Basrizal Koto

Revisi sejak 10 Juli 2021 10.51 oleh Urang Kamang (bicara | kontrib) (Nama anak-anak Pak Basko)

H. Basrizal Koto (lahir 11 Oktober 1959) adalah pengusaha besar atau konglomerat Indonesia asal Sumatra Barat. Basrizal atau yang biasa dipanggil Basko sukses berbisnis di banyak bidang, diantaranya bisnis media, percetakan, pertambangan, peternakan, perhotelan, dan properti.[2]

Basrizal Koto
Lahir11 Oktober 1959 (umur 64)
Indonesia Kampung Ladang, Limau Purut, V Koto Timur, Padang Pariaman, Sumatra Barat[1]
Tempat tinggalPekanbaru, Riau
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanPengusaha
Suami/istri
(m. 1981; wafat 2016)

Elita Siregar
(m. 1986)
[1]
AnakPernikahan dengan Mukhniarti:
Lydia Aprinawati
Zico Basko
Rice Luxiana Basko
Rara Baswati
Sonya Novindasari
Wendoky Putra Basko
Irena Putri Basko
Pernikahan dengan Elita Siregar:
Deisy Avika Basko
Brian Putra Basko
Bernando Putra Basko[1]
Orang tuaAli Absyar dan Djaninar

Kehidupan

Basko lahir di Kampung Ladang, Pariaman dari pasangan Ali Absyar dan Djaninar. Masa kecilnya sangatlah getir, di mana Basko sempat merasakan hanya makan sehari sekali, di mana untuk makan sehari-hari saja sang ibu harus meminjam beras ke tetangga. Ayahnya hanyalah bekerja sebagai buruh tani yang mengolah gabah. Karena susahnya hidup, ia ditinggal ayahnya yang pergi merantau ke Riau. Ketabahan sang ibu yang dipanggilnya amak dalam menghadapi kehidupan selalu membekas dihatinya.

Meski sempat bersekolah hingga kelas lima SD, Basko akhirnya berkesimpulan bahwa kemiskinan harus dilawan bukan untuk dinikmati. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi merantau ke Riau dibanding melanjutkan sekolah. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar menerapkan 3 K dalam hidup, yaitu pandai-pandai berkomunikasi, manfaatkan peluang dan kesempatan, serta bekerjalah dengan komitmen tinggi. 3 K itulah yang dia terapkan dalam berbisnis. Hal pertama yang dilakukannya di perantauan adalah datang ke terminal setelah subuh untuk mencari pekerjaan menjadi kernet. Berkat kemampuannya berkomunikasi, maka hari pertama dia sudah bisa membantu sopir oplet. Saat pertama jadi kernet, siang-malam dia bekerja hingga memungkinkan untuk menyewa rumah kontrakan guna menampung keluarga.

Perjalanan Bisnis

Basko yang panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan berjualan pete. Meski tidak punya uang tetapi dengan modal kepercayaan, pete yang belum dibayar dibawanya ke restoran Padang dan dijual dengan selisih harga yang lebih tinggi. Perjalanan hidupnya penuh warna dan keinginan untuk terus mengubah nasib mengantarnya menjajal berbagai macam profesi mulai dari kernet, sopir, pemborong, tukang jahit hingga akhirnya menjadi dealer mobil.

Kemahirannya berkomunikasi, membangun jaringan, menepati janji, dan menjaga kepercayaan akhirnya membawanya sukses menaklukan kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja. Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15 perusahaan dan sejak 2006 dia juga terjun ke bisnis penambangan batu bara di Riau, menyediakan jasa TV kabel dan Internet di Sumatra.

Beberapa perusahaan yang masuk dalam MCB Group miliknya adalah PT Basko Minang Plaza (pusat belanja, saat ini berubah nama menjadi Basko Grand Mall), PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP) (percetakan), PT Cerya Zico Utama (properti), PT Bastara Jaya Muda (tambang batubara), PT Riau Agro Mandiri (penggemukan, impor dan ekspor ternak), PT Riau Agro Mandiri Perkasa (pembibitan, pengalengan daging), PT Indonesian Mesh Network (TV kabel dan Internet), dan PT Best Western Hotel (saat ini berubah nama menjadi Premier Basko Hotel) Padang. Premier Basko Hotel Padang sebuah hotel bintang lima terdiri dari 180 kamar yang beroperasi di Padang, Sumatra Barat. Saat ini proyek yang sedang berjalan seiring dengan perkembangan kota Pekanbaru, Riau adalah Green City Riau Superblock yang berada di jantung pusat Kota Pekanbaru berdiri di lahan seluas 2 Hektar dengan konsep Superblock di mana terdiri dari 7 Lantai Pusat Perbelanjaan dan 3 Tower masing-masing Tower Apartemen, Tower Condotel / Condominium Hotel dan 1 Tower Perkantoran.

Ia juga menjadi pemilik empat media yang sirkulasinya hampir seluruh Pulau Sumatra bahkan menjangkau Jakarta, yaitu Harian Haluan di Padang, Harian Haluan Kepri di Batam, Harian Haluan Riau di Pekanbaru dan Radio Mandiri FM di Pekanbaru.[3]

Perusahaan

Beberapa di antara perusahaan milik Basrizal Koto:

Organisasi

  • Ketua Forum Silaturahmi Saudagar Minang (FSSM) (2008-2013)
  • Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) (2000-2015)
  • Ketua Yayasan Pendidikan Bunda Riau
  • Ketua Pembina ESQ Provinsi Riau

Referensi

Pranala luar