Bunuh diri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Baris 55:
Stres kehidupan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir seperti kehilangan anggota keluarga atau teman, kehilangan pekerjaan, atau isolasi sosial (seperti hidup sendiri) meningkatkan risiko tersebut.<ref name=Che2012/> Orang yang tidak pernah menikah juga berisiko lebih besar.<ref name=EB2011/> Bersikap religius dapat mengurangi risiko seseorang untuk melakukan bunuh diri.<ref name=Religion2009>{{cite journal|last=Koenig|first=HG|title=Research on religion, spirituality, and mental health: a review.|journal=Canadian journal of psychiatry. Revue canadienne de psychiatrie|date=2009 May|volume=54|issue=5|pages=283–91|pmid=19497160}}</ref> Hal ini dikaitkan dengan pandangan negatif sebagian besar agama yang menentang perbuatan bunuh diri dan dengan lebih besarnya rasa keterikatan yang bisa diberikan oleh agama.<ref name=Religion2009/> [[Muslim]], di antara umat beragama, tampaknya memiliki tingkat yang lebih rendah.<ref name=Islam2006>{{cite journal|last=Lester|first=D|title=Suicide and islam.|journal=Archives of suicide research : official journal of the International Academy for Suicide Research|year=2006|volume=10|issue=1|pages=77–97|pmid=16287698|doi=10.1080/13811110500318489}}</ref>
 
Sejumlah orang mungkin ingin bunuh diri untuk melarikan diri dari [[intimidasi]] atau [[tuduhan]].<ref name=Cox2012>{{cite journal |last1= Cox |first1= William T. L. |last2= Abramson |first2= Lyn Y. |last3= Devine |first3= Patricia G. |last4= Hollon |first4= Steven D. |year= 2012 |title= Stereotypes, Prejudice, and Depression: The Integrated Perspective |journal= [[Perspectives on Psychological Science (journal)|Perspectives on Psychological Science]] |volume= 7 |issue= 5 |pages= 427–449 |publisher= |doi= 10.1177/1745691612455204 |url= http://pps.sagepub.com/content/7/5/427.abstract |accessdate= |archive-date= 2012-10-20 |archive-url= https://web.archive.org/web/20121020230619/http://pps.sagepub.com/content/7/5/427.abstract |dead-url= yes }}</ref> Riwayat [[pelecehan seksual]]<ref>{{cite journal|last=Wegman|first=HL|coauthors=Stetler, C|title=A meta-analytic review of the effects of childhood abuse on medical outcomes in adulthood.|journal=Psychosomatic Medicine|date=2009 Oct|volume=71|issue=8|pages=805–12|pmid=19779142|doi=10.1097/PSY.0b013e3181bb2b46}}</ref> pada masa kecil dan dan saat menjadi [[anak asuh]] juga merupakan faktor risiko.<ref>{{cite journal|last=Oswald|first=SH|coauthors=Heil, K; Goldbeck, L|title=History of maltreatment and mental health problems in foster children: a review of the literature.|journal=Journal of pediatric psychology|date=2010 Jun|volume=35|issue=5|pages=462–72|pmid=20007747|doi=10.1093/jpepsy/jsp114}}</ref> Pelecehan seksual diyakini memberi kontribusi sekitar 20% dari keseluruhan risiko.<ref name=Brent2008/>
 
[[Psikologi evolusioner|evolusioner]] menjelaskan bahwa persoalan bunuh diri bisa meningkatkan [[kemampuan inklusif]]. Hal ini dapat terjadi jika orang yang ingin bunuh diri tidak dapat lagi memiliki anak dan mengangkat anak dari kerabatnya dengan tetap bertahan hidup. Hal yang tidak dapat disetujui adalah bahwa kematian pada remaja yang sehat tidak menyebabkan terjadinya kemampuan inklusif. Proses [[adaptasi]] terhadap lingkungan adat nenek moyang yang sangat berbeda mungkin menjadi proses yang maladaptif dalam kondisi saat ini.<ref name=Joiner2005/><ref>{{cite journal|last=Confer|first=Jaime C.|coauthors=Easton, Judith A.; Fleischman, Diana S.; Goetz, Cari D.; Lewis, David M. G.; Perilloux, Carin; Buss, David M.|title=Evolutionary psychology: Controversies, questions, prospects, and limitations.|journal=American Psychologist|date=1 January 2010|volume=65|issue=2|pages=110–126|doi=10.1037/a0018413|pmid=20141266}}</ref>