Bendera setengah tiang

Revisi sejak 21 Desember 2018 08.07 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Bendera setengah tiang adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kegiatan pengibaran bendera yang di kibarkan di tengah-tengah tiang. Di banyak negara, tindakan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, berkabung, atau kemalangan.[1]

Bendera RRT dikibarkan setengah tiang di Alun-Alun Tiananmen, RRT, sebagai ungkapan rasa berkabung atas gempa bumi 2008.

Tradisi mengibarkan bendera setengah tiang sudah dimulai pada abad ke-17.[2] Tindakan ini dipercaya bisa membuat "bendera kematian yang tak terlihat" berkibar di puncak tiang, yang menandakan kehadiran orang mati.[3] Di beberapa negara, misalnya di Britania Raya, bendera kerajaan tidak pernah dikibarkan setengah tiang karena selalu ada raja/ratu yang akan menggantikan pendahulunya yang telah wafat.[4]

Ketika akan mengibarkan bendera setengah tiang, bendera tersebut harus digerek hingga mendekati finial (puncak tiang) untuk beberapa saat, kemudian baru diturunkan menjadi setengah tiang, begitu juga ketika hendak diturunkan, bendera tersebut harus dinaikkan mendekati finial, dan kemudian baru diturunkan sepenuhnya.[butuh rujukan]

Bendera setengah tiang di Indonesia

Bendera negara dikibarkan setengah tiang saat peristiwa-peristiwa berikut:

Referensi

Pranala luar