Baju kurung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nofendra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Membalikkan revisi 25240776 oleh Saidahusamabn1 (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(43 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Baju'''{{Infobox Basiba.jpg|jmplclothing type|name=Baju basibaKurung|image_file=Pakaian salahsehari- satuhari jeniswanita bajumelayu kurungduduk yang3.jpg|image_size=250px|caption=Baju banyakkurung dipakaiMelayu olehpelbagai perempuanrekaan didan Minangkabau.warna|altype=Pakaian|250x250pxmaterial=[[sutera]]''', [[kapas]]|location=[[Medan]]|manufacturer=[[Melayu Deli]]}}Baju kurung''' ([[Jawi]]: '''باجو كوروڠ''') adalah salah satu pakaian adat [[Suku Melayu|masyarakat Melayu]] di [[Brunei Darussalam]], [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], dan [[ThailandMalaysia]] bagian selatan. Baju kurung sering diasosiasi dengan kaum [[perempuan]]. Ciri khas baju kurung adalah rancangan yang longgar pada lubang [[lengan]], [[Abdomen|perut]], dan [[dada]]. Pada saat dikenakan, bagian paling bawah baju kurung sejajar dengan pangkal paha, tetapi untuk kasus yang jarang ada pula yang memanjang hingga sejajar dengan lutut. Baju kurung tidak dipasangi [[kancing]], melainkan hampir serupa dengan ''t-shirt'', meski begitu tetapi baju kurung ada juga yang memiliki kancing yang jumlahnya sekitar 3 baris. Baju kurung tidak pula berkerah, tiap ujungnya di[[renda]]. Beberapa bagiannya sering dihiasi [[Bordir|sulaman]] berwarna keemasan.
[[Berkas:Baju kurung.JPG|jmpl|250px|Baju kurung.]]
[[Berkas:Baju Basiba.jpg|jmpl|Baju basiba salah satu jenis baju kurung yang banyak dipakai oleh perempuan di Minangkabau.|al=|250x250px]]'''Baju kurung''' ([[Jawi]]: '''باجو كوروڠ''') adalah salah satu pakaian adat [[Suku Melayu|masyarakat Melayu]] di [[Brunei Darussalam]], [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], dan [[Thailand]] bagian selatan. Baju kurung sering diasosiasi dengan kaum [[perempuan]]. Ciri khas baju kurung adalah rancangan yang longgar pada lubang [[lengan]], [[Abdomen|perut]], dan [[dada]]. Pada saat dikenakan, bagian paling bawah baju kurung sejajar dengan pangkal paha, tetapi untuk kasus yang jarang ada pula yang memanjang hingga sejajar dengan lutut. Baju kurung tidak dipasangi [[kancing]], melainkan hampir serupa dengan ''t-shirt''. Baju kurung tidak pula berkerah, tiap ujungnya di[[renda]]. Beberapa bagiannya sering dihiasi [[Bordir|sulaman]] berwarna keemasan.
 
Mulanya,Pada awalnya baju kurung biasa dipakai untuk upacara kebesaran Melayu oleh kaum perempuan di dalam kerajaan, dipakai bersama-sama kain [[songket]] untuk dijadikan [[sarung]]nya, aneka perhiasan [[emas]], dan [[tas]] kecil atau [[kipas]]. Karena sebagian besar masyarakat Melayu memeluk Islam, banyak perempuan pengguna baju kurung yang menyerasikannya dengan [[jilbab]], meskipun demikian terdapat juga yang tidak menggunakannya. Kini baju kurung banyak dipakai oleh masyarakat biasa, digunakan anak-anak untuk mengaji, atau ibu-ibu untuk ke [[pasar]], tanpa disertakan pernak-pernik yang terkesan mewah.
 
Pada awalnya, kombinasi baju adat kurung dan kain songket sebagai bawahan dikenakan oleh kaum hawa saat ada upacara kebesaran di kerajaan. Namun, seiring berkembangnya zaman, masyarakat biasa juga mulai mengenakan baju kurung, baik anak-anak maupun dewasa, untuk berbagai acara.<ref>{{Cite web|date=2023-06-01|title=Mengenal Baju Adat Kesultanan Deli, Busana Jokowi di Upacara Harlah Pancasila|url=https://www.detik.com/sumut/budaya/d-6750556/mengenal-baju-adat-kesultanan-deli-busana-jokowi-di-upacara-harlah-pancasila|website=detiksumut|language=id-ID|access-date=2023-10-02}}</ref>
== Sejarah perkembangan ==
Catatan dari [[Tiongkok]] di mengabarkan bahwa masyarakat Melayu baik perempuan maupun lelaki pada abad ke-13 hanya mengenakan penutup tubuh bagian bawah. Dalam perkembangannya, perempuan Melayu memakai sarung dengan model "berkemban" yakni melilitkan sarung di sekeliling dada. Celana juga mulai dipakai, dengan model "Gunting Aceh" yaitu celana yang panjangnya hanya sedikit di bawah lutut.
 
