Benda (pohon): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
+
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(38 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{judul|Benda}}
{{Kotak info spesies
{{Taxobox
 
| color = lightgreen
| name = Benda
| image = Arto elast LF 060329 xurg.jpg
Baris 15:
| binomial = ''Artocarpus elasticus''
| binomial_authority = [[Reinw.]] ex [[Blume]]
| synonyms =
Referensi:<ref name=vlsm/>
* ''Artocarpus blumei'' <small>Tree.</small>
* ''A. kunstlen'' <small>King.</small>
}}
'''Benda''', '''{{SpeciesTitle|tekalong''', atau '''|terap'''}} adalah sejenis [[pohon]] buah yang masih satu [[genus|marga]] dengan [[nangka]] (''[[Artocarpus]]''). Buahnya mirip dengan buah [[sukun|timbul atau kulur]], dengan tonjolan-tonjolan serupa duri lunak panjang dan pendek, agak melengket. Nama ilmiahnya adalah ''Artocarpus elasticus''.
 
Pohon buah ini di [[Malaysia]] juga dikenal sebagai ''tekalong'' atau ''terap'', namuntetapi jangan dikelirukan dengan [[terap]], ''Artocarpus odoratissimus''. Benda di pelbagai wilayah juga disebut dengan nama-nama seperti ''malagumihan'' ([[Filipina]]);<ref>[http://www.tropicaltimber.info/specie/terap-artocarpus-elasticus/ Terap (Artocarpus elasticus) | ITTO]</ref> ''kalam'' ([[Bahasa Mentawai|Mentawai]]);<ref name="SyamsulAgrisehat">Hidayat, Syamsul (2005). ''Ramuan Tradisional ala 12 Etnis Indonesia''. hal. 149. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya. ISBN 979-489-944-5.</ref> ''torop'' ([[Karo]]); ''bakil'' ([[Bahasa Melayu|Melayu]]);<ref name=vlsm>{{cite web |date=15 November 2001 |title= Artocarpus elastica Reinw. |publisher=[[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]] |url= http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku4/4-009.pdf |accessdate=2 June 2013 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> ''tarok'' ([[Minangkabau|Mink.]]); ''bĕnda, teureup'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]); ''bendhå'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''kokap'' ([[bahasa Madura|Md.]]); ''taéng'' ([[Makassar|Mak.]]).<ref name="heyne">Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. '''2''': 674-676. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.</ref> Nama-nama lainnya di [[Kalimantan]], di antaranya, ''terap, kapua, kumut, pekalong''.<ref name="argent"/> Orang [[Dayak]] di wilayah Sungai Pesaguan dan Sungai Gerunggang menyebutnya dengan nama ''torap'' (untuk pohon yang muda), atau ''punuk'' untuk pohon yang telah berbuah. Di [[Pulau Muna]], Sulawesi Tenggara, buah ini dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama ''kumbou''.<ref>[http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0603/D060314.pdf Keanekaragaman dan Potensi Flora di Suaka Margasatwa Buton Utara, Sulawesi Tenggara], ''Biodiversitas UNS'', diakses tanggal 1 November 2020.</ref>
 
Di [[Pattani]], [[Thailand]] dikenal dengan sebutan ''ka ok''.{{sfn|Chuakul|2005|p=30}}
 
== Pengenalan ==
[[FileBerkas:Arto elast 101014-7647 y mp.JPG|thumbjmpl|leftkiri|180px|Daun pohon muda bercangap]]
[[Pohon]] berukuran sedang; jarang-jarang mencapai tinggi 45(-65) [[meter|m]], batang bebas cabang bisa mencapai 30 m dan gemang batang hingga 125(-210) [[sentimeter|cm]]. [[Banir]] mencapai tinggi 3 m di atas tanah. [[Pepagan]] kelabu-cokelat, bagian dalamnya kekuningan hingga cokelat pucat; [[lateks]]nya berwarna putih kekuningan.<ref name="argent"/><ref name="pros5">{{aut|Djarwaningsih, T., D.S. Alonzo, S. Sudo, and M.S.M. Sosef.}} 1995. ''Artocarpus'' J.R. Forster & J.G. Forster. in R.M.H.J. Lemmens, I. Soerianegara and W.C. Wong (eds.). ''Timber Trees: minor commercial timber''. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) '''5'''(2): 65.</ref>
 
