Batu bara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Mengembalikan suntingan oleh 36.68.55.19 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrophinBot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(35 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tentang|jenis batuan|[[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak|Batak]]|Batubara}}
{{hatnote|Istilah "batu bara" harus dibedakan dengan "Batubara" yang merupakan marga Batak. Untuk kegunaan lain dari Batubara, lihat [[Batubara (disambiguasi)]].}}
{{Other uses|Batubara (disambiguasi)}}
 
{{Infobox rock
|nama=Batu bara
 
|Jenis batuan=[[Batuan sedimen]]
|gambar=Coal anthracite.jpg
Baris 11 ⟶ 12:
}}
[[Berkas:Coal.jpg|jmpl|ka|Contoh batu bara]]
'''Batu bara''' adalah salah satu [[bahan bakar fosil]]. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui '''proses pembatubaraan''' yakni secara ringkas dalam 2 tahapan; tahapan diagenetik atau biokimia dan tahap malihan atau geokimia. Unsur-unsur utamanya terdiri dari [[karbon]], [[hidrogen]] dan [[oksigen|nitrogen dan oksigen]].
 
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk, bisa berbentuk kubus, balok, bulat, atau segitiga.
 
Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti C<sub>137</sub>H<sub>97</sub>O<sub>9</sub>NS untuk bituminus dan C<sub>240</sub>H<sub>90</sub>O<sub>4</sub>NS untuk antrasit.
 
== Batu bara secara umumUmur ==
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang [[Sejarah geologi Bumi|sejarah geologi]]. [[Karbon (periode)|Zaman Karbon]], kira-kira 340 ''juta tahun yang lalu'' (jtl), adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif di manaketika hampir seluruh deposit batu bara (''black coal'') yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.{{Butuh rujukan}}
 
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtljuta tahun yang lalu, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumiBumi bagian selatan, seperti [[Australia]], dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.{{Butuh rujukan}}
=== Umur batu bara ===
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 ''juta tahun yang lalu'' (jtl), adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif di mana hampir seluruh deposit batu bara (''black coal'') yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
 
=== Materi pembentuk batu bara ===
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.
Hampir seluruh bahan pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel ([[1981]]) adalah sebagai berikut:
* '''Alga''', dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari periode ini.
* '''Silofita''', dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari periode ini.
* '''Pteridofita''', umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara berumur Karbon di [[Eropa]] dan [[Amerika Utara]]. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
* '''Gimnospermae''', kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis [[Pteridospermatophyta|Pteridospermae]] seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian seperti di [[Australia]], [[India]] dan [[Afrika]].
* '''Angiospermae''', dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.
 
=== Pembentukan batu bara ===
=== Materi pembentuk batu bara ===
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah pembatu baraanpembatubaraan (''coalification''). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:
Hampir seluruh bahan pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:
* '''Tahap Diagenetik atau Biokimia''', dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi, dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
* '''Alga''', dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari periode ini.
* '''Tahap Malihan atau Geokimia''', meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.
* '''Silofita''', dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari periode ini.
* '''Pteridofita''', umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara berumur Karbon di [[Eropa]] dan [[Amerika Utara]]. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
* '''Gimnospermae''', kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian seperti di [[Australia]], [[India]] dan [[Afrika]].
* '''Angiospermae''', dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.
 
=== PenambanganKelas dan jenis ===
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit, dan gambut.
* '''Antrasit''' adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (''luster'') metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur [[karbon]] (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
* '''Bituminus''' mengandung 68 - 86% unsur [[karbon]] (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
* '''Sub-bituminus''' mengandung sedikit [[karbon]] dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
* '''Lignit''' atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
* '''Gambut''', berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
 
== Penambangan ==
[[Berkas:Coal mine Wyoming.jpg|jmpl|Tambang batu bara di [[Bihar]], India.]]
 
'''Penambangan batu bara''' adalah penambangan batu bara dari [[bumi]]. Batu bara digunakan sebagai [[bahan bakar]]. Batu bara juga dapat digunakan untuk membuat [[Coke (bahan bakar)|cokekokas]] untuk pembuatan [[baja]].<ref name="bmacoal.com">[{{Cite web |url=http://www.bmacoal.com/school_projects/glossary.asp |title=BHP Billiton Mitsubishi Alliance - Glossary] |access-date=2010-07-12 |archive-date=2008-06-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080619034500/http://www.bmacoal.com/school_projects/glossary.asp |dead-url=yes }}</ref>
 
Tambang batu bara tertua terletak di [[Tower Colliery]] di [[Inggris]].
 
