Ave Maryam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Melindungi "Ave Maryam": Perlindungan sebagian bawaan untuk semua AB. ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya))
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 22:
| opentheme =
| endtheme =
| cinematography = [[Ical Tanjung]]
| editing = [[Wawan I. Wibowo]]
| studio = Summerland
| distributor =
Baris 59:
 
== Tema dan gaya ==
Cecylia Rura dari ''[[Medcom.id|Medcom]]'' menilai tema agama [[Katolik]] yang diangkat adalah gebrakan baru dari Ertanto dalam [[perfilman Indonesia]]. Ertanto dinilai resah dengan tema agama yang diangkat selama ini selalu bertemakan agama Islam. Keragaman juga menjadi hal yang turut diperhatikan Cecylia. Walaupun tema yang diangkat adalah agama Katolik, tetapi di antara jajaran pemeran, hanya Olga yang beragama Katolik. Chicco adalah pemeluk agama [[Protestanisme|Kristen Protestan]], sementara Ertanto dan Maudy sendiri justru beragama [[Islam]]. Karenanya, film ini dianggap tidak terlalu berpusat kepada tema agama Katolik itu sendiri, melainkan kisah cinta yang menjadi bahasa universal. Pelbagai latar belakang agama yang dianut dianggap sebagai dobrakan Ertanto lewat pertanyaan kecil yang seharusnya tidak terlontar di Indonesia dengan kemajemukan agama, suku, dan ras.<ref>{{cite news|url=https://www.medcom.id/hiburan/eksklusif/lKY6oO3N-romantisme-ertanto-robby-soediskam-dalam-film-ave-maryam|title=Romantisme Ertanto Robby Soediskam dalam Film Ave Maryam|website=Medcom|date=14 April 2019|accessdate=14 Juni 2019}}</ref> ''[[CNN Indonesia]]'' menyebut film ini memberikan warna baru di perfilman Indonesia karena perpanduan cinta terlarang dan agama yang diangkat dianggap jarang atau bahkan belum pernah diangkat di Indonesia. Pesan moral disampaikan dengan baik tanpa bermaksud menceramahi atau menggurui penonton. Selain itu, penggambaran [[Kota Semarang|Semarang]] juga dinilai semakin apik berkat sinematografer [[Ical Tanjung]]. Akhir film juga dinilai sengaja dibuat mengambang karena Robby ingin membuat penonton memberikan kisah akhir tersendiri untuk Maryam.<ref name="CNNIndonesia1">{{cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190412162655-220-385762/ulasan-film-ave-maryam|title=Ulasan Film: 'Ave Maryam'|website=CNN Indonesia|date=12 April 2019|accessdate=10 Juni 2019}}</ref> Maria Cicilia yang menulis ulasan untuk ''[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]]'' menyatakan ''Ave Maryam'' adalah film cinta, tetapi bukan percintaan biasa. Kisah cinta Maryam dan Yosef tidak digambarkan dengan mengumbar kemesraan atau kata-kata manis secara terang-terangan, melainkan dalam tatapan, senyuman dan tangis. Tidak banyak dialog yang terlintas dalam film ini, tetapi maknanya tersampaikan dengan jelas.<ref>{{cite news|last=Civilia|first=Maria|editor-last=Sari|editor-first=Heppy Ratna|url=https://www.antaranews.com/berita/798445/ave-maryam-kisah-pergolakan-batin-biarawati|title="Ave Maryam", kisah pergolakan batin biarawati|website=Antara|date=15 Februari 2019|accessdate=27 Juni 2019}}</ref> Menyoroti judul, Permata Adinda dari ''Jurnal Ruang'' menyebut judul film adalah perpaduan dari istilah yang sudah familiar di kalangan penganut Islam dan Kristen, sehingga membuatnya tidak lazim.<ref>{{cite web|last=Adinda|first=Permata|url=https://jurnalruang.com/read/1538453344-trailer-ave-maryam-bukan-ave-maria|title=Trailer: Ave Maryam, Bukan Ave Maria|website=Ave Maryam|date=2 Oktober 2018|accessdate=27 Juni 2019|archive-date=2019-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20190627070100/https://jurnalruang.com/read/1538453344-trailer-ave-maryam-bukan-ave-maria|dead-url=yes}}</ref>
 
Menyoroti watak, Aulia Adam yang menulis untuk ''[[Tirto.id|Tirto]]'' menilai Maryam adalah seorang introver sejati, dilihat dari bicaranya yang irit dan lebih memilih merenung dan memendam perasannya. Kesehariannya menjalani hidup sebagai biarawati sehingga memilih selibat dan menjauhi hal-hal duniawi dinilai Aulia cocok dengan watar Maryam. Aulia menekankan kesunyian dan suasana sepi serta pakaian berwarna abu-abu dan putih yang digunakan sehari-harinya jauh dari kesan menarik yang kerap kali [[:wikt:takrif|ditakrifkan]] oleh dunia ekstrover.<ref name="Tirto1">{{cite news|last=Adam|first=Aulia|url=https://tirto.id/ave-maryam-krisis-iman-biarawati-dalam-pusaran-cinta-terlarang-dl8X|title=Ave Maryam: Krisis Iman Biarawati dalam Pusaran Cinta Terlarang|website=Tirto|date=14 April 2019|accessdate=12 Juni 2019}}</ref> Bersama Aulia, Stanley Widianto dari ''[[The Jakarta Post]]'' juga menyoroti hobi Maryam yang senang membaca buku, salah satunya novel ''[[Madame Bovary]]'' karya pengarang Prancis [[Gustave Flaubert]].<ref name="Tirto1"/><ref>{{cite news|url=https://www.thejakartapost.com/life/2019/02/15/ave-maryam-of-lust-and-guilt.html|title=‘Ave Maryam’: Of Lust and Guilt|trans-title=‘Ave Maryam’: Dari Nafsu dan Rasa Bersalah|website=The Jakarta Post|date=15 Februari 2019|accessdate=14 Juni 2019}}</ref>