Bilangan oksidasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dpratiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(34 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Dalam [[kimia]], '''bilangan oksidasi''', '''biloks''', atau '''keadaan oksidasi''', adalah [[Muatan listrik|muatan]] hipotesis sebuah atom jika semua [[ikatan kimia|ikatannya]] dengan atom yang berbeda sepenuhnya [[ikatan ionik|ionik]]. Bilangan ini menggambarkan tingkat [[Redoks|oksidasi]] (kehilangan [[elektron]]) dari sebuah [[atom]] dalam [[senyawa kimia]]. Secara konseptual, bilangan oksidasi dapat berupa bilangan positif, negatif, atau nol. Walaupun ikatan ionik sepenuhnya tidak ditemukan di alam, banyak ikatan menunjukkan ionitas yang kuat, menjadikan bilangan oksidasi sebagai prediktor muatan yang berguna.
{{unreferenced|date=Maret 2014}}
:''Bedakan dengan [[Keadaan oksidasi]]''
'''Bilangan oksidasi ( biloks ) '''didefinisikan sebagai jumlah [[muatan]] negatif dan positif dalam [[atom]], yang secara tidak langsung menandakan jumlah [[elektron]] yang telah diterima atau diserahkan. Atom yang menerima elektron akan bertanda negatif, atom yang melepaskan elektron bertanda positif. Tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2, atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+.
Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya. Bilangan oksidasi juga berguna untuk mengekspresikan [[persamaan reaksi|persamaan]] [[reaksi setengah]] yang terjadi dalam reaksi [[oksidasi]] dan [[reduksi]].
 
Bilangan oksidasi atom tidak mewakili [[muatan formal]] "nyata" pada atom itu, atau sifat atom aktual lainnya. Hal ini terutama berlaku untuk bilangan oksidasi tinggi, di mana [[energi ionisasi]] yang dibutuhkan untuk menghasilkan ion positif berlipat ganda jauh lebih besar daripada energi yang tersedia dalam reaksi kimia. Selain itu, bilangan oksidasi atom dalam senyawa tertentu dapat bervariasi tergantung pada pilihan skala [[elektronegativitas]] yang digunakan dalam perhitungannya. Dengan demikian, bilangan oksidasi atom dalam suatu senyawa adalah murni formalisme. Namun demikian, bilangan oksidasi tetaplah penting untuk dapat memahami konvensi nomenklatur [[senyawa anorganik]]. Juga, beberapa pengamatan mengenai reaksi kimia dapat dijelaskan pada tingkat dasar dalam hal bilangan oksidasi.
== '''Aturan Penentuan Biloks''' ==
Cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion atau senyawanya mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
# '''Bilangan oksidasi unsur bebas (berbentuk atom, atau molekul unsur) adalah 0 (nol).'''
Unsur bebas berbentuk atom.''''
 
Bilangan oksidasi biasanya diwakili oleh bilangan bulat yang mungkin positif, nol, atau negatif. Dalam beberapa kasus, bilangan oksidasi rata-rata suatu unsur adalah pecahan, seperti {{sfrac|8|3}} untuk [[besi]] (Fe) dalam [[magnetit]] ({{chem2|Fe3O4}}) ([[#Bilangan oksidasi pecahan|lihat di bawah]]). Bilangan oksidasi tertinggi yang diketahui dilaporkan sebesar +9 untuk [[iridium]] (Ir) dalam kation [[iridium tetroksida|tetroksoiridium(IX)]] ({{chem2|IrO4+}}).<ref>{{cite journal|first1=G.|last1=Wang|first2=M.|last2=Zhou|first3=G. T.|last3=Goettel|first4=G. J.|last4=Schrobilgen|first5=J.|last5=Su|first6=J.|last6=Li|first7=T.|last7=Schlöder|first8=S.|last8=Riedel|title=Identification of an iridium-containing compound with a formal oxidation state of IX|journal=Nature|volume=514|issue=7523|date=2014|pages=475–477|doi=10.1038/nature13795|pmid=25341786|bibcode=2014Natur.514..475W|s2cid=4463905}}</ref> Diperkirakan bahwa bahkan bilangan oksidasi +12 dapat dicapai oleh [[uranium]] (U) dalam heksoksida teoretis [[Uranium heksoksida|{{Chem2|UO6}}]].<ref>{{Cite journal|last1=Xiao|first1=Hai|last2=Hu|first2=Han-Shi|last3=Schwarz|first3=W. H. Eugen|last4=Li|first4=Jun|date=26 Agustus 2010|title=Theoretical Investigations of Geometry, Electronic Structure and Stability of UO6: Octahedral Uranium Hexoxide and Its Isomers|url=https://doi.org/10.1021/jp102107n|journal=The Journal of Physical Chemistry A|volume=114|issue=33|pages=8837–8844|doi=10.1021/jp102107n|pmid=20572656|issn=1089-5639}}</ref> Bilangan oksidasi terendah adalah −5, seperti untuk [[boron]] dalam {{chem2|Al3BC}}.<ref>{{citation|url=https://d-nb.info/995006210/34|first=Melanie|last=Schroeder|title=Eigenschaften von borreichen Boriden und Scandium-Aluminium-Oxid-Carbiden|page=139|language=de}}</ref>
-         
Bilangan oksidasi C dalam             C             =
0
 
Dalam tata nama anorganik, bilangan oksidasi diwakili oleh [[angka Romawi]] yang ditempatkan setelah nama unsur di dalam tanda kurung atau sebagai superskrip setelah lambang unsur, misalnya [[Ferioksida|Besi(III) oksida]].
-         
Bilangan oksidasi Ca dalam           Ca           =
0
 
Istilah ''oksidasi'' pertama kali digunakan oleh [[Antoine Lavoisier]] untuk menunjukkan reaksi suatu zat dengan oksigen. Jauh kemudian, disadari bahwa zat, setelah teroksidasi, kehilangan elektron, dan artinya diperluas untuk mencakup [[reaksi kimia|reaksi]] lain di mana elektron hilang, terlepas dari apakah oksigen terlibat.
-         
Peningkatan bilangan oksidasi atom, melalui reaksi kimia, disebut sebagai oksidasi; penurunan bilangan oksidasi disebut sebagai [[Redoks|reduksi]]. Reaksi semacam ini melibatkan transfer elektron secara formal: perolehan bersih elektron disebut sebagai reduksi, dan kehilangan elektron disebut sebagai oksidasi. Untuk unsur murni, bilangan oksidasinya adalah nol.
Bilangan oksidasi Cu dalam          Cu           =
==Definisi IUPAC==
0
IUPAC telah menerbitkan "Definisi komprehensif dari istilah keadaan oksidasi (Rekomendasi IUPAC 2016)".<ref name="10.1515/pac-2015-1204">{{cite journal|first1=P.|last1=Karen|first2=P.|last2=McArdle|first3=J.|last3=Takats|title=Comprehensive definition of oxidation state (IUPAC Recommendations 2016)|journal=Pure Appl. Chem.|volume=88|issue=8|date=2016|pages=831–839|doi=10.1515/pac-2015-1204|hdl=10852/59520|s2cid=99403810|hdl-access=free}}</ref> Ini adalah distilasi dari laporan teknis [[Persatuan Kimia Murni dan Terapan Internasional|IUPAC]] "Menuju definisi yang komprehensif dari keadaan oksidasi" dari tahun 2014.<ref name="10.1515/pac-2013-0505">{{cite journal|first1=P.|last1=Karen|first2=P.|last2=McArdle|first3=J.|last3=Takats|title=Toward a comprehensive definition of oxidation state (IUPAC Technical Report)|journal=Pure Appl. Chem.|volume=86|issue=6 |date=2014 |pages=1017–1081|doi=10.1515/pac-2013-0505|doi-access=free}}</ref> Definisi ''[[Buku IUPAC#Buku Emas|Buku Emas]]'' IUPAC saat ini mengenai keadaan oksidasi adalah:
 
{{Quote|''Keadaan oksidasi atom adalah muatan atom ini setelah pendekatan ionik dari ikatan heteronuklirnya...''| source=IUPAC<ref name=goldbookoxstate>{{GoldBookRef|title=Oxidation state|file=O04365}}</ref>}}
-         
Bilangan oksidasi Na dalam          Na          =
0
 
dan istilah ''bilangan oksidasi'' hampir sama.<ref name=goldbookoxnumber>{{GoldBookRef|title=Oxidation number|file=O04363}}</ref>
-         
Bilangan oksidasi Fe dalam           Fe           =
0
 
