Aspirin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| IUPAC_name = asam 2-asetilbenzoat
| OtherNames = Acetylsalicylic acid
| image = Aspirin-skeletal benzene-circle.svg
| image2 = Aspirin-B-3D-balls.png
| width = 150
| width2 = 150
| CAS_number = 50-78-2
| CASNo_Ref = {{cascite}}
| ChemSpiderID = 2157
| ATC_prefix = A01
Baris 16:
| PubChem = 2244
| DrugBank = APRD00264
| C=97 | H=8 | O=43
| molecular_weight = 180.157 g/mol
| smiles = O=C(C)Oc1ccccc1C(=O)O
Baris 40:
}}
 
'''Aspirin''' atau '''asam asetilsalisilat''' (asetosal) adalah [[obat]] turunan dari [[salisilat]] yang sering digunakan sebagai [[analgesik]] (pereda nyeri), [[antipiretik]] (penurun demam), dan anti-[[inflamasi]] (mengobati peradangan). Aspirin juga memiliki efek [[antikoagulan]] dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah [[serangan jantung]]. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia.<ref name="book1">Schror K. 2009. ''Acetylsalicylic Acid''. Darmstadt: Wiley-Blackwell. ISBN 978-3-527-32109-4.</ref>
 
Awal mula penggunaan aspirin sebagai obat diprakarsai oleh [[Hippocrates]] yang menggunakan ekstrak tumbuhan [[dedalu]] untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kemudian senyawa ini dikembangkan oleh perusahaan [[Bayer]] menjadi senyawa asam asetilsalisilat yang dikenal saat ini.
Baris 48:
== Sejarah ==
=== Penemuan awal ===
Senyawa alami dari tumbuhan yang digunakan sebagai obat ini telah ada sejak awal mula peradaban manusia. Di mulaiDimulai pada peradaban [[Mesir]] kuno, bangsa tersebut telah menggunakan suatu senyawa yang berasal dari daun [[dedalu]] untuk meredakan nyeri. Pada era yang sama, bangsa [[Sumeria]] juga telah menggunakan senyawa yang serupa untuk mengatasi berbagai jenis penyakit. Hal ini tercatat dalam ukiran-ukiran pada bebatuan di daerah tersebut. Barulah pada tahun [[400 SM]], filsafat [[Hippocrates]] menggunakannya sebagai tanaman obat yang kemudian segera tersebar luas.<ref name=ref1>Gross M, Greenberg. 1948. ''The Salicylates: A Critical Bibliographic Review''. LA: Hillhouse Press, New Haven.</ref>
 
=== Zaman modern ===
Baris 56:
 
=== Pengembangan oleh Bayer ===
Bayer meupakanmerupakan perusahaan pertama yang berhasil menciptakan senyawa aspirin (asam asetilsalisilat). Ide untuk memodifikasi senyawa asam salisilat dilatarbelakangi oleh banyaknya efek negatif dari senyawa ini. Pada tahun [[1945]], [[Arthur Eichengrun]] dari perusahaan Bayer mengemukakan idenya untuk menambahkan gugus [[asetil]] dari senyawa asam salisilat untuk mengurangi efek negatif sekaligus meningkatkan efisiensi dan toleransinya.<ref name=ref5>Eichengruun A. 1949. 50 Jahre Aspirin. ''Die Pharmazie'' 4:582–584.</ref> Pada tahun 1897, [[Felix Hoffmann]] berhasil melanjutkan gagasan tersebut dan menciptakan senyawa asam asetilsalisilat yang kemudian umum dikenal dengan istilah ''aspirin''. Aspirin merupakan [[akronim]] dari:
 
<table align="center">
Baris 71:
== Farmakologi ==
=== Mekanisme aksi ===
[[Berkas:Regular strength enteric coated aspirin tablets.jpg|jmpl| 325&nbsp;mg Tablet selaput aspirin ]]
 
Menurut kajian John Vane, aspirin menghambat pembentukan hormon dalam tubuh yang dikenal sebagai [[prostaglandin]]. [[Siklooksigenase]] adalah [[enzim]] yang terlibat dalam pembentukan prostaglandin dan [[tromboksan]]. Aspirin mengasetil enzim tersebut secara ''irreversible''. ''Prostaglandin'' adalah hormon yang dihasilkan di dalam tubuh dan mempunyai efek berbagai di dalam tubuh termasuk proses penghantaran rangsangan sakit ke [[otak]] dan modulasi [[termostat]] [[hipotalamus]]. Tromboksan bertanggungjawab pula dalam agregasi [[platelet]]. [[Serangan jantung]] disebabkan oleh penggumpalan darah dan rangsangan sakit menuju ke otak. Oleh itu, pengurangan [[gumpalan darah]] dan rangsangan sakit ini disebabkan konsumsi aspirin pada kadar kecil dianggap baik dari segi pengobatan.
Baris 107:
[[Kategori:Obat Esensial Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Antiplatelet]]
[[Kategori:Analgesik]]
[[Kategori:Antipiretik]]