Benih Mardeka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah Konten
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
=== Pendirian ===
Surat kabar ini terbit pertama kali pada tanggal 17 November 1916.<ref>{{Cite book|date=2023|url=http://digilib.unimed.ac.id/51937/1/Book.pdf|title=Benih Merdeka Koran Pertama Gunakan Kata Merdeka di Indonesia|location=Medan|publisher=Halaman Moeka Publishing|editor-last=Azhari|editor-first=Ichwan|pages=iii|url-status=live}}</ref> Koran ini ini didirikan oleh Tengku Raja Sabarudin yang merupakan Presiden [[Serikat Islam]] Cabang [[Medan]].<ref name=":0">{{Cite book|last=|first=|date=2007|url=https://www.google.co.id/books/edition/Seabad_pers_kebangsaan_1907_2007/docLAQAAMAAJ|title=Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007|location=Jakarta|publisher=I:Boekoe|isbn=978-979-1436-02-1|edition=Cet. 1|pages=124–126|others=|oclc=289071007|url-status=live}}</ref> Sabarudin juga merupakan mantan [[Kewedanaan|Wedana]] Meester Cornelis atau [[Jatinegara, Jakarta Timur|Jatinegara]].<ref>{{Cite journal|last=Nasution|first=Lia Anggia|date=2019|title=Sejarah Pers Perempuan di Sumut (Studi Analisis Wacana Kritis Perspektif Feminis dalam Konten Koran ‘Perempoean Bergerak’ di Sumut)|url=https://ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika/article/view/2293|journal=JURNAL SIMBOLIKA Research and Learning in Communication Study|language=en|volume=5|issue=1|pages=59–85|doi=10.31289/simbollika.v5i1.2293|issn=2442-9996}}</ref> Selain menggunakan nama ''Benih Mardeka'' untuk surat kabarnya, Tengku Raja Sabarudin juga menggunakan nama “Setia Bangsa” untuk percetakannya.<ref name=":0" /> Sabarudin membeli percetakan ini dari Heinemann & Co yang juga memiliki sebuah percetakan di [[Tarutung, Tapanuli Utara|Tarutung]].<ref>{{Cite book|last=H|first=Muhammad T. W.|date=1996|url=https://books.google.com/books/about/Perlawanan_pers_Sumatera_Utara_terhadap.html?id=xQNlAAAAMAAJ|title=Perlawanan pers Sumatera Utara terhadap gerakan PKI|publisher=Yayasan Pelestarian Fakta Perjuangan Kemerdekaan RI|pages=2|language=id|url-status=live}}</ref> Surat kabar ini terdiri dari sekumpulan tokoh di [[Sumatera Utara]], yaitu Mohammad Samin yang menjadi pemimpin redaksi yang juga merupakan komisaris [[Sarekat Islam]] (CSI) cabang [[Kota Medan|Medan]] dan redakturnya, Mohammad Joenoes yang merupakan adalah wakil CSI Cabang [[Asahan Mati, Tanjung Balai, Asahan|Asahan]]. Melalui surat kabar ini diharapkan menanamkan benih cita-cita kemerdekaan bagi pembacanya. Sedangkan, kata “Setia Bangsa” mempunyai maksud agar mereka yang mendapat kedudukan baik dari pemerintah [[Belanda]] tidak melupakan bangsanya dan tetap setia pada perjuangan bangsanya.<ref name=":0" /> Surat kabar ini terbit empat kali dalam seminggu yaitu, Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu.<ref>{{Cite book|last=Azhari|first=Ichwan|last2=Sidiq|first2=Ricu|last3=Sari|first3=Ika Purnama|date=2022|url=http://digilib.unimed.ac.id/51936/1/Book.pdf|title=Bahan Ajar Sejarah Perjuangan Bangsa Melalui Pers Di Sumatera Utara Tahun 1916-1925|location=Medan|publisher=Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNIMED|isbn=978-623-5951-02-7|pages=29|url-status=live}}</ref> Surat kabar ini membawa slogan dalam setiap penerbitannya, yaitu "Orgaan oentoek menoentoet keadilan dan kemerdekaan".<ref>{{Cite web|last=Muhardiansyah|first=Yan|date=2016-02-09|title=Koran Medan terang-terangan gagas kemerdekaan pada 1916|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/koran-medan-terang-terangan-gagas-kemerdekaan-pada-1916.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2023-12-08}}</ref>
 
=== Perubahan pengurus dan pergantian nama ===
Pada 1920, ''Benih Mardeka'' berganti nama menjadi ''Mardeka''. Rupanya Tengku Raja Sabarudin belum puas dengan kata "Benih Mardeka" yang hanya berarti benih. Ia rasa bahwa benih yang menjadi cita-cita bangsanya telah tertanam di dada bangsanya. Oleh karena itu, ia menghilangkan kata benih dan hanya menggunakan nama ''Mardeka''.<ref name=":0" />
Pada surat kabar terbitan 3 April 1918, Samin tidak lagi ada di surat kabar Benih Merdeka yang digantikan oleh Sabaroedin menjabat sebagai direktur and kepala direktur dan pada terbitan 1 Agustus 1918 R. K. Mangoen Atmodjo menjabat sebagai redaktur dan Orang Kaza Ozir sebagai medewerker. Selanjutnya, terbitan Maret tahun 1919 mencantumkan [[Abdoel Moeis]] serta A. Ramli sebagai redaktur/ yang akan digantikan oleh [[Parada Harahap]] pada tanggal 10 Mei. Tanggal 24 Maret 1920, maklumat “Benih Merdeka” menyatakan Joenoes berhenti dan diganti oleh Amat alias Mohammad Noer, redaktur surat kabar “Sama Rata”.{{Sfn|Azhari|Sidiq|Sari|p=32-33}} Kemudian, pada tahun yang sama dengan berhentinya Mohammad Joenoes, ''Benih Mardeka'' berganti nama menjadi ''Mardeka''. Mu Tengku Raja Sabarudin belum puas dengan kata "Benih Mardeka" yang hanya berarti benih. Ia rasa bahwa benih yang menjadi cita-cita bangsanya telah tertanam di dada bangsanya. Oleh karena itu, ia menghilangkan kata benih dan hanya menggunakan nama ''Mardeka''.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Daftar Pustaka ==
 
 
[[Kategori:Media massa Indonesia]]