Busiri Suryowinoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Tokoh Papua menggunakan HotCat
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Ardiansyah Rizky (bicara) ke revisi terakhir oleh Henri Aja
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(27 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Mayor<!-- Jenderal|Mayjen]]Hanya [[TNI]]gelar kehormatan/kenegaraan ([[Purnawirawan|Purn.]]non-akademis) [[Doktorandus|Drs.]]-->
|name = Busiri Suryowinoto
|image = Busiri Suryowinoto.jpg
|office = Gubernur Irian Jaya
|order = ke-7
|term_start = 20 Januari 1981
|term_end = 4 Agustus 1982
|president = [[Soeharto]]
|lieutenant = [[Izaac Hindom]]
|predecessor = [[SutranSoetran]]
|successor = [[Izaac Hindom]]
|office2 = [[Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini]]
|term_start2 = 14 Desember 1977
|term_end2 = 11 April 1981
|predecessor2 = [[RudjitoRoedjito (militer)|Roedjito]]
|successor2 = [[Abdul AzizAzis Bustam]]
|caption =
|birthname =
|othername =
|religion =
|nationality = {{flagicon|Indonesia}}<!-- [[Indonesia]]Hanya untuk warga negara asing -->
|birth_date = {{birth date|1926|11|24}}
|birth_place = {{flagicon|Hindia Belanda}} Batu Marmar, [[KabupatenBatumarmar, Pamekasan|Pamekasan]], [[Madura]]
|location =
|occupation =
|death_date = {{death date and age|1982|8|4|1926|11|24}}
|death_place = {{flagicon|Jepang}} [[Tokyo]], [[Jepang]]
|location =
|parents =
|alma_mater = [[Universitas Jayabaya]]
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|serviceyears = 1945–1977
|rank = [[Berkas:Pdu mayjendtni komando.png|25px]] [[Mayor Jenderal]]
|branch = [[File:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
|party = [[Golongan Karya]]
|spouse = Enny Achyani
}}
 
[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Doktorandus|Drs.]] '''Busiri Suryowinoto''' ({{lahirmati|[[Batumarmar, Pamekasan]], [[Jawa TimurMadura]]|24|11|1926|[[Tokyo]], [[Jepang]]|4|8|1982}}) adalah seorang perwira militer dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai [[Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini]] dari tahun 1977 hingga 1980, dan sebagai [[Gubernur Irian Jaya]] dari tahun 1981 hingga 1982.
 
== Riwayat Hidup ==
== Kehidupan awal dan karier militer ==
 
[[Berkas:Busiri Suryowinoto signing a document.jpg|jmpl|Letnan Kolonel Busiri Suryowinoto (tengah) sebagai Panglima Kodam Pattimura pada tahun 1961.]]
 
=== Masa kecil, pendidikan, dan karier ===
Busiri lahir pada 24 November 1926 di Batu Marmar, [[Pamekasan]], Madura.<ref name=jaba/>
 
BeberapaBusiri tahun kemudian, Busirimengenyam masukpendidikan kedi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik [[Universitas Jayabaya]]. Ia lulus dengan gelar [[doktorandus]] pada tanggal 30 Juli 1977, dengan tesisskripsi berjudul ''Perkembangan Politik Luar Negeri R.I., yang Bebas dan Aktif''.<ref name="jaba">{{cite book |author=University of Jayabaya|date=1982|title=24 tahun Universitas Jayabaya: kumpulan biografi alumni, 1965–1982|url=https://books.google.com/books?id=qy67AAAAIAAJ|location=Jakarta|publisher=University of Jayabaya|page=114}}</ref>
Busiri diangkat menjadi Panglima Kodam Pattimura pada tanggal 4 Januari 1961. Pada tanggal 23 September 1965 Panglima TNI [[Achmad Yani]] menandatangani perintah pemindahan Busiri, namun karena adanya [[Gerakan 30 September]] serah terima jabatan tidak dilaksanakan hingga 15 Februari 1966.<ref>{{Cite journal|last1=Anderson|first1=Benedict R|last2=Kahin|first2=Audrey|date=April 1983|title=Indonesian Army Territorial Commanders 1950 – March 1983|url=https://ecommons.cornell.edu/handle/1813/53760|journal=Indonesia|volume=35|page=215|via=eCommons}}</ref>
 
