Aspergillus niger
Mikrograf dari A. niger yang ditumbuhkan pada medium Sabouraud agar dengan perbesaran 100x
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. niger
Nama binomial
Aspergillus niger


Aspergilus niger merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen, mempunyai hifa berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Biasanya diisolasi dari tanah, sisa tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Koloni berwarna putih pada PDA 25°C dan berubah menjadi hitam ketika konidia dibentuk.[1][2]

A. niger dapat menghasilkan asam sitrat, sehinga kapang ini banyak digunakan sebagai model fermentasi karena kapang ini tidak menghasilkan mikotoksin sehingga tidak membahayakan.[3] A. niger dapat tumbuh dengan cepat, oleh karena itu A. niger banyak digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat, dan pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase, dan selulase.

A. niger juga menghasilkan gallic acid yang merupakan senyawa fenolik yang biasa digunakan dalam industri farmasi dan juga dapat menjadi subtrat untuk memproduksi senyawa antioksidan dalam industri makanan.[4]

A. niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-37ºC, dengan suhu minimum 6-8ºC, dan suhu maksimum 45-47ºC. Selain itu, dalam proses pertumbuhannya kapang ini memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). A. niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar seiring dengan bertambahnya umur.[5][6]

A. niger dalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat makanan yang terdapat dalam substrat, molekul sederhana yang terdapat disekeliling hifa dapat langsung diserap sedangkan molekul yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel, dengan menghasilkan beberapa enzim ekstra seluler seperti protease, amilase, mananase, dan α-glaktosidase. Bahan organik dari substrat digunakan oleh Aspergillus niger untuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan struktur sel dan mobilitas sel.[6]

Aspergillus niger merupakan fungi dalam filum Ascomycota, berfilamen, mempunyai hifa berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Biasanya diisolasi dari tanah, sisa tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Koloni berwarna putih pada PDA 25°C dan berubah menjadi hitam ketika konidia dibentuk.[1][2] A. niger dapat menghasilkan tannase yang merupakan enzim ekstraseluler yang banyak diaplikasikan dalam industri makanan dan minuman, farmasi, brewing, dan pakan ternak. Selain itu, A. niger juga menghasilkan gallic acid yang merupakan senyawa fenolik yang biasa digunakan dalam industri farmasi dan juga dapat menjadi subtrat untuk memproduksi senyawa antioksidan dalam industri makanan.[4]

Referensi

  1. ^ a b Micheli. 1809. Aspergillus spp. [terhubung berkala]. http://doctorfungus.org/thefungi/aspergillus_spp.htm [21 Sep 2009].
  2. ^ a b Tieghem V. 1867. Aspergillus niger. [terhubung berkala]. http://doctorfungus.org/thefungi/aspergillus_niger.htm [21 Sep 2009].
  3. ^ Sari L, Purwadaria T. 2004. Pengkajian nilai gizi hasil fermentasi mutan Aspergillus niger pada substrat bungkil kelapa dan bungkil inti sawit. Biodiversitas 5(2): 48-51.
  4. ^ a b Trevino L, Contretas-Esquivel JC, Rodriguez-Herrera R, Aguilar CN. 2007. Effects of polyurethane matrices on fungal tannase and gallic acid production under solid state culture. J Zhejiang Univ Sci 8(10):771-6.
  5. ^ Baker SE. 2006. Aspergillus niger genomics: past, present and into the future. Medic Mycol 44: 17-21.
  6. ^ a b [Permimalang]. 2007. Aspergillus niger. [terhubung berkala]. http://permimalang.wordpress.com/2007/12/12/aspergillus-niger/ [19 Sep 2009].