=== Kelas dan jenis batu bara ===
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.
* '''Antrasit''' adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (''luster'') metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur [[karbon]] (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
* '''Bituminus''' mengandung 68 - 86% unsur [[karbon]] (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
* '''Sub-bituminus''' mengandung sedikit [[karbon]] dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
* '''Lignit''' atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
* '''Gambut''', berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
 
=== Pembentukan batu bara ===
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah pembatu baraan (''coalification''). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:
 
* '''Tahap Diagenetik atau Biokimia''', dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
* '''Tahap Malihan atau Geokimia''', meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.
 
== Batu bara di Indonesia ==
Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau [[Sumatra]] dan [[Kalimantan]]), pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut [[Skala waktu geologi]].
 
Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa di antaranya tegolongtergolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi di mana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur Sumatra dan sebagian besar Kalimantan.<ref>Frederich, Langford and Moore, [[1999]]</ref>
 
=== Endapan batu bara Eosen ===
Baris 65 ⟶ 63:
Di Kalimantan bagian tenggara, pengendapan batu bara terjadi sekitar Eosen Tengah - Atas namun di Sumatra umurnya lebih muda, yakni Eosen Atas hingga Oligosen Bawah. Di Sumatra bagian tengah, endapan fluvial yang terjadi pada fase awal kemudian ditutupi oleh endapan danau (non-marin).<ref name="cole"/> Berbeda dengan yang terjadi di Kalimantan bagian tenggara di mana endapan fluvial kemudian ditutupi oleh lapisan batu bara yang terjadi pada dataran pantai yang kemudian ditutupi di atasnya secara transgresif oleh sedimen marin berumur Eosen Atas.<ref>Frederich et al, [[1995]]</ref>
 
Endapan batu bara Eosen yang telah umum dikenal terjadi pada cekungan berikut: [[Kabupaten Pasir|Pasir]] dan Asam-asam ([[Kalimantan Selatan]] dan [[Kalimantan Timur|Timur]]), [[Barito]] ([[Kalimantan Selatan]]), Kutai Atas ([[Kalimantan Tengah]] dan [[Kalimantan Timur|Timur]]), Melawi dan Ketungau ([[Kalimantan Barat]]), Tarakan ([[Kalimantan Timur]]), Ombilin ([[SumatraSumatera Barat]]) dan [[Sumatra]] Tengah ([[Riau]]).
 
Dibawah ini adalah kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Eosen di Indonesia.
Baris 228 ⟶ 226:
Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau [[Kalimantan]] dan Pulau [[Sumatra]], sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Papua]], dan [[Sulawesi]].
 
Badan Geologi Nasional memperkirakan Indonesia masih memiliki 160 miliar ton cadangan batu bara yang belum dieksplorasi. Cadangan tersebut sebagian besar berada di Kalimantan Timur dan SumatraSumatera Selatan. Namun upaya eksplorasi batu bara kerap terkendala status lahan tambang. Daerah-daerah tempat cadangan batu bara sebagian besar berada di kawasan hutan konservasi.<ref>[http://www.portalkbr.com/berita/nasional/2687839_4202.html Indonesia Miliki Cadangan Batubara 160 Miliar Ton - PortalKBR.com]</ref> Rata-rata produksi pertambangan batu bara di Indonesia mencapai 300 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 10 persen digunakan untuk kebutuhan energi dalam negeri, dan sebagian besar sisanya (90 persen lebih) diekspor ke luar.
 
Di Indonesia, batu bara merupakan bahan bakar utama selain [[solar]] (''diesel fuel'') yang telah umum digunakan pada banyak industri, dari segi ekonomis batu bara jauh lebih hemat dibandingkan solar, dengan perbandingan sebagai berikut: Solar Rp 0,74/kilokalori sedangkan batu bara hanya Rp 0,09/kilokalori, (berdasarkan harga [[solar]] industri Rp. 6.200/liter).
Baris 236 ⟶ 234:
Batu bara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna dan efisien jika dikonversi menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi. Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah [[likuifikasi]] (pencairan) dan [[gasifikasi]] (penyubliman) batu bara.
 
