Bahasa Bali Nusa Penida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(10 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| altname= ''basa Nosa''
| states = [[Indonesia]]
|ethnicity= ''[[Nak Nusé]]''
| region = [[Bali]] ([[Nusa Penida]])
| speakers = 5859.357900 (2022)<ref name="BPS 2020">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/website/fileMenu/Penduduk-Indonesia-Menurut-Desa-2020.pdf |title= Kecamatan Nusa Penida dalam populasi dan bahasa 2022 |publisher= Badan Pusat Statistik |year=2022 |page=1379 |language=id |access-date= 4 Juli 2022}}</ref>
| | minority = {{Flag|Bali}}
* [[File:Lambang Kabupaten Klungkung.png|14px]] [[Kabupaten Klungkung|Klungkung]]
Baris 13:
| familycolor = Austronesia
| fam2 = <!-- PARAMETER USANG -->
| ancestor = Dialek[[Bahasa Bali|Bali AgaKuno]]
| ancestor2 = Bali Aga
| glotto = nusa1244
| name = Nusa Penida
Baris 22 ⟶ 23:
| map = {{Peta interaktif bahasa|Nusa Penida|2=arg}}
| mapcode = Bali
| dialects = [[Batukandik, Nusa Penida, Klungkung|Batukandik]]<br>[[Batumadeg, Nusa Penida, Klungkung|Batumadeg]]<br>[[Batununggul, Nusa Penida, Klungkung|Batununggul]]<br>[[Bunga Mekar, Nusa Penida, Klungkung|Bunga Mekar]]<br>[[Jungutbatu, Nusa Penida, Klungkung|Jungutbatu]]<br>[[Kampung Toyapakeh, Nusa Penida, Klungkung|Toyapakeh]]<br>[[Klumpu, Nusa Penida, Klungkung|Klumpu]]<br>[[Kutampi, Nusa Penida, Klungkung|Kutampi]]<br>[[Kutampi Kaler, Nusa Penida, Klungkung|Kutampi Kaler]]<br>[[Lembongan, Nusa Penida, Klungkung|Lembongan]]
<br>[[Ped, Nusa Penida, Klungkung|Ped]]<br>[[Pejukutan, Nusa Penida, Klungkung|Pejukutan]]<br>[[Sakti, Nusa Penida, Klungkung|Sakti]]<br>[[Sekartaji, Nusa Penida, Klungkung|Sekartaji]]<br>[[Suana, Nusa Penida, Klungkung|Suana]]<br>[[Tanglad, Nusa Penida, Klungkung|Tanglad]]
}}
{{Contains special characters|Balinese}}
'''Bahasa Bali Nusa Penida''' (disebut oleh penuturnya sebagai ''basa Nosa'') adalah sebuah [[dialek]] [[Bahasa Bali]] yang dituturkan oleh masyarakat sub-[[suku Bali]] ''[[Nak Nusé]]'' di [[Nusa Penida]], sebuah pulau di sebelah selatan [[Bali]]. Dialek ini dianggap sebagai dialek yang paling unik dan berbeda dalam bahasa Bali karena sebagian besar penutur bahasa Bali daratan tidak dapat memahami dialek ini, baik secara lisan maupun tulisan. Karena dialek ini sangat berbeda dengan dialek-dialek lainnya di Bali daratan yang masih bisa dimengerti, kemudian banyak digunakannya kosa kata dari dialek ini yang tidak ditemukan dalam ''Kamus bahasa Bali'' sehingga sangat sulit bagi orang-orang dari [[Suku Bali|Bali daratan]] untuk bisa berkomunikasi dengan lancar secara langsung dengan masyarakat [[Nak Nusé|Nusa Penida]].<ref name=":0">{{cite web|url=https://tatkala.co/2020/05/17/basa-nosa-bahasa-bali-dialek-nusa-penida-yang-mirip-dialek-bali-aga/ |publisher= I Ketut Serawan|date=17 Mei 2020|language=id |access-date= 4 Juli 2022|title= "Basa Nosa", Bahasa Bali Dialek Nusa Penida yang Mirip Dialek Bali Aga?}}</ref>
 
Secara linguistik, bahasa Bali Nusa Penida dianggap sebagai dialek bahasa Bali yang merupakan [[Bahasa Melayu-Polinesia|bahasa Melayu-Polinesia]] dalam cabang [[bahasa Bali-Sasak-Sumbawa]] di bawah [[rumpun bahasa Austronesia]]. Dialek ini dianggap dekat dengan dialek Bali Aga yang merupakan turunan dialek kuno dalam bahasa Bali.<ref name=":0"/>
 