Busiri pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.<ref name="utama">{{Cite book|last=Bachtiar|first=Harsya W.|date=1988|url=https://books.google.com/books?id=IyQgAAAAMAAJ|title=Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD)|location=Jakarta|isbn=9789794281000|pages=86|language=id|url-status=live}}</ref>
== Karier ==
Pada tahun 1966, Busiri diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Veteran dan Demobilisasi oleh Presiden [[Sukarno]].<ref>{{cite news|author=AG|date=6 August 1966|title=Sekdjen2 & Dirdjen2 Kab. Ampera Diangkat|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19793910|work=Kompas|location=Jakarta}}</ref>
Iaa menjabat posisi tersebut selama 3 tahun, hingga digantikan oleh Brigadir Jenderal Soebiantoro pada Maret 1969.<ref>{{cite book |last=Tirtosudarmo|first=Riwanto|date=2013|title=From Colonization to Nation-state: The Political Demography of Indonesia|url=https://books.google.com/books?id=ffUcvYLTBtsC|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|page=42|isbn=9789797997601}}</ref>
 
=== Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini ===
Beberapa bulan kemudian, pada Juli 1969, ia dipromosikan dari pangkat brigadir jenderal menjadi mayor jenderal.<ref>{{cite news|author=DR|date=8 July 1969|title=13 Perwira A.D Naik Pangkat|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19799056|work=Kompas|location=Jakarta}}</ref>
{{Lihat|Daftar Duta Besar Indonesia untuk Papua_Nugini}}
Pada 14 Desember 1977, Busiri dilantik sebagai [[Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini]] oleh Presiden [[SuhartoSoeharto]] menggantikan [[RudjitoRoedjito (militer)|Roedjito]].<ref>{{cite news |author=WNR|title= 1977-12-14 Presiden Soeharto Lantik Tujuh Duta Besar|url=https://soeharto.co/1977-12-14-presiden-soeharto-lantik-tujuh-duta-besar/|website=soeharto.co|location=Jakarta|date=14 December 1977|access-date=25 October 2020}}</ref>
 
Pertengahan Juni lalu, dilaporkan ada sekitar 100 tentara TNIABRI yang melintasi perbatasan antara [[Indonesia]] dan [[Papua Nugini]]. Menanggapi hal tersebut, Busiri dihubungi oleh seorang pejabat Papua Nugini pada [[17 Juni]] [[1978]]. Busiri menghubungi tentara pada hari yang sama dan menyatakan bahwa tentara tidak mengetahui bahwa mereka sudah berada di wilayah Papua Nugini dan bahwa mereka berencana untuk kembali ke perbatasan pada [[18 Juni]] [[1978]]. Namun, pejabat pemerintah dari Papua Nugini menyatakan bahwa pasukan mundur setelah mereka terlihat oleh patroli pengintaian Pasukan Pertahanan Papua Nugini pada [[21 Juni]] [[1978]]. Insiden ini menyebabkan peningkatan penempatan oleh Angkatan Pertahanan Papua Nugini dan penurunan aktivitas Indonesia di perbatasan.<ref>{{cite news|date=23 June 1978|title=Indonesian Border Patrol into PNG an Accident – Surjowinoto|url=https://books.google.com/books?id=ywpjrCi7ohgC|work=Papua New Guinea Newsletter|location=[[Port Moresby]]}}</ref>
Beberapa tahun kemudian, Busiri masuk ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik [[Universitas Jayabaya]]. Ia lulus dengan gelar [[doktorandus]] pada tanggal 30 Juli 1977, dengan tesis berjudul ''Perkembangan Politik Luar Negeri R.I., yang Bebas dan Aktif''.<ref name="jaba">{{cite book |author=University of Jayabaya|date=1982|title=24 tahun Universitas Jayabaya: kumpulan biografi alumni, 1965–1982|url=https://books.google.com/books?id=qy67AAAAIAAJ|location=Jakarta|publisher=University of Jayabaya|page=114}}</ref>
 
