Daftar Kaisar Mughal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k ~
 
(20 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| coatofarms = Flag of the Mughal Empire (triangular).svg
| coatofarmssize = 140px
| coatofarmscaption = '''[[Bendera KekaisaranKesultanan Mughal|''Alam'' Standar Kekaisaran]]'''
| image = Bahadur Shah II of India.jpg
| caption = '''Bahadur Shah II'''
Baris 10:
| last_monarch = [[Bahadur Shah II]]
| style = [[Yang Mulia Kekaisaran (gaya)|Yang Mulia Kekaisaran]]
[[Padisyah|Badsyah]]
| residence = [[Benteng Merah]]
| appointer = [[Garis suksesi tahta Mughal|Warisan]]
Baris 15 ⟶ 16:
| ended = 14 September 1857
| pretender = [[Mirza Ghulam Moinuddin Muhammad Javaid Jah Bahadur|Javaid Jah Bahadur]]
|border=imperial}}
}}
{{Penguasa Mughal}}
[[Berkas:Mughal1700.png|ka|jmpl|235px|Kekaisaran Mughal pada tahun 1700.]]
Baris 28 ⟶ 29:
|title=Medieval India: From Sultanate To The Mughals
| page=202
}}</ref> Populasinya pada masa ikut diperkirakan antara 110 an 150 juta (seperempat populasi dunia), pada wilayah lebih dari 3.2 juta [[kilometer persegi]] (1.2 juta mil persegi).<ref name="Richards1993">{{cite book|last=Richards|first=John F.|title=The Mughal Empire|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-25119-8|doi=10.2277/0521251192|editor1-first=Gordon|editor1-last=Johnson|editor1-link=Gordon Johnson (sejarawan)|editor2-first=C. A.|editor2-last=Bayly|editor2-link=Christopher Alan Bayly|series=The New Cambridge history of India: 1.5|volume=I. The Mughals and their Contemporaries|location=Cambridge|pages=1, 190|date= January 1, 2016}}</ref>
 
== Kekaisaran Mughal ==
Baris 40 ⟶ 41:
| title = National Geographic visual history of the world
| year = 2005
}}</ref> Diusir dari wilayah leluhurnya di Asia Tengah olehy Uzbek Khan, Pangeran Babur pada usia 14 tahun datang ke India untuk mewujudkan ambisi-ambisinya. Ia mengangkat dirinya sendiri di [[Kabul]] dan kemudian secara cepat menekan ke kawasan selatan India dari [[Afghanistan]] melalui [[Perlintasan Khyber]].<ref name="Berndl" /> Pasukan Babur menduduki sebagian besar utara India setelah kemenangannya di [[Pertempuran Panipat Pertama|Panipat]] pada 1526.<ref name="Berndl" /> Namun, pra-pendudukan dengan perang dan kampanye militer tak membuat kaisar baru tersebut mengkonsolidasikan raihan yang ia dapat di India.<ref name="Berndl" /> Ketidakstabilan kekaisaran menjadi bukti di bawah putranya, [[Humayun]], yang ditekan dari India dan ke Persia oleh para pemberontak.<ref name="Berndl" /> Pengasingan Humayun di Persia mendirikan hubungan diplomatik antara [[dinasti Safawiyah|Safawiyah]] dan Mughal, dan berujung pada meningkatnya pengaruh budaya [[Asia Barat]] di pemerintahan Mughal. Restorasi pemerintahan Mughal dimulai setelah Humayun kembali dari Persia pada 1555, namuntetapi ia wafata akibat kecelakaan fatal tak lama setelahnya.<ref name="Berndl" /> Putra Humayun, [[Akbar]], meneruskan tahta tersebut di bawah seorang wali raja, [[Bairam Khan]], yang membantu mengkonsolidasikan Kekaisaran Mughal di India.<ref name="Berndl" />
 