== Sejarah perkembanganPerkembangan ==
Namun kemudian perdagangan membawa pengaruh budaya asing. Barang-barang dari Tiongkok, India, dan [[Timur Tengah]] berdatangan. Selain perniagaan, hal ini juga memaparkan masyarakat Melayu kepada cara berpakaian orang-orang asing tersebut. Orang Melayu juga mengadopsi [[Islam]] sebagai agama mereka, dan ini memengaruhi cara berpakaian karena di dalam agama baru ini terdapat kewajiban untuk menutup aurat baik bagi perempuan maupun laki-laki. Puncaknya adalah pada tahun 1400an, di mana pakaian Melayu digambarkan dengan jelas dalam karya kesusasteraan [[Sejarah Melayu]] (''Malay Annals''). Di sinilah kita dapat melihat kemunculan baju kurung, di mana sudah mulai lazim bagi orang Melayu untuk memakai semacam tunik untuk menutupi tubuh mereka.
[[Berkas:Baju Basiba.jpg|jmpl|Baju basiba salah satu jenis baju kurung yang banyak dipakai oleh perempuan di Minangkabau.|al=|250x250px]]Catatan dari [[Tiongkok]] di mengabarkan bahwa masyarakat Melayu baik perempuan maupun lelaki pada abad ke-13 hanya mengenakan penutup tubuh bagian bawah. Dalam perkembangannya, perempuan Melayu memakai sarung dengan model "berkemban" yakni melilitkan sarung di sekeliling dada. Celana juga mulai dipakai, dengan model "Gunting Aceh" yaitu celana yang panjangnya hanya sedikit di bawah lutut. Baju kurung sendiri merupan pakaian adat dari suku Melayu yang dijumpai pada beberapa negara seperti Indoesia, Malaysia, Brunei Darusalam, hingga Thailand bagian selatan.<ref>{{Cite web|last=Sumitro|first=Fria|title=Mengenal Baju Adat Kesultanan Deli, Busana Jokowi di Upacara Harlah Pancasila|url=https://www.detik.com/sumut/budaya/d-6750556/mengenal-baju-adat-kesultanan-deli-busana-jokowi-di-upacara-harlah-pancasila|website=detiksumut|language=id-ID|access-date=2023-11-11}}</ref>
 
Namun kemudian perdagangan membawa pengaruh budaya asing terutama di [[Melaka]] yang merupakan pelabuhan terkenal dan persinggahan para pedagang dari seluruh dunia. Barang-barang dari Tiongkok, India, dan [[Timur Tengah]] berdatangan. Selain perniagaan, hal ini juga memaparkan masyarakat Melayu kepada cara berpakaian orang-orang asing tersebut. Orang Melayu juga mengadopsi [[Islam]] sebagai agama mereka, dan ini memengaruhi cara berpakaian karena di dalam agama baru ini terdapat kewajiban untuk menutup aurat baik bagi perempuan maupun laki-laki. Puncaknya adalah pada tahun 1400an, di mana pakaian Melayu digambarkan dengan jelas dalam karya kesusasteraan [[Sejarah Melayu]] (''Malay Annals''). Menurut Sejarah Melayu, [[Mansur Syah dari Malaka|Sultan Mansur Shah]], penguasa keenam [[Kesultanan Melaka|Malaka]], pernah melarang wanita Melayu memakai sarung atau kain kemban dari bagian bawah dada karena tidak mencerminkan identitas seorang wanita Muslim saat itu. Di sinilah kita dapat melihat kemunculan baju kurung, di mana sudah mulai lazim bagi orang Melayu untuk memakai semacam tunik untuk menutupi tubuh mereka.
Tunik adalah pengaruh dari timur tengah, ditunjukkan dalam bentuk kerah baju yang dipakai oleh orang Arab. Menurut Judi Achjadi dalam buku "Pakaian Daerah Wanita Indonesia", baju kurung diperkenalkan oleh pedagang-pedagang Islam dan India barat. Ini terlihat dari leher berbentuk tunik. Baju kurung pada masa Malaka pada awalnya berpotongan ketat dan juga pendek. Konon, Tun Hassan merupakan orang yang mengubah potongan baju kurung menjadi lebih longgar dan panjang. Menurut Dato' Haji Muhammad Said Haji Sulaiman dalam buku "Pakaian Patut Melayu", baju kurung seperti yang kita kenal sekarang berasal dari masa pemerintahan Sultan Abu Bakar pada tahun 1800 di Teluk Belanga, Singapura. Sementara Mattiebelle Gettinger menjelaskan bahwa baju kurung telah dipakai oleh penari istana di Palembang dan telah menjadi jenis pakaian populer di Sumatra pada abad ke-20.
 
