Bolivia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.9
Dessyamylia94 (bicara | kontrib)
Tag: referensi YouTube pranala ke halaman disambiguasi
Baris 11:
{{utama|Sejarah Bolivia}}
 
=== Pra-kolonial ===
Bolivia adalah koloni Spanyol dahulunya. Pertambangan perak di Bolivia memberi berkah pada keuangan Spanyol, dan Spanyol mempekerjakan orang Bolivia sebagai budak untuk bekerja di pertambangan. Setelah banyak perang, [[Simon Bolivar]] membantu Bolivia menjadi negara merdeka.
 
[[File:Map_of_Wari_and_Tiawaku.svg|thumb|270px|Tiwanaku pada batas teritorial terbesarnya, 950 M (batas yang ditunjukkan).]]
 
Wilayah yang sekarang dikenal sebagai Bolivia telah diduduki selama lebih dari 2.500 tahun ketika [[orang Aymara|Aymara]] tiba. Namun, saat ini Aymara mengasosiasikan diri mereka dengan peradaban kuno [[Kekaisaran Tiwanaku]] yang beribukota di [[Tiwanaku]], di Bolivia Barat. Ibu kota Tiwanaku sudah ada sejak 1500 SM saat masih berupa desa kecil berbasis pertanian.{{sfn|Fagan|2001|p={{page needed|date=July 2013}}}}
 
Komunitas [[Aymara|Aymara]] tumbuh menjadi proporsi perkotaan antara 600 M dan 800 M, menjadi kekuatan regional yang penting di [[Andes]] selatan. Menurut perkiraan awal,{{When|date=February 2014}} kota ini mencakup kira-kira {{convert|6.5|sqkm|abbr=off|sp=us}} pada tingkat maksimumnya dan memiliki antara 15.000 dan 30.000 penduduk.{{sfn|Kolata|1993|p=145}} Pada tahun 1996 [[Pencitraan satelit]] digunakan untuk memetakan sejauh mana fosil suka kollus (ladang yang tergenang banjir) melintasi tiga lembah utama Tiwanaku, tiba di pembawa populasi perkiraan kapasitas antara 285.000 dan 1.482.000 orang.{{sfn|Fagan|2001|p={{page needed|date=July 2013}}}}
 
Sekitar 400 M, Tiwanaku berubah dari kekuatan lokal yang dominan menjadi negara predator. Tiwanaku memperluas jangkauannya ke Yungas dan membawa budaya dan cara hidupnya ke banyak budaya lain di Peru, Bolivia, dan Chili. Tiwanaku bukanlah budaya kekerasan dalam banyak hal. Untuk memperluas jangkauannya, Tiwanaku menggunakan kecerdasan politik yang besar, menciptakan koloni, mendorong perjanjian perdagangan (yang membuat budaya lain agak tergantung), dan melembagakan kultus negara.<ref name="McAndrews, Timothy L. 1997">{{cite journal|last=McAndrews|first=Timothy L.|author2=Albarracin-Jordan, Juan |author3=Bermann, Marc |title=Regional Settlement Patterns in the Tiwanaku Valley of Bolivia|journal=Journal of Field Archaeology|year=1997|volume=24|issue=1|pages=67–83|doi=10.2307/530562|jstor=530562}}</ref>
 
Kekaisaran terus tumbuh tanpa akhir yang terlihat. William H. Isbell menyatakan "Tiahuanaco mengalami transformasi dramatis antara 600 dan 700 M yang menetapkan standar monumental baru untuk arsitektur sipil dan sangat meningkatkan populasi penduduk."<ref>{{cite book|last=Isbell|first=William H.|chapter=Wari and Tiwanaku: International Identities in the Central Andean Middle Horizon|title=The Handbook of South American Archaeology |year=2008 |pages=731–751 |doi=10.1007/978-0-387-74907-5_37 |isbn=978-0-387-74906-8}}</ref> Tiwanaku terus menyerap budaya daripada membasminya. Para arkeolog mencatat adopsi dramatis keramik Tiwanaku ke dalam budaya yang menjadi bagian dari kerajaan Tiwanaku. Kekuatan Tiwanaku semakin diperkuat melalui perdagangan yang dilaksanakan di antara kota-kota di dalam kerajaannya.<ref name="McAndrews, Timothy L. 1997"/>
 