Membakar batu bara secara langsung (direct burning) telah dikembangkan teknologinya secara continue, yang bertujuan untuk mencapai efisiensi pembakaran yang maksimum, cara-cara pembakaran langsung seperti: ''fixed grate'', ''chain grate'', ''fluidized bed'', ''pulverized'', dan lain-lain, masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahannya.
 
<!--
==Mengubah Batu bara menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM)==
 
Di Indonesia, pencairan batu bara menjadi BBM memang belum berjalan apa-apa, baru sebatas riset melulu. Namun, di Afrika Selatan sudah berlangsung lama. Latar belakangnya bukan kelangkaan minyak bumi, tetapi tekanan politik dunia yang membuat negara itu dikucilkan dalam perdagangan dunia, termasuk untuk komoditas minyak bumi. Ketika itu Afrika Selatan menerapkan politik apartheid.
 
Beruntung Jerman berbaik hati dengan membantu teknologi pencairan batu bara agar rakyat negeri itu tidak terlalu menderita. Maka, mulailah negara itu mencairkan batu bara yang dimilikinya menjadi BBM untuk memenuhi kebutuhan warganya. Karena kadar abunya tinggi, proses pencairannya dilakukan tidak langsung.
 
Cadangan minyak di perut Bumi Indonesia per tahun 2000 tinggal 4,8 miliar barrel (sekitar 550 miliar liter; 1 barrel = 114,41 l). Jika tidak ditemukan cadangan minyak baru dan tingkat konsumsinya tetap, cadangan itu akan habis dalam tahun 2007. Bahkan dengan bertambahnya jumlah penduduk, industri, dan kendaraan bermotor, masa krisis BBM akan lebih cepat lagi datangnya.
Memang, ancaman krisis BBM ini mengglobal sifatnya. Karenanya, banyak negara maju yang melakukan penelitian untuk menemukan teknologi yang bisa menghasilkan sumber energi alternatif. Salah satunya adalah mengubah batu bara (BB) menjadi BBM. Konversi inilah yang kini tengah diteliti di Indonesia, mengingat persediaan batu baranya melimpah.
 
Berdasarkan data, cadangan batu bara Indonesia memang berlimpah. Setidaknya, 36,3 miliar ton batu bara menumpuk di perut Bumi Indonesia. Sekitar 85% di antaranya (30,9 miliar ton) berupa lignit. Di tempat persembunyiannya, batu bara muda ini mudah terbakar oleh provokasi panas dan sulit dipadamkan.
 
Kalau 1 ton BB kering bisa menghasilkan 4 barrel minyak, cadangan tadi - dengan asumsi kadar airnya rata-rata 30% - bisa diubah menjadi minyak sebanyak kira-kira 86,5 miliar barrel. Jumlah ini kira kira 18 kali cadangan minyak bumi negara Indonesia saat ini. Dengan asumsi konsumsi minyak nasional tetap, jumlah sebanyak itu bisa memenuhi kebutuhan lebih dari 100 tahun.
 
Bila program yang telah disusun berlangsung lancar dan ada investor yang bersedia menanamkan modal untuk membangun pabrik pencairannya, pada 2010 Indonesia sudah bisa menghasilkan BBM dari batu bara. BBM yang dihasilkan kelak tidak berbeda dengan BBM yang ada sekarang, kecuali bebas timbal.
 
Dengan demikian, mesin kendaraan yang semula berbahan bakar dari minyak bumi tidak perlu dimodifikasi mesin atau ditambah peralatan baru. Yang perlu diperbarui barangkali sikap pengguna BBM agar lebih berhemat sehingga sumber daya alam yang ada bisa dimanfaatkan lebih lama lagi.
-->
 
== Gasifikasi batu bara ==
Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah batu bara padat menjadi gas batu bara yang mudah terbakar (combustible gases), setelah proses pemurnian gas-gas ini [[karbon monoksida]] (CO), [[karbon dioksida]] (CO<sub>2</sub>), [[hidrogen]] (H), [[metan]] (CH<sub>4</sub>), dan [[nitrogen]] (N<sub>2</sub>) – dapat digunakan sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air sebagai reacting-gas kemudian menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.
 
