Blok Poros: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Map of participants in World War II.png|jmpl|400px|warnaWarna hijau adalah pihak Sekutu (hijau terang adalah yang bergabung setelah penyerangan ke Pearl Harbor), Negara-negara Blok Poros berwarna biru dan warna abu-abu adalah negara netral.]]
{{multiple image
<!-- Essential parameters -->
Baris 18:
| caption3 =[[Perdana Menteri Jepang]] [[Hideki Tojo]] (tengah) bersama perwakilan pemerintah sesama [[Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya]]. Di sebelah kiri Tojo, dari kiri ke kanan: [[Ba Maw]] dari Burma, [[Zhang Jinghui]] dari Manchuria, [[Wang Jingwei]] dari Cina. Di sebelah kanan Tojo, dari kiri ke kanan, [[Wan Waithayakon]] dari Thailand, [[José P. Laurel]] dari Filipina, [[Subhas Chandra Bose]] dari India.
}}
'''Blok Poros''' ({{lang-de|Achsenmächte}}, {{lang-ja|枢軸国}} ''Sūjikukoku'', {{lang-it|Potenze dell'Asse}}), dikenal juga sebagai '''Axis''', adalah negara-negara yang berperang dalam [[Perang Dunia Kedua]] melawan pasukan [[Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]]. Kekuatan Poros sepakat tentang perlawanan mereka terhadap Sekutu, tetapi tidak langsung mengkoordinasikan perang mereka.<ref name="Schmitz">{{cite book|author=Cornelia Schmitz-Berning|title=Vokabular des Nationalsozialismus|url=https://archive.org/details/vokabulardesnati0000schm_f5m8|location=Berlin|publisher=De Gruyter|page=[https://archive.org/details/vokabulardesnati0000schm_f5m8/page/n285 745]|year=2007|isbn=978-3-11-019549-1|accessdate=26 March 2015 }}</ref><ref name="GlobSec">{{cite web |url=http://www.globalsecurity.org/military/world/int/axis.htm |title=Axis |publisher=GlobalSecurity.org |accessdate=26 March 2015 }}</ref> Secara bersamaan langkah kedua dilakukan melalui petandatanganan [[Pakta Anti-Komintern]] pada November 1936 yang merupakan perjanjian anti-[[komunis]] antara Jerman dan Jepang. Italia bergabung dengan pakta ini pada tahun 1937. "Poros Roma-Berlin" menjadi [[Keamanan bersama|aliansi militer]] pada tahun 1939 melalui "[[Pakta Baja]]", dengan [[Pakta Tripartit]] (1940) yang mengarah ke integrasi tujuan militer Jerman dan dua sekutu perjanjian tersebut.
 
Dalam puncak kejayaan mereka di [[Perang Dunia II]], AxisBlok Poros memimpin dan menduduki sebagian besar wilayah [[Eropa]], [[Afrika Utara]], dan [[Asia Timur]]. Tidak ada pertemuan puncak/KTT antar anggota, sertadan kerjasama dan koordinasiserta merekakoordinasinya sangat minim. Meskipun ada kedua hal tersebut antara Jerman dan Italia, namun sangatlah kecil. Perang berakhir pada tahun 1945 dengan kekalahan blok Poros dan pembubaran aliansi mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Blok Poros tumbuh dari upaya diplomatik [[Jerman Nazi|Jerman]], [[Kerajaan Italia (1861–1946)|Italia]] dan [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] untuk mengamankan kepentingan ekspansionis mereka di pertengahan 1930-an. Langkah pertama adalah perjanjian yang ditandatangani oleh Jerman dan Italia pada tahun 1936. Mussolini menyatakan pada tanggal 1 November bahwa semua negara-negara Eropa lainnya akan mulai berputar pada poros Roma-Berlin, sehingga menciptakan istilah "Axis".<ref name="Schmitz">{{cite book|author=Cornelia Schmitz-Berning|title=Vokabular des Nationalsozialismus|location=Berlin|publisher=De Gruyter|page=745|year=2007|isbn=978-3-11-019549-1|accessdate=26 March 2015 }}</ref><ref name="GlobSec">{{cite web |url=http://www.globalsecurity.org/military/world/int/axis.htm |title=Axis |publisher=GlobalSecurity.org |accessdate=26 March 2015 }}</ref> Secara bersamaan langkah kedua dilakukan melalui petandatanganan [[Pakta Anti-Komintern]] pada November 1936 yang merupakan perjanjian anti-[[komunis]] antara Jerman dan Jepang. Italia bergabung dengan pakta ini pada tahun 1937. "Poros Roma-Berlin" menjadi [[Keamanan bersama|aliansi militer]] pada tahun 1939 melalui "[[Pakta Baja]]", dengan [[Pakta Tripartit]] (1940) yang mengarah ke integrasi tujuan militer Jerman dan dua sekutu perjanjian tersebut.
 
