Antigonos I Monofthalmos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(15 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name = Antigonos I MonophthalmusMonofthalmos<br>Ἀντίγονος ὁ Μονόφθαλμος
| title = [[Basileus]]
| image = Antigone le Borgne (pièce).jpg
Baris 25:
}}
 
'''Antigonos I MonophthalmosMonofthalmos''' ([[bahasa Yunani]]: {{lang-grc|Ἀντίγονος ὁ Μονόφθαλμος,|Antigonos harfiaho Monofthalmos|''Antigonos si Mata Satu''}}, juga disebut '''Antigonos Kyklops'''; lahir pada 382 SM – meninggal pada 301 SM) adalah raja yang berkuasa atas kawasan [[Anatolia]], [[Syam]], dan Yunani selatan pada 306–301 SM. Dia merupakan salah satu [[Diadokhoi]], sebutan untuk para jenderal padaatau masakerabat [[Aleksander Agung]] yang menyatakanbertarung diriuntuk sebagaimemegang rajakendali sepeninggalnyanegara setelah kematiannya pada 323 SM. Setelah terbunuh di [[Pertempuran Ipsos]] pada 301 SM, wilayah kekuasaan Antigonos I dibagi-bagi oleh Diadokhoi lain. Namun keturunannya kelak akan kembali mengklaim kembali gelar 'raja' dan mengalahkan sebagian dari pewaris Diadokhoi yang lain.
 
== Kehidupan ==
[[Berkas:Anatolia Ancient Regions ID.png|jmpl|kiri|255px|Peta Anatolia kuno]]
Tidak banyak yang diketahui tentang awal karir Antigonos. Dia pastilah seorang tokoh penting dalam Angkatan Darat Makedonia karena ketika mulai disebut dalam sumber-sumber sejarah, Antigonos memimpin sebagian besar tentara Aleksander (Antigonus memimpin 7.000 infanteri Yunani sekutu Aleksander).<ref>Diodoros, Bibliotheca Historica, XVII, 17, 3–4.</ref> Saat Aleksander Agung berperang ke arah timur, Antigonos ditunjuk sebagai [[Satrap]] (gubernur) [[Frigia]] dan menjaga jalur pasokan dan komunikasi dan dia melindunginya dari pasukan Iran dalam tiga pertempuran terpisah.<ref>Curtius Rufus, Historia Alexandri Magni, IV 34–35</ref>
 
=== Masa Aleksander Agung ===
Tidak banyak yang diketahui tentang awal karir Antigonos. Dia pastilah seorang tokoh penting dalam Angkatan Darat Makedonia karena ketika mulai disebut dalam sumber-sumber sejarah, Antigonos memimpin sebagian besar tentara Aleksander (Antigonus memimpin 7.000 infanteri Yunani sekutu Aleksander).<ref>[[Diodoros Sikolos]], ''Bibliotheca Historica'', XVII, 17, 3–4.</ref> Saat Aleksander Agung berperang ke arah timur, Antigonos ditunjuk sebagai [[Satrap]] (gubernur) [[Frigia]] dan menjaga jalur pasokan dan komunikasi dan dia melindunginya dari pasukan Iran dalam tiga pertempuran terpisah.<ref>Curtius Rufus, Historia Alexandri Magni, IV 34–35</ref>
 
=== Perdikas dan Antipatros ===
Saat Aleksander Agung mangkat pada 321 SM, Antigonos berwenang atas wilayah Anatolia tengah dan selatan, yakni Frigia, Pamfilia, Likia, dan Pisidia barat dan kewenangannya diakui [[Perdikas]] selaku wali bagi dua pewaris Aleksander Agung: Filipus III dan Aleksander IV. Namun Antigonos memancing kemarahan Perdikas saat dia menolak mendampingi [[Eumenes]] untuk mendapatkan wilayah kewenangannya, yakni kawasan Paflagonia di Anatolia utara dan Kapadokia di Anatolia timur.<ref name="EB1911">{{EB1911|inline=y|wstitle=Antigonus Cyclops|volume=2|page=125}}</ref> Perdikas memandang hal ini sebagai penentangan atas perintahnya. Setelah menundukkan Kapadokia, Perdikas beralih ke Frigia di barat untuk menundukkan Antigonos. Antigonos sendiri melarikan diri bersama putranya, Demetrios, ke Yunani dan mendapat bantuan dari [[Antipatros]]<ref name="EB1911"/> dan [[Krateros]]. Mereka mengadakan persekutuan dengan satrap (gubernur) Mesir, [[Ptolemaios I Soter|Ptolemaios]] dalam Perang Diadokhoi Pertama dan berhasil menundukkan Siprus.<ref>Arrian, ''Ta Met’ Alex.'' 1,30; Richard A. Billows, ''Antigonos the One-Eyed and the Creation of the Hellenistic State'', hlm. 66.</ref>
 
