Ave Maryam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
+
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(40 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox film
| name = Ave Maryam
| image = Ave Maryam.jpg
| imagesize =
| alt =
| caption = Poster film
| director = [[Ertanto Robby Soediskam]]
| producer = {{plainlist|
* [[Ertanto Robby Soediskam]]
* Tia Hasibuan
}}
| writer = Ertanto Robby Soediskam
| starring = {{plainlist|
Baris 22 ⟶ 23:
| opentheme =
| endtheme =
| cinematography = [[Ical Tanjung]]
| editing = [[Wawan I. Wibowo]]
| studio = Summerland
| distributor =
Baris 30 ⟶ 31:
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| budget =
| gross = Rp3,2 miliar (perkiraan)
| network =
| runtime = 73 menit (17+)<br/>74 menit (21+)
| awards =
}}
'''''Ave Maryam''''' (awalnya berjudul '''''Salt is Leaving the Sea''''') adalah [[film drama]] Indonesia tahun 2019 yang disutradarai, diproduksi, dan ditulis oleh [[Ertanto Robby Soediskam]]. Film ini dibintangi [[Maudy Koesnaedi]], [[Chicco Jerikho]], [[Tutie Kirana]], [[Olga Lydia]], [[Joko Anwar]], dan Nathania Angela. Film ini menyoroti hubungan terlarang antara suster dan pastor. Film ini pertama kali ditayangkan di Festival Film Internasional Hanoi 2018, kemudian [[Festival Film Asia Hong Kongbiarawati|suster]] 2018, dan Festival Film Internasional Capetown 2018. Di Indonesia, film ini pertama kali ditayangkan di [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival]] dan baru ditayangkan di bioskop pada 11 April 2019pastor.
 
Film ini pertama kali ditayangkan di Festival Film Internasional Hanoi 2018, kemudian [[Festival Film Asia Hong Kong]] 2018, dan Festival Film Internasional Capetown 2018. Di Indonesia, film ini pertama kali ditayangkan di [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival]] dan baru ditayangkan di bioskop pada 11 April 2019. Film ini hanya berhasil menjaring 80.000 penonton dari 30 bioskop. Terdapat dua versi yang lulus sensor, yaitu versi penayangan bioskop berklasifikasi 17+ dengan pemotongan dan versi penayangan festival berklasifikasi 21+ utuh. Walaupun sempat tersiar kabar durasi film ini adalah 85 menit, tetapi Ertanto membantahnya. Film ini mendapatkan tanggapan yang cukup baik di kalangan pengulas film; beberapa di antaranya menyoroti tema Katolik yang diangkat dalam film ini. Walau demikian, latar belakang Maryam dinilai kurang digambarkan dengan jelas dalam film.
 
== Alur ==
Pada 1998, seorang wanita berusia 40 tahun yang terlahir dari keluarga beragama Islam, Maryam (Maudy Koesnaedi) awalnya bekerja sebagai [[biarawati|suster]] di panti jompo. Suatu hari, ia harus pindah ke [[Girisonta]], [[Ambarawa, Semarang|Ambarawa]], [[Kabupaten Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]. Di sana, Maryam bekerja di gereja selepas berjumpa dengan tujuh biarawati tua dan memutuskan untuk merawat mereka di rumah biarawati. Maryam diperkenalkan sebagai penghuni baru di sana oleh Martin (Joko Anwar) kepada suster senior Monic (Tutie Kirana). Kehadiran Maryam mendapatkan sambutan hangat dari Mila (Olga Lydia) selaku penanggung jawab rumah biarawati itu. Sehari-hari Maryam membersihkan asrama, memandikan suster yang sudah tua, dan menyiapkan makanan. Maryam juga menjalin hubungan baik dengan Dinda (Nathania Angela), penjual susu beragama Islam yang sering menjajakan susu ke rumah biarawati.
