Arsitektur Romawi Kuno

salah satu arsitektur kuno
Revisi sejak 10 Juni 2021 04.25 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210609)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot)

Arsitektur Romawi Kuno mengembangkan berbagai aspek berbeda dari arsitektur Yunani Kuno dan teknologi-teknologi baru seperti pelengkung dan kubah untuk menciptakan suatu gaya arsitektural baru. Arsitektur Romawi berkembang di seluruh Kekaisaran selama periode Pax Romana. Penggunaan material-material baru, khususnya beton, merupakan suatu ciri yang sangat penting.

Colosseum di Roma, Italia.
Suatu daerah di situs arkeologi Ostia Antica; pada suatu waktu, terdapat toko-toko di sini.

Arsitektur Romawi mencakup periode dari berdirinya Republik Romawi pada tahun 509 SM sampai sekitar abad ke-4 M, yang mana setelah itu menjadi diklasifikasi ulang sebagai Abad Kuno Akhir atau arsitektur Bizantium. Sebagian besar contoh yang masih terlestarikan berasal dari periode belakangan. Gaya arsitektural Romawi terus mempengaruhi bangunan di bekas kekaisaran tersebut selama berabad-abad, dan gaya yang digunakan di Eropa Barat sejak sekitar tahun 1000 disebut arsitektur Romanesque untuk mencerminkan ketergantungannya pada bentuk-bentuk Romawi dasar.

Bangsa Romawi Kuno memberikan kontribusi terhadap perkembangan-perkembangan penting dalam perumahan dan sanitasi publik, misalnya jamban dan pemandian partikelir juga publik yang mereka buat, pemanas bawah lantai dalam bentuk hypocaustum, kaca mika (contohnya di Ostia Antica), juga air dingin dan panas yang disalurkan melalui pipa (contohnya di Pompeii dan Ostia).

Daerah dan bangunan penting

 
Tembok Hadrianus

Bangunan publik

Arsitektur partikelir

Teknik sipil

  • Teknik Romawi – bangsa Romawi terkenal karena pencapaian yang maju dalam bidang teknik, kendati beberapa penemuan mereka merupakan perbaikan pada berbagai penemuan, konsep, dan gagasan yang lebih lama.
  • Kincir air Romawi

Teknik militer

Lihat pula

Referensi

Catatan kaki

Pustaka

Bacaan lanjutan

Pranala luar