Borobudur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Nama Borobudur: Memperbaiki tulisan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k →Relief |
||
(41 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kegunaan lain|Borobudur (disambiguasi)}}
{{Infobox religious building
|name=Borobudur
|native_name=ꦧꦫꦧꦸꦝꦸꦂ
|native_name_lang=jv
|image=Stupa Borobudur.jpg
|image_size=
|alt=
|caption=Bagian Arupadhatu dari Candi Borobudur
|map_alt=
|map_relief=
|map_caption=
|map_type=
|map_size=
|coordinates_region=
|coordinates_format=
|coordinates_display=
|coordinates_footnotes=
|religious_affiliation=[[Buddhisme]]
|deity=
|rite=
|sect=
|tradition=
|festival=[[Waisak]]
|cercle=F
|sector=
|municipality=[[Kabupaten Magelang|Kabupaten Magelang]]
|district= [[Borobudur, Magelang|Kecamatan Borobudur -
Magelang]]
|territory=
|prefecture=
|state=
|province=[[Mencolo]]
|region=
|country=[[Arjuna]]
|administration=
|consecration_year=
|organisational_status=<!-- or
| organizational_status = -->
|functional_status=Masih digunakan
|heritage_designation=
|ownership=<!--PT [[Aviasi Pariwisata Indonesia]] (Persero)-->
|governing_body=<!--[[Balai Konservasi Borobudur]]<br/>PT [[Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko]]-->
|leadership=
|bhattaraka=
|patron=
|website={{url|https://borobudurpark.com/}}, <br />{{url|https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur}}
|architect=[[Gunadharma]] (legenda)
|architecture_type=[[Candi]]
|architecture_style=[[Piramida bertingkat]] dan [[stupa]]
|founded_by=
|creator=
|funded_by=
|general_contractor=
|established=
|groundbreaking=770 M
|year_completed=825 M
|construction_cost=
|date_demolished=<!-- or
| date_destroyed = -->
|facade_direction=
|capacity=
|length={{convert|123|m|ft}}
|width={{convert|123|m|ft}}
|width_nave=
|interior_area=
|height_max={{convert|42|m|ft}} (dengan chattra)<br/>{{convert|35|m|ft}} (tanpa chattra)
|dome_quantity=
|dome_height_outer=
|dome_height_inner=
|dome_dia_outer=
|dome_dia_inner=
|minaret_quantity=
|minaret_height=
|spire_quantity=
|spire_height=
|site_area=
|temple_quantity=
|monument_quantity=
|shrine_quantity=
|inscriptions=[[Prasasti Sri Kahulunan]]
|materials=[[Batu andesit]]
|elevation_m=<!-- or
| elevation_ft = -->
|designation1=WHS
|delisted1_date=
|designation1_offname=Borobudur
|designation1_type=Budaya
|designation1_criteria=i, ii, vi
|designation1_date=1991
|designation1_parent=
|designation1_number={{url|http://whc.unesco.org/en/list/592|592}}
|designation1_free1name=Kawasan
|designation1_free1value=[[Asia-Pasifik]]
|designation1_free2name=
|designation1_free2value=
|designation1_free3name=
|designation1_free3value=
|module=
<!-- infobox:cagar_budaya ON -->
{{Infobox cagar budaya
| Name = Borobudur
| child=yes
| Type = Nasional
| Criteria = Kawasan
| Year = {{unbulleted list||16 Juni 1998|13 Oktober 2014}}
| management = [[Balai Konservasi Borobudur]],<br>PT [[
| ID = CB.29
| Link = | map_location = Jawa Tengah#Jawa#Indonesia
| map_label = {{PAGENAME}}
<!--| map_caption = Lokasi {{PAGENAME}} di [[Kabupaten Magelang|Magelang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]-->
| coordinates = {{coord|-7.608|110.204}}
}}
<!-- infobox:cagar_budaya OFF -->
}}
