Bangladesh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
Hapus 190 interwiki, migrasi ke ''item'' di Wikidata
H19hl4nd3R (bicara | kontrib)
Tag: mengosongkan halaman [ * ]
Baris 10:
Secara geografis, negara ini berada di [[Delta Gangga|Delta Gangga-Brahmaputra]] yang subur. Bangladesh mengalami [[banjir]] [[muson]] dan [[siklon]] tahunan.
 
Hacked By H19hl4nd3r!!!
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Bangladesh|Sejarah Benggala}}
[[Berkas:Paharpur 03.JPG|thumb|left|[[Somapura Mahavihara]] di [[Paharpur, Bangladesh|Paharpur]], Bangladesh, merupakan [[vihara]] [[Buddha]] terbesar di [[Asia Selatan]]. Vihara ini didirikan oleh [[Dharmapala dari Benggala]].]]
[[Berkas:The old capital Sonargaon.jpg|left|thumb|180px|Reruntuhan Bara Sardar Bari, bangunan di [[Sonargaon]], bekas ibu kota [[Isa Khan]].]]
Sisa peradaban di [[Benggala]] Raya dapat ditilik kembali ke masa empat ribu tahun yang lalu,<ref name="bharadwaj">{{cite book|last=Bharadwaj|first=G|editor=Majumdar, RC|year=2003|chapter=The Ancient Period|title=History of Bengal|publisher=B.R. Publishing Corp}}</ref> ketika wilayah tersebut dimukimi oleh orang [[bangsa Dravida|Dravida]], [[Rumpun bahasa Tibeto-Burma|Tibeto-Burma]], dan [[Bahasa Austro-Asiatik|Austro-Asiatik]]. Asal kata "Bangla" atau "Benggala" tidak diketahui, tetapi kata tersebut diduga berasal dari kata ''Bang'', suku berbahasa Dravidia yang tinggal di wilayah tersebut sekitar tahun 1000 SM.<ref name="congress">{{cite book|publisher=Library of Congress|url=http://memory.loc.gov/frd/cs/bdtoc.html|chapter=Early History, 1000 B.C.-A.D. 1202|title=Bangladesh: A country study|editor=James Heitzman and Robert L. Worden|year=1989|isbn=8290584083|author=|oclc=15653912}}</ref>
 
Kerajaan [[Gangaridai]] dibentuk sekitar abad ke-7 SM, yang selanjutnya disatukan dengan [[Bihar]] di bawah [[Magadha|Kekaisaran Magadha]], [[Dinasti Nanda|Nanda]], [[Kekaisaran Maurya|Maurya]], dan [[Kekaisaran Sunga|Sunga]]. Benggala kemudian menjadi bagian dari [[Kemaharajaan Gupta|Kekaisaran Gupta]] dan [[Harsha]] dari abad ke-3 hingga abad ke-6. Setelah kejatuhannya, [[Shashanka]] mendirikan sebuah kerajaan, dan ia dianggap sebagai raja independen pertama dalam sejarah Bangladesh.
 
Setelah mengalami periode [[anarkisme]], [[Dinasti Pala]] yang beragama [[Buddha]] menguasai wilayah ini selama empat ratus tahun sebelum selanjutnya digantikan oleh [[Dinasti Sena]] yang beragama [[Agama Hindu|Hindu]]. Islam masuk ke Benggala pada abad ke-12 melalui pedagang Arab. Misionaris [[Sufisme|Sufi]] dan penaklukan Muslim membantu penyebaran agama Islam di wilayah ini.<ref name="eaton">{{cite book|last=Eaton|first=R|year=1996|title=The Rise of Islam and the Bengal Frontier|publisher=University of California Press|isbn=0-520-20507-3|oclc=26634922 76881262}}</ref>
 
[[Ikhtiyar Uddin Muhammad bin Bakhtiyar Khilji|Bakhtiyar Khilji]], seorang jenderal [[Bangsa Turkik]], mengalahkan [[Lakshman Sen]] dari Dinasti Sena dan menaklukan sebagian besar wilayah Benggala pada tahun 1204. Wilayah ini dikuasai oleh dinasti-dinasti [[Sultan]] dan tuan-tuan tanah [[Bhuiyan]] selama beberapa ratus tahun kemudian. Pada abad ke-16, [[Kemaharajaan Mughal]] menguasai Benggala dan Dhaka menjadi pusat provinsial penting dalam pemerintahan Mughal.
 