Tetapi, batu bara bukanlah bahan bakar yang sempurna. Terikat di dalamnya adalah sulfur dan nitrogen, bila batu bara ini terbakar kotoran-kotoran ini akan dilepaskan ke udara, bila mengapung di udara zat kimia ini dapat menggabung dengan uap air (seperti contoh kabut) dan tetesan yang jatuh ke tanah seburuk bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut sebagai "[[hujan asam" [[“acid rain”]]". Disini juga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran yang umum tercampur dengan batu bara, partikel kecil ini tidak terbakar dan membuat debu yang tertinggal di coal combustor, beberapa partikel kecil ini juga tertangkap di putaran combustion gases bersama dengan uap air, dari asap yang keluar dari cerobong beberapa partikel kecil ini adalah sangat kecil setara dengan rambut manusia.
 
== Merusak kesehatan manusia{{anchor|dampak_kesehatan}} ==
 
Penggunaan batubara sebagai bahan bakar dapat menyebabkan masalah kesehatan dan kematian.<ref>[http://www.lungusa.org/assets/documents/healthy-air/toxic-air-report.pdf Toxic Air: The Case for Cleaning Up Coal-fired Power Plants]. American Lung Association (Maret 2011) {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20120126123239/http://www.lungusa.org/assets/documents/healthy-air/toxic-air-report.pdf |date=26 Januari 2012}}</ref>
 
Kabut asap London yang mematikan terutama disebabkan oleh penggunaan batubara yang sangat banyak. Batubara global diperkirakan menyebabkan 800.000 kematian prematur setiap tahun,<ref name="Endcoal health">{{cite web |title=Health |url=https://endcoal.org/health/ |publisher=Endcoal |accessdate=3 Desember 2018 |archive-date=2017-12-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171222052743/https://endcoal.org/health/ |dead-url=yes }}</ref> umumnya di India<ref name=Economist2018>{{cite journal |title=India shows how hard it is to move beyond fossil fuels |journal=The Economist |url=https://www.economist.com/briefing/2018/08/02/india-shows-how-hard-it-is-to-move-beyond-fossil-fuels |date=2 Agustus 2018}}</ref> dan CinaTiongkok.<ref>[http://www.who.int/quantifying_ehimpacts/publications/preventing-disease/en/ Preventing disease through healthy environments: a global assessment of the burden of disease from environmental risks] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160730124831/http://www.who.int/quantifying_ehimpacts/publications/preventing-disease/en/ |date=30 Juli 2016 }}. World Health Organization (2006)</ref><ref>{{cite book|url=http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/GlobalHealthRisks_report_full.pdf|isbn=978-92-4-156387-1|date=2009|publisher=World Health Organization|title=Global health risks. Mortality and burden of disease attributable to selected major risks|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120214111235/http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/GlobalHealthRisks_report_full.pdf|archivedate=14 Februari 2012|df=dmy-all}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs313/en/ |title=WHO – Ambient (outdoor) air quality and health |date= |work=who.int |accessdate=7 Januari 2016 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160104165807/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs313/en/ |archivedate=4 Januari 2016 |df= }}</ref>
 
Menghirup [[debu batu bara]] menyebabkan [[pneumokoniosis pekerja batu bara]] yang dikenal dengan bahasa sehari-hari sebagai "paru-paru hitam", disebut demikian karena debu batu bara benar-benar mengubah paru-paru menjadi hitam dari warna merah jambu biasa.<ref>{{cite web|url=http://www.webmd.com/lung/tc/black-lung-disease-topic-overview|title=Black Lung Disease-Topic Overview|work=WebMD|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20150710021533/http://www.webmd.com/lung/tc/black-lung-disease-topic-overview|archivedate=10 Juli 2015|df=dmy-all}}</ref> Di Amerika Serikat saja, diperkirakan bahwa 1.500 mantan karyawan industri batubara meninggal setiap tahun akibat pengaruh menghirup debu tambang batubara.<ref>{{cite web|url=http://www.umwa.org/?q=content/black-lung|title=Black Lung|date=|work=umwa.org|accessdate=7 Januari 2016|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160203042713/http://www.umwa.org/?q=content%2Fblack-lung|archivedate=3 Februari 2016|df=dmy-all}}</ref>
Baris 284 ⟶ 264:
Ada beberapa cara untuk membersihkan batu bara. Contoh sulfur, sulfur adalah zat kimia kekuningan yang ada sedikit di batu bara, pada beberapa batu bara yang ditemukan di Ohio, Pennsylvania, West Virginia dan eastern states lainnya, sulfur terdiri dari 3 sampai 10 % dari berat batu bara, beberapa batu bara yang ditemukan di Wyoming, Montana dan negara-negara bagian sebelah barat lainnya sulfur hanya sekitar 1/100ths (lebih kecil dari 1%) dari berat batu bara. Penting bahwa sebagian besar sulfur ini dibuang sebelum mencapai cerobong asap.
 