'''Candi Borobudur''' ({{lang-jv|ꦕꦟ꧀ꦝꦶꦧꦫꦧꦸꦝꦸꦂ|Candhi Båråbudhur}}) adalah sebuah [[candi]] [[Buddha]] yang terletak di [[Borobudur, Magelang|Borobudur]], [[kabupaten Magelang|Magelang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya [[Semarang]], 86 km di sebelah barat [[Surakarta]], dan 40 km di sebelah barat laut [[Yogyakarta]]. Candi dengan banyak [[stupa]] ini didirikan oleh para penganut [[agama]] [[Buddha Mahayana]] sekitar tahun 800-an [[Masehi]] pada masa pemerintahan [[wangsa]] [[Syailendra]]. Borobudur adalah candi atau kuil [[Buddha]] terbesar di dunia,<ref name="Guiness">
{{cite web| url=http://www.guinnessworldrecords.com/records-3000/largest-buddhist-temple/| title=Largest Buddhist temple| publisher=Guinness World Records| work=[[Guinness World Records]]| accessdate=27 January 2014}}</ref><ref name="JakartaPost1">{{cite web| url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/07/04/guinness-names-borobudur-world-s-largest-buddha-temple.html| title=Guinness names Borobudur world’s largest Buddha temple| Author=Purnomo Siswoprasetjo| date=Wednesday, July 04 2012, 4:50 PM| publisher=The Jakarta Post| accessdate=27 January 2014| archive-date=2014-11-05| archive-url=https://web.archive.org/web/20141105191424/http://www.thejakartapost.com/news/2012/07/04/guinness-names-borobudur-world-s-largest-buddha-temple.html| dead-url=yes}}</ref> sekaligus salah satu monumen [[Buddha]] terbesar di dunia.<ref name="unesco-whc">
{{cite web
| url=http://whc.unesco.org/en/list/592
Baris 17 ⟶ 125:
| work=[[UNESCO World Heritage Centre]]
| accessdate=28 December 2008
}}</ref>
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel [[relief]] dan aslinya terdapat 504 [[Buddharupa|arca Buddha]].<ref name="p35-36">Soekmono (1976), halaman 35–36.</ref> Borobudur memiliki koleksi relief [[Buddha]] terlengkap dan terbanyak di dunia.<ref name="unesco-whc"/> [[Stupa]] utama terbesar
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan [[Siddhartha Gautama|Buddha]] sekaligus berfungsi sebagai tempat [[ziarah]] untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran [[Buddha]].<ref name="Kompas">{{Cite news|first = Gunawan|last = Kartapranata|title = Upacara [[Waisak]] di Borobudur (Infografik)|format = Infographic|publisher = Harian "Kompas"|date = 2007-06-01|language = Indonesian}}</ref> Para peziarah masuk melalui sisi timur dan memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi [[Buddha]]. Ketiga tingkatan itu adalah ''[[Kamadhatu|Kāmadhātu]]'' (ranah hawa nafsu), ''[[Rupadhatu]]'' (ranah berwujud), dan ''[[Arupadhatu]]'' (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya para peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-10 seiring dipindahnya pusat Kerajaan [[Mataram Kuno]] ke [[Jawa Timur]] oleh
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah [[Agama|keagamaan]]; tiap tahun [[Agama Buddha di Indonesia|umat Buddha]] yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci [[Waisak]]. Terkait kepariwisataan, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.<ref>{{cite book|last =|first =|authorlink =|coauthors =|title =Indonesia|publisher =Lonely Planet Publications Pty Ltd|month =November|year =2003|location =Melbourne|pages =[https://archive.org/details/indonesia0000unse_i2g4/page/211 211]–215|url =https://archive.org/details/indonesia0000unse_i2g4|doi =|isbn = 1-74059-154-2|author = Mark Elliott ...}}.