== Klasifikasi ==
Dialek Nusa Penida merupakan sebuah [[dialek]] dari [[Bahasa Bali]] yang sendirinya termasuk dalam cabang {{PRBahasa|Melayu-Polinesia}} dari rumpun bahasa {{PRBahasa|Austronesia}}. Dalam rumpun Melayu-Polinesia, bahasa Bali berada di subcabang {{PRBahasa|Bali-Sasak-Sumbawa}}.<ref>{{cite book |last=Adelaar |first=K. Alexander |year=2005 |chapter=The Austronesian languages of Asia and Madagascar: a historical perspective |editor1=Adelaar, K. Alexander |editor2=Himmelmann, Nikolaus |title=The Austronesian languages of Asia and Madagascar |location=London |publisher=Routledge |pages=1–42}}</ref>
 
Dialek ini seringkali digolongkan sebagqi sub-dialek dari lain dalam bahasa Bali, yakni [[bahasa Bali Aga]]. Hal ini dikarenakan dialek NP memiliki persamaan ciri kebahasaan dengan dialek Aga yang oleh Jendra, dkk. (1997) dijabarkan sebagai berikut:<ref name=":0"/>
* Distribusi fonem {{IPAslink|h}} pada awal dan tengah kata;
* Masih ditemukannya [[akhiran]] {{IPAslink|ɲ|-ñə}} dan {{IPAslink|c|-cə}} yang merupakan [[alofoni]] [[morfem]] dari akhiran {{IPAslink|ə|-ə}};
* Intonasi pembicaraan penutur cenderung memiliki tempo yang cepat dan tekanan yang lebih keras;
* Kosakata dalam dialek Nusa Penida memiliki kemiripan dengan kosakata yang ada di dialek Aga dan sub-dialeknya yang lain.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan lain yang cukup mencolok antara kedua dialek, yakni hilangnya atau berkurangnya distribusi fonem {{IPAslink|a}} pada posisi akhir kata.<ref name=":0"/>
== Sejarah ==
Terdapat dugaan bahwa keberadaan ''basa Nosa'' berkaitan dengan invasi [[Kerajaan Majapahit]] yang dipimpin oleh patih [[Gajah Mada]] terhadap [[Kerajaan Bali]]. Setelah upacara pengangkatannya sebagai "Patih Amangkubhumi Majapahit" pada tahun 1336 M (1258 Saka), Gajah Mada bersama pasukannya berhasil menaklukkan Kerajaan Bali, termasuk Nusa Penida yang disebut sebagai ''Gurun'' dalam [[Sumpah Palapa]] oleh Gajah Mada. Penaklukan ini disinyalir memengaruhi kondisi kebahasaan di Pulau Bali maupun Nusa Penida.<ref name=":0"/>
Baris 36 ⟶ 45:
 
== Tata bahasa ==
Basa Nosa biasanya diucapkan secara cepat dan tegas mirip seperti dialek bahasa Bali Aga yang diturunkan di Bali daratan
 
Berikut ini perbandingan beberapa kosa kata dalam dialek Nusa Penida dan bahasa Bali standar:
{| class="wikitable"
Baris 43 ⟶ 50:
! Nusa Penida
! Bali standar
! Glosa
! Indonesia
|-
| ''kola'', ''kéla''
| ''tiyang'', ''canǵ''
| saya, aku
|-
| ''jaba''
Baris 55 ⟶ 62:
| ''eda'', ''ida''
| ''cai'', ''awaké''
| anda, kamu
|-
| ''lepéh''
Baris 108 ⟶ 115:
Jika dalam bahasa Bali standar lazim menggunakan huruf [u] sebagai huruf awalan, maka dalam dialek Nusa Penida huruf [u] diganti dan diucapkan menjadi [o].
Selain itu, huruf [o] dan [h] biasanya lebih sering digunakan dalam awal kata, misalnya seperti pada kata ''homah'', ''honya'', ''hoba'', ''hobat'', dan ''poles''.
 
== Variasi/Dialek ==
Setiap desa di Nusa Penida mempunyai dialeknya masing masing misalnya di desa Batukandik mereka mempunyai dialek yang berbeda dengan orang-orang dari desa Pejukutan dan Sekartaji sementara orang dari Toyapakeh yang mempunyai dialk mirip dengan dialek di Bali daratan khususnya Klungkung Karena alasan tertentu.
 
== Lihat juga ==