Dalam puncak kejayaan mereka di [[Perang Dunia II]], Axis memimpin dan menduduki sebagian besar wilayah [[Eropa]], [[Afrika Utara]], dan [[Asia Timur]]. Tidak ada pertemuan puncak/KTT antar anggota serta kerjasama dan koordinasi mereka sangat minim. Meskipun ada kedua hal tersebut antara Jerman dan Italia, namun sangatlah kecil. Perang berakhir pada tahun 1945 dengan kekalahan blok Poros dan pembubaran aliansi mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara Poros selama perang berlangsung.
 
== Asal nama dan pendirian ==
Baris 28 ⟶ 26:
Istilah "axis" digunakan pertama kali dalam hubungan Italia-Jerman oleh PM Italia [[Benito Mussolini]] pada September 1923, ketika ia menulis dalam kata pengantar untuk ''Germania Repubblica'' karya Roberto Suster, bahwa "tidak ada keraguan bahwa pada saat ini poros sejarah Eropa sedang melewati Berlin" (''non v'ha dubbio che in questo momento l'asse della storia europea passa per Berlino'').<ref>Martin-Dietrich Glessgen and Günter Holtus, eds., ''Genesi e dimensioni di un vocabolario etimologico'', Lessico Etimologico Italiano: Etymologie und Wortgeschichte des Italienischen (Ludwig Reichert, 1992), p. 63.</ref> Saat itu, ia sedang melihat adanya peluang aliansi dengan [[Republik Weimar|Jerman]] melawan [[Kerajaan Yugoslavia|Yugoslavia]] dan [[Republik Ketiga Prancis|Prancis]] dalam sengketa wilayah [[Negara Bebas Fiume|Fiume]].<ref name=Watt>D. C. Watt, "The Rome–Berlin Axis, 1936–1940: Myth and Reality", ''The Review of Politics'', 22: 4 (1960), pp. 530–31.</ref>
 
Istilah tersebut kemudian juga digunakan PM [[Kerajaan HongariaHungaria (1920–1946)|HongariaHungaria]] [[Gyula Gömbös]] ketika mendukung aliansi dengan [[Jerman Nazi|Jerman]] dan [[Kerajaan Italia (1861–1946)|Italia]] pada awal 1930-an. {{sfn|Sinor|1959|p=291}} Upaya Gömbös memberikan efeknya dalam [[Protokol Roma]] antara Italia-HongariaHungaria, namun kematiannya secara tiba-tiba pada tahun 1936 saat bernegosiasi dengan Jerman di [[Munchen]] dan diangkatnya [[Kálmán Darányi]] menjadi PM HongariaHungaria mengakhiri keterlibatan HongariaHungaria dalam membuat koalisi trilateral.{{sfn|Sinor|1959|p=291}} Negosiasi dan perdebatan antara [[menteri luar negeri]] Italia, [[Galeazzo Ciano]], dan Duta Besar Jerman, [[Ulrich von Hassell]], menghasilkan [[Protokol 19 Poin]], yang ditandatangani oleh Ciano dan rekannya dari Jerman, [[Konstantin von Neurath]], pada tahun 1936. Ketika Mussolini mengumumkan penandatanganan pada 1 November, dia mendeklarasikan berdirinya poros Roma-Berlin.<ref name=Watt/>
 
