Clement Attlee: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20240109)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20240213sim)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
Baris 58:
 
Pada bulan April 1936, Menteri Keuangan, [[Neville Chamberlain]], memperkenalkan Anggaran yang meningkatkan jumlah yang dibelanjakan untuk angkatan bersenjata. Attlee membuat siaran radio yang menentangnya, dengan mengatakan:
{{blockquote|[Anggaran] adalah ekspresi alami dari karakter Pemerintah saat ini. Hampir tidak ada peningkatan yang digunakan untuk pelayanan yang ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, pendidikan dan kesehatan. Semuanya dikhususkan untuk menumpuk instrumen kematian. Menteri menyatakan penyesalannya yang besar bahwa ia harus menghabiskan begitu banyak uang untuk persenjataan, namun mengatakan bahwa hal itu mutlak diperlukan dan hanya disebabkan oleh tindakan negara lain. [...] Pemerintah kini telah memutuskan untuk ikut serta dalam perlombaan senjata, dan rakyat harus membayar kesalahan mereka karena percaya bahwa pemerintah dapat dipercaya untuk melaksanakan kebijakan perdamaian. [...] Ini adalah Anggaran Perang. Kita tidak bisa melihat kemajuan dalam Perundang-undangan Sosial di masa depan. Semua sumber daya yang tersedia harus digunakan untuk persenjataan.<ref>{{Cite news |date=23 April 1936 |title=Mr. Attlee on a war budget |url=https://archive.org/details/sim_new-york-times_1936-04-23_85_28579/page/16 |pages=16 |work=[[The Times]]}}</ref>}}
 
Pada bulan Juni 1936, anggota parlemen Konservatif, [[Duff Cooper]] menyerukan aliansi Inggris-Prancis melawan kemungkinan agresi [[Jerman]] dan menyerukan semua pihak untuk mendukungnya. Attlee mengecam hal ini: "Kami mengatakan bahwa setiap usulan aliansi semacam ini—aliansi di mana satu negara terikat dengan negara lain, benar atau salah, karena suatu kebutuhan yang mendesak—bertentangan dengan semangat Liga Bangsa-Bangsa, bertentangan dengan semangat Liga Bangsa-Bangsa, bertentangan dengan Covenant, bertentangan dengan Locarno, bertentangan dengan kewajiban-kewajiban yang telah dilakukan oleh negara ini, dan bertentangan dengan kebijakan yang dianut oleh Pemerintah ini".<ref>{{Hansard|1936/jun/29/mr-duff-cooprrs-speech|access-date=9 January 2016}}</ref> Saat berlangsungnya Konferensi Partai Buruh di [[Edinburgh]] pada bulan Oktober, Attlee menegaskan kembali bahwa "Kita tidak diragukan lagi mendukung Pemerintah dalam kebijakan persenjataannya".{{sfn|Talus|1945|p=37}}
Baris 133:
 
===Kebijakan Luar Negeri===
Dalam urusan luar negeri, pemerintahan Attlee prihatin dengan empat isu utama: Eropa pascaperang, permulaan [[Perang Dingin]], pembentukan [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]], dan dekolonisasi. Dua isu pertama sangat berkaitan, dan Attlee dibantu oleh Menteri Luar Negeri Ernest Bevin. Attlee juga menghadiri tahap akhir [[Konferensi Potsdam]], di mana dia bernegosiasi dengan Presiden [[Harry S. Truman]] dan [[Josef Stalin]].[[File:Photograph of British Prime Minister Clement Attlee shaking hands with Secretary of State James Byrnes upon his... - NARA - 199245.jpg|thumb|Attlee berjabat tangan dengan Menlu AS [[James F. Byrnes]] saat kedatangannya di National Airport di [[Washington]], 1945]][[File:Potsdam big three.jpg|thumb|Attlee bersama [[Harry S. Truman]] dan [[Josef Stalin]] pada [[Konferensi Potsdam]], 1945]]Segera setelah perang, Pemerintah menghadapi tantangan dalam membina hubungan dengan mantan sekutu Inggris pada masa perang, Stalin dan Uni Soviet. Ernest Bevin adalah seorang yang sangat [[Antikomunisme|anti-komunis]], sebagian besar didasarkan pada pengalamannya melawan pengaruh komunis dalam gerakan serikat buruh. Pendekatan awal Bevin terhadap Uni Soviet sebagai Menteri Luar Negeri adalah "waspada dan curiga, namun tidak otomatis bermusuhan".{{sfn|Morgan|1984}} Attlee sendiri mencari hubungan hangat dengan Stalin. Ia menaruh kepercayaannya pada PBB, menolak anggapan bahwa [[Uni Soviet]] bertekad untuk menaklukkan dunia, dan memperingatkan bahwa memperlakukan [[Moskow]] sebagai musuh akan mengubah Uni Soviet menjadi musuh. Hal ini menempatkan Attlee dalam posisi yang sulit dihadapan menteri luar negerinya, Kementerian Luar Negeri, dan militer yang semuanya melihat Soviet sebagai ancaman yang semakin besar terhadap peran Inggris di Timur Tengah. Tiba-tiba pada bulan Januari 1947, Attlee membalikkan posisinya dan setuju dengan Bevin mengenai kebijakan garis keras anti-Soviet.<ref>{{cite journal |author=Smith Raymond, Zametica John |title=The Cold Warrior: Clement Attlee reconsidered, 1945–7 |url=https://archive.org/details/sim_international-affairs_spring-1985_61_2/page/237 |journal=International Affairs |volume=61 |issue=2 |pages=237–252 |year=1985 |jstor=2617482 |doi=10.2307/2617482}}</ref>
 
Sebagai bentuk awal "niat baik" yang kemudian mendapat kritik keras, pemerintah Attlee mengizinkan Soviet untuk membeli total 25 mesin jet [[Rolls-Royce Nene]] pada bulan September 1947 dan Maret 1948 berdasarkan ketentuan [[Perjanjian dagang|perjanjian perdagangan]] Inggris-Uni Soviet tahun 1946. Perjanjian tersebut mencakup kesepakatan untuk tidak menggunakannya untuk tujuan militer. Harganya ditetapkan berdasarkan kontrak komersial; total 55 mesin jet dijual ke Uni Soviet pada tahun 1947.<ref>{{Hansard|1948/nov/22/jet-engines-foreign-sales|access-date=28 April 2020}}</ref> Namun, Perang Dingin semakin intensif selama periode ini dan Soviet, yang pada saat itu tertinggal jauh di belakang Barat dalam hal teknologi jet, [[Rekayasa balik|merekayasa balik]] Nene dan memasang versi mereka sendiri di pencegat [[MiG-15]]. Pesawat ini digunakan untuk memberikan kontribusi yang besar terhadap pasukan AS-Inggris pada [[Perang Korea]] berikutnya, serta pada beberapa model MiG selanjutnya.<ref>Gordon, Yefim. ''Mikoyan–Gurevich MIG-15: The Soviet Union's Long-Lived Korean War Fighter'', Midland Press (2001), {{ISBN|978-1857801057}}.</ref>