Prinsip dasarnya adalah bahwa muatan ionik adalah "keadaan oksidasi atom, setelah pendekatan ionik dari ikatannya",<ref name="doi.org">{{Cite journal|doi = 10.1002/anie.201407561|title = Oxidation State, A Long-Standing Issue!|year = 2015|last = Karen|first = Pavel|journal = Angewandte Chemie International Edition|volume = 54|issue = 16|pages = 4716–4726|pmid = 25757151|pmc = 4506524}}</ref> di mana pendekatan ionik berarti, menghipotesiskan bahwa semua ikatan adalah ionik. Beberapa kriteria dipertimbangkan untuk pendekatan ionik:
-         
Bilangan oksidasi Al dalam            Al            =
0
 
# Ekstrapolasi polaritas ikatan; {{ordered list|list_style_type=lower-alpha
-         
| dari perbedaan keelektronegatifan,
Bilangan oksidasi Ne dalam          Ne          =
| dari momen dipol, dan
0
| dari perhitungan kimia‐kuantum muatan.}}
# Penetapan elektron menurut kontribusi atom pada ikatan [[orbital molekul]] (MO)<ref name="doi.org" /><ref>Hooydonk, G. (1974). O n an Ionic Approximation to Chemical Bonding, Zeitschrift für Naturforschung A, 29(5), 763-767. doi: https://doi.org/10.1515/zna-1974-0517</ref>/ kesetiaan elektron dalam model [[Kombinasi linier orbital atom|LCAO–MO]].<ref>{{Cite book|chapter-url=https://doi.org/10.1351/goldbook.O04365|doi=10.1351/goldbook.O04365|chapter=Oxidation state|title=IUPAC Compendium of Chemical Terminology|year=2009|isbn=978-0-9678550-9-7}}</ref>
 
Dalam ikatan antara dua unsur yang berbeda, elektron ikatan ditugaskan ke kontributor atom utamanya/keelektronegatifan yang lebih tinggi; dalam ikatan antara dua atom dari unsur yang sama, elektron dibagi sama rata. Ini karena sebagian besar skala elektronegativitas bergantung pada keadaan ikatan atom, yang membuat penetapan bilangan oksidasi menjadi argumen yang agak melingkar. Misalnya, beberapa skala mungkin menghasilkan bilangan oksidasi yang tidak biasa, seperti -6 untuk [[platina]] dalam {{Chem2|PtH4(2-)}}, untuk [[Elektronegativitas#Elektronegativitas Pauling|skala Pauling]] dan [[Elektronegativitas#Elektronegativitas Mulliken|Mulliken]].<ref>Pure and Applied Chemistry (2014), 86(6), 1017–1081 CODEN: PACHAS; ISSN 0033-4545. Bahasa Inggris.</ref> Momen dipol terkadang juga menghasilkan keadaan oksidasi abnormal, seperti pada [[karbon monoksida|CO]] dan [[Nitrogen oksida|NO]], yang berorientasi dengan ujung positifnya ke arah oksigen. Oleh karena itu, ini meninggalkan kontribusi atom pada MO ikatan, energi orbital atom, dan dari perhitungan muatan kimia kuantum, sebagai satu-satunya kriteria yang layak dengan nilai meyakinkan untuk pendekatan ionik. Namun, untuk perkiraan sederhana untuk pendekatan ionik, kita dapat menggunakan [[Elektronegativitas#Elektronegativitas Allen|elektronegativitas Allen]],<ref name="doi.org" /> karena hanya skala elektronegativitas tersebutlah yang benar-benar tidak bergantung pada keadaan oksidasi, karena ia berkaitan dengan energi elektron‐valensi rata-rata dari atom bebas:
Unsur
bebas berbentuk molekul.
 
{{Tabel periodik (elektronegativitas menurut skala Allen)|style=font-size:80%}}
-         
==Penentuan==
Bilangan oksidasi H dalam             H<sub>2</sub>           = 0
Walaupun tingkat pengantar pengajaran kimia menggunakan bilangan oksidasi yang [[Aksioma|dipostulasikan]], rekomendasi IUPAC<ref name="10.1515/pac-2015-1204" /> dan entri ''Buku Emas''<ref name="goldbookoxstate" /> mencantumkan [[#Algoritma penetapan ikatan|dua algoritma yang sepenuhnya umum untuk perhitungan bilangan oksidasi]] unsur dalam senyawa kimia.
===Pendekatan sederhana tanpa pertimbangan ikatan===
Kimia pengantar menggunakan postulat: bilangan oksidasi untuk suatu unsur dalam rumus kimia dihitung dari muatan keseluruhan dan bilangan oksidasi yang dipostulasikan untuk semua atom lainnya.
 
Contoh sederhana didasarkan pada dua postulat,
-         
Bilangan oksidasi O dalam            O<sub>2</sub>           = 0
 
# biloks = +1 untuk [[hidrogen]]
-         
# biloks = −2 untuk [[oksigen]]
Bilangan oksidasi Cl dalam            Cl<sub>2</sub>           = 0
 
di mana biloks adalah singkatan dari bilangan oksidasi. Pendekatan ini menghasilkan bilangan oksidasi yang benar dalam oksida dan hidroksida dari setiap unsur tunggal, dan dalam asam seperti [[asam sulfat|H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>]] atau [[Asam kromat#Asam dikromat|H<sub>2</sub>Cr<sub>2</sub>O<sub>7</sub>]]. Cakupannya dapat diperluas baik dengan daftar pengecualian atau dengan memberikan prioritas pada postulat. Yang terakhir bekerja untuk [[hidrogen peroksida|H<sub>2</sub>O<sub>2</sub>]] di mana prioritas aturan 1 meninggalkan kedua oksigen dengan bilangan oksidasi −1.
-         
Bilangan oksidasi P dalam             P<sub>4</sub>            = 0
 
Postulat tambahan dan peringkatnya dapat memperluas jangkauan senyawa agar sesuai dengan ruang lingkup buku teks. Sebagai contoh, satu algoritma postulatori dari banyak kemungkinan; dalam urutan penurunan prioritas:
-         
Bilangan oksidasi S dalam             S<sub>8</sub>            = 0
 
# Sebuah unsur dalam bentuk bebas memiliki biloks = 0.
'''2.       Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu positif'''.'''
# Dalam senyawa atau ion, jumlah bilangan oksidasi sama dengan muatan total senyawa atau ionnya.
# [[Fluorin]] dalam senyawa memiliki biloks = −1; ini meluas ke [[klorin]] dan [[bromin]] hanya jika tidak terikat pada oksigen, nitrogen, atau halogen yang lebih ringan.
# Logam [[Logam alkali|golongan 1]] dan [[Logam alkali tanah|golongan 2]] dalam senyawa masing-masing memiliki biloks = +1 dan +2.
# Hidrogen memiliki biloks = +1 tetapi menjadi −1 ketika terikat sebagai [[hidrida]] dengan logam atau metaloid.
# Oksigen dalam senyawa memiliki biloks = −2 tetapi hanya jika tidak terikat pada oksigen (misalnya dalam peroksida) atau fluorin.
 