Ranting-ranting tebalnya 8-20 [[milimeter|mm]], berambut rapat keemasan. [[Daun penumpu]] membungkus ujung ranting, 6-20 6–20&nbsp;cm, berambut panjang kuning hingga merah. [[Daun|Daun-daun]] kaku menjangat, bundar telur jorong, 12,5-60 × 10-35 10–35&nbsp;cm; pertulangan daun dengan rambut kasar keemasan di sisi atas dan rambut keemasan rapat di sisi bawah; ujungnya runcing hingga meruncing; bertepi rata hingga menggelombang; pangkalnya membulat hingga menyempit. Daun pada anak pohon berbeda bentuk, berbagi atau bercangap 7-9 taju, panjang 60-120 60–120&nbsp;cm.<ref name="argent">{{aut|Argent, G. ''et al.''}}. t.t. ''Manual of the Larger and More Important Non-Dipterocarp Trees of Central Kalimantan, Indonesia''. Vol. '''2''': 433. Forest Research Institute, Samarinda.</ref>
 
[[FileBerkas:Arto elast 101102-8367 b lap.JPG|thumbjmpl|leftkiri|180px|Banir (akar papan) pohon punuk muda]]
[[Bunga majemuk|Perbungaan]] dalam [[bongkol]] di ketiak, pada ranting yang berdaun. Bongkol jantan serupa jari gemuk, 6-20 × 2,5-3,8 &nbsp;cm; kuning, kemudian cokelat. [[Buah#Pembentukan buah|Buah semu]] (''syncarp'') kuning-cokelat, kemudian cokelat; silindris, lk. 11,5 x 5,5 &nbsp;cm, tertutup rapat oleh tonjolan-tonjolan serupa duri pendek dalam dua ukuran; bertangkai 6,5-12 5–12&nbsp;cm; buah berbau kurang enak jika masak. [[Biji|Biji-biji]] elipsoid, 10 × 6 &nbsp;mm, terbungkus ‘daging buah’ (sebetulnya perkembangan tenda bunga) berwarna putih.<ref name="argent"/>
 
Musim bunga pohon benda umumnya terjadi pada bulan Juni-Agustus dan ber[[buah]] pada Oktober-Desember, terkadang sampai bulan Januari.<ref name=BP>{{cite book |first1=Setijati |last1=Sastrapradja |first2=Siti Harti Aminah |last2=Lubis |first3=Eddy |last3=Djajasukma |first4=Hadi |last4=Soetarno |first5=Ischak |last5=Lubis |year=1981 |title=Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Kayu Indonesia |page=13 |volume=14 |publisher=[[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]] |location=[[Jakarta]] |oclc=11804239}}</ref> Buahnya bundar, warnanya coklatcokelat kekuning-kuningan. Permukaannya berduri runcing lunak yang tidak sama. Daun dan buahnya mirip [[keluwih]].<ref name=BP/>
 
== Persebaran dan habitat ==
Baris 39 ⟶ 41:
 
