Arian13: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hasief (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(22 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{Infobox person
|name = Arian13
Baris 6 ⟶ 5:
|caption =
|birth_date = {{birth date and age|1974|8|1}}
|birth_place = Bandung, Indonesia
|birth_name = Arian Arifin Wardiman
|othername =
Baris 20 ⟶ 19:
|influenced =
|website =
| module = {{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer
| origin =
| genre = {{hlist||[[Hardcore punk]]|[[stoner rock]]|stoner metal}}
| instrument =
| years_active =
| label =
| associated_acts = [[Seringai]] <br> [[Puppen]]
| current_members = [[Seringai]]
| past_members = [[Puppen]]
}}
| signature =
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
}}
 
'''Arian Arifin Wardiman'''<ref name=Triyono>{{citeCite webnews|url=https://koran.tempo.co/read/sehari-bersama/314385/kritis-layaknya-soedjojono-jail-layaknya-indro? |title=Kritis Layaknya Soedjojono, Jail Layaknya Indro|first=Heru|last=TriyonoAdministrator|publisher=Koran Tempo|date=30 Juni 2013|accessdate=1 Juli 2020|language=id|work=[[Tempo.co]]}}</ref> (lahir 1 Agustus 1974 di {{lahirmati|Bandung, Jawa Barat, Indonesia|01|08|1974}})<ref>{{Cite news|url=https://koran.tempo.co/read/hobi/57360/hanya-ada-200-piringan-hitam|title=Hanya Ada 200 Piringan Hitam|last=Administrator|publisher=Koran Tempo|date=4 Desember 2005|accessdate=3 Juli 2020|language=id|work=[[Tempo.co]]}}</ref> adalah seorang musisi dan ilustrator berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri dan vokalis grup ''hard rock'' [[Seringai]].
 
==Masa Kecil==
Kakek Arian dari sisi ibunya adalah [[S._Sudjojono Sudjojono|Sindoedarsono Soedjojono]], pelukis dan kritikus seni rupa pertama di Indonesia, dan neneknya adalah [[Mia Bustam]], istri pertama Sudjojono dan salah satu pengurus organisasi [[Seniman Indonesia Muda]] yang didirikan Sudjojono bersama rekan-rekannya.<ref name=Triyono>< /ref>
 
Di usia 3 sampai hampir 7 tahun, Arian bermukim di Boston, Amerika Serikat karena ikut ayahnya yang sedang menempuh pendidikan di [[Institut_Teknologi_MassachusettsInstitut Teknologi Massachusetts|Massachusetts Institute of Technology]]. Setelah pindah ke Bandung lagi, minat Arian terhadap musik berawal sejak dibelikan kaset [[The Beach Boys]] oleh ayahnya, karena band tersebut adalah salah satu yang piringan hitamnya sering diputar ayahnya di rumah.<ref name=Alpito>{{citeCite webnews|url=https://www.medcom.id/hiburan/indis/9K5jW90N-mencecar-arian-13|title=Mencecar Arian 13|first=AgustinusElang ShinduRiki|last=AlpitoYanuar|publisher=Medcom.id|date=15 April 2017|accessdate=2 Juli 2020|work=[[Medcom.id]]}}</ref> Setelah itu Arian gemar membeli kaset dengan uang tabungannya<ref name=Triyono>< /ref> atau meminta ayah atau pamannya kalau sedang ke luar negeri untuk mencarikan kaset-kaset yang tidak dapat ditemukan di Indonesia.<ref name=Alpito>< /ref>
 
Dari hobi beli kaset ini, Arian menjadi tertarik dengan band-band metal seperti [[Iron Maiden]] dan [[Judas Priest]] karena ilustrasi sampulnya memikat.<ref name=Alpito>< /ref>
 