=== Proposal awal aliansi Jerman-Italia ===
Baris 49 ⟶ 47:
=== Aliansi Danube, perselisihan atas Austria ===
[[Berkas:GyulaGombosByTiborPolya.jpg|jmpl|ka|185px|[[Gyula Gömbös]]]]
Pada tahun 1932, Gyula Gömbös dan [[Partai Jiwa HongariaHungaria|Partai Persatuan Nasional]] mendapatkan tampuk kekuasaan di HongariaHungaria, dan segera berupaya beraliansi dengan Italia.<ref name="burgwyn"/> Gömbös berupaya untuk mengubah batas wilayah HongariaHungaria hasil [[Perjanjian Trianon]], tetapi ia tahu bahwa HongariaHungaria sendiri tidak akan mampu melawan kekuatan [[Entente Kecil]]. Gömbös berusaha menghadapinya dengan rencananya untuk membuat aliansi bersama Austria dan Italia.<ref name="burgwyn"/> Mussolini sangat gembira dengan tawaran aliansi Gömbös dan mereka berkerjasama untuk membujuk [[Kanselir Austria]] [[Engelbert Dollfuss]] untuk membuat persetujuan ekonomi tripartit dengan Italia dan HongariaHungaria.<ref name="burgwyn"/> Saat pertemuan Gömbös dan Mussolini di Roma pada tanggal 10 November 1932, pertanyaan muncul terhadap kedaulatan Austria sehubungan dengan prediksi naiknya [[Partai Nazi]] ke puncak kekuasaan.<ref name="burgwyn"/> Mussolini takut dengan ambisi Nazi terhadap Austria, dan ia menunjukkan bahwa setidaknya dalam jangka pendek ia berkomitmen untuk menjaga Austria sebagai negara berdaulat.<ref name="burgwyn"/> Italia memiliki kekhawatiran atas Jerman dan klaim wilayah oleh Austria terhadap wilayah yang mayoritas penduduknya orang Jerman di [[Tirol Selatan|Tyrol Selatan]] (juga dikenal sebagai Alto-Adige) di Italia, yang berbatasan dengan Austria di [[Brenner Pass]]. Gömbös menanggapi Mussolini bahwa warga Austria umumnya mengidentifikasikan mereka sebagai orang Jerman, [[Anschluss]] Austria-Jerman tak terelakkan, dan menyarankan lebih baik Italia memiliki "Jerman yang ramah" di sepanjang [[Brenner Pass]] daripada bermusuhan dengan Jerman yang mungkin bertekad memasuki Adriatik.<ref name="burgwyn"/> Mussolini berharap Anschluss bisa ditunda selama mungkin sampai mulainya perang Eropa, yang ia perkirakan akan dimulai pada tahun 1938.<ref name="burgwyn"/>
 
[[Berkas:Adolf Hitler-1933.jpg|jmpl|kiri|185px|[[Adolf Hitler]]]]
Pada tahun 1933, [[Adolf Hitler]] dan Partai Nazi mendapatkan kekuasaan di Jerman. Kunjungan diplomatik pertamanya adalah ke Gömbös. Dalam suratnya ke Hitler beberapa hari setelah pengangkatanya sebagai Kanselir, Gömbös memberitahu Duta Besar HongariaHungaria ke Jerman mengingatkan Hitler "Sepuluh tahun yang lalu, atas dasar prinsip-prinsip umum dan ideologi, kami berada dalam kontak melalui Dr. Scheubner-Richter".<ref>Iván T. Berend, Tibor Iván Berend. ''Decades of Crisis: Central and Eastern Europe Before World War 2''. First paperback edition. Berkeley and Los Angeles, California, USA: University of California Press, 2001. P. 310.</ref> Gömbös memberiahu Duta Besar HongariaHungaria untuk memberitahu Hitler niat HongariaHungaria "agar kedua negara untuk bekerja sama dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi".
 
Hitler menyarankan adanya hubungan antara Jerman-Italia sejak 1920-an.<ref>Christian Leitz. Nazi Foreign Policy, 1933–1941: The Road to Global War. Pp. 10.</ref> Setelah diangkat menjadi Kanselir, Hitler mengirim pesan singkat kepada Mussolini, menyatakan "kekaguman dan penghormatan" dan menyatakan antisipasi tentang prospek persahabatan Jerman-Italia dan bahkan aliansi.<ref>H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 75.</ref> Hitler sadar bahwa Italia punya kekhawatiran atas potensi klaim tanah Jerman di Tyrol Selatan, dan meyakinkan Mussolini bahwa Jerman tidak tertarik pada Tyrol Selatan. Hitler di bukunya, ''[[Mein Kampf]]'' telah menyatakan bahwa Tyrol Selatan adalah bukan sebuah isu setelah mempertimbangkan keuntungan yang akan diperoleh dari aliansi Jerman-Italia. Setelah Hitler berkuasa, proposal Direktorat Empat Kekuatan Italia dilihat dengan penuh minat oleh Britania tetapi Hitler tidak berkomitmen untuk hal itu, sehingga Mussolini mendesak Hitler untuk mempertimbangkan keuntungan diplomatik Jerman yang akan didapatkannya dengan melanggar dan keluar dari isolasi dengan memasuki Direktorat dan menghindari konflik bersenjata langsung.<ref>H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 81.</ref> Usulan Direktorat Empat Kekuatan menetetapkan bahwa Jerman tidak lagi memiliki senjata secara terbatas dan akan diberikan hak untuk persenjataan kembali di bawah pengawasan asing secara bertahap.<ref name="burgwyn2">H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 82.</ref> Namun Hitler sangat tidak setuju persenjataan kembali di bawah instruksi asing.<ref name="burgwyn2"/>
Baris 76 ⟶ 74:
Sikap Jepang terhadap Italia diubah pada tahun 1937 setelah Liga Bangsa-Bangsa mengutuk Jepang karena serangannya di Tiongkok dan isolasi internasional yang dihadapi, sementara Italia tetap menguntungkan ke Jepang.<ref name="boscaro"/> Sebagai hasil dari dukungan Italia terhadap Jepang dalam kecaman internasional, Jepang mengambil sikap yang lebih positif terhadap Italia dan menawarkan proposal perjanjian non-agresi atau netralitas dengan Italia.<ref>Adriana Boscaro, Franco Gatti, Massimo Raveri, (eds). ''Rethinking Japan. 1. Literature, visual arts & linguistics''. Pp.&nbsp;39–40.</ref>
 