</ref><ref name="Hampton2004">{{cite journal| author=Mark P. Hampton| title=Heritage, Local Communities and Economic Development| url=https://archive.org/details/sim_annals-of-tourism-research_2005-07_32_3/page/735| journal=Annals of Tourism Research| doi=10.1016/j.annals.2004.10.010| volume=32| issue=3| pages=735–759| year=2005}}</ref><ref name="Sedyawati1997">{{cite conference|author=E. Sedyawati| title=Potential and Challenges of Tourism: Managing the National Cultural Heritage of Indonesia| booktitle=Tourism and Heritage Management| editor=W. Nuryanti (ed.)| pages=25–35| publisher=Gajah Mada University Press| location=Yogyakarta| year=1997}}</ref>
Pada 11 Februari 2022, pemerintah meresmikan status Candi Borobudur kembali sebagai tempat peribadatan umat
== Nama Borobudur ==
Baris 39 ⟶ 147:
[[Poerbatjaraka]] berpendapat bahwa arti kata ''boro'' adalah "biara", tetapi dibantah oleh [[N.J. Krom|Krom]] yang menyebutkan bahwa Borobudur bukanlah biara, melainkan stupa. Menurut Krom, berdasarkan perbandingan dengan stupa yang ada di [[India]], biasanya stupa tidak berdiri sendiri tetapi ada biara di dekatnya. Biara itu berfungsi sebagai tempat tinggal para biksu yang bertanggung jawab atas pemeliharaan tempat suci tersebut dan juga untuk menampung peziarah dari tempat lain. Jika dilihat dari besarnya Candi Borobudur, biara tersebut berukuran cukup besar tetapi sudah tidak ada lagi jejaknya karena dibangun dari kayu, lokasinya pun juga masih belum diketahui.<ref>{{Cite journal|last=Nastiti|first=Titi Surti|date=2018-09-30|title=Re-interpretasi Nama Borobudur|url=http://jurnalarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/amerta/article/view/326|journal=AMERTA|publisher=Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|volume=36|issue=1|pages=16|doi=10.24832/amt.v36i1.326}}</ref>
Sejarawan [[J.G. de Casparis]] dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada [[1950]] berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan [[prasasti Karangtengah]] dan [[Prasasti Tri Tepusan|Tri Tepusan]], Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja [[Kerajaan Medang|Mataram]] ke 2 [[Rakai
== Lingkungan sekitar ==
Baris 58 ⟶ 166:
== Sejarah ==
=== Pembangunan ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Temperaschilderij voorstellende de Borobudur als bedevaartsoord TMnr 75-2.jpg|jmpl|ka|380px|Lukisan karya G.B. Hooijer (dibuat kurun
Tidak ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapakah yang membangun Borobudur dan apa kegunaannya.<ref name="Soekmono9">Soekmono (1976), halaman 9.</ref> Waktu pembangunannya diperkirakan berdasarkan perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang lazim digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Diperkirakan Borobudur dibangun sekitar tahun 800 masehi.<ref name="Soekmono9" /> Kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 M, masa puncak kejayaan wangsa [[Syailendra]] di Jawa Tengah,<ref>Miksic (1990)</ref> yang kala itu menguasai tahta Kerajaan [[Medang]]. Pembangunan Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75 - 100 tahun lebih dan benar-benar dirampungkan pada masa pemerintahan raja [[Samaratungga]] pada tahun 825.<ref name="Dumarcay">Dumarçay (1991).</ref><ref>{{cite book|title=Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula|author=Paul Michel Munoz|publisher=Didier Millet|year=2007|isbn= 981-4155-67-5|page=143|location=Singapore}}</ref>