==Karier Musik==
===Puppen===
Saat SMA, Arian mendirikan band bernama Maximum Deaf Impact, di mana ia berperan sebagai vokalis sekaligus gitaris. Di waktu bersamaan, Arian menyalurkan minatnya terhadap musik dan seni rupa dengan menggambar logo Ratos de Parao, band hardcore asal Brazil, di tas seorang teman sekolahnya. Sehari kemudian, muncul gambar logo band lain oleh orang yang berbeda di tas tersebut. Itu membawa Arian berkenalan dengan sang penggambar, Robin Malau. <ref name=Triyono>< /ref>
 
Ketika Arian menjadi panitia pentas seni yang diadakan sekolahnya, Robin daftar untuk tampil bersama bandnya, Succubus, dan Arian pun tampil dengan Maximum Deaf Impact. Usai acara itu, Robin menelepon Arian dan mengajaknya bergabung di [[Puppen]].<ref name=Hai>{{cite web|url=https://hai.grid.id/read/07593129/arian-lakukan-hal-yang-lo-suka|title=Arian: Lakukan Hal yang Lo Suka!|publisher=Hai|date=15 Desember 2016|accessdate=3 Juli 2020}}</ref>
 
Pada awalnya, Puppen masih membawakan lagu band-band ''thrash metal'' dan ''hardcore'' favorit mereka seperti Prong, Sacred Reich dan Biohazard, lalu mulai menulis lagu-lagu sendiri. Dalam proses pembuatan musik Puppen, biasanya Arian punya ide drum atau kord gitar, lalu Robin mengembangkannya. Lagu pertama yang mereka buat adalah “This is Not a Puppen Song”<ref name=Alpito>< /ref> dan “Freedom to Defecate”.<ref name=Andrian>{{cite magazine|title=Arian 13: Vokalis Seringai & Ilustrator Jakarta, 11 April 2013|first=Lody|last=Andrian|magazine=Rock & Roll Magazine|publisher=Rock & Roll Media Publisher|date=Mei 2013|accessdate=4 Juli 2020}}</ref> Saat bergabung dengan Puppen, Arian sudah banyak menulis lirik bertema fantasi yang terinspirasi Iron Maiden. Namun setelah mendengar [[Sepultura]], Arian menjadi tergerak untuk menulis lirik bertema politik yang dinilai lebih cocok untuknya.<ref name=Hai>< /ref> Kesuksesan Sepultura sebagai band yang berasal dari Brazil yang sesama negara Dunia Ketiga juga menjadi inspirasi bagi Arian untuk bisa bermain musik.<ref name=Andrian>< /ref>
 
Alhasil, beberapa lirik lagu ciptaan Arian untuk Puppen berisi sikap kritis terhadap otoritas dengan gaya yang puitis sekaligus lugas, seperti “Hijau” yang mempertanyakan kekerasan militer.<ref>{{cite book|title=Global Pop, Local Language|first=Jeremy|last=Wallach|editor1-first=Harris M.|editor1-last=Berger|editor2-first=Michael Thomas|editor2-last=Carroll|page=75|publisher=The University Press of Mississippi|date=2003|accessdate=5 Juli 2020}}</ref>
 
Karena di Bandung belum ada studio rekaman yang bisa mengakomodasi band independen, akhirnya Arian dan Puppen rekaman di Jakarta, di mana mereka memanfaatkan sif sisa dari [[PAS Band]] yang sedang merekam album ''[[In (No) Sensation]]''. Ketika itu Arian adalah mahasiswa semester pertama yang juga sedang ujian, jadi tiap hari rekaman harus menempuh perjalanan Bandung-Jakarta yang bisa makan waktu lima jam, rekaman sampai pukul 2 atau 3 pagi, lalu langsung pulang ke Bandung untuk ujian.<ref name=Andrian>< /ref>
 
Lalu Puppen menjadi salah satu band perintis jalur independen di Indonesia, dengan membiayai, memproduksi dan mengedarkan sendiri karya-karya mereka.<ref name=Dass>{{cite web|url=https://www.thejakartapost.com/news/2011/02/06/puppen-lessons-a-pioneering-indie-band.html|title=Puppen: Lessons from A Pioneering Indie Band|first=Felix|last=Dass|publisher=The Jakarta Post|date=6 Februari 2011|accessdate=3 Juli 2020}}</ref> Puppen menempuh jalur mandiri bukan karena pantang terhadap perusahaan rekaman besar, namun karena merasa tidak perlu selama masih bisa bergerak sendiri.<ref>{{cite magazine|title=Puppen: Underground Bereputasi Internasional|magazine=Hai|publisher=Gramedia|date=2 Juni 1998|accessdate=5 Juli 2020}}</ref>
 