Elit Tiwanaku memperoleh status mereka melalui surplus makanan yang mereka kendalikan, dikumpulkan dari daerah-daerah terpencil, dan kemudian didistribusikan kembali ke masyarakat umum. Selanjutnya, kontrol elit terhadap [[llama]] kawanan ini menjadi mekanisme kontrol yang kuat, karena llama sangat penting untuk membawa barang antara pusat sipil dan pinggiran. Kawanan ini juga melambangkan perbedaan kelas antara rakyat jelata dan elit. Melalui kontrol dan manipulasi sumber daya surplus ini, kekuatan elit terus tumbuh hingga sekitar tahun 950 M. Pada saat ini, terjadi perubahan iklim yang dramatis,{{sfn|Kolata|1993|p={{page needed|date=July 2013}}}} menyebabkan penurunan curah hujan yang signifikan di Cekungan Titicaca, yang diyakini oleh para arkeolog berada pada skala kekeringan besar.
 
Saat curah hujan menurun, banyak kota yang lebih jauh dari Danau Titicaca mulai memberikan lebih sedikit bahan makanan kepada para elit. Ketika surplus makanan berkurang, dan dengan demikian jumlah yang tersedia untuk menopang kekuasaan mereka, kontrol para elit mulai goyah. Ibu kota menjadi tempat terakhir yang layak untuk produksi pangan karena ketahanan metode pertanian lapangan yang ditinggikan. Tiwanaku menghilang sekitar tahun 1000 M karena produksi pangan, sumber utama kekuasaan para elit, mengering. Daerah itu tetap tidak berpenghuni selama berabad-abad setelahnya.{{sfn|Kolata|1993|p={{page needed|date=July 2013}}}}
 
Antara 1438 dan 1527, kerajaan Inca berkembang dari ibukotanya di [[Cusco]], [[Peru]]. Ia menguasai sebagian besar wilayah yang sekarang menjadi Bolivia Andes dan memperluas kendalinya ke pinggiran lembah Amazon.
 
=== Masa Kolonial ===
 
[[File:Frontis casademoneda potosi.JPG|left|thumb|250px|Casa de La Moneda, Potosí]]
 
Penaklukan Spanyol atas [[kekaisaran Inca]] dimulai pada tahun 1524 dan sebagian besar diselesaikan pada tahun 1533. Wilayah yang sekarang disebut Bolivia dikenal sebagai Charcas, dan berada di bawah otoritas [[Viceroyalty of Peru|Viceroy of Peru]] di [[Lima]]. Pemerintah lokal berasal dari [[Real Audiencia of Charcas|Audiencia de Charcas]] yang terletak di Chuquisaca (La Plata—modern [[Sucre]]). Didirikan pada tahun 1545 sebagai kota pertambangan, [[Potosí]] segera menghasilkan kekayaan luar biasa, menjadi kota terbesar di [[New World]] dengan populasi melebihi 150.000 orang.<ref>{{cite web |url=http://www.common-place.org/vol-03/no-04/potosi/ |title=The High Place: Potosi |author=Demos, John |publisher=Common-place.org |access-date=14 July 2013 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20121114061035/http://www.common-place.org/vol-03/no-04/potosi/ |archive-date=14 November 2012 }}</ref>
 