Baris 68 ⟶ 176:
=== Borobudur diterlantarkan ===
[[Berkas:Borobudur Stupa Merapi.jpg|ka|jmpl|Meletusnya [[Gunung Merapi]] diduga sebagai penyebab utama diterlantarkannya Borobudur]]
Borobudur tersembunyi dan
Monumen ini tidak sepenuhnya dilupakan, melalui dongeng rakyat Borobudur beralih dari sebagai bukti kejayaan masa lampau menjadi kisah yang lebih bersifat tahayul yang dikaitkan dengan kesialan, kemalangan dan penderitaan. Dua Babad Jawa yang ditulis abad ke-18 menyebutkan nasib buruk yang dikaitkan dengan monumen ini. Menurut ''Babad Tanah Jawi'' (Sejarah Jawa), monumen ini merupakan faktor fatal bagi Mas Dana, pembangkang yang memberontak kepada Pakubuwono I, raja [[Kesultanan Mataram]] pada 1709.<ref name="Soekmono4"/> Disebutkan bahwa bukit "Redi Borobudur" dikepung dan para pemberontak dikalahkan dan dihukum mati oleh raja. Dalam ''Babad Mataram'' (Sejarah Kerajaan Mataram), monumen ini dikaitkan dengan kesialan putra mahkota [[Kesultanan Yogyakarta]] yang mengunjungi monumen ini pada 1757.<ref name="p5">Soekmono (1976), halaman 5.</ref> Meskipun terdapat tabu yang melarang orang untuk mengunjungi monumen ini, "Sang Pangeran datang mengunjungi'' satria yang terpenjara di dalam kurungan ''(arca buddha yang terdapat di dalam stupa berterawang)". Setelah kembali ke keraton, sang Pangeran jatuh sakit dan meninggal dunia sehari kemudian. Dalam kepercayaan Jawa pada masa Mataram Islam, reruntuhan bangunan percandian dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh halus dan dianggap ''wingit'' (angker) sehingga dikaitkan dengan kesialan atau kemalangan yang mungkin menimpa siapa saja yang mengunjungi dan mengganggu situs ini. Meskipun secara ilmiah diduga, mungkin setelah situs ini tidak terurus dan ditutupi semak belukar, tempat ini pernah menjadi sarang wabah penyakit seperti [[demam berdarah]] atau [[malaria]].
Baris 91 ⟶ 199:
[[Berkas:Borobudur restoration.png|jmpl|kiri|200px|Penanaman beton dan pipa [[PVC]] untuk memperbaiki sistem drainase Borobudur pada pemugaran tahun 1973]]
[[File:Water_spout_in_Borobudur_temple.jpg|265x265px|right|thumb|Sistem pembuangan air hujan di candi Borobudur]]
Pada 1902, komisi ini mengajukan proposal tiga langkah rencana pelestarian Borobudur kepada pemerintah.{{fact}} Pertama, bahaya yang mendesak harus segera diatasi dengan mengatur kembali sudut-sudut bangunan, memindahkan batu yang membahayakan batu lain di sebelahnya, memperkuat pagar langkan pertama, dan memugar beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa utama. Kedua, memagari halaman candi, memelihara dan memperbaiki sistem drainase dengan memperbaiki lantai dan pancuran. Ketiga, semua batuan lepas dan longgar harus dipindahkan, monumen ini dibersihkan hingga pagar langkan pertama, batu yang rusak dipindahkan dan stupa utama dipugar. Total biaya yang diperlukan pada saat itu ditaksir sekitar 48.800 [[Gulden]].
Baris 98 ⟶ 207:
[[Berkas:The Unfinished Buddha of Borobudur at Karmawibhangga Museum.jpg|jmpl|Patung [[Buddha yang tidak sempurna]] di [[Museum Karmawibhangga]]. Di belakangnya diletakkan ''chhatra'' atau parasol tiga lapis yang seharusnya menghiasi puncak stupa utama borobudur tetapi diturunkan karena sering terkena sambaran petir.]]