DiPada tahun 2002, Arian dan Robin merasa sudah jenuh dengan Puppen dan tidak bisa membawa band itu lebih jauh lagi. Di samping itu, Arian punya rencana untuk pindah ke Jakarta, sedangkan Robin berniat bermukim di Bali.<ref name=Dass>< /ref>
 
Bersama Puppen, Arian menghasilkan mini-album ''This Is Not a Pup'' (1994), serta album ''MK II'' (1998) dan ''Puppen'' (2000).<ref name=Supermusic>{{cite web|url=https://supermusic.id/superexclusive/supericon/arian-13-serigala-menolak-tua|title=Arian 13: Serigala Menolak Tua|publisher=Supermusic|date=1 Agustus 2019|accessdate=5 Juli 2020|archive-date=2020-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200706224524/https://supermusic.id/superexclusive/supericon/arian-13-serigala-menolak-tua|dead-url=yes}}</ref> Mereka menandakan pembubarannya dengan dua konser perpisahan di Jakarta dan Bandung.<ref>{{cite web|url=https://www.djarumcoklat.com/article/rip-puppen-19922002|title=Artikel Musik Indie : R.I.P Puppen 1992-2002|publisher=DjarumCoklat.com|date=29 Maret 2014|accessdate=5 Juli 2020}}</ref> Selain reuni untuk satu kali tampil, yakni di acara PL Fair 2004,<ref>{{citeCite webnews|url=https://hot.detik.com/my-event/d-263428/kupas-tuntas-pl-fair|title=Kupas Tuntas PL Fair!|publisher=Detikhot|date=28 Desember 2004|accessdate=5 Juli 2020|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Puppen tidak pernah aktif lagi sebagai band.
 
===Seringai===
[[File:Seringai.jpg|thumb|Seringai, 2019: Edy Khemod, Arian 13, Ricky Siahaan dan Sammy Bramantyo (dari kiri).]]
 
Setelah [[Puppen]] bubar dipada tahun 2002, Arian pindah ke Jakarta untuk bermukim dan bekerja. Bersama [[Ricky Siahaan]], gitaris grup ''hardcore'' Stepforward, Arian memiliki ide untuk membuat band baru yang musiknya berbeda dengan apa yang pernah mereka buat sebelumnya. Bersama gitaris Adhitya Ardinugraha dari [[Pure Saturday]], bassis Regina Citra Arini dari Traxap dan drumer Edy Khemod, mereka membentuk Derai yang musiknya terinspirasi oleh [[At the Drive-In]], [[Texas is the Reason]] dan [[Kiss It Goodbye]].<ref name=Agordiclub>{{cite AV media|url=https://m.youtube.com/watch?v=oQfJOUyvYq8&feature=youtu.be|title=Behind That Scene: Ricky Siahaan (Seringai, Stepforward)|publisher=Agordiclub|date=5 Januari 2018|accessdate=2 Juli 2020}}</ref>
 