Kumpulan postulat ini mencakup bilangan oksidasi fluorida, klorida, bromida, oksida, hidroksida, dan hidrida dari setiap unsur tunggal. Ini mencakup semua [[asam okso]] dari atom pusat mana pun (dan semua kerabat fluoro-, kloro-, dan bromo- mereka), serta [[garam (kimia)|garam]] dari asam tersebut dengan logam golongan 1 dan 2. Ini juga mencakup [[iodida]], [[sulfida]], dan garam sederhana serupa dari logam -logam ini.
Unsur
===Algoritma penetapan ikatan===
logam golongan 1 (sistem lama gol. IA) (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), bilangan oksidasinya +1.
Algoritma ini dilakukan pada [[struktur Lewis]] (diagram yang menunjukkan semua [[elektron valensi]]). Bilangan oksidasi ialah sama dengan muatan atom setelah masing-masing ikatan [[molekul heteronuklir|heteronuklir]]nya ditetapkan ke pasangan ikatan yang lebih [[Elektronegativitas#Metode kalkulasi|elektronegatif]] ([[#Peringatan algoritma|kecuali jika pasangan itu adalah ligan asam Lewis yang terikat secara reversibel]]) dan ikatan [[Molekul homonuklir|homonuklir]] telah dibagi rata:
 
:[[File:1oxstate.svg|frameless|240px]]
-         
Bilangan oksidasi K dalam             KCl, KNO<sub>3</sub>, atau K<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>    = +1
 
di mana setiap "—" mewakili pasangan elektron (baik dibagi antara dua atom atau hanya pada satu atom), dan "OS" (singkatan dari ''oxidation state'') adalah bilangan oksidasi sebagai variabel numerik.
Unsur
logam golongan 2 (sistem lama gol. IIA) (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), bilangan oksidasinya +2.
 
Setelah elektron ditetapkan menurut garis merah vertikal pada rumus, jumlah total elektron valensi yang sekarang "milik" untuk setiap atom dikurangi dari jumlah ''N'' elektron valensi atom netral (seperti 5 untuk nitrogen dalam [[Pniktogen|golongan 15]]) untuk menghasilkan bilangan oksidasi atom tersebut.
-         
Bilangan oksidasi Mg dalam         MgO, MgCl<sub>2</sub>, atau MgSO<sub>4</sub>             = +2
 
Contoh ini menunjukkan pentingnya menggambarkan ikatan. Rumus ringkasannya, HNO<sub>3</sub>, sesuai dengan dua [[isomer struktural]]; [[asam peroksinitrit]] pada gambar di atas dan [[asam nitrat]] yang lebih stabil. Dengan rumus HNO<sub>3</sub>, [[#Pendekatan sederhana tanpa pertimbangan ikatan|pendekatan sederhana tanpa pertimbangan ikatan]] menghasilkan −2 untuk ketiga oksigen dan +5 untuk nitrogen, di mana ini adalah benar untuk asam nitrat. Namun, untuk asam peroksinitrit, dua oksigen dalam ikatan O–O masing-masing memiliki biloks = −1 dan nitrogen memiliki biloks = +3, yang memerlukan struktur untuk dipahami.
Bilangan
oksidasi unsur logam lain:
 
[[Senyawa organik]] diperlakukan dengan cara yang sama; dicontohkan di sini pada [[gugus fungsi]] yang terjadi di antara [[Metana|CH<sub>4</sub>]] dan [[karbon dioksida|CO<sub>2</sub>]]:
-         
Ag = +1
 
:[[File:3oxstate.svg|frameless|500px]]
-         
Cu = +1 dan +2
 
Analog untuk senyawa [[logam transisi]]; {{chem2|CrO(O2)2}} di sebelah kiri memiliki total 36 elektron valensi (18 pasang untuk didistribusikan), dan [[Kromium heksakarbonil|{{chem2|Cr(CO)6}}]] di sebelah kanan memiliki 66 elektron valensi (33 pasang):
-         
Hg = +1 dan +2
 
:[[File:2oxstate.svg|frameless|380px]]
-         
Au = +1 dan +3
 
Langkah kuncinya adalah menggambar struktur Lewis molekul (netral, kationik, anionik): lambang atom disusun sedemikian rupa sehingga pasangan atom dapat bergabung dengan ikatan dua elektron tunggal seperti pada molekul (semacam struktur "kerangka"), dan elektron valensi yang tersisa didistribusikan sedemikian rupa sehingga atom sp memperoleh [[kaidah oktet|oktet]] (untuk hidrogen) dengan prioritas yang meningkat sebanding dengan keelektronegatifan. Dalam beberapa kasus, ini mengarah ke rumus alternatif yang berbeda dalam orde ikatan (set lengkapnya disebut [[Resonansi (kimia)|rumus resonansi]]). Pertimbangkan anion [[sulfat]] ({{chem|SO|4|2−}} dengan 32 elektron valensi; 24 dari oksigen, 6 dari belerang, 2 dari muatan anion yang diperoleh dari kation tersirat). [[Orde ikatan]] anion yang diperoleh dari kation tersirat). Orde ikatan ke oksigen terminal tidak mempengaruhi bilangan oksidasi selama oksigen memiliki oktet. Karena telah menjadi struktur rangka, kiri atas, ia menghasilkan bilangan oksidasi yang benar, seperti halnya struktur Lewis, kanan atas (salah satu rumus resonansi):
-         
Fe = +2 dan +3
 
:[[File:7oxstate.svg|frameless|450px]]
'''3.       Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sama dengan muatan ionnya.''''''
 
Rumus orde ikatan di bawah paling mendekati kenyataan dari empat oksigen ekivalen yang masing-masing memiliki orde ikatan total 2. Jumlah itu mencakup orde ikatan {{sfrac|1|2}} ke kation tersirat dan mengikuti aturan 8&nbsp;−&nbsp;''N''<ref name="10.1515/pac-2013-0505" /> mensyaratkan bahwa orde ikatan atom kelompok utama sama dengan 8 dikurangi elektron valensi ''N'' dari atom netral, ditegakkan dengan prioritas yang meningkat secara proporsional dengan keelektronegatifan.
Bilangan oksidasi ion monoatom Na<sup>+</sup>, Ca<sup>2+</sup>, Al<sup>3+</sup>,
Cl<sup>-</sup>, dan 0<sup>2-</sup> berturut-turut +1,+2, +3, -1 dan -2.
 
Algoritma ini bekerja sama untuk kation molekuler yang terdiri dari beberapa atom. Contohnya adalah kation [[amonium]] dari 8 elektron valensi (5 dari nitrogen, 4 dari hidrogen, dikurangi 1 elektron untuk muatan positif kation):
Bilangan oksidasi ion poliatom NH<sub>4</sub><sup>+</sup>, SO<sub>4</sub><sup>2+</sup>,
PO4<sup>3-</sup> berturut-turut +1,-2, dan -3.
 
:[[File:5oxstate.svg|frameless|240px]]
'''4.       Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA  (F, Cl,
Br, I, At) pada senyawa biner adalah -1.''''''
 
Menggambar struktur Lewis dengan pasangan elektron sebagai tanda hubung menekankan kesetaraan esensial dari pasangan ikatan dan pasangan elektron bebas ketika menghitung elektron dan memindahkan ikatan ke atom. Struktur yang digambar dengan pasangan titik elektron tentu saja identik dalam segala hal:
Bilangan oksidasi unsur S pada Na<sub>2</sub>S dan MgS adalah -2.
 
:[[File:4oxstate.svg|frameless|200px]]
Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl<sub>2</sub>, dan FeCl<sub>3</sub>
adalah -1.
 
====Peringatan algoritma====
'''5.       Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.''''''
Algoritma di atas berisi peringatan, yang menyangkut kasus yang jarang terjadi dari [[kompleks koordinasi|kompleks]] [[logam transisi]] dengan jenis [[ligan]] yang terikat secara reversibel sebagai [[Asam dan basa Lewis#Asam Lewis|asam Lewis]] (sebagai akseptor pasangan elektron dari logam transisi); disebut ligan "tipe Z" dalam [[metode klasifikasi ikatan kovalen]] Green. Peringatan itu berasal dari penyederhanaan penggunaan elektronegativitas alih-alih kesetiaan elektron berbasis [[Orbital molekul|MO]] untuk menentukan tanda ionik.<ref name="10.1515/pac-2015-1204" /> Salah satu contoh awal adalah kompleks O<sub>2</sub>S−RhCl(CO)([[Trifenilfosfina|PPh<sub>3</sub>]])<sub>2</sub><ref>{{cite journal|first1=K. W.|last1=Muir|first2=J. A.|last2=Ibers|title=The structure of chlorocarbonyl(sulfur dioxide)bis(triphenylphosphine)rhodium, RhCl(CO)(SO<sub>2</sub>)(P(C<sub>6</sub>H<sub>5</sub>)<sub>3</sub>)<sub>2</sub>|journal=Inorg. Chem.|volume=8|date=1969|issue=9|pages=1921–1928|doi=10.1021/ic50079a024}}</ref> dengan [[belerang dioksida|SO<sub>2</sub>]] sebagai ligan akseptor dengan ikatan reversibel (dilepaskan saat dipanaskan). Oleh karena itu, ikatan Rh−S diekstrapolasi secara ionik terhadap elektronegativitas Allen dari [[rodium]] dan belerang, menghasilkan bilangan oksidasi +1 untuk rodium:
 