== Kegunaan ==
[[Buah]] benda yang telah masak dimakan dalam keadaan segar, [[biji]]nya dapat dimakan setelah di[[rebus]] atau di[[goreng]]. Adapun kalau buah belum masak, tetap dimakan dengan dimasak terlebih dahulu.{{sfn|Ong et al.|2010|p=695, tabel baris ke-8}} Buah muda dari pohon benda atau yang juga disebut dengan teureup ini bisa [[gulai|digulai]] seperti [[nangka]], dan yang sudah tua bisa dimakan langsung. Namun demikian, buah benda lebih sering dimakan dalam keadaan matang.<ref>Natawidjaja, P. Suparman (1985) [1983]. ''Mengenal Buah-Buahan yang Bergizi''. hal.41. [[Jakarta]]:Pustaka Dian.</ref> [[Getah]] benda sering digunakan sebagai perekat untuk menjerat [[burung]].<ref name="pros5"/> Masyarakat [[Minangkabau]] di waktu [[Sumatera Barat pada masa pendudukan Jepang|penjajahan Jepang]] menggunakan serat benda untuk celana, kisah ini diabadikan di dalam pantun Minangkabau ''ich ni san shi go rok, baju goni sarawa tarok''. (Satu dua tiga empat lima enam (bahasa Jepang), baju goni celana serat tarok (benda).
 
=== Serat ===
Pepagan benda menghasilkan serat yang dapat dipergunakan sebagai tali, atau bahan pakaian orang [[Dayak]] dipada masa lalu. Bahan tali ini di daerah [[Sungai Barito|Barito]] disebut ''tambaran'', sedangkan di pedalaman [[Kabupaten Ketapang|Ketapang]] disebut ''kapuak''. Tambaran diperoleh dari anak pohon yang berumur 2-4 tahun, dari pepagan bagian dalam yang lunak dan lembut. Anak pohon itu mula-mula ditebang, dan batangnya dipotong-potong sepanjang setengah meter (atau sesuai kebutuhan) dan dikelupas kulitnya. Kulit bagian dalam itu, setelah dipisahkan dari pepagan luar yang keras, kemudian dibersihkan dengan sepotong besi yang bergerigi.<ref name="heyne"/>
 
[[FileBerkas:Kapuak 101012-7494 mp.JPG|thumbjmpl|leftkiri|180px|Tali kapuak, beserta alat pemukulnya]]
Cara lain untuk memperoleh tali kapuak adalah dengan memukul-mukul pepagan bagian dalam tadi dengan palu kayu yang ujungnya beralur atau bergerigi, sambil dibersihkan dalam air. Serat halus yang diperoleh kemudian dicuci dan dikeringkan. Tali kapuak masih dipergunakan di berbagai daerah di [[Kalimantan]] hingga kini, sebagai tali untuk menggendong ''kebuduk'' (keranjang angkut tradisional) atau untuk mengikat pelbagai perabotan rumah tangga.
 
=== Kayu ===
[[FileBerkas:Arto elast 101104-8690 w lap.JPG|thumbjmpl|leftkiri|180px|Kayu terap; gubal dan terasnya tak dapat dibedakan]]
Kayu benda, dalam perdagangan digolongkan sebagai [[kayu terap]]; yakni kayu ringan dengan kerapatan kayu (pada kadar air 15%) antara 365 – 640 [[kilogram|kg]]/[[meter|m]]<sup>3</sup>.<ref name="pros5"/> Sebagaimana dikutip [[Karel Heyne|Heyne]], kayu ini bersifat halus atau agak halus, sedikit padat sampai agak padat, berserat kasar, mengkilatmengilat, berwarna kuning muda namun akhirnya menjadi cokelat. Keawetannya tergolong rendah, termasuk kelas awet III-IV; dan mudah dirusak [[rayap]]. Untuk digunakan sebagai tiang atau papan [[rumah]], orang lebih menyukai kayu terap yang agak berat. Selain itu, kayu ini digunakan pula untuk membuat [[perahu]].<ref name="heyne"/>
 