Pada 1998, seorang wanita berusia 40 tahun yang terlahir dari keluarga beragama Islam, Maryam (Maudy Koesnaedi) awalnya bekerja di panti jompo. Di sana, ia biasa berinteraksi dengan orang-orang dari pelbagai agama. Suatu hari, ia harus pindah ke Giri Sota, Ambarawa. Di sana, Maryam bekerja di gereja selepas berjumpa dengan tujuh biarawati tua dan memutuskan untuk merawat mereka di rumah biarawati. Sehari-hari Maryam membersihkan asrama, memandikan biarawati yang sudah tua, dan menyiapkan makanan. Di tengah mengurus para biarawati tua, Maryam mendapat kabar bahwa gereja akan dipimpin oleh seorang pastor baru berusia 35 tahun bernama Yosef (Chicco Jericho), anak angkat suster senior Monic (Tutie Kirana). Pertemuannya dengan Yosef sangat berkesan, sampai-sampai Maryam memulai hubungan lebih mendalam dengan Yosef meskipun dia tahu itu salah. Hubungannya dengan Yosef membuatnya kesulitan mengurus para biarawati. Bahkan, Maryam dan Yosef bersetubuh dan saling berlari-larian dengan keadaan telanjang bulat di pantai.{{#tag:ref|Adegan ini hanya tersedia di versi utuh.|group=cttn.}} Ini menyebabkan Maryam jadi sering pulang telat dan mengabaikan tugas-tugasnya. Tindakan yang dilakukannya membawanya ke dalam pertanyaan mengenai loyalitas dan komitmennya dalam melayani. Akhirnya, Maryam memutuskan berhenti mengabdi kepada gereja, sehingga meninggalkan kawan-kawannya sesama biarawati termasuk biarawati tua yang diurusnya. Saat itu, Monic berusaha menghiburnya.{{#tag:ref|Ucapannya disorot beberapa media, seperti ''CNN Indonesia'' menyebut "Jika surga saja belum pasti untukku, buat apa nerakamu menjadi urusanku?",<ref name="CNNIndonesia1"/> ''Detik'' menyebut "Jika surga belum pasti untukku, untuk apa aku mengurusi nerakamu?",<ref>{{cite news|last=Galikano|first=Silvia|url=https://hot.detik.com/premiere/d-4507497/bukan-tabu-ave-maryam-adalah-kemuliaan|title=Bukan Tabu, 'Ave Maryam' Adalah Kemuliaan|website=Detik|date=12 April 2019|accessdate=12 Juni 2019}}</ref> ''Beritagar'' menyebut "Jika surga belum pasti untukku, buat apa aku mengurusi nerakamu?",<ref>{{cite news|last=Sugiartoputri|first=Syarahsmanda|url=https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/ave-maryam-ketika-seorang-suster-pertama-kali-merasakan-jatuh-cinta|title=Ave Maryam, ketika seorang suster pertama kali merasakan jatuh cinta|website=Beritagar|date=23 April 2019|accessdate=12 Juni 2019}}</ref> ''Medcom'' menyebut "Kalau surga belum pasti buat saya, buat apa saya mengurus nerakamu?",<ref>{{cite news|last=Rura|first=Cecylia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/RkjR0lWk-ulasan-film-ave-maryam|title=Ulasan Film Ave Maryam|website=Medcom|date=11 April 2019|accessdate=12 Juni 2019}}</ref> sementara ''Media Indonesia'' menyebut dengan lebih lengkap: "Aku mengerti betul perasaanmu. Menetapi kaul, atau mengikuti pada apa yang tak terlihat. Jika surga belum pasti untukku, mengapa aku harus mengurusi nerakamu?"<ref>{{cite news|author=Fathurrozal|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/217423-kaul-cinta-kasih-ave-maryam|title=Kaul Cinta Kasih Ave Maryam|website=Media Indonesia|date=17 Februari 2019|accessdate=12 Juni 2019}}</ref>|group=cttn.}} Maryam segera meninggalkan tempat tinggal biarawati dengan membawa kopernya.
 
Di tengah menjalani pekerjaan sehari-hari, Maryam mendapat kabar bahwa gereja akan dipimpin oleh seorang pastor baru berusia 35 tahun bernama Yosef (Chicco Jericho), anak angkat Monic. Kehadiran Yosef sendiri sudah dijanjikan Martin sejak lama. Yosef akan mengajari bermain orkestra kepada Maryam dan biarawati lainnya. Kepandaian Yosef dalam bermain orkestra membuat Maryam terpikat dan jatuh hati. Hal inilah yang membuat ibu angkat Yosef khawatir dan mencoba mengingatkan Yosef, tetapi gagal. Pertemuannya dengan Yosef sangat berkesan, sampai-sampai mereka diam-diam menjalin hubungan yang lebih erat meskipun mereka tahu itu salah. Hubungannya dengan Yosef membuatnya kesulitan mengurus para biarawati. Bahkan, Maryam dan Yosef bersetubuh dan saling berlari-larian dengan keadaan telanjang bulat di pantai.{{#tag:ref|Adegan ini hanya tersedia di versi utuh.|group=cttn.}} Ini menyebabkan Maryam jadi sering pulang telat dan mengabaikan tugas-tugasnya. Tindakan yang dilakukannya membawanya ke dalam pertanyaan mengenai kesetiaan dan komitmennya dalam melayani. Akhirnya, Maryam memutuskan berhenti mengabdi kepada gereja, sehingga meninggalkan kawan-kawannya sesama biarawati termasuk biarawati tua yang diurusnya. Saat itu, Monic berusaha menghiburnya. Maryam segera meninggalkan tempat tinggal biarawati dengan membawa kopernya.
 
== Pemeran ==
Baris 49 ⟶ 54:
 
== Produksi ==
[[Berkas:Joko anwar scroundbites 2007.jpg|125px|jmpl|Sutradara Joko Anwar berperan sebagai Romo Martin dalam film ini.]]