:[[File:8oxstate.svg|frameless|450px]]
'''Kecuali dalam hidrida (senyawa hydrogen dengan logam), bilangan oksidasinya -1''''''
===Algoritma penjumlahan orde ikatan===
Algoritma ini bekerja pada struktur Lewis dan grafik ikatan dari padatan (nonmolekul) yang diperluas:
{{quote|Bilangan oksidasi diperoleh dengan menjumlahkan orde ikatan heteronuklir pada atom sebagai positif jika atom tersebut merupakan pasangan elektropositif dalam ikatan tertentu dan sebagai negatif jika tidak, dan muatan formal atom (jika ada) ditambahkan ke jumlah tersebut.}}
 
====Diterapkan pada struktur Lewis====
'''Alasan: dalam senyawa hidrida, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, H<sup>-</sup>. Biloks dari ion seperti hidrida adalah
Sebuah contoh struktur Lewis tanpa muatan formal,
sama dengan muatan ion, dalam hal ini adalah -1.''''''
:[[File:9oxstate.svg|frameless|240px]]
mengilustrasikan bahwa, dalam algoritma ini, ikatan homonuklir diabaikan begitu saja (orde ikatan berwarna biru).
 
Karbon monoksida mencontohkan struktur Lewis dengan [[muatan formal]]:
Bilangan oksidasi unsur H pada H<sub>2</sub>O, HCl, H<sub>2</sub>S,
dan NH<sub>3</sub> adalah +1.
 
:[[File:10oxstate.svg|frameless|240px]]
Bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH<sub>2</sub>, dan AlH<sub>3</sub>
adalah -1.
 
Untuk memperoleh bilangan oksidasi, muatan formal dijumlahkan dengan nilai orde ikatan yang diambil secara positif pada karbon dan negatif pada oksigen.
'''6.       Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali :''''''
 
Diterapkan pada ion molekuler, algoritma ini mempertimbangkan lokasi sebenarnya dari muatan formal (ionik), seperti yang digambarkan dalam struktur Lewis. Sebagai contoh, penjumlahan orde ikatan dalam kation [[amonium]] menghasilkan −4 pada nitrogen dengan muatan formal +1, dengan dua bilangan yang ditambahkan ke bilangan oksidasi −3:
'''1.      
Pada
senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.'''
 
:[[File:11oxstate.svg|frameless|240px]]
'''2.      
Pada senyawa
peroksida, seperti H<sub>2</sub>O<sub>2</sub>, Na<sub>2</sub>O<sub>2</sub> dan
BaO<sub>2</sub> , bilangan oksidasinya adalah -1.'''
 
Jumlah bilangan oksidasi dalam ion sama dengan muatannya (karena sama dengan nol untuk molekul netral).
'''3.       Pada senyawa superoksida, seperti KO<sub>2 </sub>dan NaO<sub>2</sub>, bilangan oksidasinya adalah -½ .  ''''''
 
Juga dalam anion, muatan formal (ionik) harus dipertimbangkan ketika bukan nol. Untuk sulfat, hal ini dicontohkan dengan struktur rangka atau Lewis (atas), dibandingkan dengan rumus orde ikatan semua ekuivalen oksigen dan memenuhi aturan oktet dan 8&nbsp;−&nbsp;''N'' (bawah):
Bilangan
oksidasi unsur O pada H<sub>2</sub>O, KOH, H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> dan Na<sub>3</sub>PO<sub>4</sub>
adalah -2.
 
:[[File:13oxstate.svg|frameless|450px]]
'''7.       Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa adalah 0 (nol). ''''''
====Diterapkan pada graf ikatan====
Sebuah [[graf ikatan]] dalam [[kimia benda padat]] adalah rumus kimia dari struktur yang diperluas, di mana konektivitas ikatan langsung ditunjukkan. Contohnya adalah AuORb<sub>3</sub> [[perovskit]], sel satuannya digambar di sebelah kiri dan graf ikatan (dengan nilai numerik tambahan) di sebelah kanan:
 
:[[File:14oxstate.svg|frameless|360px]]
'''Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya. ''''
 
Kita melihat bahwa atom oksigen berikatan dengan enam kation rubidium terdekat, yang masing-masing memiliki 4 ikatan dengan anion [[Emas#Bilangan oksidasi langka|aurida]]. Graf ikatan merangkum konektivitas ini. Orde ikatan (juga disebut [[Metode valensi ikatan|valensi ikatan]]) dijumlahkan dengan bilangan oksidasi sesuai dengan tanda terlampir dari pendekatan ionik ikatan (tidak ada muatan formal dalam graf ikatan).
''''
{{kimia-stub}}
 
Penentuan bilangan oksidasi dari graf ikatan dapat diilustrasikan pada [[ilmenit]], FeTiO<sub>3</sub>. Kita mungkin bertanya apakah mineral tersebut mengandung Fe<sup>2+</sup> dan Ti<sup>4+</sup>, atau Fe<sup>3+</sup> dan Ti<sup>3+</sup>. Struktur kristalnya memiliki setiap atom logam yang terikat pada enam oksigen dan masing-masing oksigen setara dengan dua [[besi]] dan dua [[titanium]], seperti pada graf ikatan di bawah ini. Data eksperimen menunjukkan bahwa tiga ikatan logam-oksigen dalam oktahedron ialah pendek dan tiga ikatan ialah panjang (logam berada di luar pusat). Orde (valensi) ikatan, diperoleh dari panjang ikatan dengan [[metode valensi ikatan]], berjumlah 2,01 pada Fe dan 3,99 pada Ti; yang dapat dibulatkan menjadi bilangan oksidasi +2 dan +4, masing-masing:
 
:[[File:15oxstate.svg|frameless|200px]]
===Menyetarakan redoks===
Bilangan oksidasi dapat berguna untuk menyetarakan persamaan kimia untuk reaksi oksidasi-reduksi (atau [[redoks]]), karena perubahan atom teroksidasi harus disetarakan dengan perubahan atom tereduksi. Misalnya, dalam reaksi [[asetaldehida]] dengan [[pereaksi Tollens]] untuk membentuk [[asam asetat]] (ditunjukkan di bawah), atom karbon [[karbonil]] mengubah bilangan oksidasinya dari +1 menjadi +3 (kehilangan dua elektron). Oksidasi ini disetarakan dengan mereduksi dua kation Ag<sup>+</sup> menjadi Ag<sup>0</sup> (mendapatkan total dua elektron).
 
:[[File:Redox eqn 1.svg|600px]]
 
Contoh anorganik adalah reaksi Bettendorf menggunakan [[Timah(II) klorida|SnCl<sub>2</sub>]] untuk membuktikan adanya ion [[arsenit]] dalam ekstrak [[asam klorida|HCl]] pekat. Ketika arsen(III) hadir, warna coklat muncul membentuk endapan gelap arsen, menurut reaksi sederhana berikut:
: 2&nbsp;As<sup>3+</sup> + 3&nbsp;Sn<sup>2+</sup> → 2&nbsp;As<sup>0</sup> + 3&nbsp;Sn<sup>4+</sup>
Di sini tiga atom [[timah]] dioksidasi dari bilangan oksidasi +2 menjadi +4, menghasilkan enam elektron yang mereduksi dua atom arsen dari bilangan oksidasi +3 menjadi 0. Penyetaraan satu baris sederhana berjalan sebagai berikut: dua pasangan redoks dituliskan seperti reaksi mereka;
:As<sup>3+</sup> + Sn<sup>2+</sup> {{eqm}} As<sup>0</sup> + Sn<sup>4+</sup>.
Satu timah dioksidasi dari bilangan oksidasi +2 menjadi +4, langkah dua-elektron, maka 2 ditulis di depan dua pasangan arsen. Satu arsen direduksi dari +3 menjadi 0, langkah tiga-elektron, maka 3 ditulis di depan dua pasangan timah. Prosedur alternatif tiga-baris adalah menulis secara terpisah [[setengah reaksi]] untuk oksidasi dan reduksi, masing-masing disetarakan dengan elektron, dan kemudian menjumlahkannya sehingga elektron keluar. Secara umum, penyetaraan redoks ini (penyetaraan satu baris atau setiap setengah reaksi) perlu diperiksa untuk memastikan jumlah muatan ion dan elektron di kedua sisi persamaan memang sama. Jika tidak sama, ion yang sesuai ditambahkan untuk menyetarakan muatan dan keseimbangan unsur nonredoks.
==Penampilan==
===Bilangan oksidasi nominal===
Bilangan oksidasi nominal adalah istilah umum dengan dua definisi yang berbeda:
* Bilangan oksidasi [[elektrokimia]]{{Citation needed|reason= untuk bacaan lebih lanjut dan mendalam: 1. Karena kata, bilangan oksidasi "elektrokimia" tidak berarti banyak yaitu tidak cukup jelas, dan 2. Tidak ada sumber|date=September 2022}} mewakili molekul atau ion dalam [[diagram Latimer]] atau [[diagram Frost]] untuk elemen redoks-aktifnya. Contohnya adalah diagram Latimer untuk belerang pada pH&nbsp;0 di mana bilangan oksidasi elektrokimia +2 untuk belerang menempatkan [[tiosulfat|{{chem|HS|2|O|3|−}}]] antara S dan [[asam sulfit|H<sub>2</sub>SO<sub>3</sub>]]:
 