Pada akhir abad ke-16, [[perak]] merupakan sumber pendapatan penting bagi [[Kekaisaran Spanyol]] di Bolivia.<ref>{{cite encyclopedia|url=http://encarta.msn.com/encyclopedia_761575057_13/Spain.html |title=Conquest in the Americas |publisher=MSN Encarta |date=28 October 2009 |access-date=14 July 2013 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20091028035130/http://encarta.msn.com/encyclopedia_761575057_13/Spain.html |archive-date=28 October 2009 }}</ref> Aliran tetap penduduk asli menjadi tenaga kerja di bawah kondisi budak Spanyol yang brutal versi sistem rancangan pra-Columbus yang disebut [[Mita (Inca)|mita]].<ref>{{cite web |url=http://countrystudies.us/bolivia/29.htm |title=Bolivia – Ethnic Groups |publisher=Countrystudies.us |access-date=30 August 2010 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110629084332/http://countrystudies.us/bolivia/29.htm |archive-date=29 June 2011 |url-status=live }}</ref> Kemudian Carcas dipindahkan ke [[Viceroyalty of the Río d e la Plata]] pada tahun 1776 dan orang-orang dari Buenos Aires, ibu kota Viceroyalty, menciptakan istilah "[[Peru Atas]]" ({{Lang-es|Alto Perú}}) sebagai referensi populer untuk Kerajaan Audiencia Charcas. [[Túpac Katari]] memimpin pemberontakan pribumi yang mengepung [[La Paz]] pada bulan Maret 1781,<ref>{{cite book|author1=Robins, Nicholas A.|author2=Jones, Adam|title=Genocides by the Oppressed: Subaltern Genocide in Theory and Practice|url=https://books.google.com/books?id=AX3UCk_PdEwC|year=2009|publisher=Indiana University Press|isbn=978-0-253-22077-6|pages=1–2|access-date=14 October 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20151015203222/https://books.google.com/books?id=AX3UCk_PdEwC|archive-date=15 October 2015|url-status=live}}</ref> di mana 20.000 orang meninggal.<ref>{{cite web |url=http://www.duke.edu/~ems19/rebellions/rebellions.html |title=Rebellions |publisher=History Department, Duke University |date=22 February 1999 |access-date=14 July 2013 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20120131062804/http://www.duke.edu/~ems19/rebellions/rebellions.html |archive-date=31 January 2012 }}</ref> Saat otoritas kerajaan Spanyol melemah selama [[Perang Napoleon|Napol perang eonic]], sentimen terhadap pemerintahan kolonial tumbuh.
 
=== Kemerdekaan dan perang berikutnya ===
{{Utama|Sejarah Bolivia (1809–1920)}}
[[File:Casa de la libertad.jpg|left|thumb|290px|Casa de La Libertad, Sucre]]
[[File:Fachada del Banco Nacional de Bolivia, Sucre Bolivia.jpg|left|thumb|250px|Banco Central de Bolivia, Sucre]]
 
[[Perang Kemerdekaan Bolivia|Perjuangan kemerdekaan]] dimulai di kota [[Sucre]] pada tanggal 25 Mei 1809 dan [[Revolusi Chuquisaca]] (Chuquisaca kemudian menjadi nama kota) dikenal sebagai yang pertama seruan Kebebasan di Amerika Latin. Revolusi itu diikuti oleh [[revolusi La Paz]] pada 16 Juli 1809. Revolusi La Paz menandai perpecahan total dengan pemerintah Spanyol, sedangkan Revolusi Chuquisaca membentuk junta independen lokal atas nama Raja Spanyol yang digulingkan oleh Napoleon Bonaparte. Kedua revolusi berumur pendek dan dikalahkan oleh otoritas Spanyol di Viceroyalty Rio de La Plata, tetapi tahun berikutnya [[Perang Kemerdekaan Amerika Spanyol|perang kemerdekaan Amerika Spanyol]] berkecamuk di seluruh benua.
 
