Bandar Udara Iskandar

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Iskandar (IATA: PKNICAO: WAGI (Sebelumnya : WAOI)) terletak di Kota Pangkalanbun, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin dan merupakan satu satunya bandara di Kalimantan Tengah yang memiliki stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) avtur. Panjang landasan pacu (run way) Bandara Iskandar sehingga menjadi 13/31 berukuran panjang 2.120 meter, lebar 45 meter.[1] Untuk ukuran kota kabupaten di luar Pulau Jawa, keberadaan Bandar Udara Iskandar cukup memadai.selain untuk keperluan militer angkatan udara, Bandara ini melayani beberapa penerbangan dan cargo antar kota di Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Jawa.Tanggal 4 January 2015 bandara Iskandar menjadi posko utama dalam pencarian Indonesia AirAsia Penerbangan 8501 yang jatuh di Selat Karimata.[4]. Bandara Iskandar sudah mampu di darati pesawat terbang jenis Airbus A320 seri NEO milik maskapai Citilink meskipun statusnya Carter.[5]

Bandar Udara Iskandar

Iskandar Airport
Informasi
JenisPublik/Militer
PemilikRepublik Indonesia
PengelolaPemerintah
MelayaniPangkalan Bun
LokasiPangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Indonesia
Zona waktuWIB (+07:00)
Ketinggian dpl23 mdpl
Koordinat2°42′18″S 111°40′23″E / 2.70500°S 111.67306°E / -2.70500; 111.67306
Situs webcentralkalimantanairport.com
Peta
PKN di Kalimantan Tengah
PKN
PKN
Lokasi bandara di Kalimantan Tengah, Indonesia
PKN di Kalimantan
PKN
PKN
PKN (Kalimantan)
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
13/31 2,120×45 6,955 Aspal
Statistik (2019)
Penumpang677,770
Sumber: Daftar bandar udara tersibuk di Indonesia Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,[1] DAFIF[2][3]
Pangkalan Udara TNI AU Iskandar
Lambang Lanud
NegaraIndonesia Indonesia
Cabang TNI Angkatan Udara
Tipe unitLanud Tipe C
PeranPangkalan Angkatan Udara
Bagian dariKomando Operasi Angkatan Udara II
LanudPangkalan Bun
PelindungTentara Nasional Indonesia
Moto"Prayatna Kerta Gegana"
Situs webwww.tni-au.mil.id

Airlines and destinations

sunting
MaskapaiTujuan
Batik Air Jakarta–Soekarno-Hatta,[6] Semarang,[7] Surabaya[8]
Citilink Jakarta–Soekarno-Hatta[9]
NAM Air Jakarta–Soekarno-Hatta, Semarang, Surabaya
Wings Air Balikpapan,[10] Banjarmasin,[11] Pontianak,[12] Sampit[13]

Pengembangan Bandar Udara Iskandar

sunting

Tahun 2017, Bandar Udara Iskandar kembali mengajukan dana pengembangan bandara dari pemerintah pusat. Dana ini akan dipergunakan untuk menambah panjang run way dari panjang 2.120 m menjadi 3.570 m pembangunan Terminal Baru yang memiliki Desain Seperti Terminal Khas Kalimantan Tengah dan fasilitas lainnya.

Potensi

sunting

Potensi berkembangnya Bandar Udara Iskandar, selain didukung oleh daya tarik Taman Nasional Tanjung Puting,Habitat alami orang utan, sebagai tujuan wisata konservasi yang telah go Internasional, juga didukung oleh perkembangan pesat investor dan industri di sektor agronomi dan agrobisnis lainnya di daerah Kotawaringin Barat dan sekitarnya. Selain dari Kabupaten Kotawaringin Barat, masyarakat Kabupaten Sukamara, Lamandau dan sebagian besar dari Kabupaten Seruyan, mengandalkan Bandara Iskandar Pangkalan Bun untuk bepergian keluar pulau.

Pembangunan Bandar Udara Internasional

sunting

Kapasitas penumpang penerbangan Domestik dan Internasional semakin meningkat, saat ini Bandara Iskandar masih mampu untuk mendukung moda udara.