Satu cara untuk membersihkan batu bara adalah dengan cara mudah memecah batu bara ke bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa sulfur yang ada sebagai bintik kecil di batu bara disebut sebagai "pyritic sulfur " karena ini dikombinasikan dengan besi menjadi bentuk iron pyrite, selain itu dikenal sebagai "fool's gold” dapat dipisahkan dari batu bara. Secara khusus pada proses satu kali, bongkahan batu bara dimasukkan ke dalam tangki besar yang terisi air , batu bara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam. Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal preparation plants" yang membersihkan batu bara dari pengotor-pengotornya.
 
Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada batu bara adalah secara kimia benar-benar terikat dengan molekul karbonnya, tipe sulfur ini disebut "organic sulfur," dan pencucian tak akan menghilangkannya. Beberapa proses telah dicoba untuk mencampur batu bara dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari molekul batu bara, tetapi kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih bekerja untuk mengurangi biaya dari prose pencucian kimia ini.
Baris 299 ⟶ 279:
== Cadangan batu bara dunia ==
[[Berkas:Us coal regions 1996.png|jmpl|300px|ka|Daerah batu bara di Amerika Serikat]]
Pada tahun 1996 diestimasikan terdapat sekitar satu [[exa]]gram (1 × 10<sup>15</sup> kg atau 1 trilyuntriliun ton) total batu bara yang dapat ditambang menggunakan teknologi tambang saat ini, diperkirakan setengahnya merupakan batu bara keras. Nilai energi dari semua batu bara dunia adalah 290 zettajoules.<ref>Sustainable Energy" 2005 page 303 The MIT Press by Jefferson W. Tester et al. ISBN 0-262-20153-4</ref> Dengan konsumsi global saat ini adalah 15 terawatt,<ref>BP2006 energy report, and US EIA 2006 overview</ref> terdapat cukup batu bara untuk menyediakan energi bagi seluruh dunia untuk 600 tahun.
 
[[British Petroleum]], pada Laporan Tahunan [[2006]], memperkirakan pada akhir 2005, terdapat 909.064 juta ton cadangan batu bara dunia yang terbukti (9,236 × 10<sup>14</sup> [[kilogram|kg]]), atau cukup untuk 155 tahun (cadangan ke rasio produksi). Angka ini hanya cadangan yang diklasifikasikan terbukti, program bor eksplorasi oleh perusahaan tambang, terutama sekali daerah yang di bawah eksplorasi, terus memberikan cadangan baru.
Baris 319 ⟶ 299:
Of the 3 fossil fuels coal has the most widely distributed reserves, and coal is mined in over 100 countries, and on all continents except Antarctica. The largest reserves are found in the USA, Russia, Australia, China, India and South Africa.-->
{| class="wikitable" align="center" style="text-align:center"
|+ '''Cadangan batu bara dunia pada akhir [[2005]] (dalam juta ton)'''<ref>{{en}} {{cite web
| title=Reserves-Coal page 1
| url=http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_1.pdf
| publisher =Dewan Energi Dunia
| accessdaymonth=1 October
| accessyear=2008
| access-date=2008-10-01
}}</ref><ref>{{en}} {{cite web
| archive-date=2012-07-22
| archive-url=https://web.archive.org/web/20120722031114/http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_1.pdf
| dead-url=yes
}}</ref><ref>{{en}} {{cite web
| title=Resources-bituminous
| url=http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_2_i.pdf
| publisher =Dewan Energi Dunia
| accessdaymonth=1 October
| accessyear=2008
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{en}} {{cite web
| title=Resources-sub-bitum
| url=http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_2_ii.pdf
Baris 337 ⟶ 321:
| accessdaymonth=1 October
| accessyear=2008
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{en}} {{cite web
| title=Resources-lignite
| url=http://www.worldenergy.org/documents/coal_1_2_iii.pdf
| publisher =Dewan Energi Dunia
| accessdaymonth=1 October
| accessyear=2008
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
}}</ref>
|-
! width="200pt"|Negara
Baris 407 ⟶ 391:
|{{flagcountry|Chili}} ||31||1.150||||1.181
|-
|{{flagcountry|HongariaHungaria}} ||||80||1.017||1.097
|-
|{{flagcountry|Peru}} ||960||||100||1060
Baris 507 ⟶ 491:
| 238,1
| 247,6
|-
! {{flagcountry|Indonesia}}
| 200,8
| 131,4
|-
! {{flagcountry|Cina}}
| 103,4
| 95,5
|-
! {{flagcountry|Amerika serikat}}
Baris 527 ⟶ 519:
| 27,7
| 28,8
|-
! {{flagcountry|Cina}}
| 103,4
| 95,5
|-
! [[Amerika Selatan]]
| 57,8
| 65,9
|-
! {{flagcountry|Indonesia}}
| 200,8
| 131,4
|-
! Total
Baris 548 ⟶ 532:
* [[Daftar perusahaan batu bara Indonesia]]
* [[Skala waktu geologi]]
* [[Yayasan Batu Bara Dunia]] [[w:World Coal Institute|en]]
 