Bolivia ditangkap dan direbut kembali berkali-kali selama perang oleh [[Revolusi Amerika Serikat|loyalis]] dan patriot. Buenos Aires mengirim tiga kampanye militer, yang semuanya dikalahkan, dan akhirnya membatasi diri untuk melindungi perbatasan nasional di Salta. Bolivia akhirnya dibebaskan dari kekuasaan Royalis oleh Marsekal [[Antonio José de Sucre]], dengan kampanye militer yang datang dari Utara untuk mendukung kampanye [[Simón Bolívar]]. Setelah 16 tahun perang, Republik [[Deklarasi Kemerdekaan Bolivia|diproklamasikan]] pada tanggal 6 Agustus 1825.
 
[[File:Coat of arms of Bolivia (1825).svg|thumb|300px|Lambang pertama Bolivia, sebelumnya bernama Republik Bolívar untuk menghormati [[Simón Bolívar]]]]
 
Pada tahun 1836, Bolivia, di bawah kekuasaan [[Marsekal]] [[Andrés de Santa Cruz]], menyerbu Peru untuk menggantikan presiden yang digulingkan, [[Jenderal]] [[Luis José de Orbegoso]]. Peru dan Bolivia membentuk [[Konfederasi Peru-Bolivia]], dengan de Santa Cruz sebagai ''Pelindung Tertinggi''. Menyusul ketegangan antara Konfederasi dan Chili, Chili menyatakan perang pada 28 Desember 1836. Argentina secara terpisah menyatakan perang terhadap Konfederasi pada 9 Mei 1837. Pasukan Peru-Bolivia mencapai beberapa kemenangan besar selama [[Perang Konfederasi]]: kekalahan ekspedisi Argentina dan kekalahan ekspedisi Chili pertama di ladang [[Distrik Paucarpata|Paucarpata]] dekat kota [[Arequipa]]. Tentara Chili dan sekutu pemberontak Perunya menyerah tanpa syarat dan menandatangani [[Perjanjian Paucarpata]]. Perjanjian itu menetapkan bahwa Chili akan menarik diri dari Peru-Bolivia, Chili akan mengembalikan kapal Konfederasi yang ditangkap, hubungan ekonomi akan dinormalisasi, dan Konfederasi akan membayar utang Peru ke Chili. Namun, pemerintah dan masyarakat Chili menolak perjanjian damai tersebut. Chili mengorganisir serangan kedua terhadap Konfederasi dan mengalahkannya di [[Pertempuran Yungay]]. Setelah kekalahan ini, Santa Cruz mengundurkan diri dan pergi ke pengasingan di [[Ekuador]] dan kemudian Paris, dan Konfederasi Peru-Bolivia dibubarkan.
 
Setelah kemerdekaan Peru yang diperbarui, presiden Peru Jenderal [[Agustín Gamarra]] menyerbu Bolivia. Pada 18 November 1841, pertempuran de Ingavi terjadi, di mana Tentara Bolivia mengalahkan pasukan Peru Gamarra (tewas dalam pertempuran). Setelah kemenangan, Bolivia menginvasi Peru di beberapa front. Penggusuran pasukan Bolivia dari selatan Peru akan dicapai dengan ketersediaan material dan sumber daya manusia yang lebih besar di Peru; Tentara Bolivia tidak memiliki cukup pasukan untuk mempertahankan pendudukan. Di distrik Locumba – Tacna, barisan tentara dan petani Peru mengalahkan resimen Bolivia dalam apa yang disebut Pertempuran Los Altos de Chipe (Locumba). Di distrik Sama dan di Arica, kolonel Peru José María Lavayén mengorganisir pasukan yang berhasil mengalahkan pasukan Bolivia dari Kolonel Rodríguez Magariños dan mengancam pelabuhan Arica. Dalam pertempuran Tarapacá pada 7 Januari 1842, milisi Peru yang dibentuk oleh komandan Juan Buendía mengalahkan sebuah detasemen yang dipimpin oleh kolonel Bolivia José María García, yang tewas dalam konfrontasi tersebut. Pasukan Bolivia meninggalkan Tacna, Arica, dan Tarapacá pada Februari 1842, mundur menuju Moquegua dan Puno.<ref>{{Cite book|title=Albarracín: La portentosa Heroicidad|last=Cavagnaro Orellana|first=Luis|publisher=Archivo Regional de Tacna|year=2002}}</ref> Pertempuran Motoni dan Orurillo memaksa penarikan pasukan Bolivia yang menduduki wilayah Peru dan membuat Bolivia menghadapi ancaman serangan balik. Perjanjian Puno ditandatangani pada 7 Juni 1842, mengakhiri perang. Namun, iklim ketegangan antara Lima dan La Paz akan berlanjut sampai tahun 1847, ketika penandatanganan Perjanjian Perdamaian dan Perdagangan menjadi efektif.
 
