi = 10.1158/0008-5472.CAN-15-1626 }}</ref> IniAntibiotik golongan ini dapat digunakan sebagai biomarker buatan pada satwa liar untuk memeriksa apakah hewan liar mengonsumsi umpan yang mengandung [[vaksin]] atau obat. Karena bersifat [[Fluoresensi|fluoresen]] dan berikatan dengan [[kalsium]], lampu UV dapat digunakan untuk memeriksa apakah ada pada gigi yang dicabut dari hewan. Misalnya, alat ini digunakan untuk memeriksa penggunaan umpan [[vaksin rabies]] oral oleh [[rakun]] di ASAmerika Serikat. Namun, ini merupakan prosedur invasif bagi hewan dan memerlukan banyak tenaga kerja bagi peneliti. Oleh karena itu, pewarna lain seperti rhodaminrodamin B yang dapat dideteksi pada rambut dan kumis lebih disukai.<ref name="aphis_wildlife">{{cite journal| vauthors = Fry TL, Dunbar MR |title=A Review of Biomarkers Used For Wildlife Damage and Disease Management|journal=Proceedings of the 12th Wildlife Damage Management Conference|date=2007|pages=217–222|url=https://www.aphis.usda.gov/wildlife_damage/nwrc/publications/07pubs/fry071.pdf|access-date=2017-05-03}}</ref>
 
==Referensi==