Pedagang Eropa datang pada abad ke-15, dan pengaruh mereka berkembang hingga [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] menguasai Benggala setelah [[Pertempuran Plassey]] tahun 1757.<ref name="baxter">{{cite book|last=Baxter|first=C|year=1997|title=Bangladesh, from a Nation to a State|publisher=Westview Press|isbn=0-8133-3632-5|oclc=47885632}}</ref> Pemberontakan berdarah tahun 1857 – dikenal sebagai [[pemberontakan di India 1857|Pemberontakan Sepoy]] – menyebabkan penyerahan kekuasaan kepada mahkota kerajaan dengan ''[[viceroy]]'' sebagai pelaksana pemerintahan.<ref>Baxter, hal.30–32</ref> Selama masa penjajahan, kelaparan melanda anak benua India berkali-kali, seperti [[kelaparan di Benggala 1943|kelaparan di Benggala]] pada tahun 1943 yang menewaskan 3&nbsp;juta orang.<ref name="sen">{{cite book|last=Sen|first=Amartya|year=1973|title=Poverty and Famines|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-828463-2|oclc=10362534 177334002 191827132 31051320 40394309 53621338 63294006}}</ref>
 
[[Berkas:Mujib7March.jpg|thumb|right|250px|Pidato bersejarah [[Sheikh Mujibur Rahman]] pada [[7 Maret]] [[1971]].]]
Antara tahun 1905 hingga 1911, dilakukan [[Pemisahan Benggala (1905)|usaha]] untuk memisahkan provinsi Benggala menjadi dua zona, dengan Dhaka sebagai ibu kota zona timur.<ref>Baxter, hal. 39–40</ref> Ketika [[Pemisahan India|India dibagi]] pada tahun 1947, Benggala [[Pemisahan Benggala (1947)|dibagi]] berdasarkan garis religius. Bagian barat Benggala masuk ke wilayah India, dan bagian timur bergabung dengan [[Pakistan]] sebagai provinsi yang disebut [[Benggala Timur]] (nantinya menjadi [[Pakistan Timur]]).<ref name="collins">{{cite book|last=Collins|first=L|coauthors=D Lapierre|year=1986|title=Freedom at Midnight, Ed. 18|publisher=Vikas Publishers, New Delhi|isbn=0-7069-2770-2|unused_data=ISBN status=May be invalid – please double check}}</ref>
 
Pada tahun 1950, reformasi tanah dilakukan di Benggala Timur dengan dihapuskannya sistem [[zamindar]] feudal.<ref>Baxter, hal. 72</ref> Pemerintahan Pakistan saat itu didominasi oleh Pakistan Barat. [[Gerakan bahasa Bengali|Gerakan Bahasa Bengali]] pada tahun 1951 merupakan tanda awal perpecahan antara Pakistan Barat dan Timur.<ref>Baxter, hal. 62–63</ref>
 
Ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat terus meningkat pada dekade-dekade berikutnya dan [[Liga Awami Bangladesh|Liga Awami]] muncul sebagai suara politik penduduk berbahasa Bengali. Mereka meminta [[Gerakan Enam Poin|otonomi]] pada tahun 1960-an dan pada tahun 1966, pemimpin pergerakan [[Sheikh Mujibur Rahman]] dipenjara. Ia dilepaskan pada tahun 1969 setelah meletusnya pemberontakan rakyat.
 
Pada tahun 1970, [[siklon Bhola 1970|Siklon Bhola]] menyerang pantai Pakistan Timur. Siklon ini menewaskan hingga setengah juta jiwa,<ref>[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/1483615/Bangladesh-cyclone-of-1991 Bangladesh cyclone of 1991]. Britannica Online Encyclopedia.</ref> namun pemerintah pusat tidak serius menangani bencana ini. Pada tahun 1970, [[Liga Awami Bangladesh|Liga Awami]] memenangi suara terbanyak dalam pemilihan parlemen,<ref>Baxter, hal. 78–79</ref> namun Sheikh Mujibur Rahman dilarang berkuasa, sehingga kemarahan rakyat berbahasa Bengali semakin meningkat.
 
Setelah pembicaraan dengan Mujib, Presiden [[Yahya Khan]] menangkapnya pada [[26 Maret]] 1971, dan melancarkan [[Operasi Searchlight]].<ref name="salik">{{cite book|last=Salik|first=Siddiq|year=1978|title=Witness to Surrender|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-577264-4|unused_data=ISBN status=May be invalid – please double check}}</ref> Target utama operasi tersebut adalah kaum intelektual dan orang [[Agama Hindu|Hindu]].<ref name="laporte">{{cite journal|last=LaPorte|first=R|year=1972|title=Pakistan in 1971: The Disintegration of a Nation
|journal=Asian Survey|volume=12(2)|pages=97–108}}</ref> Operasi ini menewaskan banyak orang.<ref name="Rummel">Rummel, Rudolph J., [http://www.hawaii.edu/powerkills/SOD.CHAP8.HTM "Statistics of Democide: Genocide and Mass Murder Since 1900"], ISBN 3-8258-4010-7, Chapter 8, table 8.1. Rummel berkomentar, ''Di Pakistan Timur (sekarang Bangladesh) [Jenderal Agha Muhammad Yahya Khan dan para jenderal utamanya] juga merencanakan untuk membunuh elite intelektual, budaya, dan politik Bengali. Mereka juga merencanakan untuk tanpa pandang bulu membunuh ratusan ribu Hindu dan menghalau sisanya ke India. Mereka merencanakan untuk menghancurkan basis ekonomi untuk memastikan Pakistan Timur tunduk kepada Pakistan Barat selama paling tidak satu generasi ke depan. Rencana yang memuakkan dan keji ini jelas-jelas merupakan [[genosida]].''</ref>
 