Film ini awalnya berjudul ''Salt is Leaving the Sea''.<ref>{{cite news|last=Diananto|first=Wayan|url=https://www.tabloidbintang.com/berita/polah/read/55806/olga-lydia-terkejut-melihat-mesin-cuci-peninggalan-belanda|title=Olga Lydia Terkejut Melihat Mesin Cuci Peninggalan Belanda|website=Tabloid Bintang|date=16 Desember 2016|accessdate=10 Juni 2019}}</ref> Sebelum memulai produksi, pihak pembuat terlebih dahulu menyurati seluruh pihak terkait termasuk keuskupan di Semarang karena sadar tema film yang diangkat adalah hal yang dianggap sensitif di kalangan masyarakat. Pihak keuskupan di Semarang <ref name="Viva1">{{cite news|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1136819-sutradara-film-ave-maryam-siap-hadapi-kontroversi|title=Sutradara Film Ave Maryam Siap Hadapi Kontroversi|website=Viva|date=5 Juni 2019|accessdate=14 Juni 2019}}</ref> Setelah mendapat izin, [[pengambilan gambar utama]] dilakukan selama sembilan hari di [[Kota Semarang|Semarang]] dan [[Kota SurabayaYogyakarta|SurabayaYogyakarta]] pada 26 November 2016.Para pekerjaSutradara yang[[Ertanto terlibatRobby Soediskam]] menuturkan dalamtim produksi maupun para pemeran bekerja dengan sukarela tanpa dibayar sepeser pun. ErtantoIa menyebut alasannya adalah memiliki kesamaan visi dan misi untuk memberi warna baru di dunia perfilman Indonesia. Ertanto menuturkanmenambahkan perihal konsumsi bagi para pihak yang terlibat disediakan oleh para suster yang mengabdi di sana. Ertanto menegaskan tidak akan ada sekuel untuk film ini.<ref>{{cite news|last=Rura|first=Cecylia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/yKXQB8DN-produksi-film-ave-maryam-dilakukan-secara-sukarela|title=Produksi Film Ave Maryam Dilakukan secara Sukarela|website=Medcom|date=6 April 2019|accessdate=11 Juni 2019}}</ref> Poster film diungkap pada 27akhir September 2018,<ref>{{cite news|last=Novirdayani|first=Liza|url=https://www.kincir.com/movie/cinema/maudy-koesnaedi-poster-ave-maryam|title=Intip Penampilan Maudy Koesnaedi dalam Poster Terbaru Ave Maryam|website=Kincir|date=27 September 2018|accessdate=27 Juni 2019}}</ref> sementara iklan film diunggah sehari kemudian.<ref>{{cite web|last=Novirdayani|first=Liza|url=https://www.kincir.com/movie/cinema/simak-cuplikan-terbaru-ave-maryam|title=Simak Cuplikan Terbaru Ave Maryam yang Menyentuh|website=Kincir|date=28 September 2018|accessdate=27 Juni 2019}}</ref>
 
Dalam proses produksinyaproduksi, awalnya Maudy Koesnaedi sempat menolak ikut berperan dalam ''Ave Maryam'', tetapi Ertanto terus membujuknya sehingga ia sepakat dengan ajakan Ertanto.<ref>{{cite news|last=Purnomo|first=Sapto|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3934449/maudy-koesnaedi-sempat-menolak-main-ave-maryam|title=Maudy Koesnaedi Sempat Menolak Main Ave Maryam|website=Liputan 6|date=5 April 2019|accessdate=10 Juni 2019}}</ref> Perannya sebagai Maryam membuat film ini menjadi film pertama dengan pemeran utama yang diperankan Maudy.<ref>{{cite news|last=Rura|first=Cecylia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/ybJ95XBN-ave-maryam-film-pertama-maudy-koesnaedi-sebagai-tokoh-utama|title=Ave Maryam Film Pertama Maudy Koesnaedi sebagai Tokoh Utama|website=Medcom|date=5 April 2019|accessdate=27 Juni 2019}}</ref> Pemilihan Maudy sendiri tidak ada kaitannya dengan agama,<ref>{{cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190405095459-220-383600/jadi-biarawati-di-film-maudy-koesnaedi-berserah-pada-tuhan?|title=Jadi Biarawati di Film, Maudy Koesnaedi Berserah pada Tuhan|website=CNN Indonesia|date=5 April 2019|accessdate=25 Juni 2019}}</ref> bahkan Ertanto sendiri mengaku baru menyadari Maudy juga seagama dengannya, Islam, justru setelah produksi film selesai. Komentar yang mengitari iklan film yang mempertanyakan agama yang dianut Maudy juga menjadi penyebab Ertanto baru menyadari agama Maudy.<ref name="TabloidBintang1">{{cite news|author=Supriyanto|url=https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/126984/sutradara-ave-maryam-baru-tahu-maudy-koesnady-muslim-setelah-syuting-selesai|title=Sutradara Ave Maryam Baru Tahu Maudy Koesnady Muslim Setelah Syuting Selesai|website=Tabloid Bintang|date=5 April 2019|accessdate=25 Juni 2019}}</ref> Maudy menyebut perannya sebagai Suster Maryam semakin menegaskan citranya sebagai Zaenab yang diperankannya di ''[[Si Doel The Movie]]''.<ref>{{cite news|last=Noersativa|first=Farah|url=https://www.republika.co.id/berita/senggang/blitz/19/05/24/przpla459-maudy-koesnaedi-senang-perankan-karakter-bukan-zaenab|title=Maudy Koesnaedi Senang Perankan Karakter Bukan Zaenab|website=Republika|date=24 Mei 2019|accessdate=11 Juni 2019}}</ref>
 