Tunik adalah pengaruh dari timur tengah, ditunjukkan dalam bentuk kerah baju yang dipakai oleh orang Arab. Menurut Judi Achjadi dalam buku "Pakaian Daerah Wanita Indonesia", baju kurung diperkenalkan oleh pedagang-pedagang Islam dan India barat. Ini terlihat dari leher berbentuk tunik. Baju kurung pada masa Malaka pada awalnya berpotongan ketat dan juga pendek. KononTun Hassan Temenggong, pangeran Bendahara Seri Maharaja Tun HassanMutahir, di [[kesultanan Melaka]] abad ke-15, merupakan orang yang pertama mengubah potongan baju kurung menjadi lebih longgar dan panjang. Menurut Dato' Haji Muhammad Said Haji Sulaiman dalam buku "Pakaian Patut Melayu", baju kurung seperti yang kita kenal sekarang berasal dari masa pemerintahan Sultan [[Johor]], [[Abu Bakar dari Johor|Sultan Abu Bakar]] pada tahun 1800 di Teluk Belanga, Singapura. Sementara Mattiebelle Gettinger menjelaskan bahwa baju kurung telah dipakai oleh penari istana di Palembang dan telah menjadi jenis pakaian populer di Sumatra pada abad ke-20.
 
== Ciri-ciri ==
[[Berkas:Baju Adat Melayu Pontianak.jpg|jmpl|Baju kurung digunakan oleh remaja [[Melayu Pontianak]].]]
Baju kurung tradisional berpotongan longgar, berlengan panjang, dan berpesak serta melebar di bagian bawahnya. Baju kurung yang dipakai kaum perempuan dipakai dengan kain sarung berikatan "ombak mengalun". Baju kurung kaum lelaki dipakai dengan celana (seluar) dan kain samping.
 
Baris 19 ⟶ 21:
Perbedaan antara baju kurung perempuan dan baju kurung laki-laki menurut buku "Pakaian Patut Melayu":
* Baju kurung perempuan jatuhnya di bawah lutut, dengan alas leher yang sempit dan tidak memiliki saku.
* Baju kurung lelaki jatuhnya di bawah bokokngbokong, dengan alas leher melebar, dan dilengkapi dua saku.
* Baju kurung pria terdiri atas celana (seluar) dan kain samping, sedangkan baju kurung wanita terdiri dari kain sarung berikatan ombak mengalun.
* Baju kurung pria memiliki alas leher melebar, sedangkan alas leher baju kurung wanita sempit.<ref>{{Cite web|last=Sumitro|first=Fria|title=Mengenal Baju Adat Kesultanan Deli, Busana Jokowi di Upacara Harlah Pancasila|url=https://www.detik.com/sumut/budaya/d-6750556/mengenal-baju-adat-kesultanan-deli-busana-jokowi-di-upacara-harlah-pancasila|website=detiksumut|language=id-ID|access-date=2023-10-02}}</ref>
 
== Jenis Baju Kurung ==
Terdapat dua jenis baju kurung, yaitu Baju Kurung Teluk Belanga dan Baju Kurung Cekak Musang.
 
==== Baju Kurung Teluk Belanga ====
Baju ini mula di perkenalkan di Teluk Belanga, Singapura dan tersebar luas sebagai ciri khas [[Kesultanan Johor|Johor]] khususnya pada abad ke-19. Ia juga dikatakan sejenis pakaian lelaki yang dikatakan telah direka oleh [[Sultan Abu Bakar Daeng Ibrahim|Sultan Abu Bakar]] pada tahun 1866 untuk meraikan perpindahan ibu negeri Johor dari Teluk Belanga di Singapura ke [[Johor Bahru]]. Ia menggabungkan ciri-ciri kebudayaan [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Bugis|Bugis]] dan [[Orang Laut]].
 
