Cik Cik Periuk

salah satu lagu daerah
Revisi sejak 24 Januari 2017 17.10 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (menambahkan Kategori:Budaya Kalimantan menggunakan HotCat)

Cik Cik Periuk (atau Cik Cik Periok) adalah lagu daerah dari daerah Kalimantan Barat tepatnya Kabupaten Sambas. Lagu ini tidak diketahui siapa penciptanya, namun menurut masyarakat Sambas lagu ini diciptakan oleh orang asli Dayak di Kalimantan Barat. Selain itu, lagu ini sudah ada sejak 150 tahun yang lalu.[1]

Lirik lagu

Lirik asli dalam bahasa Melayu Sambas Terjemahan dalam bahasa Indonesia
Cik cik periuk belanga' sumping dari Jawe

Datang nek kecibok bawa' kepiting dua' ekok

Cik cik periuk, panci sumbing dari Jawa

Datang nenek kecibok membawa kepiting dua ekor

Cik cik periuk belanga' sumping dari Jawe

Datang nek kecibok bawa' kepiting dua' ekok

Cik cik periuk, panci sumbing dari Jawa

Datang nenek kecibok membawa kepiting dua ekor

Cak cak bur dalam belanga', idong picak gigi rongak

Sape ketawa' dolok dipancung raje tunggal, hei!

Diceburkan ke dalam panci, hidung pesek gigi ompong

Siapa tertawa duluan dipancung raja tunggal, hei!

Makna lagu

Lagu Cik Cik Periuk bermakna tentang sindiran dari masyarakat Sambas pada zaman dahulu kepada masyarakat luar yang datang ke daerah Sambas.[1]

 
Belanga Tembeling
Cik cik periuk belanga' sumping dari jawe

Kata cik cik bermakna bunyi dari dalam periuk, sedangkan periuk adalah peralatan dapur yang terbuat dari logam atau tanah liat yang digunakan untuk membuat nasi. Kata cik cik tidak boleh ditulis dengan kata penghubung, karena kata ini bukan merupakan kata pengulangan.

Sedangkan, kalimat belanga sumping dari jawa maksudnya adalah sebuah panci yang sudah rusak bagian tepinya yang berasal dari Jawa. Makna konotatif dari kalimat ini adalah bahwa semua hal yang berasal dari Jawa itu tidak baik, karena masyarakat yang datang ke daerah Sambas adalah tentara Jawa yang memakai pakaian tentara Hindia Belanda.

Datang nek kecibok bawa' kepiting dua ekok

Kalimat datang nek kecibok bermakna bahwa orang yang datang ke daerah Sambas tidak hanya orang Jawa saja, tetapi orang yang berasal dari Tiongkok juga. Sedangkan, kalimat bawa' kepiting dua ekok bermakna bahwa seekor kepiting memiliki dua buah capit yang tajam yang digunakan untuk membawa dua niat yang berbeda atau memiliki dua strategi yang saling mengapit kanan dan kiri, maksudnya adalah selalu mengadu domba.

Cak cak bur dalam belanga', idong picak gigi rongak

Kalimat cak cak bur dalam belanga' bermakna bahwa semua benda masuk ke dalam panci. Makna konotasi dari kalimat cak cak bur dalam belanga' adalah bahwa semua hal dalam kehidupan sudah sangat sibuk, seperti di dalam panci yang sudah tercampur semua benda. Dikatakan kehidupan sudah sangat sibuk karena kehidupan sekarang sudah banyak orang yang sibuk dengan urusan dunia dan melupakan kehidupan akhirat. Sedangkan, kalimat idong picak gigi rongak bermakna bahwa ada orang yang serba memiliki kekurangan, karena hidungnya pesek dan giginya ompong. Gigi ompong bermakna orang yang jelek.

Sape ketawa' dolok dipancung raje tunggal

Kalimat ini bermakna bahwa siapa yang tertawa ketika melihat orang yang jelek maka akan diberi hukuman berupa pancungan oleh raja tunggal, karena telah menghina ciptaan sang Tuhan. Maksud dari raja tunggal adalah Tuhan.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Belum Diketahui Siapa Pencipta Lagu Cik Cik Periuk. www.bimbingan.org. Diakses 29 September 2014.