== Tema dan gaya ==
Cecylia Rura dari ''[[Medcom.id|Medcom]]'' menilai tema agama [[Katolik]] yang diangkat adalah gebrakan baru dari Ertanto dalam [[perfilman Indonesia]]. Ertanto dinilai resah dengan tema agama yang diangkat selama ini selalu bertemakan agama Islam. Keragaman juga menjadi hal yang turut diperhatikan Cecylia. Walaupun tema yang diangkat adalah agama Katolik, tetapi di antara jajaran pemeran, hanya Olga yang beraliranberagama Katolik. Chicco adalah penganutpemeluk aliranagama [[Protestanisme|Kristen Protestan]], sementara Ertanto dan Maudy sendiri justru beragama [[Islam]]. Karenanya, film ini dianggap tidak terlalu berpusat kepada tema agama Katolik itu sendiri, melainkan kisah cinta yang menjadi bahasa universal. Pelbagai latar belakang agama yang dianut dianggap sebagai dobrakan Ertanto lewat pertanyaan kecil yang seharusnya tidak terlontar di Indonesia dengan kemajemukan agama, suku, dan ras.<ref>{{cite news|url=https://www.medcom.id/hiburan/eksklusif/lKY6oO3N-romantisme-ertanto-robby-soediskam-dalam-film-ave-maryam|title=Romantisme Ertanto Robby Soediskam dalam Film Ave Maryam|website=Medcom|date=14 April 2019|accessdate=14 Juni 2019}}</ref> ''[[CNN Indonesia]]'' menyebut film ini memberikan warna baru di perfilman Indonesia karena perpanduan cinta terlarang dan agama yang diangkat dianggap jarang atau bahkan belum pernah diangkat di Indonesia. Pesan moral disampaikan dengan baik tanpa bermaksud menceramahi atau menggurui penonton. Selain itu, penggambaran [[Kota Semarang|Semarang]] juga dinilai semakin apik berkat sinematografer [[Ical Tanjung]]. Akhir film juga dinilai sengaja dibuat mengambang karena Robby ingin membuat penonton memberikan kisah akhir tersendiri untuk Maryam. Namun, pergulatan emosi yang dihadapi Maryam kurang digarap dengan maksimal dan latar belakang kehidupannya juga dinilai kurang tergali dengan baik.<ref name="CNNIndonesia1">{{cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190412162655-220-385762/ulasan-film-ave-maryam|title=Ulasan Film: 'Ave Maryam'|website=CNN Indonesia|date=12 April 2019|accessdate=10 Juni 2019}}</ref> Maria Cicilia yang menulis ulasan untuk ''[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]]'' menyatakan ''Ave Maryam'' adalah film cinta, tetapi bukan percintaan biasa. Kisah cinta Maryam dan Yosef tidak digambarkan dengan mengumbar kemesraan atau kata-kata manis secara terang-terangan, melainkan dalam tatapan, senyuman dan tangis. Tidak banyak dialog yang terlintas dalam film ini, tetapi maknanya tersampaikan dengan jelas.<ref>{{cite news|last=Civilia|first=Maria|editor-last=Sari|editor-first=Heppy Ratna|url=https://www.antaranews.com/berita/798445/ave-maryam-kisah-pergolakan-batin-biarawati|title="Ave Maryam", kisah pergolakan batin biarawati|website=Antara|date=15 Februari 2019|accessdate=27 Juni 2019}}</ref> Menyoroti judul, Permata Adinda dari ''Jurnal Ruang'' menyebut judul film adalah perpaduan dari istilah yang sudah familiar di kalangan penganut Islam dan Kristen, sehingga membuatnya tidak lazim.<ref>{{cite web|last=Adinda|first=Permata|url=https://jurnalruang.com/read/1538453344-trailer-ave-maryam-bukan-ave-maria|title=Trailer: Ave Maryam, Bukan Ave Maria|website=Ave Maryam|date=2 Oktober 2018|accessdate=27 Juni 2019|archive-date=2019-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20190627070100/https://jurnalruang.com/read/1538453344-trailer-ave-maryam-bukan-ave-maria|dead-url=yes}}</ref>
[[Berkas:BovaryMealTime.jpg|jmpl|150px|Satu di antara hobi Maryam adalah membaca, buku yang ia baca termasuk pula ''Madame Bovary''.]]