::[[File:16oxstate.svg|frameless|600px]]
* Bilangan oksidasi sistematis dipilih dari alternatif terdekat sebagai deskripsi pedagogis. Contohnya adalah bilangan oksidasi fosforus dalam [[asam fosfit|H<sub>3</sub>PO<sub>3</sub>]] (secara struktural [[Asam#Asam poliprotik|diprotik]] HPO(OH)<sub>2</sub>) yang diambil secara nominal sebagai +3, sedangkan [[Elektronegativitas#Elektronegativitas Allen|elektronegativitas Allen]] dari [[fosforus]] dan [[hidrogen]] menunjukkan +5 dengan selisih tipis yang membuat kedua alternatif hampir setara:
::[[File:17oxstate.svg|frameless|450px]]
:Kedua bilangan oksidasi alternatif untuk fosforus masuk akal secara kimia, tergantung pada sifat kimia atau reaksi yang ditekankan. Sebaliknya, alternatif yang dihitung, seperti rata-rata (+4) tidak.
===Bilangan oksidasi ambigu===
[[Struktur Lewis|Rumus Lewis]] adalah perkiraan berbasis aturan dari realitas kimia, seperti [[Elektronegativitas#Elektronegativitas Allen|elektronegativitas Allen]]. Namun, bilangan oksidasi mungkin tampak ambigu ketika penentuannya tidak langsung. Jika hanya eksperimen yang dapat menentukan bilangan oksidasi, penentuan berdasarkan aturan menjadi ambigu (tidak cukup). Ada juga nilai-nilai yang benar-benar [[dikotomi]]s yang diputuskan secara sewenang-wenang.
 
====Penentuan keadaan oksidasi dari rumus resonansi====
Bilangan oksidasi yang tampak ambigu diturunkan dari serangkaian rumus [[Sonoran|resonansi]] dengan bobot yang sama untuk molekul yang memiliki ikatan heteronuklir di mana konektivitas atom tidak sesuai dengan jumlah ikatan dua elektron yang ditentukan oleh aturan [[Kaidah oktet|8&nbsp;−&nbsp;''N'']]. Contohnya adalah [[Disulfur dinitrida|S<sub>2</sub>N<sub>2</sub>]] di mana empat rumus resonansi yang menampilkan satu ikatan rangkap S=N memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4 untuk dua atom belerang, yang rata-rata menjadi +3 karena dua atom belerang setara dalam molekul berbentuk persegi ini.
====Pengukuran fisik diperlukan untuk menentukan bilangan oksidasi====
* ketika [[ligan]] [[ligan tidak bersalah|tidak bersalah]] hadir, dengan sifat redoks tersembunyi atau tak terduga yang dapat diberikan pada atom pusat. Contohnya adalah kompleks [[nikel]] [[Kompleks ditiolena logam|ditiolat]], {{chem|Ni(S|2|C|2|H|2|)|2|2−}}.<ref name="10.1515/pac-2013-0505" />{{rp|1056–1057}}
* ketika ambiguitas redoks dari atom pusat dan ligan menghasilkan bilangan oksidasi dikotomi dengan stabilitas dekat, [[tautomer]]isme yang diinduksi secara termal dapat terjadi, seperti yang dicontohkan oleh [[mangan]] [[katekol]]at, {{chem2|Mn(C6H4O2)3}}.<ref name="10.1515/pac-2013-0505" />{{rp|1057–1058}} Penetapan bilangan oksidasi semacam itu membutuhkan data spektroskopi,<ref>{{cite book|first=C. K.|last=Jørgensen|contribution=Electric Polarizability, Innocent Ligands and Spectroscopic Oxidation States|title=Structure and Bonding|volume=1|pages=234–248|publisher=Springer-Verlag|location=Berlin|date=1966}}</ref> magnetik, atau struktural.
* ketika orde ikatan harus dipastikan bersama dengan tandem terisolasi dari ikatan heteronuklir dan homonuklir. Contohnya adalah [[tiosulfat]] {{chem|S|2|O|3|2−}} memiliki dua kemungkinan bilangan oksidasi (orde ikatan berwarna biru dan muatan formal berwarna hijau):
 
::[[File:21oxstate.svg|frameless|500px]]
 
:Pengukuran jarak S–S dalam [[tiosulfat]] diperlukan untuk mengungkapkan bahwa orde ikatan ini sangat dekat dengan 1, seperti pada rumus di sebelah kiri.
====Bilangan oksidasi yang ambigu/sewenang-wenang====
* ketika perbedaan elektronegativitas antara dua atom yang terikat sangatlah kecil (seperti pada [[asam fosfit|H<sub>3</sub>PO<sub>3</sub>]]). Dua pasangan bilangan oksidasi yang hampir ekivalen, dipilih secara sewenang-wenang, diperoleh untuk atom-atom ini.
* ketika sebuah atom [[Blok tabel periodik#Blok-p|blok-p]] elektronegatif hanya membentuk ikatan homonuklear, yang jumlahnya berbeda dari jumlah ikatan dua elektron yang disarankan oleh [[Kaidah oktet|aturan]]. Contohnya adalah rantai berhingga homonuklir seperti [[azida|{{chem|N|3|−}}]] (nitrogen pusat menghubungkan dua atom dengan empat ikatan dua elektron sementara hanya tiga ikatan dua elektron<ref>{{Cite web|url=https://chem.libretexts.org/Bookshelves/General_Chemistry/Book%3A_General_Chemistry_Supplement_(Eames)/Lewis_Bonding_Theory/The_Two-Electron_Bond|title=The Two-Electron Bond|date=25 Juni 2016|website=Chemistry LibreTexts}}</ref> yang diperlukan oleh aturan [[Kaidah oktet|8&nbsp;−&nbsp;''N'']]) atau [[triiodida|{{chem|I|3|−}}]] (iodin pusat menghubungkan dua atom dengan dua ikatan dua elektron sementara hanya satu ikatan dua elektron yang memenuhi aturan 8&nbsp;−&nbsp;''N''). Pendekatan yang masuk akal adalah dengan mendistribusikan muatan ionik di atas dua atom terluar.<ref name="10.1515/pac-2013-0505" /> Penempatan muatan seperti itu dalam [[polisulfida]] {{chem|S|''n''|2−}} (di mana semua belerang bagian dalam membentuk dua ikatan, memenuhi aturan 8&nbsp;−&nbsp;''N'') sudah mengikuti struktur Lewisnya.<ref name="10.1515/pac-2013-0505" />
* ketika tandem terisolasi dari ikatan heteronuklir dan homonuklir mengarah ke kompromi ikatan di antara dua struktur Lewis dari orde ikatan pembatas. Contohnya adalah [[Dinitrogen monoksida|N<sub>2</sub>O]]:
 
::[[File:18oxstate.svg|frameless|420px]]
 
