Charles Prosper Wolff Schoemaker: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
 
Pada tahun 1922-1924 Schoemaker diangkat sebagai guru besar luar biasa/tidak tetap di [[:nl:Technische Hogeschool Bandoeng|Technische Hoogeschool te Bandoeng]] ([[TH Bandoeng]] - yang kemudian menjadi [[Institut Teknologi Bandung]] - [[ITB]]).
1924-1939 diangkat sebagai guru besar tetap arsitektur<ref>Verdoorn, F. (1945:460).</ref> di TH Bandoeng.<ref name="nl"/><ref name="goe">Goenarso (1995:27).</ref>
 
Pada tanggal 16 Juni 1934 - 2 Agustus 1935 dia menjabat sebagai '''rektor kelima''' TH Bandoeng menggantikan Prof. Ir. [[H. C. P. de Vos]].<ref name="sak">Sakri, A. (1979:45).</ref><ref>Ir. H. C. P. de Vos mengundurkan diri sebelum habis masa jabatannya (16 Juni 1934), sehingga pidato Ketua Fakultas pada acara Dies Natalis TH ke-14 pada tanggal 3 Agustus 1934 dibawakan oleh prof. C. P. Wolff Schoemaker sebagai Ketua Fakultas yang baru (yang biasanya dibacakan Ketua Fakultas yang akan mengakhiri masa jabatannya), sumber dari ''"De ingenieur in Nederlandsch-Indie"'' edisi Agustus 1934, Tahun ke-1 No.8.</ref>
Baris 21:
Selain itu dia juga menjadi guru besar di TH Delft.
Di antara [[mahasiswa]]nya terdapat [[Soekarno]], yang menjadi [[proklamator]] [[kemerdekaan Indonesia]] dan [[Presiden Indonesia]] yang pertama. Saudaranya [[Richard Leonard Arnold Schoemaker]], juga seorang arsitek, dan pernah mengajar di ITB.
 
Pada bulan Desember 1940 Schoemaker pensiun dari jabatannya sebagai guru besar [[TH Bandoeng]].<ref>Goenarso (1995:46)</ref> Dengan demikian selesailah jasanya selama 18 tahun (1922-1940) sejak permulaan dibukanya TH sampai menjelang masuknya Jepang ke Indonesia.
 
Setelah meninggal, Wolff Schoemaker dimakamkan di [[Ereveld Pandu]], Bandung.