Bahan bakar nuklir bekas

Revisi sejak 14 Februari 2021 10.05 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'upright|thumb|right|[[Kolam bahan bakar nuklir bekas di sebuah reaktor nuklir.]] '''Bahan bakar nuklir bekas''' adalah bahan bakar nuklir ya...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bahan bakar nuklir bekas adalah bahan bakar nuklir yang sudah mengalami iradiasi di dalam sebuah reaktor nuklir (biasanya di pembangkit listrik tenaga nuklir). Bahan bakar ini sudah tidak dapat lagi dimanfaatkan untuk menghasilkan reaksi nuklir di dalam sebuah reaktor termal. Tergantung pada tahapannya dalam siklus bahan bakar nuklir, bahan bakar nuklir bekas mungkin memiliki isotop yang berbeda.

Kolam bahan bakar nuklir bekas di sebuah reaktor nuklir.

Bahan bakar nuklir bekas masih mengeluarkan panas meskipun reaktornya sudah dimatikan dan reaksi fisi nuklir sudah tidak lagi berlangsung. Hal ini diakibatkan oleh peluruhan beta produk fisi. Pada saat reaktor dimatikan, panasnya diperkirakan sekitar 7% dari panas inti sebelumnya apabila reaktornya memiliki sejarah yang panjang. Sekitar 1 jam setelah dimatikan, panas yang tersisa masih sekitar 1,5%. Setelah sehari, panas ini turun menjadi 0,4%, dan kemudian setelah seminggu menjadi 0,2%. Oleh sebab itu, bahan bakar nuklir bekas yang sudah tidak digunakan disimpan di dalam kolam bahan bakar nuklir bekas selama setahun atau lebih (di beberapa tempat bahkan bisa mencapai 10 hingga 20 tahun) untuk mendinginkannya dan juga agar radiasinya tidak menyebar ke tempat lain.

Risiko

Terdapat kekhawatiran bahwa kolam bahan bakar nuklir bekas rentan kecelakaan yang diakibatkan oleh gempa bumi[1] atau serangan teroris[2] yang dapat mengakibatkan pelepasan radiasi.[3] Di Amerika Serikat, semenjak serangan 11 September, Komisi Regulasi Nuklir telah mengeluarkan sejumlah aturan yang menyatakan bahwa kolam bahan bakar nuklir bekas harus tahan bencana alam dan serangan teroris. Akibatnya, kolam ini biasanya dilindungi dengan baja dan beton yang tebal, dan sering diperiksa untuk memastikan agar kolam tersebut tetap tahan gempa bumi, tornado, atau badai.[4][5]

Referensi

  1. ^ Parenti, Christian (15 Maret 2011). "Fukushima's Spent Fuel Rods Pose Grave Danger". The Nation. 
  2. ^ "Are Nuclear Spent Fuel Pools Secure?". Council on Foreign Relations. 7 Juni 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2011. Diakses tanggal 5 April 2011. 
  3. ^ Benjamin, Mark (23 Maret 2011). "How Safe Is Nuclear-Fuel Storage in the U.S.?". Time Magazine. 
  4. ^ "Fact Sheet on Storage of Spent Nuclear Fuel". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-27. Diakses tanggal 2017-06-25. 
  5. ^ "Nuclear Waste Disposal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-06. Diakses tanggal 2012-06-05.