Cecylia Rura dari ''[[Medcom.id|Medcom]]'' menilai tema agama [[Katolik]] yang diangkat adalah gebrakan baru dari Ertanto dalam [[perfilman Indonesia]]. Ertanto dinilai resah dengan tema agama yang diangkat selama ini selalu bertemakan agama Islam. Keragaman juga menjadi hal yang turut diperhatikan Cecylia. Walaupun tema yang diangkat adalah agama Katolik, tetapi hanya Olga yang beraliran Katolik. Chicco adalah penganut aliran [[Protestanisme|Protestan]], sementara Ertanto dan Maudy sendiri justru beragama [[Islam]]. Karenanya, film ini dianggap tidak terlalu berpusat kepada tema agama Katolik itu sendiri, melainkan kisah cinta yang menjadi bahasa universal. Pelbagai latar belakang agama yang dianut dianggap sebagai dobrakan Ertanto lewat pertanyaan kecil yang seharusnya tidak terlontar di Indonesia dengan kemajemukan agama, suku, dan ras.<ref>{{cite news|url=https://www.medcom.id/hiburan/eksklusif/lKY6oO3N-romantisme-ertanto-robby-soediskam-dalam-film-ave-maryam|title=Romantisme Ertanto Robby Soediskam dalam Film Ave Maryam|website=Medcom|date=14 April 2019|accessdate=14 Juni 2019}}</ref> ''[[CNN Indonesia]]'' menyebut film ini memberikan warna baru di perfilman Indonesia karena perpanduan cinta terlarang dan agama yang diangkat dianggap jarang atau bahkan belum pernah diangkat di Indonesia. Pesan moral disampaikan dengan baik tanpa bermaksud menceramahi atau menggurui penonton. Selain itu, penggambaran [[Kota Semarang|Semarang]] juga dinilai semakin apik berkat sinematografer Ical Tanjung. Akhir film juga dinilai sengaja dibuat mengambang karena Robby ingin membuat penonton memberikan kisah akhir tersendiri untuk Maryam. Namun, pergulatan emosi yang dihadapi Maryam kurang digarap dengan maksimal dan latar belakang kehidupannya juga dinilai kurang tergali dengan baik.<ref name="CNNIndonesia1">{{cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190412162655-220-385762/ulasan-film-ave-maryam|title=Ulasan Film: 'Ave Maryam'|website=CNN Indonesia|date=12 April 2019|accessdate=10 Juni 2019}}</ref> Maria Cicilia yang menulis ulasan untuk ''[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]]'' menyatakan ''Ave Maryam'' adalah film cinta, tetapi bukan percintaan biasa. Kisah cinta Maryam dan Yosef tidak digambarkan dengan mengumbar kemesraan atau kata-kata manis secara terang-terangan, melainkan dalam tatapan, senyuman dan tangis. Tidak banyak dialog yang terlintas dalam film ini, tetapi maknanya tersampaikan dengan jelas.<ref>{{cite news|last=Civilia|first=Maria|editor-last=Sari|editor-first=Heppy Ratna|url=https://www.antaranews.com/berita/798445/ave-maryam-kisah-pergolakan-batin-biarawati|title="Ave Maryam", kisah pergolakan batin biarawati|website=Antara|date=15 Februari 2019|accessdate=27 Juni 2019}}</ref> Menyoroti judul, Permata Adinda dari ''Jurnal Ruang'' menyebut judul film adalah perpaduan dari istilah yang sudah familiar di kalangan penganut Islam dan Kristen, sehingga membuatnya tidak lazim.<ref>{{cite web|last=Adinda|first=Permata|url=https://jurnalruang.com/read/1538453344-trailer-ave-maryam-bukan-ave-maria|title=Trailer: Ave Maryam, Bukan Ave Maria|website=Ave Maryam|date=2 Oktober 2018|accessdate=27 Juni 2019}}</ref>
 
Menyoroti watak, Aulia Adam yang menulis untuk ''[[Tirto.id|Tirto]]'' menilai Maryam adalah seorang introver sejati, dilihat dari bicaranya yang irit dan lebih memilih merenung dan memendam perasannya. Kesehariannya menjalani hidup sebagai biarawati sehingga memilih selibat dan menjauhi hal-hal duniawi dinilai Aulia cocok dengan watar Maryam. Aulia menekankan kesunyian dan suasana sepi serta pakaian berwarna abu-abu dan putih yang digunakan sehari-harinya jauh dari kesan menarik yang kerap kali [[:wikt:takrif|ditakrifkan]] oleh dunia ekstrover.<ref name="Tirto1">{{cite news|last=Adam|first=Aulia|url=https://tirto.id/ave-maryam-krisis-iman-biarawati-dalam-pusaran-cinta-terlarang-dl8X|title=Ave Maryam: Krisis Iman Biarawati dalam Pusaran Cinta Terlarang|website=Tirto|date=14 April 2019|accessdate=12 Juni 2019}}</ref> Bersama Aulia, Stanley Widianto dari ''[[The Jakarta Post]]'' juga menyoroti hobi Maryam yang senang membaca buku, salah satunya novel ''[[Madame Bovary]]'' karya pengarang Prancis [[Gustave Flaubert]].<ref name="Tirto1"/><ref>{{cite news|url=https://www.thejakartapost.com/life/2019/02/15/ave-maryam-of-lust-and-guilt.html|title=‘Ave Maryam’: Of Lust and Guilt|trans-title=‘Ave Maryam’: Dari Nafsu dan Rasa Bersalah|website=The Jakarta Post|date=15 Februari 2019|accessdate=14 Juni 2019}}</ref>
 