Setelah Perdikas terbunuh pada 321 SM, Antipatros menjadi wali raja dan Antigonos menjadi komandan bagi sebagian pasukan kerajaan. Antigonos kemudian menyerang Eumenes di Kapadokia dan memaksanya pensiun di benteng Nora (Νῶρα).<ref>Richard A. Billows, ''Antigonos the one-eyed and the creation of the Hellenistic State'', hlm. 79.</ref>
 
=== Perang Diadokhoi kedua ===
Antipatros meninggal pada 319 SM dan digantikan oleh [[Poliperkones]], tetapi Antigonos tidak mengakui keabsahan kewenangannya. Poliperkones kemudian menjadikan Eumenes sebagai pemimpin atas semua jenderal. Saat Antigonos sibuk melawan Kleitos sang Putih di Anatolia barat laut, Eumenes menduduki Kilikia, Syria, dan [[Bangsa Fenisia|Fenisia]] dan mulai membangun angkatan laut atas nama Poliperkones.<ref>[[Diodoros Sikolos]], ''Bibliotheca Historica'', XVIII 63,6.</ref> Ketika sudah siap, Eumenes mengirim armada ke barat untuk memperkuat Poliperkones, tetapi kemudian berbalik pihak setelah berhadapan dengan Antigonos. Antigonos sendiri kemudian menuju ke Syria untuk memerangi Eumenes, tetapi Eumenes pergi ke Mesopotamia dan mencari dukungan dari para satrap wilayah timur.<ref>[[Diodoros Sikolos]], ''Bibliotheca Historica'', XVIII 73,1-2.</ref> Dia mendapat dukungan dari Amphimacos yang merupakan satrap Mesopotamia,<ref>[[Diodoros Sikolos]], ''Bibliotheca Historica'', XVIII 39,6 dan XIX 27, 4.</ref> tetapi tidak dari [[Seleukos I Nikator|Seleukos]] yang merupakan satrap Babilonia dan Pheiton Karteau yang menjabat sebagai satrap Media.<ref>[[Diodoros Sikolos]], ''Bibliotheca Historica'', XIX 12, 1–2.</ref> Eumenes kemudian pergi menuju Susa.<ref>[[Diodoros Sikolos]], ''Bibliotheca Historica'', XIX 12, 5–13, 5</ref> dan mengirimkan surat pada para satrap di utara dan timur Susiana untuk memberikan dukungan padanya atas nama raja.<ref>[[Diodoros Sikolos]], ''Bibliotheca Historica'', XIX 13,6-7.</ref>
 
Setelah beberapa pertempuran, Antigonos akhirnya berhasil menangkap Eumenes dan kemudian dibentuklah dewan untuk menentukan hukuman untuknya. Antigonos awalnya segan untuk memberi hukuman mati dan hal ini didukung oleh Demetrios, tetapi yang lain berkeras untuk memberi Eumenes hukuman mati. Pada akhirnya Eumenes dihukum mati.<ref>[[Diodoros Sikolos]], ''Bibliotheca Historica'', XIX 43, 8–44, 3; [[Plutarkhos]], ''Life of Eumenes'', 17, 1–19, 1; Richard A. Billows, ''Antigonos the One-Eyed and the Creation of the Hellenistic State'' hlm. 104.</ref> Kematian Eumenes menjadikan wilayah Anatolia dan Syria di barat dan kesatrapan-kesatrapan timur berada dalam kepemimpinan Antigonos. Antigonos kemudian memasuki perbendaharaan negara di Susa dan memasuki Babilonia. Seleukos pergi ke wilayah Ptolemaios dan membentuk persekutuan dengannya.
 