Sejarah Landasan Udara Iskandar

sunting

Bandara Iskandar dahulunya bernama Lapangan Terbang Subah Uyah, bandara tersebut merupakan warisan/peninggalan pemerintah kolonial Jepang yang masih berupa tanah di padatkan.pada tahun 1947 Pangeran Muhammad Noor, yang saat itu menjabat gubernur kalimantan, mengajukan permintaan kepada AURI unuk membangun sebuah stasiun radio guna menyebarkan beita bahwa indonesia telah medeka sejak tahun 1945. Soerjadi Soerjadarma mengambil inisiatif mengirimkan ke 13 orang ke kalimantan, dua di antaranya adalah teknisi radio dari AURI, sedangkan 11 orang lainnya adalah putra kalimanta. Kesebelas putra kalimantan itu adalah Iskandar sebagai komandan pasukan, Ahmad kosasih, Bachri,J Biak,C Williem, Imanuel, Amirudin, Ali Akbar, M Dahlan, JH Darius, dan Marawi. Pada tanggal 17 oktober 1947(yang kemudian menjadi hari Korpaskhas TNI-AU) dini hari. Pesawat lepas landas dari Maguwo, Djogjakarta menyebrangi laut Jawa dan belantara hutan rimba kalimantan menuju Kotawaringin Barat,Tepatnya Di desa Sambi, Kalimantan Tengah sebagai daerah saaran penerjunan. menggunakan pesawat C-47 Dakota RI-002 (Monumen Palagan Sambi yang sampai saat ini masih tetap Utuh berdiri di sebelah bundaran pancasila) yg di awaki kapten pilot Bob Freeberg dengan kopilot Makmur Suhodo sera dibantu jump master Amir Hamzah dan pemadu jalan mayor Tjilik Riwut bersama 13 pejuang prajurit penejun. Selepas mendarat dengan selamat,mereka menghadapi pasukan Belanda yang sedang melangsungkan agresi militer 1 yang pada saat itu Berupaya merebut landasan udara Jepang yg telah berhasil di ambil alih oleh pemerintah Indonesia. Ke 13 orang tersebut tewas dan yg tersisa menjadi tawanan pihak Belanda. Untuk mengenang jasa para penerjun tersebut, maka nama komandan penerjun Iskandar di abadikan mejadi nama landasan tersebut.

Pangkalan TNI AU Iskandar

sunting

Lanud Iskandar sebenarnya merupakan lanud terluas di Indonesia. Luasnya yang mencapai 3000,6 hektar melebihi luas Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Lanudal Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur. Hanya saja, dari luas tersebut, baru sekitar 200 hektar saja yang dimanfaatkan sebagai kantor dan landasan pacu pesawat. luasnya area yang dimiliki lanud ini, akhirnya menjadikannya sebagai hutan kota. Pasalnya, wilayah di sekitar lanud ini masih dikelilingi oleh hutan yang cukup asri.[14] Lanud Iskandar ini masih tipe C di bawah kendali Koopsau I TNI AU

Komandan

sunting
  • Letkol Nav Rudy Kurniawan, S.E., M.Han. (2023)
  • Letkol Pnb Ig. Widi Nugroho, S.T., M.M.DS. (2023-Sekarang)

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Iskandar Airport, Pangkalan Bun". Directorate General of Civil Aviation. Diakses tanggal 31 Dec 2014. 
  2. ^ Informasi bandar udara World Aero Data untuk WAOI
  3. ^ Informasi bandar udara untuk WAOI di Great Circle Mapper. Sumber: DAFIF.
  4. ^ [1]. Diakses tanggal 4 Januari 2015
  5. ^ [2]. Airbus 320 Neo Pertama yang Touch down di bandara Iskandar
  6. ^ "Instagram". 
  7. ^ "Batik Air Ajak Explore di Indonesi Aja dengan Rute Baru Semarang - Pangkalan Bun". KONTAN.CO.ID. Diakses tanggal 2024-05-15. 
  8. ^ "Batik Air Layani Penerbangan di Kobar Mulai Februari 2024". www.borneonews.co.id. Diakses tanggal 2024-01-28. 
  9. ^ "Awal 2024 maskapai Citilink layani rute Pangkalan Bun-Jakarta". antaranews. 30 December 2023. 
  10. ^ "LION AIR GROUP CARRIERS AUG 2024 INDONESIA NETWORK ADDITIONS". Aeroroutes. Diakses tanggal 12 August 2024. 
  11. ^ "Mulai 28 Agustus 2024, Wing Air akan melayani rute baru dari Pangkalan Bun ke Banjarmasin". dayaknews. Diakses tanggal 14 August 2024. 
  12. ^ "Wings Air telah meluncurkan rute baru Pontianak (PNK) – Pangkalan Bun (PKN) mulai 28 Agustus 2024". lensanusantara. Diakses tanggal 15 August 2024. 
  13. ^ "LION AIR GROUP CARRIERS AUG 2024 INDONESIA NETWORK ADDITIONS". Aeroroutes. Diakses tanggal 12 August 2024. 
  14. ^ "Lanud Iskandar, Landasan TNI AU Terluas nan Bersejarah yang Tak Banyak Dikenal" website nasional.kompas.com