Menyusul kejadian itu, pada [[10 Juli]] [[1978,]] mahasiswa Universitas Papua Nugini melakukan protes terhadap Busiri. Sekitar 500 siswa, warga, dan anak-anak sekolah mengikuti aksi tersebut. Para pengunjuk rasa menyerahkan petisi kepada Busiri yang menuntut penarikan segera pasukan TNIABRI dari perbatasan Papua Nugini dan Indonesia, penghormatan terhadap kedaulatan Papua Nugini, dan penghormatan atas kesepakatan perbatasan antara Papua Nugini dan Indonesia.<ref>{{cite news|date=14 July 1978|title=Student Protest Over Indonesian Border Activities|url=https://books.google.com/books?id=ywpjrCi7ohgC|work=Papua New Guinea Newsletter|location=[[Port Moresby]]}}</ref> Belakangan, Organisasi Guru Papua Nugini menyatakan dukungan mereka untuk demonstrasi tersebut.<ref>{{cite news|date=21 July 1978|title=Okuk Wants Review of Foreign Policy|url=https://books.google.com/books?id=ywpjrCi7ohgC|work=Papua New Guinea Newsletter|location=[[Port Moresby]]}}</ref>
== Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini ==
Pada 14 Desember 1977, Busiri dilantik sebagai [[Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini]] oleh Presiden [[Suharto]] menggantikan [[Rudjito]].<ref>{{cite news |author=WNR|title= 1977-12-14 Presiden Soeharto Lantik Tujuh Duta Besar|url=https://soeharto.co/1977-12-14-presiden-soeharto-lantik-tujuh-duta-besar/|website=soeharto.co|location=Jakarta|date=14 December 1977|access-date=25 October 2020}}</ref>
 
Busiri digantikan oleh [[Abdul AzizAzis Bustam]] sebagai Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini pada 11 April 1981.<ref>{{cite news|title=RIWAYAT HIDUP PARA DUTA BESAR RI YANG BARU DILANTIK|url=https://soeharto.co/riwayat-hidup-para-duta-besar-ri-yang-baru-dilantik/|work=Antara|location=Jakarta|date=13 April 1980|access-date=28 October 2020}}</ref>
Pertengahan Juni lalu, dilaporkan ada sekitar 100 tentara TNI yang melintasi perbatasan antara [[Indonesia]] dan [[Papua Nugini]]. Menanggapi hal tersebut, Busiri dihubungi oleh seorang pejabat Papua Nugini pada 17 Juni. Busiri menghubungi tentara pada hari yang sama dan menyatakan bahwa tentara tidak mengetahui bahwa mereka sudah berada di wilayah Papua Nugini dan bahwa mereka berencana untuk kembali ke perbatasan pada 18 Juni. Namun, pejabat pemerintah dari Papua Nugini menyatakan bahwa pasukan mundur setelah mereka terlihat oleh patroli pengintaian Pasukan Pertahanan Papua Nugini pada 21 Juni. Insiden ini menyebabkan peningkatan penempatan oleh Angkatan Pertahanan Papua Nugini dan penurunan aktivitas Indonesia di perbatasan.<ref>{{cite news|date=23 June 1978|title=Indonesian Border Patrol into PNG an Accident – Surjowinoto|url=https://books.google.com/books?id=ywpjrCi7ohgC|work=Papua New Guinea Newsletter|location=[[Port Moresby]]}}</ref>
 
Menyusul kejadian itu, pada 10 Juli 1978, mahasiswa Universitas Papua Nugini melakukan protes terhadap Busiri. Sekitar 500 siswa, warga, dan anak-anak sekolah mengikuti aksi tersebut. Para pengunjuk rasa menyerahkan petisi kepada Busiri yang menuntut penarikan segera pasukan TNI dari perbatasan Papua Nugini dan Indonesia, penghormatan terhadap kedaulatan Papua Nugini, dan penghormatan atas kesepakatan perbatasan antara Papua Nugini dan Indonesia.<ref>{{cite news|date=14 July 1978|title=Student Protest Over Indonesian Border Activities|url=https://books.google.com/books?id=ywpjrCi7ohgC|work=Papua New Guinea Newsletter|location=[[Port Moresby]]}}</ref> Belakangan, Organisasi Guru Papua Nugini menyatakan dukungan mereka untuk demonstrasi tersebut.<ref>{{cite news|date=21 July 1978|title=Okuk Wants Review of Foreign Policy|url=https://books.google.com/books?id=ywpjrCi7ohgC|work=Papua New Guinea Newsletter|location=[[Port Moresby]]}}</ref>
 
Busiri digantikan oleh [[Abdul Aziz Bustam]] sebagai Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini pada 11 April 1981.<ref>{{cite news|title=RIWAYAT HIDUP PARA DUTA BESAR RI YANG BARU DILANTIK|url=https://soeharto.co/riwayat-hidup-para-duta-besar-ri-yang-baru-dilantik/|work=Antara|location=Jakarta|date=13 April 1980|access-date=28 October 2020}}</ref>
 