Pemugaran kecil-kecilan dilakukan sejak itu, tetapi tidak cukup untuk memberikan perlindungan yang utuh. Pada akhir 1960-an, [[Pemerintah Indonesia]] telah mengajukan permintaan kepada masyarakat internasional untuk pemugaran besar-besaran demi melindungi monumen ini. Pada 1973, rencana induk untuk memulihkan Borobudur dibuat.<ref name="1973restoration">{{cite journal|title=The Restoration and Conservation Project of Borobudur Temple, Indonesia. Planning: Research: Design|author=Caesar Voute|journal=Studies in Conservation|volume=18|issue=3|doi=10.2307/1505654|year=1973|pages=113–130|last2=Voute|first2=Caesar|jstor=1505654}}</ref> Pemerintah Indonesia dan [[UNESCO]] mengambil langkah untuk perbaikan menyeluruh monumen ini dalam suatu proyek besar antara tahun 1975 dan 1982.<ref name="unesco2004" />
Pondasi diperkukuh dan segenap 1.460 panel relief dibersihkan. Pemugaran ini dilakukan dengan membongkar seluruh lima teras bujur sangkar dan memperbaiki sistem drainase dengan menanamkan saluran air ke dalam monumen. Lapisan saringan dan kedap air ditambahkan. Proyek kolosal ini melibatkan 600 orang untuk memulihkan monumen dan menghabiskan biaya total sebesar 6.901.243 dollar AS.<ref>{{cite press release|publisher=[[UNESCO]]|title=Cultural heritage and partnership; 1999|url=http://unesdoc.unesco.org/images/0011/001163/116321Eo.pdf|accessdate=17 August 2008|format=PDF}}</ref> Setelah renovasi, UNESCO memasukkan Borobudur ke dalam daftar [[Situs Warisan Dunia]] pada tahun 1991.<ref name="unesco-whc" /> Borobudur masuk dalam kriteria Budaya (i) "mewakili mahakarya kretivitas manusia yang jenius", (ii) "menampilkan pertukaran penting dalam nilai-nilai manusiawi dalam rentang waktu tertentu di dalam suatu wilayah budaya di dunia, dalam pembangunan arsitektur dan teknologi, seni yang monumental, perencanaan tata kota dan rancangan lansekap", dan (vi) "secara langsung dan jelas dihubungkan dengan suatu peristiwa atau tradisi yang hidup, dengan gagasan atau dengan kepercayaan, dengan karya seni artistik dan karya sastra yang memiliki makna universal yang luar biasa".<ref name="unesco-whc" />
=== Peristiwa kontemporer ===
[[Berkas:Borobudur monks 1.jpg|jmpl|ka|Biksu peziarah tengah bermeditasi di pelataran puncak]]
[[Berkas:Borobudur Tourism.jpg|lurus|jmpl|Turis di Borobudur]]
Setelah pemugaran besar-besaran pada 1973 yang didukung oleh [[UNESCO]],<ref name="1973restoration" /> Borobudur kembali menjadi pusat keagamaan dan ziarah agama Buddha. Sekali setahun pada saat bulan purnama sekitar bulan Mei atau Juni, umat Buddha di Indonesia memperingati hari suci [[Waisak]], hari yang memperingati kelahiran, wafat, dan terutama peristiwa pencerahan [[Siddhartha Gautama]] yang mencapai tingkat kebijaksanaan tertinggi menjadi Buddha Shakyamuni. Waisak adalah hari libur nasional di Indonesia<ref>{{cite press release|url=http://menkokesra.go.id/content/view/460/73/|publisher=Coordinating Ministry for Public Welfare|title=Keputusan Bersama tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2006|language=Indonesian|accessdate=17 August 2008}} {{
| title=The Meaning of Procession
| publisher=Walubi (Buddhist Council of Indonesia)
Baris 121 ⟶ 232:
Pada 27 Mei 2006, gempa berkekuatan 6,2 skala mengguncang pesisir selatan Jawa Tengah. Bencana alam ini menghancurkan kawasan dengan korban terbanyak di [[Yogyakarta]], akan tetapi Borobudur tetap utuh.<ref>{{cite news|url=http://www.smh.com.au/news/world/an-ancient-wonder-reduced-to-rubble/2006/05/29/1148754940170.html|title=An ancient wonder reduced to rubble|author=Sebastien Berger|date=30 May 2006|accessdate=23 August 2008|publisher=The Sydney Morning Herald}}</ref>
Pada 28 Agustus 2006 simposium bertajuk ''Trail of Civilizations'' (jejak peradaban) digelar di Borobudur atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah dan Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, juga hadir perwakilan UNESCO dan negara-negara mayoritas Buddha di Asia Tenggara, seperti Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam, dan Kamboja.<ref>{{
[[Berkas:Batu peringatan pemugaran candi Borobudur.JPG|jmpl|lurus|Batu peringatan pemugaran candi Borobudur dengan bantuan UNESCO]]
Baris 426 ⟶ 537:
Lambang provinsi [[Jawa Tengah]] dan [[Kabupaten Magelang]], menampilkan gambar Borobudur. Candi ini telah menjadi simbol Jawa Tengah, dan Indonesia secara luas. Borobudur telah menjadi nama beberapa institusi dan badan usaha, seperti [[Universitas Borobudur]], [[Hotel Borobudur Jakarta]], serta beberapa rumah makan Indonesia di luar negeri. Borobudur ditampilkan dalam uang [[rupiah]], perangko, dibahas dalam beberapa buku, berita, publikasi, dokumenter, serta materi promosi pariwisata Indonesia. Candi ini menjadi atraksi wisata terkemuka di Indonesia, penting untuk menggerakan roda perekonomian lokal dan di kawasan sekitar Borobudur. Misalnya, sektor pariwisata [[Kota Yogyakarta]] tumbuh berkembang salah satunya berkat kedekatannya dengan candi Borobudur dan Prambanan.
