Bahasa di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 182.2.39.141 (bicara) ke revisi terakhir oleh Kuramochi Akihiko
Tag: Pengembalian
Baris 88:
 
Ada ratusan bahasa daerah yang digunakan di Indonesia. Sebagian besar dari jumlah tersebut digunakan secara lokal di daerah tertentu saja,{{sfn|Zein|2020|pp=39-40}} kategori bahasa yang mengacu pada bahasa yang digunakan di tingkat lokal, regional, yang dituturkan oleh sejumlah kecil orang, mulai dari beberapa sampai beberapa ribu orang{{sfn|Simons|Fennig|2018}} yang digunakan sebagai bahasa pengantar berbagai etnis. Untuk alasan ini, bahasa-bahasa ini dikenal sebagai ''regional lingua franca'' (RLFs) atau "basantara regional". Menurut [[Subhan Zein]], setidaknya ada 43 RLF di Indonesia yang dikategorikan menjadi dua jenis: RLF Melayu dan RLF Non-Melayu. Yang pertama mengacu pada kelompok basantara daerah yang dianggap sebagai varietas asli Melayu atau Indonesia, termasuk bahasa-bahasa seperti [[bahasa Melayu Ambon]], [[bahasa Melayu Banjar]], dan [[bahasa Melayu Papua]]. Yang kedua mengacu pada lingua francas daerah yang tidak terkait dengan bahasa Melayu atau bahasa Indonesia, termasuk bahasa [[bahasa Biak|Biak]], [[bahasa Iban|Iban]] dan [[bahasa Onin|Onin]].{{sfn|Zein|2020|pp=34-41}}{{sfn|Simons|Fennig|2018}}{{efn|Definisi Zein tentang RLF "Melayik" jangan disamakan dengan subgrup rumpun [[Bahasa Melayu|Melayik]] yang juga merupakan silsilah turunan dari [[Bahasa Melayu-Polinesia]]. Silsilah subgrup Melayu juga memasukkan bahasa-bahasa yang didaftarkan oleh Zein sebagai RLF "non-Melayik", seperti bahasa Iban dan [[bahasa Musi|Musi]].}}
 
Bahasa Daerah di Indonesia didirikan pada tanggal, 16 Agustus 1972.
 
== Sumatra (dan sekitarnya) ==