:Bilangan oksidasi khas nitrogen dalam N<sub>2</sub>O adalah +1, yang juga diperoleh untuk kedua nitrogen dengan pendekatan orbital molekul.<ref>{{cite journal|first=P.|last=Karen|title=Oxidation state, a long-standing issue!|journal=Angew. Chem. Int. Ed.|volume=54|issue=16|pages=4716–4726|date=2015|doi=10.1002/anie.201407561|pmid=25757151|pmc=4506524}}</ref> Muatan formal di sebelah kanan sesuai dengan elektronegativitas, yang menyiratkan kontribusi ikatan ionik tambahan. Memang, perkiraan orde ikatan N−N dan N−O masing-masing adalah 2,76 dan 1,9,<ref name="10.1515/pac-2013-0505" /> mendekati rumus orde ikatan bilangan bulat yang akan memasukkan kontribusi ionik secara eksplisit sebagai ikatan (dalam warna hijau):
 
::[[File:19oxstate.svg|frameless|280px]]
 
:Sebaliknya, muatan formal terhadap elektronegativitas dalam struktur Lewis menurunkan orde ikatan dari ikatan yang sesuai. Contohnya adalah [[karbon monoksida]] dengan estimasi orde ikatan 2,6.<ref>{{cite journal|first1=R. J.|last1=Martinie|first2=J. J.|last2=Bultema|first3=M. N. V.|last3=Wal|first4=B. J.|last4=Burkhart|first5=D. A. V.|last5=Griend|first6=R. L.|last6=DeCock|title=Bond order and chemical properties of BF, CO, and N<sub>2</sub>|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-chemical-education_2011-08_88_8/page/1094|journal=J. Chem. Educ.|volume=88|date=2011|issue=8|pages=1094–1097|doi=10.1021/ed100758t|bibcode=2011JChEd..88.1094M}}</ref>
===Bilangan oksidasi pecahan===
Bilangan oksidasi pecahan sering digunakan untuk menyatakan keadaan oksidasi rata-rata beberapa atom dari unsur yang sama dalam suatu struktur. Misalnya, rumus [[magnetit]] adalah {{chem|Fe|3|O|4}}, menyiratkan bilangan oksidasi rata-rata untuk besi adalah +{{sfrac|8|3}}.<ref name=Petrucci>{{cite book|first1=R. H.|last1=Petrucci|first2=W. S.|last2=Harwood|first3=F. G.|last3=Herring|title=General Chemistry|url=https://archive.org/details/generalchemistry00hill|url-access=registration|edition=8|publisher=Prentice-Hall|date=2002|isbn=978-0-13-033445-9}}{{ISBN missing}}</ref>{{rp|81–82}} Namun, nilai rata-rata ini mungkin tidak representatif jika atom-atomnya tidak setara. Dalam kristal {{chem|Fe|3|O|4}} di bawah suhu {{cvt|120|K|°C|0}}, dua pertiga kationnya adalah {{chem|Fe|3+}} dan sepertiganya adalah {{chem|Fe|2+}}, sehingga rumusnya mungkin lebih jelas direpresentasikan sebagai FeO·{{chem|Fe|2|O|3}}.<ref>{{cite journal|first1=M. S.|last1=Senn|first2=J. P.|last2=Wright|first3=J. P.|last3=Attfield|title=Charge order and three-site distortions in the Verwey structure of magnetite|journal=[[Nature]]|volume=481|issue=7380|pages=173–6|date=2012|doi=10.1038/nature10704|pmid=22190035|bibcode=2012Natur.481..173S|s2cid=4425300|url=https://www.pure.ed.ac.uk/ws/files/10796489/Charge_order_and_three_site_distortions_in_the_Verwey_structure_of_magnetite.pdf|hdl=20.500.11820/1b3bb558-52d5-419f-9944-ab917dc95f5e|hdl-access=free}}</ref>
 
Demikian juga, dalam [[propana]], {{chem|C|3|H|8}}, karbon telah digambarkan memiliki bilangan oksidasi −{{sfrac|8|3}}.<ref>{{cite book|first1=K. W.|last1=Whitten|first2=K. D.|last2=Galley|first3=R. E.|last3=Davis|title=General Chemistry|url=https://archive.org/details/generalchemistry00whit_0|url-access=registration|edition=4|publisher=Saunders|date=1992|page=[https://archive.org/details/generalchemistry00whit_0/page/147 147]|isbn=978-0-03-075156-1}}{{ISBN missing}}</ref> Sekali lagi, ini adalah nilai rata-rata karena struktur molekulnya adalah {{chem|H|3|C−CH|2|−CH|3}}, dengan atom karbon pertama dan ketiga masing-masing memiliki bilangan oksidasi −3 dan atom pusat −2.
 
Contoh dengan bilangan oksidasi pecahan yang benar untuk atom yang setara adalah kalium [[superoksida]], {{chem|KO|2}}. Ion superoksida diatomik {{chem|O|2|−}} memiliki muatan keseluruhan −1, sehingga masing-masing dari dua atom oksigen ekivalennya diberi bilangan oksidasi −{{sfrac|1|2}}. Ion ini dapat digambarkan sebagai hibrida [[resonansi (kimia)|resonansi]] dari dua struktur Lewis, di mana setiap oksigen memiliki bilangan oksidasi 0 dalam satu struktur dan −1 di struktur lainnya.
 
Untuk [[anion siklopentadienil]] {{chem|C|5|H|5|−}}, bilangan oksidasi C adalah −1 + −{{sfrac|1|5}} = −{{sfrac|6|5}}. −1 terjadi karena setiap karbon terikat pada satu atom hidrogen (unsur yang kurang elektronegatif), dan −{{sfrac|1|5}} karena total muatan ionik −1 dibagi di antara lima karbon yang setara. Sekali lagi ini dapat digambarkan sebagai hibrida resonansi dari lima struktur ekivalen, masing-masing memiliki empat karbon dengan bilangan oksidasi −1 dan satu dengan −2.
 
:{| class="wikitable"
|+ Contoh bilangan oksidasi pecahan untuk karbon
|-
! Bilangan oksidasi !! Contoh spesies
|-
| −{{sfrac|6|5}} || [[Anion siklopentadienil|{{chem|C|5|H|5|−}}]]
|-
| −{{sfrac|6|7}} || [[Kation tropilium|{{chem|C|7|H|7|+}}]]
|-
| +{{sfrac|3|2}} || [[Asam squarat|{{chem|C|4|O|4|2−}}]]
|}
 
