Bahasa di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 6:
| caption =Papan tanda di dekat Pasar Prambanan, [[Kabupaten Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
| official = {{PBahasa|Indonesia}}
| national =
 
| regional = {{hlist
Baris 85:
[[File:Indonesia Ethnic Groups Map id.svg|thumb|360px|left|Peta yang menunjukkan pembagian Ethno-Linguistik besar yang ada di Indonesia]]
 
Indonesia hanya mengakui satu bahasa nasional, dan bahasa pribumi serta daerah hanya diakui di tingkat daerah, meskipun kebijakan berbeda dari satu daerah ke daerah lain. Misalnya, di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[bahasa Jawa]] merupakan bahasa resmi daerah bersama dengan [[bahasa Indonesia|Bahasa Indonesia]].<ref>{{Citation |title=Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2021 |url=https://id.wikisource.org/wiki/Peraturan_Daerah_Daerah_Istimewa_Yogyakarta_Nomor_2_Tahun_2021 |language=id |mode=cs1 |via=Wikisumber Bahasa Indonesia}}</ref> Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan, dengan penutur asli sebesar 31,8% dari total populasi Indonesia (per sensus 2010).<ref name="BPS">{{Cite book |last=Badan Pusat Statistik |url=http://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/watermark%20_Kewarganegaraan%2C%20Suku%20Bangsa%2C%20Agama%20dan%20Bahasa_281211.pdf |title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-Hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduk 2010 |date=2010 |publisher=Badan Pusat Statistik |isbn=978-979-064-417-5 |location=Jakarta |language=id |archive-url=https://web.archive.org/web/20150923194534/http://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/watermark%20_Kewarganegaraan%2C%20Suku%20Bangsa%2C%20Agama%20dan%20Bahasa_281211.pdf |archive-date=23 September 2015 |url-status=live}}</ref> Penutur bahasa Jawa sebagian besar berada di bagian tengah hingga timur Jawa, dan jumlahnya juga cukup besar di sebagian besar provinsi. Bahasa daerah yang paling banyak digunakan setelah bahasa Jawa di negara ini adalah bahasa [[bahasa Sunda|Sunda]], [[bahasa Melayu|Melayu]] lokal, [[bahasa Madura|Madura]], dan [[bahasa Minangkabau|Minangkabau]].{{sfn|Ricklefs|1991|p=256}}
 
Ada ratusan bahasa daerah yang digunakan di Indonesia. Sebagian besar dari jumlah tersebut digunakan secara lokal di daerah tertentu saja,{{sfn|Zein|2020|pp=39-40}} kategori bahasa yang mengacu pada bahasa yang digunakan di tingkat lokal, regional, yang dituturkan oleh sejumlah kecil orang, mulai dari beberapa sampai beberapa ribu orang{{sfn|Simons|Fennig|2018}} yang digunakan sebagai bahasa pengantar berbagai etnis. Untuk alasan ini, bahasa-bahasa ini dikenal sebagai ''regional lingua franca'' (RLFs) atau "basantara regional". Menurut [[Subhan Zein]], setidaknya ada 43 RLF di Indonesia yang dikategorikan menjadi dua jenis: RLF Melayu dan RLF Non-Melayu. Yang pertama mengacu pada kelompok basantara daerah yang dianggap sebagai varietas asli Melayu atau Indonesia, termasuk bahasa-bahasa seperti [[bahasa Melayu Ambon]], [[bahasa Melayu Banjar]], dan [[bahasa Melayu Papua]]. Yang kedua mengacu pada lingua francas daerah yang tidak terkait dengan bahasa Melayu atau bahasa Indonesia, termasuk bahasa [[bahasa Biak|Biak]], [[bahasa Iban|Iban]] dan [[bahasa Onin|Onin]].{{sfn|Zein|2020|pp=34-41}}{{sfn|Simons|Fennig|2018}}{{efn|Definisi Zein tentang RLF "Melayik" jangan disamakan dengan subgrup rumpun [[Bahasa Melayu|Melayik]] yang juga merupakan silsilah turunan dari [[Bahasa Melayu-Polinesia]]. Silsilah subgrup Melayu juga memasukkan bahasa-bahasa yang didaftarkan oleh Zein sebagai RLF "non-Melayik", seperti bahasa Iban dan [[bahasa Musi|Musi]].}}