=== Perang Diadokhoi ketiga ===
Pada 314 SM, Ptolemaios (penguasa Mesir), Kassandros (penguasa Makedonia), Lysimakhos (penguasa [[Trakia]]), mengirim utusan pada Antigonos yang menuntutnya untuk memberikan wilayah Kapadokia dan Likia pada Kassandros, Anatolia barat laut pada Lysimakhos, Fenisia dan Syria pada Ptolemaios, dan Babilonia pada Seleukos, juga membagi harta yang telah dia dapatkan.<ref>Diodoros Sikolos, ''Bibliotheca Historica'' XIX 57,1.</ref> Jawaban Antigonos hanya menasihati mereka untuk siap berperang.<ref>Diodoros Sikolos, ''Bibliotheca Historica'' XIX 57,2.</ref> Antigonos kemudian membentuk persekutuan dengan musuh lamanya, Poliperkones. Poliperkones menyerang Kassandros,<ref name =Diod19>Diodoros Sikolos, ''Bibliotheca Historica'', XIX 57,4-5.</ref> jenderal Ptolemaios (keponakan dan sekutu Antigonos, namanya mirip dengan satrap Mesir yang menjadi lawan Antigonos) mengamankan Anatolia barat laut untuk membendung serangan Kassandros dan Lysimakhos,<ref name =Diod19 /> dan Antigonos sendiri menyerang Fenisia yang berada dalam kendali satrap Ptolemaios, kemudian menyerahkan pertahanan Fenisia dan Syria pada Demetrios.<ref>Diodoros Sikolos, ''Bibliotheca Historica'', XIX 69, 1.</ref>
 
Pada 312 SM, Antigonos berhasil menduduki Lidia dan Karia,<ref>Diodoros Sikolos, ''Bibliotheca Historica'', XIX 64, 3–6.</ref> mengusir satrapnya yang merupakan sekutu Ptolemaios dan Kassandros. Ptolemaios menyerang dari arah selatan dan mengalahkan Demetrios di Gaza, Palestina, dan memperoleh kemenangan. Seleukos yang bersekutu dengan Ptolemaios kemudian mengambil alih kepemimpinan provinsi lamanya, Babilonia, dan mengamankan wilayah timur setelah menang perang dari Antigonos dan Demetrios dalam Perang Babilonia. Di sisi barat, Antigonos berhasil melemahkan lawan-lawannya dan memaksa mereka berdamai.<ref>Diodoros Sikolos, ''Bibliotheca Historica'' XIX 105,1.</ref> Dengan ini, wilayah kekuasaan Antigonos meliputi Yunani, Anatolia, Syria, Fenisia, dan Mesopotamia utara.
 
=== Perang Diadokhoi keempat ===
Dengan dalih kota-kota merdeka di Yunani diserang Antigonos, Ptolemaios dan Kassandros membatalkan perjanjian damai dan kembali masuk ke kancah pertempuran dengan Antigonos. Demetrios kemudian merebut sebagian Yunani dari Kassandros<ref name="EB1911"/> dan mengalahkan Ptolemaios dalam [[Pertempuran Salamis (306 SM)|pertempuran laut di Salamis]], Siprus, pada 306 SM. Di tahun yang sama, Antigonos menyatakan dirinya sebagai raja (''[[basileus]]'') dan menganugerahkan juga pada putranya,<ref name="EB1911"/> yang berarti bahwa dia mengklaim kepemimpinan seluruh wilayah yang pernah dikuasai Aleksander Agung. Posisi raja sendiri sudah kosong sejak kematian [[Aleksander IV dari Makedonia|Aleksander IV]], putra Aleksander Agung, pada 309 SM. Ptolemaios, Kassandros, Lysimakhos, dan Seleukos kemudian juga menyatakan diri mereka sebagai raja.
 
[[Berkas:Diadoch.png|300px|jmpl|kanan|Wilayah kekuasaan para diadokhoi pada sekitar 303 SM]]
Antigonos kemudian menghimpun armada tangguh untuk menyerang Ptolemaios di wilayah kekuasaannya sendiri di Mesir dengan Demetrios memegang komando armada. Meski serangan ini gagal lantaran Demetrios tidak bisa menembus pertahanan Mesir, Ptolemaios sendiri mengalami kerugian besar.<ref name="EB1911"/> Antigonos yang menjadi raja terkuat di antara para diadokhoi membuat Ptolemaios, Kassandros, Lysimakhos, dan Seleukos menjalin persekutuan, utamanya melalui pernikahan, untuk menumbangkan Antigonos. Antigonos dengan segera mendapat permusuhan dari mereka berempat, terlebih wilayah kekuasaannya berbatasan dengan wilayah mereka secara langsung.
 