Akhirnya, bilangan oksidasi pecahan '''tidaklah digunakan''' dalam deskripsi<ref name="RedBook2005">{{cite book|first1=N. G.|last1=Connelly|first2=T.|last2=Damhus|first3=R. M.|last3=Hartshorn|first4=A. T.|last4=Hutton|title=Nomenclature of Inorganic Chemistry (IUPAC Recommendations 2005)|publisher=RSC Publishing|url=http://www.old.iupac.org/publications/books/rbook/Red_Book_2005.pdf}}</ref>{{rp|66}} [[Timbal(II,IV) oksida|timbal merah]]. {{chem|Pb|3|O|4}} direpresentasikan sebagai timbal(II,IV) oksida, menunjukkan bilangan oksidasi dari dua atom [[timbal]] yang tidak setara.
===Unsur dengan beberapa keadaan oksidasi===
{{hatnote|Lihat pula {{Section link||Daftar bilangan oksidasi unsur kimia}}}}
Sebagian besar unsur memiliki lebih dari satu kemungkinan bilangan oksidasi. Misalnya, karbon memiliki sembilan kemungkinan bilangan oksidasi bilangan bulat dari −4 hingga +4:
:{| class="wikitable"
|+ Bilangan oksidasi bilangan bulat dari karbon
|-
! Bilangan oksidasi !! Contoh senyawa
|-
| −4 || [[Metana|{{chem|CH|4}}]]
|-
| −3 || [[etana|{{chem|C|2|H|6}}]]
|-
| −2 || [[etena|{{chem|C|2|H|4}}]], [[klorometana|{{chem|CH|3|Cl}}]]
|-
| −1 || [[asetilena|{{chem|C|2|H|2}}]], [[benzena|{{chem|C|6|H|6}}]], [[Etilena glikol|{{chem|(CH|2|OH)|2}}]]
|-
| 0 || [[formaldehida|{{chem|HCHO}}]], [[diklorometana|{{chem|CH|2|Cl|2}}]]
|-
| +1 || [[glioksal|{{chem|OCHCHO}}]], [[1,1,2,2-Tetrakloroetana|{{chem|CHCl|2|CHCl|2|}}]]
|-
| +2 || [[asam format|{{chem|HCOOH}}]], [[kloroform|{{chem|CHCl|3}}]]
|-
| +3 || [[asam oksalat|{{chem|HOOCCOOH}}]], [[heksakloroetana|{{chem|C|2|Cl|6}}]]
|-
| +4 || [[karbon tetraklorida|{{chem|CCl|4}}]], [[karbon dioksida|{{chem|CO|2}}]]
|}
===Bilangan oksidasi dalam logam===
Banyak senyawa dengan [[kilau (mineralogi)|kilau]] dan [[Resistivitas dan konduktivitas listrik|konduktivitas listrik]] mempertahankan rumus [[stoikiometri]]s sederhana, seperti [[Titanium(II) oksida|TiO]] yang berwarna keemasan, [[Rutenium(IV) oksida|RuO<sub>2</sub>]] yang berwarna biru-hitam, atau [[renium trioksida|ReO<sub>3</sub>]] yang berwarna seperti tembaga, semuanya dalam bilangan oksidasi yang jelas. Pada akhirnya, menetapkan elektron logam bebas ke salah satu atom terikat tidak komprehensif dan dapat menghasilkan bilangan oksidasi yang tidak biasa. Contohnya adalah [[logam paduan|paduan]] terurut LiPb dan {{chem|Cu|3|Au}}, komposisi dan strukturnya sangat ditentukan oleh [[jari-jari atom|ukuran atom]] dan [[Faktor pengepakan atom|faktor pengepakan]]. Jika bilangan oksidasi diperlukan untuk penyetaraan redoks, yang terbaik adalah diatur ke 0 untuk semua atom dari paduan semacam itu.
==Daftar bilangan oksidasi unsur kimia==
Berikut adalah daftar bilangan oksidasi yang diketahui dari seluruh [[unsur kimia]], tidak termasuk [[#Bilangan oksidasi pecahan|nilai nonintegral]]. Keadaan yang paling umum muncul dicetak dalam huruf tebal. Tabel tersebut didasarkan pada Greenwood dan Earnshaw,<ref name="G&E">{{Greenwood&Earnshaw|pages=27–28}}</ref> dengan tambahan dicatat. Setiap unsur eksis dalam bilangan oksidasi 0 ketika ia adalah unsur
yang tidak terionisasi murni dalam fase apa pun, apakah [[Alotropi|alotrop]] monoatomik atau poliatomik. Kolom bilangan oksidasi 0 hanya menunjukkan unsur-unsur yang diketahui berada pada bilangan oksidasi 0 dalam senyawa.
{{Daftar bilangan oksidasi unsur kimia}}
 
===Bentuk awal (kaidah oktet)===
Sebuah angka dengan format yang sama digunakan oleh [[Irving Langmuir]] pada tahun 1919 di salah satu makalah awal mengenai [[kaidah oktet]].<ref>{{cite journal |last= Langmuir |first= Irving |year= 1919 |title= The arrangement of electrons in atoms and molecules |url= https://zenodo.org/record/1429026|journal= J. Am. Chem. Soc. |volume= 41 |issue= 6| pages= 868–934 |doi= 10.1021/ja02227a002}}</ref> Periodisitas bilangan oksidasi adalah salah satu bukti yang membuat Langmuir mengadopsi kaidah tersebut.
 
:[[File:Langmuir valence.png|700px]]
==Penggunaan dalam tata nama{{anchor|Penggunaan dalam tata nama 1}}==
Bilangan oksidasi dalam penamaan senyawa untuk [[logam transisi]] dan [[lantanida]] serta [[aktinida]] ditempatkan baik sebagai superskrip di sebelah kanan lambang unsur dalam rumus kimia, seperti Fe<sup>III</sup>, ataupun dalam tanda kurung setelah nama unsur dalam nama kimia, seperti besi(III). Misalnya, {{chem|Fe|2|(SO|4|)|3}} diberi nama [[besi(III) sulfat]] dan rumusnya dapat ditunjukkan sebagai Fe{{su|p=III|b=2}}{{chem|(SO|4|)|3}}. Hal ini dikarenakan [[Sulfat|ion sulfat]] memiliki muatan −2, sehingga setiap atom besi bermuatan +3.
==Sejarah konsep bilangan oksidasi==
===Awal===
Oksidasi itu sendiri pertama kali dipelajari oleh [[Antoine Lavoisier]], yang mendefinisikannya sebagai hasil reaksi dengan [[oksigen]] (karena itulah namanya).<ref>{{cite web|url=https://www.acs.org/content/acs/en/education/whatischemistry/landmarks/lavoisier.html|title=Antoine Laurent Lavoisier The Chemical Revolution – Landmark – American Chemical Society|website=American Chemical Society|access-date=23 September 2022}}</ref><ref>{{cite web|url=http://chem125-oyc.webspace.yale.edu/125/history99/2Pre1800/Lavoisier/Nomenclature/Lavoisier_on_Elements.html|title=Lavoisier on Elements|website=Chem125-oyc.webspace.yale.edu|access-date=23 September 2022}}</ref> Istilah ini telah digeneralisasi untuk menyiratkan kehilangan elektron secara ''formal''. Bilangan oksidasi, yang disebut ''tingkat oksidasi'' oleh [[Friedrich Wöhler]] pada tahun 1835,<ref>{{cite book|first=F.|last=Wöhler|title=Grundriss der Chemie: Unorganische Chemie|trans-title=Foundations of Chemistry: Inorganic Chemistry|publisher=Duncker und Humblot|location=Berlin|date=1835|page=4}}</ref> adalah salah satu batu loncatan intelektual yang digunakan [[Dmitri Mendeleev]] untuk menurunkan [[tabel periodik]]. [[William B. Jensen]]<ref>{{cite journal|first=W. B.|last=Jensen|title=the origin of the oxidation-state concept|journal=J. Chem. Educ.|volume=84|issue=9|date=2007|pages=1418–1419|doi=10.1021/ed084p1418|bibcode=2007JChEd..84.1418J}}</ref> memberikan gambaran tentang sejarah konsep bilangan oksidasi hingga tahun 1938.
===Penggunaan dalam tata nama{{anchor|Penggunaan dalam tata nama 2}}===
Ketika disadari bahwa beberapa logam membentuk dua senyawa biner yang berbeda dengan nonlogam yang sama, kedua senyawa tersebut sering dibedakan dengan menggunakan akhiran ''-i'' (''-ic'' dalam [[bahasa Inggris]]) untuk bilangan oksidasi logam yang lebih tinggi dan akhiran ''-o'' (''-ous'' dalam bahasa Inggris) untuk yang lebih rendah. Misalnya, FeCl<sub>3</sub> adalah [[Besi(III) klorida|feri klorida]] (''ferric chloride'') dan FeCl<sub>2</sub> adalah [[Besi(II) klorida|fero klorida]] (''ferrous chloride''). Sistem ini tidak terlalu memuaskan (walaupun terkadang masih digunakan) karena logam yang berbeda memiliki bilangan oksidasi yang berbeda yang harus dipelajari: feri dan fero (Fe, [[besi]]) masing-masing adalah +3 dan +2, tetapi kupri dan kupro (Cu, [[tembaga]]) adalah +2 dan +1, serta stani dan stano (Sn, [[timah]]) adalah +4 dan +2. Juga, tidak ada kelonggaran untuk logam dengan lebih dari dua bilangan oksidasi, seperti [[vanadium]] dengan bilangan oksidasi +2, +3, +4, dan +5.<ref name=Petrucci />{{rp|84}}
 
