Buddha yang Belum Selesai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Okkisafire (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 202.62.16.168) dan mengembalikan revisi 12451771 oleh Gunkarta: vandal
Baris 103:
{{lihat pula|Sanghyang Adi Buddha}}
Menurut penelitian W.F. Sttuterheim, ahli purbakala dari [[Belanda]], terhadap kitab [[Sanghyang Kamahayanikan]], disebutkan jumlah arca Buddha di [[Borobudur]] sebanyak 505 buah. Arca pengejawantahan tertinggi adalah arca Bhatara Buddha yang tak nampak. Karena jumlah arca di Borobudur kini hanya 504 buah, Sttuterheim menyimpulkan bahwa arca "Buddha Cacat" tersebut adalah sang Bhatara Buddha.<ref name=daoed/>
 
== ''Unfinished Solomon'' ==
Menurut metode [[Matematika Islam]], sebuah cabang ilmu baru yang diciptakan oleh K.H. [[Fahmi Basya]], candi [[Borobudur]] dianggap sebagai bangunan yang didirikan oleh pasukan jin [[Nabi Sulaiman]]. Berdasarkan keyakinan tersebut, K.H. Fahmi Basya ''mewisuda'' patung ''Unfinished Buddha'' sebagai ''Unfisnished Solomon''. Patung tersebut ditinggalkan tidak selesai oleh para jin setelah mereka mengetahui Nabi Sulaiman telah wafat.<ref name=kompas>Bagong Yoyok. 2 Juli 2011. Kompasiana, Sejarah, [http://sejarah.kompasiana.com/2011/07/02/kontroversi-borobudur-peninggalan-solomon-375891.html Kontroversi Borobudur: Peninggalan Solomon..?].</ref>
 
== Lihat pula ==