Namun, pergulatan emosi yang dihadapi Maryam dan latar belakang kehidupannya dinilai kurang tergali dengan baik. Selain ''CNN Indonesia'',<ref name="CNNIndonesia1"/> Wayan Diananto dari ''Tabloid Bintang'' juga menyampaikan hal serupa. Wayan menduga penyensoran menyebabkan informasi latar belakang Maryam menjadi tidak jelas.<ref>{{cite web|url=https://tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/read/127863/resensi-ave-maryam-beratnya-memilih-antara-mencintai-tuhan-dan-lawan-jenis|title=[RESENSI] Ave Maryam: Beratnya Memilih Antara Mencintai Tuhan dan Lawan Jenis|website=Tabloid Bintang|date=18 April 2019|accessdate=1 September 2019}}</ref>
 
PadaBeberapa 1998,media seorangjuga wanita berusia 40 tahun yang terlahir dari keluarga beragama Islam, Maryam (Maudy Koesnaedi) awalnya bekerja di panti jompo. Di sana, ia biasa berinteraksi dengan orang-orang dari pelbagai agama. Suatu hari, ia harus pindah ke Giri Sota, Ambarawa. Di sana, Maryam bekerja di gereja selepas berjumpa dengan tujuh biarawati tua dan memutuskan untuk merawat mereka di rumah biarawati. Sehari-hari Maryam membersihkan asrama, memandikan biarawati yang sudah tua, dan menyiapkan makanan. Di tengah mengurus para biarawati tua, Maryam mendapat kabar bahwa gereja akan dipimpin oleh seorang pastor baru berusia 35 tahun bernama Yosef (Chicco Jericho), anak angkat sustermenyoroti seniorucapan Monic (Tutiepada Kirana).adegan Pertemuannyaterakhir dengan Yosef sangat berkesan, sampai-sampai Maryam memulai hubungan lebih mendalam dengan Yosef meskipun dia tahu itu salahfilm. Hubungannya dengan Yosef membuatnya kesulitan mengurus para biarawati. Bahkan, Maryam dan Yosef bersetubuh dan saling berlari-larian dengan keadaan telanjang bulat di pantai.{{#tag:ref|Adegan ini hanya tersedia di versi utuh.|group=cttn.}} Ini menyebabkan Maryam jadi sering pulang telat dan mengabaikan tugas-tugasnya. Tindakan yang dilakukannya membawanya ke dalam pertanyaan mengenai loyalitas dan komitmennya dalam melayani. Akhirnya, Maryam memutuskan berhenti mengabdi kepada gereja, sehingga meninggalkan kawan-kawannya sesama biarawati termasuk biarawati tua yang diurusnya. Saat itu, Monic berusaha menghiburnya.{{#tag:ref|Ucapannya disorot beberapa media, seperti ''CNN Indonesia'' menyebut "Jika surga saja belum pasti untukku, buat apa nerakamu menjadi urusanku?",.<ref name="CNNIndonesia1"/> ''Detik'' menyebut "Jika surga belum pasti untukku, untuk apa aku mengurusi nerakamu?",.<ref>{{cite news|last=Galikano|first=Silvia|url=https://hot.detik.com/premiere/d-4507497/bukan-tabu-ave-maryam-adalah-kemuliaan|title=Bukan Tabu, 'Ave Maryam' Adalah Kemuliaan|website=Detik|date=12 April 2019|accessdate=12 Juni 2019}}</ref> ''Beritagar'' menyebut "Jika surga belum pasti untukku, buat apa aku mengurusi nerakamu?",.<ref>{{cite news|last=Sugiartoputri|first=Syarahsmanda|url=https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/ave-maryam-ketika-seorang-suster-pertama-kali-merasakan-jatuh-cinta|title=Ave Maryam, ketika seorang suster pertama kali merasakan jatuh cinta|website=Beritagar|date=23 April 2019|accessdate=12 Juni 2019|archive-date=2019-04-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20190424145635/https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/ave-maryam-ketika-seorang-suster-pertama-kali-merasakan-jatuh-cinta|dead-url=yes}}</ref> ''Medcom'' menyebut "Kalau surga belum pasti buat saya, buat apa saya mengurus nerakamu?",.<ref>{{cite news|last=Rura|first=Cecylia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/RkjR0lWk-ulasan-film-ave-maryam|title=Ulasan Film Ave Maryam|website=Medcom|date=11 April 2019|accessdate=12 Juni 2019}}</ref> sementara ''Media Indonesia'' menyebut dengan lebih lengkap: "Aku mengerti betul perasaanmu. Menetapi kaul, atau mengikuti pada apa yang tak terlihat. Jika surga belum pasti untukku, mengapa aku harus mengurusi nerakamu?"<ref>{{cite news|author=Fathurrozal|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/217423-kaul-cinta-kasih-ave-maryam|title=Kaul Cinta Kasih Ave Maryam|website=Media Indonesia|date=17 Februari 2019|accessdate=12 Juni 2019}}</ref>|group=cttn.}} Maryam segera meninggalkan tempat tinggal biarawati dengan membawa kopernya.
