Bahasa Ponosakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 22:
'''Bahasa Ponosakan''' merupakan sebuah [[rumpun bahasa Austronesia|bahasa Austronesia]] yang dituturkan di wilayah [[Belang, Minahasa Tenggara|Belang]], Sulawesi Utara. Bahasa ini merupakan bahasa yang hampir punah; hanya empat orang yang masih bisa bertutur dalam bahasa Ponosakan dengan lancar.{{sfn|Lobel|2015|p=396}}
 
== Klasifikasi ==
Oleh masyarakat setempat di Sulawesi Utara, bahasa Ponosakan seringkali salah dianggap sebagai bagian dari [[rumpun bahasa Minahasa]].{{sfn|Lobel|2015|p=399}} Walaupun begitu, tidak ada perdebatan di antara para ahli bahwa bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa [[rumpun bahasa Gorontalo–Mongondow|Gorontalo–Mongondow]].{{sfn|Sneddon|1970|p=13}}{{sfn|Usup|1986|p=35}}{{sfn|Sneddon|Usup|1986|p=410}} Rumpun bahasa Gorontalo–Mongondow umumnya diklasifikasikan sebagai bagian dari [[rumpun bahasa Filipina]]; ahli bahasa Austronesia [[Robert Blust]] secara khusus menempatkannya di dalam rumpun bahasa Filipina Tengah Raya, yang juga mencakup—antara lain—[[bahasa Tagalog]] dan [[rumpun bahasa Bisaya|bahasa-bahasa Bisaya]].{{sfn|Blust|1991|p=73, 85}}
 
Di antara bahasa-bahasa Gorontalo–Mongondow, bahasa Ponosakan merupakan yang paling konservatif baik secara fonologi maupun struktur.{{sfn|Lobel|2015|p=397}}
 
== Demografi dan persebaran ==
Bahasa Ponosakan merupakan bahasa paling timur dari kelompok Gorontalo–Mongondow. Bahasa ini telah dituturkan oleh orang-orang Ponosakan di wilayah Belang dan sekitarnya sejak setidaknya abad ke-17.{{sfn|Lobel|2015|p=397}}{{sfn|Lobel|2015|p=429}} Sebelum [[Perang Dunia II]], bahasa Ponosakan merupakan bahasa mayoritas tidak hanya di Belang, tapi juga di beberapa permukiman di sekitarnya.{{sfn|Lobel|2015|p=429}} Meskipun begitu, laporan dari tahun 1920-an menyebutkan bahwa bahasa tersebut telah mulai kehilangan penutur.{{sfn|Lobel|2015|p=431}} Perubahan demografi juga turut mempengaruhi; pada awal PD II, setidaknya separuh dari penduduk Belang merupakan pendatang yang umumnya tidak bisa berbahasa Ponosakan. Memasuki pertengahan abad ke-20, bahasa Ponosakan secara praktis sudah tidak lagi diajarkan kepada generasi muda.{{sfn|Lobel|2015|p=430}}
 
Pada tahun 2014, hanya tersisa 4 orang berusia lanjut yang masih mampu berbahasa Ponosakan dengan lancar.{{sfn|Lobel|2015|p=396}} Bahasa Ponosakan merupakan bahasa dengan penutur paling sedikit di antara bahasa-bahasa Gorontalo–Mongondow.{{sfn|Lobel|2015|p=397}}
 
== Fonologi ==
Terdapat total 21 [[fonem]] di dalam bahasa Ponosakan, dengan rincian 16 fonem konsonan dan 5 fonem vokal.{{sfn|Lobel|2015|p=399}}
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+ 1. Konsonan{{sfn|Lobel|2015|p=399}}
Baris 109:
|}
 
== Tata bahasa ==
=== Kata ganti ===
Sebagaimana lazimnya bahasa Filipina, [[kata ganti]] di dalam bahasa Ponosakan dibedakan menurut [[kasus (tata bahasa)|kasus]] (nominatif, genitif, dan oblik); [[jumlah (tata bahasa)|jumlah]] (tunggal dan jamak); dan, khusus untuk kata ganti orang pertama jamak, [[klusivitas]] (inklusif dan eksklusif).{{sfn|Lobel|2015|pp=413}} Selain pembedaan antara bentuk tunggal dan jamak, bahasa Ponosakan juga memiliki bentuk hitung bagi kata ganti orang kedua dan ketiga. Bentuk ini selalu diikuti dengan angka, misalnya ''siyatolu'' 'mereka bertiga' dan ''siya'opat'' 'mereka berempat'. Sebaliknya, kata ganti jamak orang kedua dan ketiga tidak dapat diikuti dengan angka. Penggunaan bentuk hitung dan bentuk jamak tidak dibatasi oleh jumlah, walaupun jumlah kecil seperti dua atau tiga orang cenderung dirujuk dengan bentuk hitung.{{sfn|Lobel|2015|pp=415–416}}
 