Baris 33 ⟶ 37:
'''Tata cara pemakaian:''' Bagi laki-laki, [https://www.bajukurung.net/baju-kurung-online BajuKurung]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Teluk Belanga dipakai dengan baju dipakai di luar (menutupi) celana dan kain samping. Baju ini dipakai dengan bagian lehernya dikaitkan dengan satu kancing. Jika kancing yang digunakan diikat dengan sebiji batu maka disebut dengan kancing "garam sebuku". Jika diikat dengan beberapa batu maka disebut sebagai "kunang-kunang sekebun".
 
==== Baju Kurung Cekak Musang ====
Baju Kurung Cekak Musang dipengaruhi oleh baju gamis yang biasa dipakai oleh masyarakat timur tengah. Baju gamis yang biasanya panjang, dipendekkan hingga ke bawah bokong dan disesuaikan dengan bentuk Baju Kurung Teluk Belanga. Bentuk baju kurung jenis ini mirip dengan Baju Kurung Teluk Belanga, tetapi bagian lehernya tegak dan bagian belahan di depan tertutup oleh tiga, lima, tujuh, atau sembilan anak kancing.
 
Baris 39 ⟶ 43:
 
'''Tata cara pemakaian:''' Cara pemakaian Baju Kurung Cekak Musang mirip dengan Baju Kurung Teluk Belanga. Namun khusus bagi kaum lelaki, baju kurung dimasukkan ke dalam kain samping (kain samping menutupi baju). Ini kebalikan dari Baju Kurung Teluk Belanga yang bajunya dipakai di luar (menutupi) kain samping.
 
=== Baju Kurung Kedah ===
Baju Kurung [[Kedah]] diyakini berasal dari kawasan utara [[Malaysia Barat|Semenanjung Malaysia]] (Termasuk Selatan Thailand), karena kemejanya menyerupai blaus pendek yang dibuat pendek setinggi bokong di Selatan Thailand. Baju Kurung Kedah terdiri dari baju longgar dan terbuat dari kain cita (katun) dengan bunga-bunga kecil atau kain kasa tebal atau tipis yang langka dan potongan leher lonjong. Baju Kurung Kedah bisa diibaratkan sebagai baju sehari-hari atau baju basah. Gaya Kedah dianggap sebagai pakaian longgar dan sehari-hari yang populer di negara bagian utara Malaysia.
 
'''Tata cara pemakaian:''' Baju Kurung Kedah dikenakan dengan kain sarung. Kain sarung diikat dalam alur dan dimasukkan di sisi kiri atau kanan.
 
=== Baju Kurung Pahang ===
Baju Kurung [[Pahang (negara bagian)|Pahang]] atau dikenal dengan Baju Kurung Riau Pahang juga mengungkap hubungan sejarah antara kedua negara bagian [[Riau]] dan [[Pahang (negara bagian)|Pahang]]. Meski Riau dan Pahang adalah dua negara bagian yang berjauhan, namun relasi sosial budaya dan politik yang terjalin pada era [[Kesultanan Melaka|Kesultanan Malaka]] ditonjolkan dengan terciptanya sehelai busana yang juga dikenal dengan nama Baju Kebaya Belanja atau Turki. Berbeda dengan baju kurung pesak, kedua sisi Baju Kurung Riau Pahang memiliki pesak berbulu halus yang dihubungkan dengan kekek gantung. Kemeja berkerah tinggi ini sangat menarik untuk dikenakan dengan tujuh atau sembilan kancing.
 
== Kelengkapan ==
Ada beberapa jenis pakaian lain yang lazim dipakai bersamaan dengan baju kurung.
Baris 87 ⟶ 100:
 
== Pranala luar ==
* [http://batampos.co.id/Mingguan/Budaya/kolom_budaya_-_Baju_Kurung.html Baju Kurung di Batam Pos] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091216131757/http://batampos.co.id/Mingguan/Budaya/kolom_budaya_-_Baju_Kurung.html |date=2009-12-16 }}
 
[[Kategori:Pakaian Malaysia]]
[[Kategori:Pakaian Brunei]]
[[Kategori:Pakaian Indonesia]]
[[Kategori:Pakaian keagamaan]]
[[Kategori:Pakaian adat Melayu]]
[[Kategori:Pakaian adat Minangkabau]]