Bahasa Melayu Klasik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Berbuah salak (bicara | kontrib)
?
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
|fam6=[[bahasa Melayu|Melayu]]
|script = [[Abjad Jawi]]
|iso1=|iso2b=ors|iso2t=ors
|ancestor=[[Bahasa Proto-Melayu|Proto-Melayu]]|era=Abad ke-14 sampai ke-18 M|ancestor2=[[Bahasa Melayu Kuno|Melayu Kuno]]}}
|contoh_teks_judul=Sisi depan dari [[Prasasti Terengganu]], sebuah prasasti berbahasa Melayu Klasik yang ditulis dalam [[abjad Jawi]] tertanggal 702 [[Hijriah|H]] atau 1303 [[Masehi|M]].
|contoh_ref=http://melayuonline.com/eng/history/dig/437/terengganu-stone-tablet
|contoh_teks={{switcher|
[[Berkas:Pr Trengganu A.jpg|260px|link=|center]]|Gambar prasasti|
{{rtl-para|رسول الله دعں ىع اورح سىاىى مرٮک{{*}}اسا فدا دىوٮ ملىا راى ٮرى همٮا مںكهكں اكاما اسلام {{*}}دعں ٮٮر ٮحارا درما مرٮک مرٯسا ٮكى سكلںں همىا دىوٮ ملىا راى{{*}}دٮٮواكو اٮى ٯٮٮٮو أكاما رسول الله صلى الله علىه وسلم راحا{{*}}مٮدلٮكا ٮع ٮٮر ٮحارا سٮله دٮوٮ ملٮا راى ددالم{{*}}ٮهومى. ٯٮٮٮوں اٮٮو ٯرض فدا سكلںں راحا مںدا{{*}}لںكا اسلام مںورٮ سٮٮٮه دٮوٮ ملٮا راى دعں ںںر{{*}}ںحارا ںرںاحںكى ںںوا ٯٮٮٮوں اٮٮو مک ٮٮٮه سرى ٯادوكا{{*}}ںهں مدودوٯكى ںامرا اٮى دٮٮوا ٮرعكاٮو اد ٯرٮاما ادا{{*}}حمعه دںولں رحٮ دٮاهں سرطاں دسسںكلا{{*}}ںكںدا رسول الله ںله لالو ںوحه راںس دوا}}|Transkripsi prasasti}}
|contoh_romanisasi= Rasulullah dengan yang orang …. bagi mereka ……..{{*}}ada pada Dewata Mulia Raya beri hamba meneguhkan agama Islam{{*}}dengan benar bicara darma meraksa bagi sekalian hamba Dewata Mulia Raya{{*}}di benuaku ini penentu agama Rasul Allah salla’llahu ‘alaihi wa sallama Raja{{*}}mandalika yang benar bicara sebelah Dewata Mulia Raya di dalam{{*}}bhumi. Penentua itu fardlu pada sekalian Raja manda-{{*}}-lika Islam menurut setitah Dewata Mulia Raya dengan benar{{*}}bicara berbajiki benua penentua itu maka titah Seri Paduka{{*}}Tuhan mendudukkan tamra ini di benua Terengganu adipertama ada
Jum’at di bulan Rejab pada tahun sarathan di sasanakala{{*}}Baginda Rasul Allah telah lalu tujuh ratus dua…{{refn|group=ib|Menurut H.S. Paterson (& C.O. Blagden), 'An early Malay Inscription from 14th-century Trengganu', Journ. Mal. Br.R.A.S., II, 1924, hlm. 258–263.}}
|contoh_terjemahan=
<!-- catatan -->
|catatan=<references group="ib"/>
}}
 
'''Bahasa Melayu Klasik''' adalah bentuktahap dari [[bahasa Melayu]] yang dipakaimulai dituturkan pada abad ke-14 hingga abad ke-18, oleh [[Kesultanan Melaka]] (abad ke-14), [[Kesultanan Aceh]], dan sejumlah entitas politik lainlainnya diyang sekitarnya,ada hingga abad ke-18. Apakahdi [[dialekNusantara]]. temporal (waktu)Bahasa ini merupakanditulis perkembangandengan lanjutan[[abjad dariJawi]], yaitu [[bahasa MelayuAksara|sistem Kunopenulisan]] yang dipakaiberasal olehdari [[Kerajaanabjad SriwijayaArab]]. atauIa merupakan perkembangan lanjutan dari dialeksalah lainsatu yang[[dialek]] berkembang[[bahasa terpisahMelayu tidaklah diketahuiKuno]].
 
Bahasa Melayu Klasik mulai berkembang secara meluas menjadi bahasa Melayu Klasik melaluidengan masuknyaadanya secara berangsur-angsurpengaruh berbagai unsur perbendaharaan katakosakata [[bahasa Arab]] dan [[bahasa Persia|Parsi]]. Perkembangan ini berkaitberkaitan dengan menguatnya pengaruh agama [[Islam]] di [[Asia Tenggara]] sejak [[abad ke-13]]. Pada mulanya, bahasa Melayu Klasik adalah kelompok dialek yang beragam, yang mencerminkan asal-usul beragam kerajaan Melayu di Asia Tenggara. Salah satu dialek yang berkembang dalam tradisi kesusastraan [[Kesultanan Melaka|Melaka]] pada abad ke-15 ini akhirnya menjadi pradominan. Pengaruh kuat Melaka dalam perdagangan antarbangsa di wilayah ini menjadikan bahasa Melayu sebagai [[Basantara|bahasa perantara]] dalam perdagangan dan diplomasi, kedudukan yang dipertahankan sepanjang zaman kesultanan Melayu berikutnya, zaman penjajah Eropa, dan zaman modern. Bahasa Melayu Klasik tercatat pada berbagai naskah-naskah hikayat dan bentuk susastra lain, peraturan perundang-undangan, serta surat-surat komunikasi antara penguasa-penguasa Nusantara bagian barat. Terdapat pula beberapa prasasti dari periode awalnya.
 
== Sejarah ==