Baabullah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
menambahkan pranala
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 33:
Selepas perselisihan mengenai kepemilikan Pulau Ambon, Khairun semakin meningkatkan kekuatan Ternate hari demi hari. Perkembangan ini membuat pemimpin-pemimpin Portugis khawatir. Wilayah pengaruh Portugis di [[Halmahera]] diserang oleh pasukan-pasukannya. Sebagai penguasa jalur laut, Khairun juga dapat menghentikan pengiriman suplai bahan pangan yang vital dari Moro di Halmahera ke pemukiman Portugis di Ternate.{{sfnp|Tiele|1877–⁠1887|loc=Bagian IV:4, hlm. 441–⁠443}} Pada tahun 1570 Kapten Diogo Lopes de Mesquita (1566-1570) secara resmi melakukan rekonsiliasi dengan sang Sultan, tetapi hal ini tidak menurunkan ketegangan antar kedua pihak.{{sfnp|Hanna|Alwi|1990|p=86–87}}<!-- Apparently the Portuguese peace appeal was only for gaining time to consolidate their strength, waiting for the right moment to repay Ternate.-->
 
Lopes de Mesquita mengundang Khairun ke kediamannya di [[Benteng Kastela|São João Baptista]] (Benteng Kastela) pada tanggal 25 FebruaryFebruari 1570 untuk sebuah jamuan, dengan dalih bahwa ia hendak mengajak sang sultan mendiskusikan masalah serius. Khairun menyanggupi undangan ini dan datang sendiri ke dalam benteng, sebab pengawal tidak diperbolehkan masuk. Martim Afonso Pimentel, keponakan sang kapten, diperintahkan untuk berjaga di sisi dalam gerbang. Begitu Khairun hendak beranjak keluar, Pimentel menikamnya dengan belati hingga sang sultan gugur.{{sfnp|Hanna|Alwi|1990|p=87}}<!--Mesquita that by removing Hairun, Maluku would lose its only prominent leader and resistance be scattered. Here, however, he underestimated the anti-Portuguese resentment which had built up during the last decades, in particular canalized through Prince Baab.-->
 
== Masa pemerintahan ==