Buddhisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Faredoka (bicara | kontrib)
Baris 121:
 
Pada bagian ini Guru Buddha menjelaskan bahwa ada jalan atau cara untuk menghentikan dukkha, yakni melalui [[Jalan Mulia Berunsur Delapan]]. Jalan Menuju Terhentinya Dukkha dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:<ref name="catur"/>
** Kebijaksanaan (''PannaPaññā''), terdiri dari Pengertian Benar (''sammäsammā-ditthi'') dan Pikiran Benar (''sammäsammā-sankappasaṇkappa'')
** Kemoralan (''Sila''), terdiri dari Ucapan Benar (''sammäsammā-väcävācā''), Perbuatan Benar (sammä-kammanta''), dan Pencaharian Benar (''sammä-ajiva'')
** Konsentrasi (''SamädhiSamādhi''), terdiri dari Daya-upaya Benar (''sammäsammā-väyämavāyāma''), Perhatian Benar (''sammäsammā-sati''), dan Konsentrasi Benar (''sammäsammā-samädhisamādhi'')
 
Empat Kebenaran Mulia tidak dapat dipisahkan antara Kebenaran yang satu dengan Kebenaran yang lainnya. Empat Kebenaran Mulia bukanlah ajaran yang bersifat pesimis yang mengajarkan hal-hal yang serba suram dan serba menderita. Dan juga bukan bersifat optimis yang hanya mengajarkan hal-hal yang penuh harapan, tetapi merupakan ajaran yang realitis, ajaran yang berdasarkan analisis yang diambil dari kehidupan di sekitar kita.
Baris 181:
 
Jalan Mulia Berunsur Delapan dibabarkan sebagai berikut: <br/>
1. Pengertian Benar (''SammãSammā DitthiDiṭṭhi'')<br/>
Pemahaman Benar adalah pengetahuan yang disertai dengan penembusan terhadap
:a. Empat Kebenaran Mulia
:b. Hukum Tilakkhana (Tiga Corak Umum)
:c. Hukum Paticca-SamuppädaSamuppāda
:d. Hukum Kamma
 
2. Pikiran Benar (''SammãSammā SankappaSaṇkappa'')<br/>
Pikiran Benar adalah pikiran yang bebas dari:
:a. Pikiran yang bebas dari nafsu-nafsu keduniawian (''nekkhamma-sankappa'')
Baris 194:
:c. Pikiran yang bebas dari kekejaman (''avihimsä-sankappa'')
 
3. Ucapan Benar (''SammãSammā VãcaVāca'')<br/>
Ucapan Benar adalah berusaha menahan diri dari berbohong (musãvãdã''musāvāda''), memfitnah (pisunãvãcã''pisunāvācā''), berucap kasar/caci maki (pharusavãcã''pharusavācā''), dan percakapan-percakapan yang tidak bermanfaat/pergunjingan (samphappalãpã''samphappalāpā''). Dapat dinamakan Ucapan Benar, jika dapat memenuhi empat syarat di bawah ini:
:a. Ucapan itu benar
:b. Ucapan itu beralasan
Baris 204:
Perbuatan Benar adalah berusaha menahan diri dari pembunuhan, pencurian, perbuatan melakukan perbuatan seksualitas yang tidak dibenarkan (asusila), perkataan tidak benar, dan penggunaan cairan atau obat-obatan yang menimbulkan ketagihan dan melemahkan kesadaran.
 
5. Penghidupan Benar (''SammãSammā ÃjivaĀjiva'')<br/>
Penghidupan Benar berarti menghindarkan diri dari bermata pencaharian yang menyebabkan kerugian atau penderitaan makhluk lain. "Terdapat lima objek perdagangan yang seharusnya dihindari (Anguttara Nikaya, III, 153), yaitu:
:a. makhluk hidup
Baris 212:
:e. racun
 
Dan terdapat pula lima pencaharian salah yang harus dihindari ('''''Majjima NikayaNikāya. 117'''''), yaitu:
:a. Penipuan
:b. Ketidaksetiaan
Baris 219:
:e. Memungut bunga yang tinggi (praktik lintah darat)
 
6. Usaha Benar (''SammãSammā VãyamaVāyama'')<br/>
Usaha Benar dapat diwujudkan dalam empat bentuk tindakan, yaitu: berusaha mencegah munculnya kejahatan baru, berusaha menghancurkan kejahatan yang sudah ada, berusaha mengembangkan kebaikan yang belum muncul, berusaha memajukan kebaikan yang telah ada.
 
7. Perhatian Benar (''SammãSammā Sati'')<br/>
Perhatian Benar dapat diwujudkan dalam empat bentuk tindakan, yaitu:
:- perhatian penuh terhadap badan jasmani (kãyãnupassanã)
Baris 336:
|isbn = }}</ref>
 
=== Lima Sila (PancasilaPañcasīla) ===
{{utama|Pancasila (Buddha)}}
Nilai-nilai kemoralan yang diharuskan untuk umat awam umat Buddha biasanya dikenal dengan Pañcasīla. Kelima nilai-nilai kemoralan untuk umat awam adalah:<ref>{{cite web