=== Penanda kasus ===
Seperti dalam kata ganti, penanda kasus pada bahasa Ponosakan dibedakan menurut tiga kasus—nominatif, genitif, dan oblik. Namun, penanda terpisah untuk kasus nominatif dan genitif hanya dapat ditemui bagi nama pribadi saja; untuk kata benda umum, penanda kasus yang sama digunakan bagi kedua kasus ini.{{sfn|Lobel|2015|pp=415–416}}
 
Baris 139:
|}
 
=== Kata tunjuk ===
Bahasa Ponosakan membedakan tiga jenis [[demonstrativa]] berdasarkan titik rujukannya, dengan bentuk dasar sebagai berikut: (1) ''na’a'' ‘di dekat pembicara (terlepas dari jarak relatifnya terhadap pendengar)’, (2) ''niyon'' ‘di dekat pendengar (alih-alih pembicara)’, dan ''tain'' atau ''makota/takota'' ‘jauh dari pendengar maupun pembicara’.{{sfn|Lobel|2015|pp=417}} Contoh penggunaan:{{sfn|Lobel|2015|pp=418}}
:{|
Baris 149:
|}
 
=== Kata tanya ===
Ada setidaknya 16 [[kata tanya]] di dalam bahasa Ponosakan. Sebagian besarnya diturunkan dari tiga bentuk dasar: ''-onu'', ''-onda'', dan ''-ʔene''. Bentuk ''-onu'' jika berdiri sendiri berarti 'apa', tetapi bentuk ini juga dapat ditemui pada kata tanya ''mo’onu'' ‘kapan’, ''mongonu'' ‘mengapa’, ''songonu'' ‘berapa’, dan ''kosongonu'' ‘berapa kali’. Bentuk -onda dapat ditemui pada kata ''onda'' ‘di mana’ (hanya dipakai setelah kata kerja), ''ko’onda'' ‘di mana’, ''na’onda'' ‘bagaimana (caranya)’, dan ''ta’onda'' ‘yang mana’. Kata tanya dengan bentuk dasar ''-ʔene'' diimbuhi dengan penanda kasus bagi nama pribadi (lihat tabel 3): ''si’ene'' ‘siapa (nominatif)’, ''i’ene'' ‘siapa (genitif)’, dan ''ki’ene'' ‘kepada/untuk siapa (oblik)’; atau untuk bentuk jamaknya ''say’ene'', ''nay’ene'', dan ''konay’ene''. Hanya kata tanya ''oyo'' ‘mengapa’ yang tidak mengandung satu dari ketiga bentuk dasar ini.{{sfn|Lobel|2015|pp=418}}
 
=== Kata penyangkal ===
[[Negasi]] dalam bahasa Ponosakan dapat ditemui dalam beberapa bentuk. Kata ''deya''' 'tidak' digunakan untuk menegasikan kata kerja, kata sifat, eksistensi atau lokasi. Kata ''dika'' ‘jangan’ digunakan untuk menegasikan perintah. Kata ''di’iman'' ‘bukan’ menegasikan kata benda atau kalimat persamaan. Selain ketiga kata ini, ada pula ''doi’'' yang bermakna ‘tidak suka’ serta ''ta’awe'' yang berarti ‘saya tidak tahu’.{{sfn|Lobel|2015|pp=420}}
 
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist|2}}
=== Bibliografi ===
* {{cite journal |last=Blust |first=Robert |year=1991 |title=The Greater Central Philippines hypothesis |journal=Oceanic Linguistics |volume=30 |issue=2 |pages=73–129 |jstor=3623084 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Lobel |first=Jason William |title=Ponosakan: A Dying Language of Northeastern Sulawesi |journal=Oceanic Linguistics |volume=54 |issue=2 |pages=396–435 |doi=10.1353/ol.2015.0022 |ref=harv}}
Baris 165:
* {{cite thesis |last=Usup |first=Hunggu Tadjuddin |year=1986 |title=Rekonstruksi protobahasa Gorontalo–Mongondow |type=Doktoral |publisher=Universitas Indonesia |ref=harv}}
 
== Pranala luar ==
* [https://abvd.shh.mpg.de/austronesian/language.php?id=1215 Kosa kata dasar bahasa Ponosakan dari Austronesian Basic Vocabulary Database]