== Gubernur Irian Jaya ==
 
=== Gubernur Irian Jaya ===
[[Berkas:Inauguration of Busiri Suryowinoto as the Governor of Irian Jaya.jpg|jmpl|Pelantikan Busiri Suryowinoto sebagai Gubernur Irian Jaya]]
 
==== Pemilihan dan pelantikan ====
Pemilihan tanggal 8 Desember 1980 menampilkan tiga kandidat bersaing untuk jabatan tersebut, termasuk Busiri. Busiri memenangkan pemilihan dengan 28 dari 38 suara.<ref>{{cite news|author=Bill|date=10 December 1980|title=Calon gubernur Irian Jaya|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19485679|work=Kompas|location=Jayapura}}</ref> Ia dilantik pada 20 Januari 1981 oleh [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[Amirmachmud]].<ref>{{cite news|last=ES|date=1981|title=DRS BUSIRI SURYOWINOTO DILANTIK SEBAGAI GUBERNUR IRIAN JAYA, Mendagri: Karena Keadaan Alam Yang Berat, Pembangunan Irja Belum NampakTampak.|work=Kompas|url=https://books.google.com/books?id=EsvVB-Z85GcC&pg=RA7-PA14}}</ref> Setelah kematiannya saat menjabat pada bulan April 1982, Busiri digantikan oleh wakilnya, [[Izaac Hindom]], sebagai penjabat gubernur.<ref>{{cite news|last=IIE|date=10 November 1982|title=Izaac Hindom dilantik jumat ini|work=Kompas|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19434130}}</ref>
 
Pemilihan tanggal 8 Desember 1980 menampilkan tiga kandidat bersaing untuk jabatan tersebut, termasuk Busiri. Busiri memenangkan pemilihan dengan 28 dari 38 suara.<ref>{{cite news|author=Bill|date=10 December 1980|title=Calon gubernur Irian Jaya|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19485679|work=Kompas|location=Jayapura}}</ref> Ia dilantik pada 20 Januari 1981 oleh [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[Amirmachmud]].<ref>{{cite news|last=ES|date=1981|title=DRS BUSIRI SURYOWINOTO DILANTIK SEBAGAI GUBERNUR IRIAN JAYA, Mendagri: Karena Keadaan Alam Yang Berat, Pembangunan Irja Belum Nampak.|work=Kompas|url=https://books.google.com/books?id=EsvVB-Z85GcC&pg=RA7-PA14}}</ref> Setelah kematiannya saat menjabat pada bulan April 1982, Busiri digantikan oleh wakilnya, [[Izaac Hindom]], sebagai penjabat gubernur.<ref>{{cite news|last=IIE|date=10 November 1982|title=Izaac Hindom dilantik jumat ini|work=Kompas|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19434130}}</ref>
 
== Pemekaran Provinsi Irian Jaya ==
 
==== Pemekaran Provinsi Irian Jaya ====
Busiri adalah gubernur pertama yang mengusulkan pemekaran Provinsi Irian Jaya.<ref name=roli/> Gagasan awal pemekaran tersebut berasal dari seminar "Pembangunan Pemerintah Daerah" yang diadakan di [[Jakarta]] pada tahun 1982 untuk memperingati ulang tahun ke-16 [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]]. Dalam seminar tersebut, terdapat usulan pemekaran provinsi Irian Jaya menjadi tiga provinsi, dan pembentukan kabupaten baru. Peserta seminar memperdebatkan apakah akan memulai pemekaran dengan membentuk tiga provinsi terlebih dahulu atau dengan membentuk kabupaten baru terlebih dahulu.<ref name="roli">{{Cite journal|last=Romli|first=Lili|date=2016|title=PRO-KONTRA PEMEKARAN PAPUA: SEBUAH PELAJARAN BAGI PEMERINTAH PUSAT|url=http://ejournal.politik.lipi.go.id/index.php/jpp/article/view/421|page=27}}</ref>
 