Pada tahun 2017, Museum Nasional menyelenggarakan pameran bertajuk “Melestarikan Dokumen Sejarah Pemugaran Candi Borobudur sebagai Memory of the World”. Dokumentasi yang dipamerkan di antaranya Arsip pemugaran Borobudur tahun 1973-1983 dan terdiri atas 70 ribu foto pemugaran, 13 ribu slide foto, rol film, gambar berskala, termasuk daftar absensi para pekerja yang terlibat selama masa pemugaran tersebut. <ref name=":2">{{Cite web|title=Arsip pemugaran Borobudur diajukan jadi Memory of the World – KWRI UNESCO {{!}} Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO|url=https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/arsip-pemugaran-borobudur-diajukan-jadi-memory-of-the-world/|website=kwriu.kemdikbud.go.id|access-date=2023-10-12}}</ref> Selain itu, pameran ini juga menampilkan dokumentasi terkait penemuan Candi Borobudur oleh Sir [[Thomas Stamford Raffles|Thomas Stamford Raffles,]] dokumentasi pemugaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda oleh [[Theodore van Erp]] di tahun 1907-1911<ref>{{Cite web|last=Borobudur|first=Balai Konservasi|date=2019-07-11|title=Theodoor van Erp|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/theodoor-van-erp/|website=Balai Konservasi Borobudur|language=en-US|access-date=2023-10-12}}</ref>, serta lukisan pertama Candi Borobudur dalam buku "Boro-Boedoer, Het Eiland Java” karya FC Wilsen, JFG Brumund, dan C Leemans yang diterbitkan pada tahun 1873.<ref name=":2" />
== Ikhtisar waktu proses pemugaran Candi Borobudur ==
Baris 472 ⟶ 585:
File:Tara Borobudur 2.jpg|<small>Tara memegang setangkai teratai</small>
File:Borobodur_Relief.png|<small>Sebuah relief dari jarak dekat</small>
File:Main gate of Borobudur temple.jpg |Bentuk relief pada pintu gerbang</small>
</gallery>
Baris 494 ⟶ 608:
{{commonscat|Borobudur}}
* [http://www.magelangonline.com/wisata-candi-borobudur/ Wisata Candi Borobudur]
* [https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/ Balai Konservasi Borobudur]
* {{en}} [https://borobudurpark.com/ Situs web resmi Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko]
Baris 500 ⟶ 613:
* {{en}} [http://unesdoc.unesco.org/images/0002/000200/020097E.pdf UNESCO Documents: Informasi terperinci mengenai Candi Borobudur] (format PDF)
* {{en}} [http://rubens.anu.edu.au/htdocs/bycountry/indonesia/borobudur/ Dokumen foto Candi Borobudur]
* {{en}} [http://www.indonesia.travel/id/destination/233/borobudur Panduan wisata Borobudur di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]
* {{en}} [https://www.youtube.com/watch?v=txujqGtB_6g&ab_channel=UNESCO Borobudur Temple Compounds] - UNESCO: World Heritage List
Baris 510 ⟶ 623:
{{Authority control}}
[[Kategori:
| ]] |