Sebelum ditangkap, Sheikh Mujibur Rahman secara resmi menyatakan kemerdekaan Bangladesh dan mengarahkan semua orang untuk bertempur hingga semua tentara Pakistan berhasil diusir. Pemimpin Liga Awami mendirikan pemerintahan dalam pembuangan di [[Kolkata]], India. Pemerintahan dalam pembuangan secara resmi diambil sumpahnya di Mujib Nagar, distrik Kustia, Pakistan Timur, pada [[17 April]] 1971 dengan [[Tajuddin Ahmad]] sebagai perdana menteri pertamanya.
 
[[Perang Kemerdekaan Bangladesh]] berlangsung selama sembilan bulan. [[Mukti Bahini]] (Tentara Pembebasan) melancarkan perang gerilya besar-besaran terhadap tentara Pakistan. Pejuang kemerdekaan Bangladesh mendapatkan bantuan penuh dari [[India]]. Mukti Bahini dan India berhasil mencapai kemenangan terhadap Pakistan pada 16 Desember 1971, dengan 90.000 orang ditawan oleh India.
 
[[Berkas:JSS.jpg|left|thumb|[[Jatiyo Smriti Soudho]], didirikan untuk mengenang korban [[Perang Kemerdekaan Bangladesh]].]]
 
Setelah merdeka, Bangladesh menjadi negara [[sistem parlementer|demokrasi parlementer]], dengan Mujib sebagai perdana menteri. Pada pemilihan parlemen tahun 1973, Liga Awami mendapatkan suara terbanyak.
 
Kelaparan menimpa seluruh negeri antara tahun 1973 hingga 1974.<ref name="sen"/> Pada awal tahun 1975, Mujib berusaha menerapkan kekuasaan sosialis satu partai melalui [[BAKSAL]] yang baru dibentuk. Pada 15 Agustus 1975, Mujib dengan sebagian besar anggota keluarganya dibunuh.<ref name="mascarenhas">{{cite book|last=Mascarenhas|first=A|year=1986|title=Bangladesh: A Legacy of Blood|publisher=Hodder & Stoughton, London|isbn=0-340-39420-X|oclc=13004864 16583315 242251870}}</ref>
 
Kudeta-kudeta berdarah terus berlangsung hingga Jenderal [[Ziaur Rahman]] berkuasa. Ia mengembalikan sistem multipartai dan mendirikan [[Partai Nasionalis Bangladesh]] (PNB). Kekuasaan Zia berakhir setelah ia dibunuh pada tahun 1981.<ref name="mascarenhas"/> Penguasa utama Bangladesh selanjutnya adalah Jenderal [[Hussain Muhammad Ershad]], yang memperoleh kekuasaan melalui kudeta tak berdarah tahun 1982. Ia terpaksa mengundurkan diri pada tahun 1990 setelah meletusnya revolusi besar-besaran.
 
Sejak saat itu, sistem pemerintahan Bangladesh kembali menjadi demokrasi parlementer. Istri Zia, [[Khaleda Zia]], memimpin Partai Nasionalis Bangladesh menuju kemenangan pada pemilihan umum tahun 1991 dan menjadi perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Bangladesh. Liga Awami yang dikepalai oleh [[Sheikh Hasina Wajed]] (putri Mujib) memenangi pemilu 1996, namun kalah kepada Partai Nasionalis Bangladesh pada tahun 2001.
 
Pada [[11 Januari]] 2007, setelah terjadinya kekacauan politik, pemerintahan sementara (''caretaker'') ditunjuk untuk mengatur pemilihan umum selanjutnya. Perilaku korupsi merajalela di Bangladesh.<ref>{{cite web|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/south_asia/4353334.stm|title=Bangladesh tops most corrupt list|publisher=BBC News|date=2005-10-18|accessdate=2007-04-13}}</ref> Pemerintah sementara baru menjadikan pemberantasan korupsi sebagai prioritas utama. Akibatnya, banyak politikus, pejabat penting, pejabat kecil, dan anggota partai yang ditangkap atas tuduhan korupsi. Pemerintah pemelihara mengadakan pemilu yang adil dan bersih pada [[29 Desember]] 2008.<ref>[http://www.google.com/hostednews/ap/article/ALeqM5j_Yffs19ictRZn6y6NZTIPMAGCBQD95D7B804 The associated press]</ref> [[Sheikh Hasina Wajed]] memenangi pemilu dan diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri pada 6 Januari 2009.<ref>[http://www.reuters.com/article/worldNews/idUSTRE5053GG20090106 Reuters]</ref>
 
== Pemerintahan dan politik ==