Umur Derai tidak panjang, karena Arian dan Ricky merasa bahwa musik yang mereka ingin buat tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Lalu ketika memainkan lagu-lagu [[Black Sabbath]] dan [[Black Flag]] untuk bersenang-senang, barulah mereka menemukan konsep band yang cocok.<ref name=Agordiclub>< /ref> Maka lahirlah Seringai, dengan tetap melibatkan Edy Khemod pada drum, ditambah Toan Sirait pada bas yang kemudian digantikan oleh Sammy Bramantyo.<ref>{{cite web|url=http://hai.grid.id/read/07595381/begini-penampakan-seringai-di-tahun-2003-dulu-ada-yang-beda-nggak|title=Begini Penampakan Seringai di Tahun 2003 dulu, Ada Yang Beda Nggak?|first=Alvin|last=Bahar|publisher=Hai|date=19 Mei 2017|accessdate=24 Juni 2020}}</ref> Seringai pun menjadi salah satu dari gelombang baru band kancah independen Jakarta yang turut meramaikan bar yang bernama BB’s<ref>{{citeCite webnews|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20160123172747-227-106195/bar-blues-rumah-kedua-musisi-independen-indonesia|title=Bar Blues, Rumah Kedua Musisi Independen Indonesia|first=Fadli|last=Adzani|publisher=CNN Indonesia|date=24 Januari 2016|accessdate=2 Juli 2020|work=[[CNN Indonesia]]}}</ref> dan kemudian didokumentasikan melalui kompilasi ''[[JKT:SKRG]]'' yang dirilis pada Juni 2004.<ref>{{cite web|url=https://tirto.id/skena-jaksel-di-antara-cinta-dan-benci-cXMg|title=Skena Jaksel di antara Cinta dan Benci|first=Faisal|last=Irfani|publisher=Tirto|date=10 September 2018|accessdate=24 Juni 2020}}</ref> Tak lama kemudian Seringai menjadi salah satu band yang sering diundang untuk tampil di berbagai pentas seni.<ref>{{cite web|url=https://www.vice.com/id_id/article/d3385v/mengenang-era-saat-pensi-masih-jadi-obsesi-anak-muda|title=Mengenang Era Saat Pensi Masih Jadi Obsesi Anak Muda|first=Marcel|last=Thee|publisher=Vice Indonesia|date=11 Agustus 2017|accessdate=4 Juli 2020}}</ref>
 
Dengan Arian sebagai vokalis dan penulis lirik, Seringai telah menghasilkan satu mini-album, ''[[High Octane Rock]]'' (2004), serta tiga album penuh, yakni ''Serigala Militia'' (2007),<ref>{{citeCite webnews|url=https://koran.tempo.co/read/budaya/110890/nilai-nilai-kemanusiaan-affandi?|title=SeringaiNilai-nilai LuncurkanKemanusiaan Album Anyar|first=TitoAffandi|last=SianiparAdministrator|publisher=Koran Tempo|date=13 September 2007|accessdate=3 Juli 2020|language=id|work=[[Tempo.co]]}}</ref> ''Taring'' (2012)<ref>{{cite web|url=https://hai.grid.id/amp/07559439/seringai-sebar-detail-album-baru-mereka?page=all|title=Seringai Sebar Detail Album Baru Mereka|publisher=Hai|date=29 Juni 2012|accessdate=1 Juli 2020}}</ref> dan ''Seperti Api'' (2018).<ref>{{cite web|url=https://www.thejakartapost.com/life/2018/07/27/seringai-to-release-new-album-on-sunday.html|title=Seringai to release new album on Sunday|first=Wening|last=Gitomartoyo|publisher=The Jakarta Post|date=27 Juli 2018|accessdate=1 Juli 2020}}</ref> Selain tampil di berbagai kota dan pulau di Indonesia, Seringai juga pernah diundang untuk bermain di Malaysia, Singapura dan Jepang.<ref>{{citeCite webnews|url=https://hot.detik.com/music/d-4553762/pengalaman-seringai-tampil-di-negara-negara-asia|title=Pengalaman Seringai Tampil di Negara-negara Asia|first=Dyah Paramita|last=Saraswati|publisher=Detikhot|date=17 Mei 2019|accessdate=24 Juni 2020|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Seringai bahkan pernah menjadi band pembuka konser Metallica di Gelora Bung Karno, Jakarta pada tahun 2013.<ref>{{citeCite webnews|url=https://nasional.kompas.com/read/2013/08/25/2045032/Seringai.Buka.Konser.Metallica|title=Seringai Buka Konser Metallica|first=Irfan|last=Maullana|publisher=Kompas|date=25 Agustus 2013|accessdate=2 Juli 2020|editor-last=Kamil|editor-first=Ati|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
 
