Boedi Oetomo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Klrfl (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(21 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Boedi Oetomo''' ([[EYD]]: '''Budi Utomo''') adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh [[Soetomo]] dan para pelajar ''School tot Opleiding van Inlandsche Artsen'' ([[STOVIA]]), pada tanggal 20 Mei [[1908]]. Organisasi ini digagas oleh [[Wahidin Sudirohusodo]]. Bergerak di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan tidak bersifat politik.
{{Infobox Political party
| colorcode = BlueRed
| name = Budi Utomo
| logo =
Baris 14 ⟶ 13:
| foundation = {{Start date|1908|05|20}}
| dissolution = 25 Desember 1935
| successor = [[Parindra]]
| headquarters = [[Jakarta]]
| youth_wing =
Baris 21 ⟶ 20:
| ideology = [[Nasionalisme]]
| national =
| international =
| europarl =
| colors = Merah
Baris 29 ⟶ 28:
| women_wing =
}}
'''Boedi Oetomo''' ([[EYD]]: '''Budi Utomo''') adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh [[Soetomo|dr.Soetomo']] dan para pelajar ''School tot Opleiding van Inlandsche Artsen'' ([[STOVIA]]), pada tanggal 20 Mei [[1908]]. Organisasi ini digagas oleh [[Wahidin Sudirohusodo]]. Bergerak di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan tidak bersifat politik.{{sfn|Suhartono|1994|p=32}}
[[Berkas:Monumen Kebangkitan Nasional Solo by Bennylin 02.jpg|jmpl|Monumen Kebangkitan Nasional di [[Solo]].]]
 
Baris 56:
Rencana pelaksanaan kongres melewati beragam persiapan. Untuk membiayai penyelenggaraan kongres, para anggota menggunakan uang tunjangan hari raya dari STOVIA serta menjual barang-barang kepemilikan tiap anggota, seperti jam tangan, kain panjang dan kain pengikat kepala. Selain dana tersebut, Soetomo juga mendapatkan bantuan pinjaman uang dari Roll. Tiap anggota pun diperintahkan untuk menghubungi para tokoh dengan surat undangan atau kunjungan.
 
Saleh mengunjungi para saudari dari [[Raden Ajeng Kartini]] di [[Kabupaten Jepara|Jepara]], Goenawan mengunjungi Raden Adipati Tirtokoesoemo yang saat itu menjabat Bupati Roma [[Karanganyar]] (Kebumen), dan Soetomo mengunjungi [[Ernest Douwes Dekker]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Tokoh-tokoh lain yang turut dihubungi seperti [[Koesoemo Oetoyo]] selaku Bupati Jepara, [[Achmad Djajadiningrat]] selaku Bupati [[Kota Serang|Serang]], Pangeran Ario Kusumo Yudo di [[Jatinegara, Jakarta Timur|Jatinegara]], Soetomo yang bersekolah di [[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren|Sekolah Pamong Praja]] di Magelang serta Raden Mas Adipati Tjokro Adikoesoemo yang menjabat sebagai Bupati [[Kabupaten Temanggung|Temanggung]].{{Sfn|Muljana|2008|p=22-23}} Pada tanggal 3-5 Oktober [[1908]], Boedi Oetomo menyelenggarakan kongresnya yang pertama di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]].<ref>{{Cite web|date=2015-05-20|title=Hari Ini Boedi Oetomo Berdiri|url=https://historia.id/politik/articles/hari-ini-boedi-oetomo-berdiri-DbNqq|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2021-07-30}}</ref> Salah satu agenda yang dibahas merupakan usulan dari Sudirohusodo untuk mendirikan Badan Bantuan Pendidikan atau ''studiefonds,'' tapi usulan itu ditolak dengan 3 poin penolakan:{{Sfn|Muljana|2008|p=23-24}}
 
# Keterbatasan gerakan Badan Bantuan Pelajar
Baris 95:
 
== Pergerakan Lokal Budi Utomo ==
{{More citations needed section|date=February 2024}}{{Tone|Pergerakan Lokal Budi Utomo}}
AktifitasAktivitas yang digeluti oleh Budi Utomo boleh disebut hanya berkutat di bidang pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan aktifitasaktivitas politik tidak dilakukan sama sekali. Hal ini adalah keberhasilan politik etis yang diagendakan Belanda. Sistem pendidikan yang dianut dalam Budi Utomo sendiri adalah adopsi pendidikan Barat. Budi Utomo sendiri sangat kooperatif dengan pemerintah Kolonial. Tak heran sejak tahun 1909, Organisasi ini sudah disahkan oleh Belanda. Bahkan, anggaran dasarnya pun berbahasa Belanda. Perkumpulan Budi Utomo dipimpin oleh para ambtenaar, yakni para pegawai negeri yang setia terhadap pemerintah kolonial Belanda. Budi Utomo pertama kali diketuai oleh Raden T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar kepercayaan Belanda, yang memimpin hingga tahun 1911. Kemudian dia diganti oleh Pangeran Aryo Notodirodjo dari Keraton Paku Alam Yogyakarta yang digaji oleh Belanda dan sangat setia serta patuh pada penjajah.
 