 
== Penayangan ==
Dengan masih menggunakan judul lama, film ini ditayangkan di Festival Film Internasional Hanoi 2018.<ref>{{cite web|url=https://haniff.vn/haniff-2018/muoi-dang-roi-xa-bien-299.html?lang=en|title=Salt is leaving the sea|publisher=Festival Film Internasional Hanoi|accessdate=27 Juni 2019|archive-date=2019-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20190627070108/https://haniff.vn/haniff-2018/muoi-dang-roi-xa-bien-299.html%3Flang%3Den|dead-url=yes}}</ref> Film ini juga ditayangkan di [[Festival Film Asia Hong Kong]] 2018 dan Festival Film Internasional Capetown 2018.<ref>{{cite web|url=http://www.hkaff.asia/movie_AveMaryam.html|title=Ave Maryam|publisher=Festival Film Asia Hong Kong|accessdate=27 Juni 2019|archive-date=2019-07-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20190708192934/http://www.hkaff.asia/movie_AveMaryam.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=https://filmfestival.capetown/ave-maryam/|title=Ave Maryam|publisher=Festival Film Internasional Capetown|accessdate=27 Juni 2019|archive-date=2019-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20190627070104/https://filmfestival.capetown/ave-maryam/|dead-url=yes}}</ref> Film ini berhasil menjadi pemenang kategori Penyuntingan Film Terbaik di Festival & Penghargaan Film Internasional Perbara ke-4 2019.<ref>{{cite web|url=https://asianfilmfestivals.com/2019/05/04/asean-international-film-festival-awards-winners-2019/|title=4th Asean International Film Festival & Awards – Winners 2019|trans-title=Festival & Penghargaan Film Internasional Perbara ke-4 – Pemenang 2019|publisher=Festival & Penghargaan Film Internasional Perbara|date=4 Mei 2019|accessdate=12 Agustus 2019}}</ref>
 
Mengangkat tema cinta terlarang antara biarawati dan pastor, Ertanto mengatakan siap menghadapi segala kontroversi berkaitan dengan film karyanya.<ref name="Viva1"/> Di Indonesia, ''Ave Maryam'' pertama kali ditayangkan di [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival]] 2018 pada 30 November 2018.<ref>{{cite web|url=https://jaff-filmfest.org/asian-feature/ave-maryam/|title=Ave Maryam|publisher=Jogja-NETPAC Asian Film Festival|accessdate=11 Juni 2019|archive-date=2020-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215093753/https://jaff-filmfest.org/asian-feature/ave-maryam/|dead-url=yes}}</ref> Film ini hanya ditayangkan di 30 bioskop Indonesia pada 11 April 2019 bersamaan dengan film lainnya seperti ''[[Bumi Itu Bulat]]'' dan ''[[Sunyi]]'',<ref>{{cite news|last=Khafid|first=Sirojul|url=https://tirto.id/tiga-film-indonesia-yang-rilis-minggu-ini-dlvd|title=Tiga Film Indonesia yang Rilis Minggu Ini|website=Tirto|date=8 April 2019|accessdate=11 Juni 2019}}</ref> diundurkan dari jadwal semula yaitu Februari 2019.<ref>{{cite news|last=Rura|first=Cecylia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/0kpzQLEN-mundur-dari-jadwal-semula-film-ave-maryam-rilis-di-bioskop-11-april-2019|title=Mundur dari Jadwal Semula, Film Ave Maryam Rilis di Bioskop 11 April 2019|website=Medcom|date=13 Februari 2019|accessdate=25 Juni 2019}}</ref> FilmHingga Mei 2019 film ini menjaring sekitar 80.000 orang,<ref>{{cite news|last=Diananto|first=Wayan|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3974540/film-ave-maryam-hanya-ditonton-80-ribu-orang-maudy-koesnaedi-malah-senang|title=Film Ave Maryam Hanya Ditonton 80 Ribu Orang, Maudy Koesnaedi Malah Senang|website=Liputan 6|date=24 Mei 2019|accessdate=11 Juni 2019}}</ref> dengan rincian sekitar 42.044 orang sudah menonton film ini hingga 14 April dan 77.000 orang hingga 24 April.