== Referensi ==
Baris 556 ⟶ 540:
{{Commons|Coal}}
* {{en}}[http://www.worldcoal.org World Coal Institute]
* {{id}}[http://www.worldcoal.org/indonesian.asp Yayasan Batu Bara Dunia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070518065749/http://www.worldcoal.org/indonesian.asp |date=2007-05-18 }}
* {{en}}[http://www.worldcoal.org/pages/content/index.asp?PageID=187 Coal: Facts & Figures] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090518143559/http://www.worldcoal.org/pages/content/index.asp?PageID=187 |date=2009-05-18 }}
* {{en}}[http://www.msnbc.msn.com/id/5174391/ MSNBC report on coal pollution health effects in the United States]
* {{en}}[http://www.uic.com.au/nip83.htm Clean coal technologies] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050621112309/http://www.uic.com.au//nip83.htm |date=2005-06-21 }}
** {{en}}[http://www.jcoal.or.jp/overview_en/gijutsu.html Advanced methods of using coal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100809105829/http://www.jcoal.or.jp/overview_en/gijutsu.html |date=2010-08-09 }} ([[Pusat Energi Batu bara Jepang]] [[w:Japanese Coal Energy Center|en]])
* {{en}}[http://www.fe.doe.gov/programs/fuels/hydrogen/Hydrogen_from_Coal_R&D.html USDOE Hydrogen from Coal Research] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130303040016/http://www.fe.doe.gov/programs/fuels/hydrogen/Hydrogen_from_Coal_R%26D.html |date=2013-03-03 }}
* {{en}}[http://www.tandf.co.uk/journals/titles/07349343.asp Coal Preparation]
* {{en}}[http://smtc.uwyo.edu/coal/ Wyoming Coal]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} dari Universitas Wyoming.
* {{en}}[http://www.our-energy.com/coal_en.html Coal - origin, purification and consumption]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}}[http://www.stoke.gov.uk/ccm/museums/museum/2006/gladstone-pottery-museum/information-sheets/coal-in-north-staffordshire.en History of coal seams and the practice of coal mining in North Staffordshire, UK]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}}[http://www.gasifikasibatubara.com Gasifikasi batu bara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130602103444/http://gasifikasibatubara.com/ |date=2013-06-02 }}
* Daniel Burns. ''The modern practice of coal mining'' (1907)
* Chirons, Nicholas P. ''Coal Age Handbook of Coal Surface Mining'' (ISBN 0-07-011458-7)
Baris 582 ⟶ 566:
* {{Citation
| last = The Department of Trade and Industry
| title = The Coal Authority
| url = http://www.coal.gov.uk/resources/cleanercoaltechnologies/CoalMineandbedmethane.cfm
| accessdate = 2007-10-16}}
| archive-date = 2008-10-13
| archive-url = https://web.archive.org/web/20081013144159/http://www.coal.gov.uk/resources/cleanercoaltechnologies/CoalMineandbedmethane.cfm
| dead-url = yes
}}
* James Tonge. ''The principles and practice of coal mining'' (1906)