Buddha yang Belum Selesai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 62:
Pada tahun 1994, Prof. Soekmono menulis jurnal arkeologi yang menyatakan bahwa pada tahun 1973 ia tidak mengembalikan patung Buddha yang tidak sempurna ke dalam stupa utama dengan alasan bahwa mereka harus melubangi stupa yang sudah ditutup oleh Van Erp. Hal tersebut bertentangan dengan spirit rekonstruksi. Ia yakin bahwa "arca cacat" itu memang letaknya di dalam stupa utama. Berdasarkan [[serat Centhini]] pupuh 105 bait 8-9, Prof. Soekmono menemukan cerita mengenai arca itu. Dikisahkan bahwa pada suatu malam, Mas Cebolang tidur dekat stupa induk Borobudur dan melihat arca besar Buddha yang belum selesai. Cebolang bertanya bagaimana di puncak ada arca yang belum lengkap, kemudian menganggapnya arca itu memang sengaja dibuat rusak.<ref name=daoed/>
 
Kini patung Buddha tidak sempurna bisa dilihat di [[Museum Karmawibhangga]] yang dibangun didekat [[Borobudur]] pada saat restorasi yang disponsori oleh pemerintah Indonesia dan [[UNESCO]] sekitar tahun 1970an1970-an.<ref name=julie/>
 
==Bentuk dan lambang==