Basilika Santo Martinus dari Ainay, Lyon: Perbedaan antara revisi

Asal usul gereja yang sangat besar secara legendaris, yang mungkin pernah berdiri di situs ini, dicatat oleh [[GregoryGregorius ofdari Tours]]<ref>Gregory, ''Liber in gloria martyrum 48''</ref> dan mungkin ada hubungannya dengan kisah [[Eusebius]], dalam bukunya ''[[Sejarah Gereja (Eusebius)|Historia Ecclesiae]]'', tentang kemartiran [[Blandina]], gadis muda di antara 48 orang Kristen yang diumpankan ke singa oleh [ [RomaRomawi Kunokuno|Romawi]] pada tahun 177 di [[ampiteater] Lyon. Singa menolak memakannya, menurut Eusebius: dia dan yang lainnya tetap menjadi martir. Tulang-tulang mereka dibakar, dibuang ke sungai, dan terhanyut ke hilir, di mana komunitas Kristen yang masih hidup menguburkan mereka secara diam-diam di bawah altar yang disebut Gregory sebagai "basilika yang luar biasa besarnya".<ref>"''aedificaverunt basilicam mirae magnitudinis in eorum honore. Dan sepelierunt beata pignora sub sancto altare, ubi se semper virtutibus manifestis cum Deo habitare declaverunt''". Dikutip oleh Werner Jacobsen, "Makam Orang Suci dalam Arsitektur Gereja Frank", ''Spekulum'' '''72'''.4 (Oktober 1997:1107-1143) hal. 1127 catatan 28.</ref> Kandidat lain untuk situs basilika para martir termasuk [[:fr:Église Saint-Nizier (Lyon)|Gereja Saint Nizier]], di hulu, dan [[Katedral Lyon]] di seberang Saône .<ref>Rubellin, Michel. "L'abbaye de Saint Martin d'Ainay", dalam L'abbaye d'Ainay : légendes & histoire (Lyon : Musée Historique de Lyon, 1997) hlm 19 dst. {{ISBN|2-901307-11-6}}.</ref>