Carl XVI Gustaf dari Swedia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 50:
Carl Gustaf ialah anak bungsu dari 5 bersaudara dan satu-satunya putra Pangeran Gustaf Adolf dan [[Putri Sibylla dari Saxe-Coburg-Gotha|Putri Sibylla]]. Kematian ayahnya dalam kecelakaan pesawat di luar [[Kopenhagen]], [[Denmark]] pada [[26 Januari]] [[1947]] meninggalkan Carl Gustaf yang berusia 9 bulan kedua dalam garis pewaris tahta, di belakang kakendanya, Putra Mahkota [[Gustaf VI Adolf dari Swedia|Gustaf Adolf]]. Saat buyutnya Raja [[Gustaf V dari Swedia|Gustaf V]] meninggal pada 1950, Carl Gustaf yang berusia 4 tahun menjadi [[pewaris tahta]] Swedia.
 
Dalam sebuah [http://wwwb.aftonbladet.se/vss/nyheter/story/0,2789,587642,00.html pidato pada 2005] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060212022533/http://wwwb.aftonbladet.se/vss/nyheter/story/0,2789,587642,00.html |date=2006-02-12 }}, Carl Gustaf menunjukkan perasaannya tentang pertumbuhannya tanpa tau ayahnya. Saudarinya [[Putri Birgitta dari Swedia|Putri Birgitta]] menguraikan perasaan itu dalam sebuah wawancara di saat yang sama, berkomentar bahwa ibunya dan pengadilan kerajaan Swedia yang keras saat itu tidak mempertimbangkan kebutuhan emosional Pangeran Gustaf sebagai seorang anak. Saat itu, ia berkata, tragedi itu tak pernah dibicarakan dengan anak-anak.
 
Sebagai akibatnya, Carl Gustaf baru diberitahu tentang kematian ayahnya saat ia berusia 7 tahun. "Itulah cara ibu mengurusi keadaan, mengurusi keadaan. Tentu saja itu tidak baik bagi kami sebagai anak. Akan lebih berbicara tentang kemangkatan ayah," kata Putri Birgitta. Ia berkata hal itu sulit untuk raja masa depan untuk berusaha mengatasi tanpa memiliki ayah dan tidak memiliki memori yang sama dengannya sebagai putri tertua.