Arti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mouse.d.jerry (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sezuils (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''MaknaArti''' ([[kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-sa|अर्थ}}) atau '''artimakna''' ([[kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-ar|معنى}}) adalah hubungan antara lambang bunyi dengan acuannya.<ref>[http://www.scribd.com/doc/53660888/STRUKTUR-MAKNA Struktur Makna]</ref>
Makna merupakan bentuk responsi dari stimulus yang diperoleh pemeran dalam [[komunikasi]] sesuai dengan asosiasi maupun hasil belajar yang dimiliki. Makna terbagi ke dalam dua kelompok besar: ''speaker-sense'' dan ''linguistic-sense.'' Yang disebut pertama merujuk pada tujuan atau niat pembicara ketika mengatakan sesuatu. Sedangkan yang disebut terakhir merujuk pada makna [[linguistik]] yakni yang lazim dipersepsi penutur bahasa. Yakni makna secara [[literal]], dan ini merupakan bagian dari [[semantik]]. Berikut adalah sejumlah sifat-sifat dan relasi makna yang lazim dibahas oleh semantik: [[ambiguitas]] leksikal, sinonimi, [[hiponimi]], overlap dan antonimi. Ambiguitas leksikak terjadi tatkala satu kata memiliki lebih dari dua arti. Sinonimi adalah sejumlah katayang memiliki makna yang sama. Hiponimi adalah satu kata yang artinya mencakupi keseluruhan makna kata lainnya. Overlap adalah fenomena semantis tatkala dua kata atau lebih bertumpang-tindih fitur semantiknya. [[Antonim]] adalah dua kata yang berlawanan artinya.<ref>A. Chaedar Alwasilah, ''Filsafat Bahasa dan Pendidikan,'' Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, 65.</ref>
 
Ujaran manusia itu mengandung makna yang utuh. Keutuhan makna itu merupakan perpaduan dari empat aspek, yakni pengertian ''(sense)'', [[perasaan]] ''(feeling)'', nada ''(tone)'', dan amanat ''(intension)''. Memahami [[Aspek (linguistik)|aspek]] itu dalam seluruh konteks adalah bagian dari usaha untuk memahami makna dalam [[komunikasi]].<ref>baca Shipley, 1962;263)</ref>
 
== Jenis Makna ==
Baris 21:
** kumpulan = rombongan = gerombolan
** [[karyawan]] = pegawai = pekerja
** bini = istri
** beranak= melahirkan
** pembantu = asisten rumah tangga
** pelayan = pramusaji
** gelandangan =tunawisma
** buta = tunanetra
** beranak= melahirkan
** pembantu = asisten rumah tangga
** pelayan = pramusaji
** gelandangan =tunawisma
** buta = tunanetra <ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-08-15|title=Pengertian Peyorasi dan Ameliorasi beserta Contoh Kalimatnya Halaman all|url=https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/15/160000169/pengertian-peyorasi-dan-ameliorasi-beserta-contoh-kalimatnya-|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-05-15}}</ref>
Berdasarkan luas tidaknya cakupan makna yang dikandungnya, makna langsung dapat dibedakan atas makna luas dan makna sempit.
 
==== Makna Kiasan atau [[asosiatif]] ====
Makna kiasan atau asosiatif adalah makna kata atau leksem yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul pada penyapa dan manusia yang disapa. Makna ini muncul sebagai akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa terhadap leksem yang dilafalkan atau didengarnya. Makna kiasa juga dapat berarti makna yang tidak sebenarnya atau acuannya tidak sesuai dengan makna kata yang bersangkutan. Makna kiasan biasanya digunakan dalam cerita, lukisan, ulasan, berita, dan kisah. Tujuan pemakaiannya adalah menghidupkan dan memberikan kesan yang menarik perhatian pembaca. Makna kiasan disebut juga makna figuratif.
 
Dilihat dari nilai rasa yang terkandung di dalamnya, makna kiasan (asosiatif) dibedakan atas [[konotatif|makna konotatif]], [[stilistik|makna stilistik]], [[afektif|makna afektif]], [[replektif|makna replektif]], [[kolokatif|makna kolokatif]], dan [[idiomitas|makna idiomatis]].
Baris 38 ⟶ 49:
 
== Perubahan makna ==
Seiring perkembangan suatu bahasa, makna suatu kata dapat berubah. Beberapa perubahan makna kata meliputi perluasan, penyempitan, peningkatan, penurunan., sinestesia, asosiasi.
 
=== Generalisasi ===
Generalisasi atau perluasan makna adalah perubahan makna sesuatu yang cakupam makna sekarang lebih luas dari kata asalnya. Contoh: Presiden, Ayah, Ibu, Anak, Saudara, Putri, dsb.
 
Kata ''putri,'' semula digunakan untuk sebutan anak perempuan dari seorang raja/sultan kini maknanya meluas menjadi sebutan untuk setiap anak perempuan dari berbagai kalangan.
 
=== Spesialisasi ===
Baris 56 ⟶ 67:
Peyorasi atau penurunan makna adalah makna kata yang nilai yang rasanya lebih rendah dari kata sebelumnya. Contoh: Perempuan, Laki-laki, Bini, Misua, Kroni, dsb
 
=== Sinestesia ===
 
Adalah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan antara dua indera yang berlainan. Contoh: sorot matanya tajam saat menatapku, kata ''tajam'' seharusnya ditanggapi oleh Indra perasa (kulit).
 
=== Asosiasi ===
 
Adalah perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat. Contoh: nilai ulangan kimiaku merah, kata ''merah'' di sini berasosiasi dengan jelek atau tidak baik.
 
== Catatan kaki ==
Baris 71 ⟶ 86:
* [[Homofon]]
* [[Homograf]]
{{bahasa-stub}}
 
[[Kategori:Linguistik]]