Sistem ini sebagian besar telah digantikan oleh yang disarankan oleh [[Alfred Stock]] pada tahun 1919<ref>{{cite journal|first=A.|last=Stock|title=Einige Nomenklaturfragen der anorganischen Chemie|trans-title=Some nomenclature issues of inorganic chemistry|journal=Angew. Chem.|volume=32|issue=98|date=1919|pages=373–374|doi=10.1002/ange.19190329802|bibcode=1919AngCh..32..373S|url=https://zenodo.org/record/1424478}}</ref> dan diadopsi<ref name="1940IUPACinorgnom">{{cite journal|first1=W. P.|last1=Jorissen|first2=H.|last2=Bassett|first3=A.|last3=Damiens|first4=F.|last4=Fichter|first5=H.|last5=Rémy|title=Rules for naming inorganic compounds|journal=J. Am. Chem. Soc.|volume=63|date=1941|pages=889–897|doi=10.1021/ja01849a001}}</ref> oleh [[Persatuan Kimia Murni dan Terapan Internasional|IUPAC]] pada tahun 1940. Dengan demikian, FeCl<sub>2</sub> ditulis sebagai [[besi(II) klorida]] dan bukan fero klorida. Angka Romawi II di atom pusat kemudian disebut "[[Tata nama Stock|nomor Stock]]" (sekarang sebuah istilah usang), dan nilainya diperoleh sebagai muatan di atom pusat setelah melepaskan ligan-ligannya bersama dengan [[pasangan elektron]] yang mereka bagi dengannya.<ref name="RedBook2005" />{{rp|147}}
===Pengembangan menuju konsep saat ini===
Istilah "bilangan oksidasi" atau "keadaan oksidasi" (''oxidation state'') dalam literatur kimia bahasa Inggris dipopulerkan oleh [[Wendell Mitchell Latimer]] dalam bukunya tahun 1938 tentang potensial elektrokimia.<ref>{{cite book|first=W. M.|last=Latimer|title=The Oxidation States of the Elements and their Potentials in Aqueous Solutions|url=https://archive.org/details/dli.ernet.474896|edition=1st|publisher=Prentice-Hall|date=1938}}</ref> Dia menggunakannya untuk nilai (sinonim dengan istilah bahasa Jerman ''Wertigkeit'') yang sebelumnya disebut "valensi", "valensi polar", atau "bilangan kutub"<ref>{{cite journal|first1=W. C.|last1=Bray|first2=G. E. K.|last2=Branch|title=Valence and tautomerism|journal=J. Am. Chem. Soc.|volume=35|issue=10|date=1913|pages=1440–1447|doi=10.1021/ja02199a003|url=https://zenodo.org/record/1428999}}</ref> dalam bahasa Inggris, atau "tahap oksidasi" atau memang<ref>{{cite journal|first1=A. A.|last1=Noyes|first2=K. S.|last2=Pitzer|first3=C. L.|last3=Dunn|title=Argentic salts in acid solution, I. The oxidation and reduction reactions|journal=J. Am. Chem. Soc.|volume=57|issue=7|date=1935|pages=1221–1229|doi=10.1021/ja01310a018}}</ref><ref>{{cite journal|first1=A. A.|last1=Noyes|first2=K. S.|last2=Pitzer|first3=C. L.|last3=Dunn|title=Argentic salts in acid solution, II. The oxidation state of argentic salts|journal=J. Am. Chem. Soc.|volume=57|issue=7|date=1935|pages=1229–1237|doi=10.1021/ja01310a019}}</ref> "keadaan oksidasi". Sejak tahun 1938, istilah "keadaan oksidasi" telah dihubungkan dengan [[Potensial elektrokimiawi|potensial elektrokimia]] dan elektron yang dipertukarkan dalam [[Redoks|pasangan redoks]] yang berpartisipasi dalam reaksi redoks. Pada tahun 1948, IUPAC menggunakan aturan tata nama 1940 dengan istilah "bilangan oksidasi",<ref>{{cite journal|first=W. C.|last=Fernelius|title=Some problems of inorganic nomenclature|journal=Chem. Eng. News|volume=26|date=1948|pages=161–163|doi=10.1021/cen-v026n003.p161}}</ref><ref>{{cite journal|first1=W. C.|last1=Fernelius|first2=E. M.|last2=Larsen|first3=L. E.|last3=Marchi|first4=C. L.|last4=Rollinson|title=Nomenclature of coördination compounds|journal=Chem. Eng. News|volume=26|issue=8|date=1948|pages=520–523|doi=10.1021/cen-v026n008.p520}}</ref> alih-alih istilah aslinya, ''valensi''.<ref name="1940IUPACinorgnom" /> Pada tahun 1948, [[Linus Carl Pauling|Linus Pauling]] mengusulkan bahwa bilangan oksidasi dapat ditentukan dengan mengekstrapolasi ikatan menjadi sepenuhnya ionik dalam arah [[elektronegativitas]].<ref>{{cite journal|first=L.|last=Pauling|title=The modern theory of valency|journal=J. Chem. Soc.|volume=1948|date=1948|pages=1461–1467|doi=10.1039/JR9480001461|pmid=18893624|url=https://authors.library.caltech.edu/59671/}}</ref> Penerimaan penuh atas saran ini diperumit oleh fakta bahwa [[Elektronegativitas#Elektronegativitas Pauling|elektronegativitas Pauling]] bergantung pada bilangan oksidasi dan bahwa mereka dapat menyebabkan nilai bilangan oksidasi yang tidak biasa untuk beberapa logam transisi. Pada tahun 1990, IUPAC menggunakan metode postulatori (berbasis aturan) untuk menentukan bilangan oksidasi.<ref>{{cite journal|first=J. G.|last=Calvert|title=IUPAC Recommendation 1990|journal=Pure Appl. Chem.|volume=62|date=1990|page=2204|doi=10.1351/pac199062112167|doi-access=free}}</ref> Ini dilengkapi dengan istilah bilangan oksidasi sinonim sebagai turunan dari bilangan Stock yang diperkenalkan pada tahun 1940 ke dalam nomenklatur. Namun, terminologi yang menggunakan "[[ligan]]"<ref name="RedBook2005" />{{rp|147}} memberi kesan bahwa bilangan oksidasi mungkin sesuatu yang spesifik untuk [[kompleks koordinasi]]. Situasi ini dan kurangnya definisi tunggal yang nyata menghasilkan banyak perdebatan tentang arti bilangan oksidasi, saran tentang metode untuk memperolehnya dan definisinya. Untuk mengatasi masalah tersebut, proyek IUPAC (2008-040-1-200) dimulai pada tahun 2008 tentang "Definisi Komprehensif Keadaan Oksidasi", dan diakhiri oleh dua laporan<ref name="10.1515/pac-2015-1204" /><ref name="10.1515/pac-2013-0505" /> dan oleh entri yang direvisi "Keadaan Oksidasi"<ref name="goldbookoxstate" /> dan "Bilangan Oksidasi"<ref name="goldbookoxnumber" /> dalam [[Buku IUPAC#Buku Emas|Buki Emas IUPAC]]. Hasilnya adalah definisi tunggal bilangan oksidasi dan dua algoritme untuk menghitungnya dalam molekul dan senyawa padat-panjang, dipandu oleh [[Elektronegativitas#Elektronegativitas Allen|elektronegativitas Allen]] yang tidak bergantung pada bilangan oksidasi.
==Lihat pula==
* [[Elektronegativitas]]
* [[Elektrokimia]]
* [[Orbital atom]]
* [[Kelopak elektron|Kulit atom]]
* [[Bilangan kuantum]]
** [[Bilangan kuantum azimut]]
** [[Bilangan kuantum utama]]
** [[Bilangan kuantum magnetik]]
** [[Bilangan kuantum spin]]
* [[Prinsip Aufbau]]
** [[Prinsip Aufbau#Aturan pengurutan energi Madelung|Aturan Wiswesser]]
* [[Energi ionisasi]]
* [[Afinitas elektron]]
* [[Potensial ionik]]
* [[Ion]]
** [[Ion#Kation|Kation]] dan [[Ion#Anion|Anion]]
** [[Ion poliatomik]]
* [[Ikatan kovalen]]
* [[Ikatan logam]]
* [[Hibridisasi orbital|Hibridisasi]]
==Referensi==
{{reflist}}
 
{{Oksida}}
 
[[Kategori:Bilangan kimia nirdimensi]]
[[Kategori:Kimia koordinasi]]
[[Kategori:Redoks]]
[[Kategori:Sifat kimia]]
[[Kategori:Tata nama kimia]]