Sebuah tesis sejarah yang ditulis Savitri Scherer di Universitas Cornell, Amerika Serikat pada tahun 1975 yang kemudian bukunya diterjemahkan kedalam bahasa indonesia tahun 1985 menggambarkan bahwa Budi Utomo pada intinya merupakan gerakan sosial yang mengartikulasikan kepentingan kelompok priyayi non birokrat yang bersifat lokal. Hal ini dikarenakan hubungan yang kurang harmonis antara priyayi ningrat (priyayi birokrat) dengan priyayi profesional, khususnya para dokter Jawa. Dalam konteks ini Schrerer mengungkapkan bahwa priyayi-priyayi Jawa, terutama priyayi birokratis menerima pejabat-pejabat kesehatan dengan rasa permusuhan. Achmad Jayadiningrat, Regent Serang mengungkapkan, “…dokter-dokter itu diperlakukan seolah-olah mereka adalah mantri irigasi…” ia juga mengakui betapa buruknya ia memperlakukan seorang dokter yang datang ke rumahnya untuk menolong istrinya yang sedang sakit. Scherer mengungkapkan bahwa aspirasi utama perjuangan Budi Utomo ialah keserasian di kalangan masyarakat Jawa (Scherer, op.cit. hal 53). Sewaktu Soewarno diangkat menjadi sekretaris Budi Utomo cabang Batavia yang mewakili mahasiswa STOVIA, ia mengeluarkan edaran yang menjelaskan maksud dan tujuan berdirinya Budi Utomo. Edaran itu mengemukakan bahwa Budi Utomo akan menjadi perintis terciptanya Persatuan Jawa Umum (Algemeene Javaansche Bond).
 
== Kritik terhadap Budi Utomo ==
{{Unreferenced section|date=February 2024}} {{Tone|Kritik terhadap Budi Utomo}}
Firdaus AN, salah satu pelaku dan penulis sejarah sekaligus mantan ketua Majelis Syuro Syarikat Islam, menolak peran Budi Utomo sebagai gerakan pelopor kebangkitan nasional. Beliau  mengungkapkan “…Budi Utomo adalah organsasi sempit, lokal dan etnis, dimana hanya orang Jawa dan Madura elit yang boleh menjadi anggotanya. Orang betawi saja tidak boleh menjadi anggotanya”. Selain itu dalam rapat-rapat perkumpulan, Budi Utomo menggunakan bahasa Belanda, bukan bahasa Indonesia. “Tidak pernah sekalipun rapat Budi Utomo membahas tentang kesadaran berbangsa dan bernegara yang merdeka. Mereka ini hanya membahas bagaimana memperbaiki taraf hidup orang-orang Jawa dan Madura di bawah pemerintahan Ratu Belanda, memperbaiki nasib golongannya sendiri” papar KH. Firdaus AN. Karena itu, lanjut Firdaus, Budi Utomo tidak memiliki andil sedikit pun untuk perjuangan kemerdekaan, karena mereka para pegawai negeri yang digaji Belanda untuk mempertahankan penjajahan yang dilakukan tuannya atas Indonesia, dan Budi Utomo tidak pula turut serta mengantarkan bangsa ini ke pintu gerbang kemerdekaan, karena telah bubar pada tahun 1935, tegas KH. Firdaus AN.
 
Baris 107 ⟶ 109:
 
== Sarekat Islam (SI) Pelopor Nasionalisme Pertama di Indonesia ==
{{Unreferenced section|date=February 2024}}{{Tone|Sarekat Islam (SI) Pelopor Nasionalisme Pertama di Indonesia}}
Tiga tahun sebelum lahirnya Budi Utomo, telah lahir sebuah gerakan nasionalis yang dipelopori oleh cerdik cendekia dan para pedagang Islam. Gerakan yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada tanggal 16 Oktober 1905 ini bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi, perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh. [[Tirto Adhi Soerjo|R.M. Tirtoadisuryo]] pada tahun [[1909]] mendirikan Sarekat Dagang Islamiah di [[Batavia]]. Pada tahun [[1910]], Tirtoadisuryo mendirikan lagi organisasi semacam itu di [[Buitenzorg]]. Demikian pula, di Surabaya [[H.O.S. Tjokroaminoto]] mendirikan organisasi serupa tahun [[1912]]. Tjokroaminoto masuk SI bersama Hasan Ali Surati, seorang keturunan India, yang kelak kemudian memegang keuangan surat kabar SI, Utusan Hindia. Tjokroaminoto kemudian dipilih menjadi pemimpin, dan mengubah nama SDI menjadi Sarekat Islam (SI).
 
Baris 121 ⟶ 124:
{{refbegin|30em}}
{{cite book|last=Muljana|first=Slamet|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=HshmDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA31&dq=pangeran+noto+dirodjo+pemimpin+budi+utomo&hl=en|title=Kesadaran Nasional ; Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan (Jilid 1)|location=Yogyakarta|publisher=Pt Lkis Printing Cemerlang|isbn=978-979-1283-55-7|language=id|ref={{sfnRef|Muljana2008}}|url-status=live}}
* {{cite book |last=Sudiyo|first=Peter|last2=Santano|first2=Dalimun|last3=Nugroho|first3=Agus|last4=Suwardi|first4=Edy|date=1997|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12972/1/Sejarah%20pergerakan%20nasional%20indonesia%20dari%20budi%20utomo%20sampai%20dengan%20pengakuan%20kedaulatan.pdf|title=Sejarah pergerakan nasional Indonesia dari Budi Utomo sampai dengan pengakuan kedaulatan|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|pages=|ref={{sfnRef|Sudiyo|Santano|Nugroho|Suwardi|1997}}|url-status=live}}
* {{cite book |author=Suhartono |title=Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908–1945 |location=Yogyakarta |publisher=Pustaka Pelajar |year=1994 |isbn=9789798581083 |ref=harv}}
{{Refend}}
 
Baris 133 ⟶ 137:
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0405/22/pustaka/1036551.htm Mengusung "Nasional" dari Bangku Sekolah]
 
[[Kategori:Organisasi di Indonesiapemuda]]
[[Kategori:HindiaOrganisasi Belandakebudayaan di Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi politik di Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi di Hindia Belanda]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1908 di Hindia Belanda]]
[[Kategori:Kebangkitan Nasional Indonesia]]
 
[[Kategori:Stovia]]
[[Kategori:Politik]]