Arian juga bertanggung jawab untuk sisi visual Seringai yang terdapat di sampul album dan ''merchandise'' mereka.<ref>{{citeCite webnews|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180716132623-227-314489/tengkorak-merah-dalam-seperti-api-album-terbaru-seringai|title=Tengkorak Merah dalam 'Seperti Api,' Album Terbaru Seringai|first=Muhammad Andika|last=Putra|publisher=CNN Indonesia|date=16 Juli 2018|accessdate=4 Juli 20182020|work=[[CNN Indonesia]]}}</ref>
 
==Karier Seni Rupa==
Sejak masih kecil, Arian sudah punya hobi menggambar.<ref name=Triyono>< /ref> Ia kemudian kuliah di jurusan Desain Produk di Fakultas Seni Rupa Desain Institut Teknologi Bandung. Dengan latar belakang seni rupa tersebut, maka Arian kerap bertanggung jawab atas aspek visual dari berbagai proyek kreatif yang melibatkannya.<ref name=Supermusic>< /ref>
 
Salah satu hal yang sering muncul di gambarnya adalah tengkorak. Ini berasal dari ketertarikannya terhadap kematian, dan juga estetika tengkorak itu sendiri saat melihatnya di komik dan kover album band rock dan metal.<ref>{{cite web|url=http://www.thebastardsofyoung.com/news_arian-13|title=ARIAN 13: “I'm always fascinated by death. I think about death a lot.”|publisher=The Bastards of Young|date=Desember 2011|accessdate=5 Juli 2020}}</ref> Hal-hal lain yang identik dengan kematian dan kegelapan pun kerap muncul dalam karyanya, seperti serigala, gagak dan tombak.<ref name=Supermusic>< /ref>
 
Selain menampilkan karyanya di berbagai pameran seperti Semarak Tengkorak dipada tahun 2008,<ref>{{cite web|url=https://m.kapanlagi.com/musik/berita/5-musisi-indonesia-yang-berprofesi-sebagai-ilustrator-61971f.html|title=5 Musisi Indonesia Yang Berprofesi Sebagai Ilustrator|first=Rifky Rifanda|last=Sakti|publisher=KapanLagi.com|date=19 September 2013|accessdate=5 Juli 2020}}</ref> dipada tahun 2017 Arian mendapat kesempatan untuk menjadi kurator untuk Toyota x The World of Ghibli, di mana lima seniman pilihan Arian menggunakan dua tipe mobil Toyota sebagai kanvas untuk lukisan mural yang terinspirasi film-film animasi karya [[Studio Ghibli]].<ref>{{cite web|url=https://www.rappler.com/indonesia/gaya-hidup/178068-karya-seniman-indonesia-the-world-of-ghibli|title=5 karya seniman Indonesia di rangkaian pembuka 'The World of Ghibli Jakarta'|publisher=Rappler|date=8 Agustus 2017|accessdate=2 Juli 2020}}</ref>
 
==Karier Media==
===''Tigabelas Zine''===
Selain mengoleksi majalah-majalah musik, di awal ‘90-an Arian adalah pembaca setia ''fanzine'' seperti ''[[Maximumrocknroll]]'' dan ''[[Punk Planet]]'' dan gemar bertukar ''fanzine'' dengan sesama pembaca di luar Bandung dan bahkan negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Karena tidak ada banyak majalah lokal yang membahas musik, dan merasa bisa membuat sesuatu yang lebih baik ketimbang kebanyakan ''fanzine'' yang beredar, maka sekitar tahun 1996-1997, Arian mulai menerbitkan ''Tigabelas Zine'', sebuah publikasi independen yang membahas musik yang ia suka. Ia melakukan wawancara dengan berbagai band mancanegara dengan mengirim surat atau ''e-mail'' ke alamat yang terdapat di kaset, CD atau piringan hitam mereka. Salah satu kontributor ''Tigabelas Zine'' adalah [[Herry_SutresnaHerry Sutresna|Ucok]] dari grup rap Homicide, dan selain musik, Arian dan Ucok juga menulis artikel tentang berbagai topik seperti [[anarkisme]] dan filosofi hidup ''[[straight edge]]''.<ref>{{cite web|url=https://www.whiteboardjournal.com/interview/ideas/d-i-y-music-with-arian-13/|title=D.I.Y. Music with Arian 13|first=Muhammad|last=Hilmi|editor-first=Ken|editor-last=Jenie|publisher=Whiteboard Journal|date=13 Mei 2015|accessdate=3 Juli 2020}}</ref>
 