<ref>{{cite web|url=https://www.kincir.com/movie/cinema/box-office-indonesia-ledakan-sunyi|title=Box Office Indonesia: Sunyi Membuat Ledakan!|website=Kincir|date=15 April 2019|accessdate=27 Juni 2019}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190425132254-220-389560/ave-maryam-sukses-jual-77-ribu-tiket-di-tengah-isu-sensor|title='Ave Maryam' Sukses Jual 77 Ribu Tiket di Tengah Isu Sensor|website=CNN Indonesia|date=25 April 2019|accessdate=11 Juni 2019}}</ref>{{#tag:ref|Sebagai perbandingan, ''[[Dilan 1991]]'' dinobatkan sebagai film terlaris 2019 dengan raihan 5.253.411 penonton.<ref>{{cite web|url=http://filmindonesia.or.id/movie/viewer#.XVEcQ-szbIV|title=15 Film Indonesia peringkat teratas dalam perolehan jumlah penonton pada tahun 2019 berdasarkan tahun edar film|website=Film Indonesia|accessdate=12 Agustus 2019}}</ref> Walau demikian, pencapaian ''Ave Maryam'' masih lebih baik jika dibandingkan dengan film festival lainnya di bulan yang sama seperti ''[[27 Steps of May]]'' yang hanya berhasil menjaring 37.684 penonton (6 Mei 2019) dan ''[[Kucumbu Tubuh Indahku]]'' yang hanya berhasil menjaring 8.082 penonton (26 April 2019)|group=cttn.}} Film ini diperkirakan meraup pendapatan sebesar Rp3,2 miliar.{{#tag:ref|Perkiraan tersebut berdasarkan perkiraan harga tiket pada 2019 sebesar Rp40.000.<ref>{{cite web|url=http://filmindonesia.or.id/movie/viewer#.XWuD6x4xc0M|title=Data penonton|website=Film Indonesia|accessdate=1 September 2019}}</ref>|group=cttn.}}
 
=== Penyensoran dan durasi ===
Terdapat dua versi yang diklasifikasikan [[Lembaga Sensor Film]] (LSF), yaitu versi dipotong yang diklasifikasikan {{tooltip|17+|17 tahun dan ke atas}} pada 1 Maret 2019 dan versi utuh yang diklasifikasikan {{tooltip|21+|21 tahun dan ke atas}} pada 22 Januari 2019;<ref>[http://lsf.go.id/publik/daftar Daftar Sensor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180422034351/http://lsf.go.id/publik/daftar |date=2018-04-22 }}. Lembaga Sensor Film. Diakses 21 Mei 2019. Petunjuk: Ketik "Ave Maryam" pada kolom "Judul", klik "Tampilkan", kemudian klik tombol bergambar kertas yang terletak di sebelah kanan untuk mengetahui keputusan lengkap.</ref> hanya versi dipotong yang selanjutnya ditayangkan di bioskop, sementara versi utuh ditayangkan di Festival Film Plaza Indonesia 2019 pada 14 Februari 2019.<ref>{{cite news|last=Novirdayani|first=Liza|url=https://www.kincir.com/movie/cinema/piff-2019-tayangkan-12-film-terbaik|title=Plaza Indonesia Film Festival 2019 Tayangkan 12 Film Terbaik|website=Kincir|date=15 Februari 2019|accessdate=21 Mei 2019}}</ref> Dilaporkan bahwa aslinya durasi film adalah 85 menit, tetapi Ertanto membantahnya dan mengatakan bahwa durasi film tetap 74 menit.<ref>{{cite news|last=Rura|first=Cecylia|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/GbmLEqON-film-ave-maryam-dipangkas-12-menit-dari-durasi-awal|title=Film Ave Maryam Dipangkas 12 Menit dari Durasi Awal|website=Medcom|date=11 April 2019|accessdate=11 Juni 2019}}</ref>
 
== Catatan ==
Baris 77 ⟶ 85:
* {{Imdb judul|9307666}}
* [http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a009-18-749329_ave-maryam#.XP8HWNczaT8 ''Ave Maryam''] di ''Film Indonesia''
{{artikel bagus}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2019]]