Pada satu titik, Kassandros berada dalam situasi sulit lantaran Antigonos mendapat dukungan dari rakyat Yunani dan mengalahkannya beberapa kali, melayangkan tuntutan agar Kassandros menyerahkan Makedonia tanpa syarat. Menanggapi keadaan ini, Ptolemaios, Lysimakhos, dan Seleukos bersama menyerang Antigonos. Lysimakhos dan Prepelaos (jenderal di bawah komando Kassandros) menyerang Anatolia dari Trakia dan segera menduduki kota-kota Ionia. Seleukos sendiri melancarkan serangan ke Mesopotamia dan Kapadokia.
 
Antigonos memanggil putranya, Demetrios, dari Yunani dan kemudian bersama-sama melawan Lysimakhos dan Prepelaos. Namun pihak Antigonos mengalami kekalahan dalam melawan pasukan gabungan dari Seleukos, Lysimakhos, dan Prepelaos dalam [[Pertempuran Ipsos]] pada 301 SM. Antigonos sendiri tewas tertusuk lembing pada pertempuran ini, saat usianya menginjak 81 tahun. Setelahnya, wilayah kekuasaan Antigonos dibagi-bagi di antara Ptolemaios, Kassandros, Lysimakhos, dan Seleukos. Meski menyatakan diri sebagai raja, mereka tidak mengklaim seluruh wilayah bekas kekuasaan Aleksander Agung sebagai wilayah mereka, dan mengakui kewenangan dan keberadaan masing-masing sebagai negara yang saling terpisah satu sama lain. Demetrios sendiri kemudian pensiun ke [[Efesos]] dan mengadakan perdamaian dengan Seleukos. Demetrios kemudian menjadi Raja Makedonia pada 294 SM setelah membunuh [[Aleksander V dari Makedonia|Aleksander V]], putra Kassandros.<ref name="EB1911B">{{EB1911|inline=1 |wstitle=Demetrius (Macedonian kings) |display=Demetrius s.v. Demetrius I |volume=7 |page=982}}</ref>
 
== Fisik ==
Antigonos adalah seorang pria bertubuh besar. Demetrios digambarkan memiliki "perawakan pahlawan",<ref>Plutarkhos, ''Demetrios'' 2,2; Diodorus, ''Bibliotheca Historica'', XX 81,4 and 92,2-3.</ref> menunjukkan bahwa dia jelas memiliki badan yang besar dan Antigonos bahkan lebih tinggi lagi. Penampilannya juga tampak tangguh lantaran dia kehilangan satu mata dalam perang, mungkin di Pengepungan [[Perinthos]] pada 340 SM.<ref>Richard A. Billows, ''Antigonos the One-Eyed and the Creation of the Hellenistic State'', hlm. 7.</ref>
 
== Rujukan ==
Baris 39 ⟶ 65:
 
* [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/28052/Antigonus-I-Monophthalmus Biografi singkat Antigonus-I-Monophthalmus]
{{Penguasa Helenistik}}
{{Yunani-bio-stub}}
 
{{s-start}}
{{s-hou|[[Dinasti Antigonidai]]||323 SM||311 SM}}
{{s-reg}}
{{s-bef|rows=4|before=[[Aleksander IV dari Makedonia|Aleksander IV]]}}
{{s-ttl|rows=4|title=[[Dinasti Antigonidai|Raja Anatolia, Syam, dan Yunani]]|years=306–301 SM}}
{{s-aft|after=[[Kassandros]]|as=penguasa Yunani}}
{{s-aft|after=[[Lysimakhos]]|as=penguasa Anatolia utara dan barat}}
{{s-aft|after=[[Seleukos I Nikator]]|as=penguasa Anatolia timur dan Syam}}
{{s-aft|after=[[Ptolemaios I Soter]]|as=penguasa Anatolia selatan dan Syam}}
{{s-non|reason=Dinasti baru}}
{{s-ttl|title=[[Dinasti Antigonidai|Raja Dinasti Antigonidai]]|years=306–301 SM}}
{{s-aft|after=[[Demetrios I dari Makedonia|Demetrios I]]}}
{{end}}
 
{{Penguasa Helenistik}}
{{lifetime|382|301|SM=y}}
{{Authority control}}