=== Obat-obatan ===
Menurut penduduk desa di [[Jawa]], beberapa macam [[obat]] dapat dibuat dari getah pohon ini selain kulit [[batang]] sebelah dalamnya. Dari [[biji]]nya juga, diperoleh [[minyak rambut]].<ref name=BP/> Juga, oleh [[suku Mentawai]], seduhan air panas dari [[pepagan]] pohon benda digunakan untuk membatasi kelahiran (dosisnya sehari sekali selama 3 hari berturut-turut).<ref name=SyamsulAgrisehat/> Kulit batang benda berkhasiat sebagai obat sakit perut, sementara [[getah]]nya berkhasiat sebagai obat [[mencretmenceret]]. Kulit batang benda dicampur dengan kulit batang [[Sukun (pohon)|sukun]], kemudian dipukul-pukul, dan kemudian dijadikan sabuk untuk diikatkan di [[perut]]. [[Daun]], [[buah]], dan [[pepagan]]nya mengandung [[saponin]] dan [[polifenol]], flavonoida juga terkandung pada buah dan daun.<ref name=vlsm/> Di [[Pattani]], [[Thailand]] daun benda dipergunakan untuk mengatasi [[cacing gelang]] dengan cara pemakaian lokal.{{sfn|Chuakul|2005|p=30}}
 
== Dalam kebudayaan ==
Kayu ini diabadikan menjadi nama daerah di Sumatera Barat, yakni [[Sungai Tarab, Tanah Datar|Sungai Tarab]] (nama yang tepat adalah Sungai Tarok, lalu dimelayukan menjadi Tarab) dan beribukotaberibu kota di [[Sungai Tarab, Sungai Tarab, Tanah Datar|Sungai Tarab]]. Pada masa [[Perang Padri]], penguasa [[Minangkabau]] -[[Kaum Adat]]- waktu itu membuat perjanjian dengan [[residen]] [[Padang]], yakni [[James Du Puy|Du Puy]].<ref name=Tarab>Martamin, Mardjani (1985). ''Tuanku Imam Bonjol''. hal.56. [[Jakarta]]:[[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|Depdikbud]].</ref> Isi perjanjian ini menyebut bahwa [[Simawang, Rambatan, Tanah Datar|Simawang]], [[Pagaruyung|Pagaruyuang]], dan [[Sungai Tarab]] akan diserahkan jika Belanda menduduki Simawang. Kelak, pada [[18 Februari]] [[1821]] diduduki [[Kolonial Belanda|Belanda]] dengan prajurit sebanyak 100 orang.<ref namname=Tarab/>
 
== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
 
'''Daftar pustaka'''
{{Refbegin}}
* {{cite journal
|first=Wongsatit
|last=Chuakul
|year=2005
|title=Medicinal Plants in the Khok Pho District, Pattani Province (Thailand)
|journal=Thai Journal of Phytopharmacy
|volume=12
|issue=2
|pages=23-45
|url=http://www.medplant.mahidol.ac.th/publish/journal/ebooks/j12%282%2923-45.pdf
|format=PDF
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{cite journal
|first1=Hean-Chooi
Baris 68 ⟶ 82:
|last2=Chua
|first3=Pozi
|last3=Milow
|year=2010
|title=Traditional knowledge of edible plants among the Temuan Villagers in Kampung Jeram Kedah, Negeri Sembilan, Malaysia
Baris 82 ⟶ 96:
{{Refend}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Artocarpus elasticus}}
* {{en}} Asian Plant: [http://www.asianplant.net/Moraceae/Artocarpus_elasticus.htm ''Artocarpus elasticus''] (uraian ringkas, foto-foto herbarium)
* {{en}} Flora Singapura: [http://www.florasingapura.com/Artocarpus_elasticus.php ''Artocarpus elasticus'']{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (uraian ringkas, foto-foto)
* {{id}} ProseaNet: [http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=394 ''Artocarpus elasticus'']{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (uraian ringkas, tumbuhan penghasil serat)
* {{en}} Digital Nature Archive: [http://rmbr.nus.edu.sg/dna/organisms/details/390 ''Artocarpus elasticus'']{{Pranala mati|date=Oktober 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (uraian ringkas)
 
 
{{Taxonbar|from=Q3769382}}
{{tumbuhan-stub}}
 
[[Kategori:Artocarpus|elasticus]]
Baris 98 ⟶ 111:
[[Kategori:Tumbuhan serat]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Pohon]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]