"Blok Poros" secara resmi dinamakan pada tanggal 27 September 1940, di Berlin. Pakta tersebut ditandatangan oleh Jerman, Italia dan Jepang. Pakta tersebut kemudian ditandatangani selajnutnya oleh HongariaHungaria (20 November 1940), [[Kerajaan Rumania|Rumania]] (23 November 1940), [[Republik Slowakia (1939-1945)|Slowakia]] (24 November 1940), dan [[Kerajaan Bulgaria|Bulgaria]] (1 Maret 1941). {{sfn|Hill|2003|p=91}}
 
== Ideologi ==
Baris 132 ⟶ 130:
* {{flagicon|Kerajaan Laos|1893}} [[Kerajaan Luang Phrabang|Laos]]
* {{flagdeco|Cambodia|1942}} [[Pendudukan_Jepang_di_Kamboja|Kamboja]]
*
*{{flagdeco|India|1931}} [[Azad Hind|Pemerintahan Sementara India Bebas]]
 
<gallery>
Baris 143 ⟶ 141:
* {{flagicon|Albania|1939}} [[Kerajaan Albania (1939-43)|Albania]]
* {{flagicon image|Flag of Montenegro (1905–1918, 1941–1944).svg}} [[Kegubernuran Montenegro Italia|Montenegro Italia]]
* {{flagcountryflag|Kekaisaran Etiopia}}
 
<gallery>
Baris 151 ⟶ 149:
 
=== Negara boneka Jerman ===
* {{flag|Prancis Vichy|state}}
* {{flagicon|Serbia|1941}} [[Pemerintahan Penyelamatan Nasional|Serbia]]
* {{flagicon|Italia|1943}} [[Republik Sosial Italia]]
* {{flagicon|Slowakia|1938}} [[Republik Slowakia (1939-1945)|Slowakia]]
*{{Flagicon image|Flag of Greece (1822-1978).svg}} [[Yunani]] - (kontrol oleh Jerman, Italia, dan ItaliaBulgaria )
* {{flagcountry|Negara Merdeka Kroasia}}- (kontrol oleh Jerman dan Italia)
 
Baris 168 ⟶ 167:
* {{flag|Denmark}}
* {{Flag|Thailand}}
* {{flagicon image|Flag of Iraq (1921–1959).svg}} [[Kerajaan Irak]]
* {{Flag|Indonesia}} 1942-1944
 
Indonesia terlibat karena perjuangan diplomasi Indonesia untuk meraih kemerdekaan. alhasil kedua belah pihak baik Jepang dan Indonesia mempunyai hubungan timbal balik. akhirnya Indonesia dipaksa untuk mendukung perang asia timur raya yang secara "tidak langsung" membuat Indonesia terlibat kedalam perang.
 
<gallery>
Baris 178 ⟶ 177:
=== Bekas anggota ===
*{{flagcountry|Kerajaan Irak}}, memihak [[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]] pada [[1943]]. Sebelumnya berpihak pada Poros pada [[Perang Inggris-Irak]].
* {{flagicon|Italia|1861}} [[Kerajaan Italia (1861-1946)|Italia]], Memihakmemihak Sekutusekutu Akibatkarena [https://translate.google.com/translate?u=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Italian_Civil_War&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search [Perang SaudraSaudara Italia]]
* {{flagcountry|Finlandia}}, memihak [[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]] pada [[1944]]. Sebelumnya berpihak padakepada Poros pada [[Perang Kontinuasi]].
* {{flagcountry|Kerajaan Rumania}}, Menyerahmenyerah Kepadakepada Uni Soviet Padapada 1945.
* {{flagcountry|Kerajaan Bulgaria}}, ,menyerah Menyerah Kepadakepada Uni Soviet Padapada 1944
* {{flagcountry|Kerajaan HongariaHungaria (1920–1946)}}, Dikuasaidi kuasai Uni Soviet Padapada 1945
 
== Lihat juga ==
Baris 210 ⟶ 209:
|year = 1959
|title = History of Hungary
|url = https://archive.org/details/historyofhungary0000deni
|publisher = [[George Allen and Unwin]]
|location = Woking; London