Bank CIMB Niaga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 53:
Kekhawatiran Soedarpo seakan-akan terbukti kemudian, ketika setahun kemudian bisnis Hashim "oleng" diterjang [[krisis finansial Asia 1997]]. Over-ekspansi dari putra bengawan ekonomi tersebut, yang menjadi bumerang, ikut membuat Bank Niaga seret.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=2pJSEAAAQBAJ&pg=PA16&dq=bank+niaga+hashim&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiKi5z1xdyDAxXb1TgGHVmiBrwQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=bank%20niaga%20hashim&f=false Reformasi Indonesia: Keluar dari Belenggu Kemiskinan]</ref> Pada saat yang sama, pemegang utama (20%) saham Bank Niaga lainnya, [[RHB Bank]] ([[Malaysia]]),<ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20200920/90/1294142/historia-bisnis-lepasnya-pengaruh-rashid-hussain-di-bank-niaga Historia Bisnis : Lepasnya Pengaruh Rashid Hussain di Bank Niaga]</ref> juga sedang dalam keadaan sulit sehingga tidak mampu membantu Bank Niaga memenuhi kecukupan modalnya.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=D8YbAQAAMAAJ&q=bank+niaga+hashim+rashid&dq=bank+niaga+hashim+rashid&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj85YLFyNyDAxV41jgGHRHFAYEQ6AF6BAgEEAI Country Report: Indonesia]</ref>
 
Gagalnya kedua pihak menyuntikkan modal baru membuat pada 2 Juli 1999 Bank Niaga dikuasai penuh oleh pemerintah Indonesia melalui [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] (BPPN), sebagai ''Bank Take Over'' (BTO).<ref name=sulit>[https://books.google.co.id/books?id=RANTEAAAQBAJ&pg=PA34&dq=bank+niaga+BTO&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj1ntvQyNyDAxVD-jgGHZzZApcQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=bank%20niaga%20BTO&f=false Perbankan Indonesia: Mereka yang Mampu Bertahan di Masa Sulit]</ref> Sama seperti bank-bank dibawah BPPN lainnya, Bank Niaga kemudian direkapitalisasi untuk memperbaiki kondisinya. Pasca-penyehatan, saham Bank Niaga milik pemerintah (71%) kemudian ditawarkan ke investor strategis (divestasi). Mulanya ada 4 peminat saham tersebut: konsorsium pimpinan [[Bank Victoria International]], [[ANZ]] ([[Australia]]), Commerce Asset-Holding Berhad (kini CIMB Group, Malaysia), dan Batavia Investment Fund.<Ref>[https://www.liputan6.com/news/read/34610/pemerintah-merugi-divestasi-bank-niaga-ditunda Pemerintah Merugi, Divestasi Bank Niaga Ditunda]</ref> Meskipun sempat menuai kontroversi,<ref>[https://majalah.tempo.co/amp/surat/80988/divestasi-bank-niaga Divestasi bank Niaga]</ref> pada 22 November 2002, Commerce-Asset Holding resmi ditetapkan sebagai pemenang divestasi dengan harga Rp 1,06 triliun. Adapun pada saat itu Commerce-Asset Holding hanya mendapat 51% saham, sementara 20% saham sisanya dilepas melalui ''market placement'' di tahun 2003.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/62610/divestasi-bank-niaga-berakhir Divestasi Bank Niaga Berakhir]</ref><ref name=sulit/>
 
Pada tanggal 16 September 2004, bank ini membentuk Unit Usaha Syariah untuk dapat menyediakan layanan perbankan dengan prinsip syariah.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://investor.cimbniaga.co.id/gcg/milestone.html|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Bank CIMB Niaga Tbk|language=id|access-date=29 Januari 2022}}</ref> Di bawah Commerce-Asset Holding, Bank Niaga berusaha difokuskan tetap pada bisnis korporasi, dan mensinergikan bisnisnya dengan anak usaha Commerce-Asset Holding di Malaysia.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=oBlkEAAAQBAJ&pg=PT244&dq=bank+niaga+BTO&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj1ntvQyNyDAxVD-jgGHZzZApcQ6AF6BAgNEAI#v=onepage&q=bank%20niaga%20BTO&f=false What's in a Name]</ref>