Baris 88 ⟶ 79:
!Usulan ketiga
|-
|'''Irian Jaya Utara'''<br /><small>(142.548 &nbsp;km<sup>2</sup> )</small><br /><small>Ibu kota: Jayapura</small><br /><small>Kabupaten: Jayapura (Jayapura), Arso-Oksibil (Arso), Mamberamo (Sarmi), Jayawijaya (Wamena), Mulia (Mulia), Enarotali (Enarotali), Nabire (Nabire)</small>
|'''Irian Jaya Utara'''<br /><small>(119.152 &nbsp;km<sup>2</sup> )</small><br /><small>Ibu kota: Jayapura</small><br /><small>Kabupaten: Jayapura (Jayapura), Arso-Oksibil (Arso), Mamberamo (Sarmi), Jayawijaya (Wamena), Yapen-Waropen (Serui), Teluk Cenderawasih (Biak)</small>
|'''Irian Jaya Timur'''<br /><small>Ibu Kota: Jayapura</small><br /><small>Kabupaten: Jayapura (Jayapura), Arso-Oksibil (Arso), Mamberamo (Sarmi), Merauke (Merauke), Digul (Tanah Merah), Asmat (Agats), Jayawijaya (Wamena)</small>
|-
|'''Irian Jaya Selatan'''<br /><small>(167.786 &nbsp;km<sup>2</sup> )</small><br /><small>Ibu kota: Mapurajaya</small><br /><small>Kabupaten: Merauke (Merauke), Digul (Tanah Merah), Asmat (Agats), Fakfak (Fakfak)</small>
|'''Irian Jaya Selatan'''<br /><small>(190.186 &nbsp;km<sup>2</sup> )</small><br /><small>Ibu kota: Mapurajaya</small><br /><small>Kabupaten: Merauke (Merauke), Digul (Tanah Merah), Asmat (Agats), Mulia (Mulia), Enarotali (Enarotali), Nabire (Nabire)</small>
|'''Irian Jaya Tengah'''<br /><small>Ibu kota: Mapurajaya</small><br /><small>Kabupaten: Mapurajaya (Mapurajaya), Nabire (Nabire), Enarotali (Enarotali), Mulia (Mulia), Yapen-Waropen (Serui), Teluk Cenderawasih (Biak)</small>
|-
|'''Irian Jaya Barat'''<br /><small>(100.326 &nbsp;km<sup>2</sup> )</small><br /><small>Ibu kota: Manokwari</small><br /><small>Kabupaten: Sorong (Sorong), Teminabuan (Teminabuan), Manokwari (Manokwari), Teluk Cenderawasih (Biak), Yapen-Waropen (Serui).</small>
|'''Irian Jaya Barat'''<br /><small>(101.321 &nbsp;km<sup>2</sup> )</small><br /><small>Ibu kota: Manokwari</small><br /><small>Kabupeten: Fakfak (Fakfak), Teminabuan (Teminabuan), Manokwari (Manokwari) dan Kabupaten Sorong (Sorong)</small>
|'''Irian Jaya Barat'''<br /><small>Ibu kota: Manokwari</small><br /><small>Kabupaten: Fakfak (Fakfak), Teminabuan (Teminabuan), Manokwari (Manokwari) dan Kabupaten Sorong (Sorong)</small>
|}
 
=== Pengembangan olahraga ===
Usai dilantik, salah satu tujuan Busiri adalah mempersiapkan tim Irian Jaya menghadapi [[Pekan Olahraga Nasional]] 1981. Ia meresmikan tim bayangan Pekan Olahraga Nasional yang terdiri dari 192 atlet dan 37 ofisial, pada 27 April 1981. Pengukuhan tersebut menandai dimulainya proses latihan tim yang berlangsung selama lima bulan hingga hari H penyelenggaraan. Pekan Olahraga Nasional 1981. Dalam keterangannya saat pengukuhan tim bayangan, Busiri menyampaikan harapannya dapat meningkatkan peringkat Irian Jaya dari peringkat 8 menjadi peringkat 6.<ref name="Bill">{{cite news|last=Bill|date=29 April 1981|title=Atlet Irja diharapkan duduki 6 besar PON|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19302342|work=Kompas|location=Jakarta}}</ref>
 
Kontingen Irian Jaya yang terdiri dari 253 atlet dan ofisial dari 19 cabang olahraga dikirim ke Jakarta dalam empat gelombang mulai tanggal 29 Agustus 1981.<ref name="AC/JM">{{cite news|author=AC/JM|date=22 August 1981|title=Irja ke Jakarta dalam empat gelombang * Sulut baru mulai TC|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19308542|work=Kompas|location=Jakarta}}</ref> Untuk menunjukkan dukungan moral kepada para atlet, Busiri bersama seluruh Bupati Irian Jaya menghadiri acara tersebut.<ref name="AC1">{{cite news|author=AC|date=18 September 1981|title=Gubernur dan semua bupati se-Irja di Jakarta|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19423703|work=Kompas|location=Jakarta}}</ref>
 
