Aristotelianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
[[Aristoteles]] mendirikan sebuah sekolah, Lyceum, yang hidup selama 139 tahun (339 SM – 200 SM). Sekolah itu semula berfungsi sebagai pusat penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah tetap merupakan tema utama selama berdirinya, walau kadang-kadang perhatian pada ilmu dikalahkan oleh perhatian pada polemik dengan aliran-aliran filsafat yang lain dan monograf-monograf tentang sejarah filsafat. Sekolah ini mundur sejak pertengahan abad ke-3 SM. <ref name=" Kamus Filsafat ">{{cite book | last = Bagus | first = Lorens | title = Kamus Filsafat | publisher = [[Gramedia Pustaka Utama]] | year = 1996 | pages = 80-83 | isbn = 979-655-147-0 }}</ref>
Aristotelianisme bangkit kembali di Aleksandria pada abad pertama SM. Gerakan ini berpusat sekitar Andronikos dari Rodi. Dia inilah yang menemukan kembali tulisan-tulisan [[Aristoteles]] yang hilang selama setahun. Tokoh penting lain ialah Ariston dari Aleksandria dan Nikolas dari Damaskus. Dalam arti umum, Ptolemeus[[Claudius Ptolemaeus | Ptolemaeus]] yang astronominya diterima selama 1400 tahun dan [[Galenus | Galen]] yang analisis-analisis medisnya berlangsung cukup lama merupakan anggota mahzab tersebut. <ref name=" Kamus Filsafat ">{{cite book | last = Bagus | first = Lorens | title = Kamus Filsafat | publisher = [[Gramedia Pustaka Utama]] | year = 1996 | pages = 80-83 | isbn = 979-655-147-0 }}</ref>
 
Antara abad keempat dan ketujuh Masehi aliran Neoplatonisme di AtenaAthena dan Aleksandria sering mempelajari [[Aristoteles]] bersamaan dengan [[Plato]]. Dan malah sering ada anggapan bahwa dua sistem pemikiran itu cocok. Aristotelianisme dan Neoplatonisme cenderung berfungsi selama kurun waktu ini. <ref name=" Kamus Filsafat ">{{cite book | last = Bagus | first = Lorens | title = Kamus Filsafat | publisher = [[Gramedia Pustaka Utama]] | year = 1996 | pages = 80-83 | isbn = 979-655-147-0 }}</ref>
 
Tokoh terkemuka dalam filsafat Islam antara abad ke-9 dan abad ke -13 (yang berpusat pada penafsiran atas [[Aristoteles]]) adalah [[Al-Kindi]], [[Al-Farabi]], [[Ibnu Sina | Ibn Sina]], dan [[Al-Ghazali]]. Filsuf Yahudi pengikut [[Aristoteles]] adalah Avicebron dan [[Moses Maimonides | Maimonides]].<ref name=" Kamus Filsafat ">{{cite book | last = Bagus | first = Lorens | title = Kamus Filsafat | publisher = [[Gramedia Pustaka Utama]] | year = 1996 | pages = 80-83 | isbn = 979-655-147-0 }}</ref>
 
Sintetis Abad Pertengahan (sejak abad 13) sebetulnya merupakan filsafat [[Aristoteles]] yang dimodifikasi oleh implikasi komitmen terhadap iman Kristiani, terutama melalui karya [[Albertus Magnus | Albertus Agung]] dan [[Thomas Aquinas]], ajaran ini berpengaruh besar di dalam pemikir Kristiani Barat, dimana, bagaimanapun, mengalami beberapa perubahan pokok karena kontaknya dengan iman Kristiani (skolastisisme).<ref name=" Kamus Filsafat ">{{cite book | last = Bagus | first = Lorens | title = Kamus Filsafat | publisher = [[Gramedia Pustaka Utama]] | year = 1996 | pages = 80-83 | isbn = 979-655-147-0 }}</ref>
 
Aliran Thomisme muncul dengan kukuh dari Abad Pertengahan dan hidup terus sampai sekarang, tetapi pandangan [[Thomas Aquinas]] bukanlah satu-satunya bentuk Aristotelianisme yang muncul dari Abad Pertengahan. Tak ketinggalan pula Scotisme, filsafat [[John Duns Scotus | Duns Scotus]], dan secara tidak langsung, filsafat Suarez yang lahir abad ke-16. <ref name=" Kamus Filsafat ">{{cite book | last = Bagus | first = Lorens | title = Kamus Filsafat | publisher = [[Gramedia Pustaka Utama]] | year = 1996 | pages = 80-83 | isbn = 979-655-147-0 }}</ref>
 
=Pokok-pokok Pikiran=