===''MTV Trax''===
Setelah Puppen bubar dipada tahun 2002, Arian pindah ke Jakarta untuk bermukim dan bekerja sebagai Managing Editor di majalah musik ''MTV Trax'' (kemudian ganti nama menjadi ''[[Trax]]''). Selain memungkinkan meliput berbagai festival musik internasional, Arian juga memanfaatkan majalah tersebut untuk memperkenalkan musisi-musisi independen lokal serta band-band yang sudah besar secara internasional namun belum terlalu familier di Indonesia, seperti [[Radiohead]], [[The Strokes]] dan The Flaming Lips.<ref>{{cite web|url=https://www.deathrockstar.club/interview-with-arian13-of-seringaipuppen/|title=Interview with Arian13 of Seringai/Puppen|first=Marcel|last=Thee|editor-first=Ryan|editor-last=Koesuma|publisher=Deathrockstar|date=1 Januari 2003|accessdate=2 Juli 2020}}</ref>
 
===''Playboy Indonesia''===
DiPada tahun 2006, Arian pindah kerja menjadi Deputy Editor di majalah ''[[Playboy Indonesia]]''. Ketika [[Erwin Arnada]], pimpinan redaksi majalah tersebut menjadi terdakwa dengan tuduhan melanggar norma kesopanan, Arian menjadi salah satu saksi di sidangnya.<ref>{{citeCite webnews|url=https://news.detik.com/berita/d-722799/sidang-pimred-playboy-tertutup-fpi-ngamuk|title=Sidang Pimred Playboy Tertutup, FPI Ngamuk|publisher=DetikNews|date=21 Desember 2006|accessdate=2 Juli 2020|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
 
==Lawless Jakarta==
DiPada tahun 2009, Arian dan Sammy Bramantyo mendirikan Howling Wolf, sebuah toko merchandise musik merangkap studio tato. Salah satu tujuan utama di balik membuka toko tersebut adalah untuk mempermudah distribusi produk-produk Seringai.<ref>{{cite web|url=https://www.thejakartapost.com/news/2010/10/10/a-little-shop-with-a-big-market.html|title=A little shop with a big market|first=Felix|last=Dass|publisher=The Jakarta Post|date=10 Oktober 2010|accessdate=2 Juli 2020}}</ref>
 
DiPada tahun 2011, Howling Wolf melakukan merger dengan Pistone, toko dan bengkel modifikasi sepeda motor klasik yang salah satu pemiliknya adalah [[Gofar Hilman]]. Usaha baru ini diberi nama Lawless Jakarta,<ref>{{cite web|url=https://www.thejakartapost.com/life/2019/02/10/lawless-jakarta-a-lively-bike-culture-hub-in-south-jakarta.html|title=Lawless Jakarta, a lively bike culture hub in South Jakarta|first=Alex|last=Dalziel|publisher=The Jakarta Post|date=10 Februari 2019|accessdate=2 Juli 2020}}</ref> yang kemudian berkembang untuk mencakupi bengkel motor ''custom'', Lawless Garage; perusahaan rekaman independen, Lawless Jakarta Records,; dan kedairestoran burger, Lawless Burgerbar.<ref>{{cite web|url=https://www.thejakartapost.com/life/2017/09/15/lawless-burger-promises-guilty-pleasure.html|title=Lawless Burger promises guilty pleasure|first=Marcel|last=Thee|publisher=The Jakarta Post|date=15 September 2017|accessdate=2 Juli 2020}}</ref>
 