Perkiraan populasi dari tiga kota utama pada tahun 1843 adalah La Paz 300.000, Cochabamba 250.000 dan Potosi 200.000.<ref>''The National Cyclopaedia of Useful Knowledge, Vol III'', London, Charles Knight, 1847, p.528.</ref>
 
Periode ketidakstabilan politik dan ekonomi pada awal hingga pertengahan abad ke-19 melemahkan Bolivia. Selain itu, selama [[Perang Pasifik]] (1879–83), [[Cili]] menduduki wilayah yang luas yang kaya akan [[Sumber daya alam|sumber daya alam]] di sebelah barat daya Bolivia, termasuk [[Pantai|pantai]] Bolivia. Cili menguasai wilayah [[Chuquicamata]] hari ini, ladang ''salitre'' ([[Kalium nitrat|saltpeter]]) yang bersebelahan, dan pelabuhan [[Antofagasta]] di antara wilayah Bolivia lainnya.
 
Sejak kemerdekaan, Bolivia telah kehilangan lebih dari setengah wilayahnya ke negara-negara tetangga.<ref>{{cite book |last=McGurn Centellas |first=Katherine |date=June 2008 |title=For Love of Land and Laboratory: Nation-building and Bioscience in Bolivia |url=https://books.google.com/books?id=VXD4SlJQYDgC&pg=PA97 |location=Chicago |isbn=9780549565697 |access-date=14 October 2015 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151015203222/https://books.google.com/books?id=VXD4SlJQYDgC&pg=PA97 |archive-date=15 October 2015 |url-status=live }}</ref> Melalui saluran diplomatik pada tahun 1909 , ia kehilangan lembah Sungai Madre de Dios dan wilayah Purus di Amazon, menghasilkan 250,000&nbsp;km<sup>2</sup> ke Peru.<ref>{{Citation|last=Portal Educabolivia|title=Pérdidas territoriales de Bolivia|date=1 August 2014|url=https://www.youtube.com/watch?v=Ftw65nhfXsA| archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211123/Ftw65nhfXsA| archive-date=2021-11-23 | url-status=live|access-date=28 May 2019}}{{cbignore}}</ref> Ia juga kehilangan [[Acre]], dalam [[Pengepungan Acre (1799)|Perang Acre]], penting karena daerah ini dikenal dengan produksi karetnya. Petani dan tentara Bolivia bertempur sebentar tetapi setelah beberapa kemenangan, dan menghadapi kemungkinan perang total melawan Brasil, mereka terpaksa menandatangani [[Perjanjian Petrópolis]] pada tahun 1903, di mana Bolivia kehilangan wilayah yang kaya ini. Mitos populer mengatakan bahwa presiden Bolivia Mariano Melgarejo (1864–71) menukar tanah itu dengan apa yang disebutnya "kuda putih yang luar biasa" dan Acre kemudian dibanjiri oleh orang Brasil, yang akhirnya menyebabkan konfrontasi dan ketakutan akan perang dengan Brasil.<ref>{{Cite web|title=National Gallery: Bolivia {{!}} History Today|url=https://www.historytoday.com/national-gallery/national-gallery-bolivia|access-date=2021-11-05|website=www.historytoday.com}}</ref>
 
Pada akhir abad ke-19, kenaikan harga dunia perak membawa Bolivia relatif makmur dan stabilitas politik.
 
== Geografi ==