Kontingen Irian Jaya menyelesaikan perlombaan di urutan ke-7, dengan 13 medali emas, 24 medali perak, dan 17 medali perunggu.<ref>{{cite book|author1=Hilmansyah|author2=Gaffardi|author3=Akmal Nasution|author4=Masril|display-authors=etal|date=1987|title=Indonesia Membangun |url=https://books.google.com/books?id=x1npAAAAMAAJ&pg=PA534|volume=4|location=Jakarta|publisher=Dumas Sari Warna|page=534}}</ref>
 
Usai Pekan Olahraga Nasional usai, Busiri terus memperkenalkan program-program baru untuk meningkatkan kesejahteraan atlet di Irian Jaya. Misalnya, Busiri memberikan tabungan senilai Rp 21 juta untuk atlet Irian Jaya.<ref name="AC2">{{cite news|author=AC|date=31 October 1981|title=Hadiah Rp 21 juta lebih buat atlet Irja|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19311900|work=Kompas|location=Jakarta}}</ref> Atas jerih payahnya, Seksi Jurnalis Olahraga [[Persatuan Wartawan Indonesia]] menganugerahi Busiri gelar "Penasihat Olahraga Terbaik".<ref name="AC/SARI">{{cite news|author=AC/SARI|date=16 February 1982|title=Terbaik, gubernur Busiri|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19317499|work=Kompas|location=Jakarta}}</ref>
[[Berkas:H. Busiri Suryowinoto signing- aTMP documentKalibata 1.jpg|jmpl|Letnan KolonelMakam Busiri Suryowinoto (tengah)di sebagaiTaman PanglimaMakam KodamPahlawan PattimuraNasional padaUtama tahunKalibata 1961.Jakarta]]
 
== Wafat ==
[[File:Enny Achyany Busiri, Buku Pelengkap IV Pemilihan Umum 1977 (1978), p862.jpg|110px|jmpl|Enny Achyani]]
 
Sejak tahun 1982, Busiri menderita penyakit [[batu empedu]]. Pada 3 Agustus 1982, Busiri, ditemani oleh istri, putranya, dan sekretaris pribadinya, berangkat ke Tokyo untuk menjalani operasi.<ref name="death">{{cite news|author=AC/PSC|date=5 August 1982|title=Gubernur Irian jaya Boesyiri meninggal di Tokyo|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19531719|work=Kompas|location=Jakarta}}</ref> Busiri meninggal dalam perjalanan dari [[Bandar Udara Narita]] ke Rumah Sakit Jutendo<ref>{{cite book |last=Griapon|first=Alexander|date=2010 |title=Lembaga musyawarah adat: 10 tahun terakhir dari 30 tahun awal pemerintahan propinsi di tanah Papua|url=https://books.google.com/books?id=R-NRAQAAMAAJ|location=Jayapura|publisher=Arika Publisher|page=28|isbn=9786029570533}}</ref> pada pukul 12:00 tanggal 4 Agustus 1982.<ref name=death/>
 
Jenazahnya tiba di [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]] dari Jepang sehari setelah kematiannya. Ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahwalan Nasional Utama Kalibata]] pada 6 Agustus 1982.<ref>{{cite news|author=DS|date=6 August 1982|title=Drs Boesiri dimakamkan hari ini|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19323830|work=Kompas|location=Jakarta}}</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==
[[File:Enny Achyany Busiri, Buku Pelengkap IV Pemilihan Umum 1977 (1978), p862.jpg|110px|jmpl|Enny Achyani]]Busiri menikah dengan Enny Achyani. Pernikahan itu menghasilkan sembilan anak.<ref>{{cite book|author=Tim Penyusun|title=Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 1987–1992|url=http://repositori.dpr.go.id/27/1/DPR%20RI%20PERIODE%201987%20-%201992.pdf|work=Secretariat General of the People's Representative Council|location=Jakarta|date=1992|page=907|access-date=28 October 2020}}</ref>
{{clear}}
 
Baris 127 ⟶ 117:
{{s-off}}
{{succession box|title=[[Gubernur Papua]]|before=[[Sutran]]|after=[[Izaac Hindom]]|years=1981–1982}}
{{kotak selesai}}{{Gubernur Papua}}
 
{{DEFAULTSORT:Suryowinoto, Busiri}}
{{indo-bio-stub}}
[[Kategori:Gubernur Papua]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Alumni Universitas Jayabaya]]
[[Kategori:Tokoh Madura]]
[[Kategori:Tokoh Papua]]
[[Kategori:Tokoh dari Pamekasan]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini]]
[[Kategori:Gubernur Papua]]