Bahasa Sunda Modern: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 12:
Dari kebutuhan akan bahan bacaan untuk pengajaran bahasa Sunda, dimulailah proses modernisasi bahasa Sunda melalui perkembangan budaya cetak yang signifikan untuk menghasilkan [[buku|buku-buku]] yang menggunakan bahasa Sunda. Masa ini mengubah persepsi yang menyatakan bahwa bahasa Sunda hanya bahasa lisan menjadi bahasa yang digunakan sebagai bahasa tulisan dan menjadi bahasa pengantar untuk pendidikan. Bersamaan dengan perkembangan ini, [[aksara Latin|tulisan Latin]] menjadi semakin dominan dipergunakan untuk menulis bahasa Sunda.{{Sfnp|Prawirasumantri|1990|pp=15}}
Usaha-usaha untuk menjadikan bahasa Sunda sebagai bahasa yang mandiri dibuktikan dengan penerbitan berbagai kamus dan buku-buku terkait mengenai bahasa Sunda yang pada awalnya banyak dikarang oleh sarjana dan misionaris Eropa, seperti Andries De Wilde, [[Taco Roorda]], Jonathan Rigg, G.J. Grashuis, [[Sierk Coolsma]], dan sebagainya.{{Sfnp|Prawirasumantri|1990|pp=16}}
Usaha pendokumentasian [[dialek bahasa Sunda]] juga sudah dilakukan pada masa ini, seperti yang banyak dilakukan oleh J.J. Meijer.{{Sfnp|Prawirasumantri|1990|pp=17}}
|