Arian bersama Lawless juga menjadi partner Biko Group di Duck Down Bar dan Duck Down Pizza Party, di mana Lawless berperan dalam promosi di media sosial. Arian juga menangani desain interior serta artistiknya.<ref>{{cite web|url=https://www.vantage.id/vanspiring/energi-oktan-tinggi-arian-13-vokalis-seringai|title=Energi Oktan Tinggi Arian 13|first=Rasendriya|last=Zahrandama|publisher=Vantage|date=16 Oktober 2019|accessdate=4 Juli 2020}}</ref>
 
Sejak 2015, Arian dan Sammy juga merintis Lawless YouTube Squad, sebuah tim DJ dan pemandu karaoke keliling yang memasang lagu-lagu pilihan hasil pencarian di YouTube.<ref>{{cite web|url=https://www.idntimes.com/hype/entertainment/karsa-adiguna/lawless-youtube-squad-diskaraoke|title=Lawless Youtube Squad Bawa Gofar dan Arian13 ke diskaraoke VOL. 2!|first=Karsa|last=Adiguna|publisher=IDN Times|date=25 Juli 2019|accessdate=4 Juli 2020}}</ref>
 
==Koleksi Piringan Hitam==
Arian mengenal piringan hitam sejak masih kecil dari ayahnya, yang memiliki koleksi ratusan piringan hitam di rumah. <ref name=Ridho></ref> Piringan pertama yang dimilikinya adalah ''Disney’s Family Reunion'', kompilasi lagu dari film-film animasi [[Walt Disney]], yang didapatkannya sebagai hadiah dari produk keju Kraft di usia 6 tahun ketika sedang bermukim di Amerika Serikat.<ref>{{cite web|url=https://www.medcom.id/hiburan/musik/nbw1Gd6K-kompilasi-soundtrack-film-disney-vinyl-pertama-arian-13|title=Kompilasi Soundtrack Film Disney, Vinyl Pertama Arian 13|first=Agustinus Shindu|last=Alpito|publisher=Medcom.id|date=13 April 2017|accessdate=3 Juli 2020}}</ref>
 
Arian baru mulai mengoleksi piringan hitam secara serius di tahun 1992 ketika sudah rajin surat-menyurat dan bertukar kaset serta CD dengan sesama penggemar musik di seluruh dunia, dan pada suatu hari ada yang mengirim piringan hitam kepadanya. Hal yang membuat Arian tertarik kepada piringan hitam adalah kualitas suaranya serta ilustrasi sampul yang menjadi lebih menarik karena ukurannya yang lebih besar dibanding kaset dan CD.<ref name=Ridho></ref>
 
Di tahun 2017, Arian menjadi editor untuk buku ''#GILAVINYL'' oleh Wahyu Nugroho, vokalis grup Bangkutaman dan sesama kolektor piringan hitam.<ref>{{cite web|url=https://www.medcom.id/hiburan/musik/ObzWYJ7k-vokalis-bangkutaman-luncurkan-buku-gilavinyl|title=Vokalis Bangkutaman Luncurkan Buku #GILAVINYL|first=Agustinus Shindu|last=Alpito|publisher=Medcom.id|date=13 April 2017|accessdate=2 Juli 2020}}</ref>
 
Per 2017, Arian memperkirakan ada sekitar 6000-7000 piringan hitam di koleksinya. Koleksinya berasal dari berbagai sumber di Indonesia maupun mancanegara, termasuk toko-toko piringan hitam yang pasti dikunjunginya saat berada di luar negeri.<ref>{{cite web|url=https://www.jawapos.com/entertainment/infotainment/13/04/2017/keren-arian-seringai-koleksi-enam-ribu-vinyl/|title= Keren, Arian ‘Seringai’ Koleksi Enam Ribu Vinyl|publisher=Jawapos.com|date=13 April 2017|accessdate=3 Juli 2020}}</ref>
 
==Referensi==
Baris 101 ⟶ 100:
*[http://www.instagram.com/aparatmati/ Arian13 di Instagram]
*[http://www.twitter.com/aparatmati/ Arian13 di Twitter]
 
[[Kategori:Pemusik Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]]