Bendungan Panglima Besar Soedirman
Bendungan Panglima Besar Soedirman atau biasa disebut sebagai Bendungan Mrica, adalah sebuah bendungan yang dibangun di Kecamatan Bawang dan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara untuk membendung aliran Sungai Serayu. Air yang terbendung oleh bendungan ini pun dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dibangun di dekat bendungan.[2][3]
Bendungan Mrica | |
---|---|
Nama | Bendungan Panglima Besar Soedirman |
Lokasi | Banjarnegara, Jawa Tengah |
Kegunaan | Pembangkitan listrik |
Status | Beroperasi |
Mulai dibangun | 1982 |
Mulai dioperasikan | Oktober 1988 |
Biaya konstruksi | US$ 356 juta |
Pemilik | Perusahaan Listrik Negara |
Kontraktor | Skanska, ASEA, dan Balfour Beatty |
Perancang | Sweco, EPDC, dan Wiratman & Associates |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 110 m |
Panjang | 6.572 m |
Volume bendungan | 5.760.000 m3 |
Ketinggian di puncak | 235 mdpl |
Membendung | Sungai Serayu |
Jumlah pelimpah | 2 |
Tipe pelimpah | Ogee |
Kapasitas pelimpah | 9.300 m3 / detik |
Waduk | |
Nama | Waduk Mrica |
Kapasitas aktif | 47.000.000 m3 |
Kapasitas nonaktif | 110.000.000 m3 |
Luas tangkapan | 1.022 km2 |
Luas genangan | 1.250 hektar[1] |
PLTA Mrica | |
Pengelola | PLN Indonesia Power |
Jenis | Konvensional |
Jumlah turbin | 3 |
Kapasitas terpasang | 184,5 MW |
Produksi tahunan | 564.000 MWh |
Sejarah
Pada tahun 1974, studi kelayakan mengenai pembangunan bendungan ini telah selesai, dan bendungan ini dinyatakan layak untuk dibangun. Wakil Presiden Adam Malik lalu ingin agar bendungan ini dibangun oleh perusahaan asal Blok Timur, karena saat itu telah banyak proyek pemerintah Indonesia yang dikerjakan oleh perusahaan asal Blok Barat. Pada akhir tahun 1977, delegasi pemerintah Indonesia pun berangkat ke Moscow untuk mendiskusikan tentang keinginan wakil presiden tersebut. Pada awal tahun 1978, delegasi pemerintah Uni Soviet ganti berkunjung ke Jakarta untuk memfinalisasi kerja sama bilateral dengan pemerintah Indonesia. Pada tahun 1978 juga, pemerintah mulai melakukan musyawarah dengan warga yang tanahnya akan dibebaskan untuk memungkinkan pembangunan bendungan ini.[1]
PLN lalu menunjuk Technopromexport (TPE) asal Leningrad untuk menyusun detailed engineering design (DED) dari bendungan ini dengan menggunakan pinjaman dari pemerintah Uni Soviet sebesar US$ 2,303 juta. Dalam menyusun DED, TPE ternyata menggunakan standar konstruksinya sendiri, tidak menggunakan standar konstruksi internasional. Hal tersebut dikarenakan TPE juga ingin mengerjakan pembangunan bendungan ini, sehingga dalam kontraknya dengan PLN, TPE juga tidak diharuskan untuk menyiapkan dokumen untuk keperluan lelang pembangunan bendungan ini. PLN lalu merasa bahwa hal tersebut akan merepotkan, karena untuk menyusun DED saja, pegawai TPE harus selalu menghadap Gubernur Jawa Tengah dan diantar oleh pegawai PLN, sebelum dapat berkunjung ke lokasi pembangunan bendungan ini dengan izin khusus. Secara kebetulan, pada akhir tahun 1980, saat TPE baru dapat menyelesaikan 28 laporan desain, pemerintah Uni Soviet melakukan agresi ke Afghanistan, sehingga membuat masyarakat Indonesia marah. PLN lalu menganggap bahwa penyusunan DED dari bendungan ini telah selesai, agar pegawai TPE dapat segera keluar dari Indonesia.[1]
Bendungan ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1989.[4]
PLTA Mrica
PLTA Mrica adalah sebuah pembangkit listrik yang terletak di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. PLTA ini dioperasikan oleh PT Indonesia Power.[5][6]
Manfaat
Waduk ini terutama dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah PLTA berkapasitas 184,5 MW yang dapat membangkitkan listrik hingga 564.000 MWh per tahun. Waduk ini juga dimanfaatkan untuk mendukung pengairan terhadap lahan pertanian seluas sekitar 4.883 hektar yang secara rutin telah diairi oleh Bendung Banjarcahyana. Selain itu, waduk ini juga dimanfaatkan sebagai sumber air bersih dan prasarana perikanan darat oleh masyarakat sekitar.[1]
Referensi
- ^ a b c d Sinaro, Radhi (2007). Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) (dalam bahasa Indonesia). Tangerang Selatan: Bentara Adhi Cipta. ISBN 978-979-3945-23-1.
- ^ Zafna, Grandyos. "Pesona Waduk Panglima Besar Jenderal Soedirman". detikcom. Diakses tanggal 2022-10-28.
- ^ Anugrah, Arbi. "Nasib Waduk Jenderal Soedirman yang Kini Makin 'Kritis'". detikcom. Diakses tanggal 2022-10-28.
- ^ Rifai, M. Alwan. "7 Fakta Unik Waduk Mrica atau Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman, Nomor 5 Bikin Kita Bangga - Banjarnegaraku". banjarnegara.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2022-10-28.
- ^ "Kena Dampak Kemarau, 1 Pembangkit PLTA Mrica di Banjarnegara Setop Operasi". detikfinance. Diakses tanggal 2017-04-23.
- ^ "Waduk PLTA Mrica Siaga Satu dan Bakal Jebol? Berita Menyesatkan". Tribun Jabar. Diakses tanggal 2017-04-23.