Melalui perang dan diplomasi, Akbar dapat meluaskan kekaisaran tersebut di seluruh arah, dan menguasai hampir seluruh anak benua India di utara sungai [[Godawari]]. Ia membuat kelas baru dari bangsawan yang setia kepadanya dari arsitokrasi militer dari kelompok-kelompok sosial India, menerapkan pemerintahan modern dan mendukung pengembangan kebudayaan.<ref name="Berndl" /> Pada saat yang sama, Akbar mengintensifikasikan perdagangan dengan perusahaan-perusahaan dagang Eropa. Sejarawan India [[Abraham Eraly]] menyatakan bahwa bangsa-bangsa asing seringkalisering kali ditunjang oleh kekayaan melimpah dari pemerintahan Mughal, namuntetapi menyoroti bahwa pemerintahan tersebut menyembunyikan kenyataan-kenyataan yang lebih glap, yakni tentang seperempat keuntungan produk nasional kekaisaran tersebut dimiliki oleh 655 keluarga sementara sebagian besar 120 juta orang di India hidup dalam kemiskinan.<ref>Eraly, Abraham ''The Mughal Throne The Sage of India's Great Emperors'', London: Phonenix, 2004 page 520.</ref> Setelah mengalami apa yang menjadi perebakan epileptik pada tahun 1578 saat berburu harimau, yang ia anggap sebagai pengalaman keagamaan, Akbar makin melonggarkan Islam, dan untuk mendorong perpaduan sinkretistik dari Hindu dan Islam.<ref>Eraly, Abraham ''The Mughal Throne The Sage of India's Great Emperors'', London: Phonenix, 2004 page 191.</ref> Akbar membolehkan kebebasan berekspresi keagamaan dan berupaya untuk menyelesaikan perbedaan sosio-politik dan kebudayaan di kekaisarannya dengan mendirikan sebuah agama baru, [[Din-i-Ilahi]], dengan karakteristik kaut dari pemujaan penguasa.<ref name="Berndl" /> Ia meninggalkan para penerusnya sebuah negara yang stabil secara internal, pada pertengahan masa keemasannya, sebelum masa ketegangan politik timbul.<ref name="Berndl" /> Putra Akbar, [[Jahangir]], yang memerintah kekaisaran tersebut pada masa puncaknya, namuntetapi karena ia kecanduan [[opium]], urusan kenegaraan menjadi terbengkalai, dan menjadi berada di bawah pengaruh para pejabat pemerintahan saingan.<ref name="Berndl" /> Pada masa pemerintahan putra Jahangir, [[Shah Jahan]], budaya dan perkembangan pemerintahan mewah Mughal mencapai puncaknya saat [[Taj Mahal]] dibangun.<ref name="Berndl" /> Pada masa itu, keutamaan pemerintahan dimulai untuk pembiayaan melebihi pendapatan.<ref name="Berndl" />
 
Putra sulung Shah Jahan, [[Dara Shikoh]] yang liberal, menjadi pemangku raja pada tahun 1658, karena ayahnya sakit. Namun, adiknya, [[Aurangzeb]], bersekutu dengan kalangan Islam ortodoks melawan kakaknya, yang menentang agama dan budaya Hindu-Muslim sinkretis, dan naik tahta. Aurangzeb mengalahkan Dara pada tahun 1659 dan dieksekusi.<ref name="Berndl" /> Meskipun Shah Jahan sepenuhnya pulih dari penyakitnya, Aurangzeb mendeklarasikannya tak kompeten untuk memerintah dan memenjarakannya. Pada masa pemerintahan Aurangzeb, kekaisaran tersebut meraih lebih banyak kekuatan politik, namuntetapi konservatisme dan intoleransi keagamaannya menjatuhkan stabilitas masyarakat Mughal.<ref name="Berndl" /> Aurangzeb meluaskan kekaisaran tersebut untuk melingkupi hampir seluruh Asia Selatan, namuntetapi di kematiannya pada tahun 1707, beberapa bagian kekaisaran terjerumus dalam pemberontakan terbuka.<ref name="Berndl" /> Usaha-usaha Aurangzeb untuk menaklukkan kembali tanah-tanah leluhur keluarganya di Asia Tengah tak berhasil sementara penaklukan suksesnya di kawasan Deccan berujung pada kemenangan Pyrrhic yang sangat menghabiskan biaya kekaisaran dalam hal darah dan harta benda.<ref name="D'souza pages 3-30">D'souza, Rohan "Crisis before the Fall: Some Speculations on the Decline of the Ottomans, Safavids and Mughals" pages 3-30 from ''Social Scientist'', Volume 30, Issue # 9/10, September–October 2002 page 21.</ref> Masalah lanjutan bagi Aurangzeb adalah ketentaraan yang selalu berbasis pada aristokrasi kepemilikan tanah India utara yang mengerahkan kavaleri untuk kampanye-kampanye, dan kekaisaran tersebut tak memiliki pasukan yang setara dengan pasukan [[Janisari]] dari [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran Utsmaniyah]].<ref>D'souza, Rohan "Crisis before the Fall: Some Speculations on the Decline of the Ottomans, Safavids and Mughals" pages 3-30 from ''Social Scientist'', Volume 30, Issue # 9/10, September–October 2002 page 22.</ref> Penaklukan yang lama dan menghabiskan biaya dari Deccan telah sangat memeloroti "aura sukses" yang mengelilingi Aurangzeb, dan dari akhir abad ke-17 dan seterusnya, kalangan aristokrasi menjadi makin tak berkehendak untuk menyediakan pasukan bagi peperangan kekaisaran tersebut karena menganggap wilayah hasil dari perang sukses nampaktampak makin lama makin berkurang.<ref>D'souza, Rohan "Crisis before the Fall: Some Speculations on the Decline of the Ottomans, Safavids and Mughals" pages 3-30 from ''Social Scientist'', Volume 30, Issue # 9/10, September–October 2002 pages 22-23.</ref> Selain itu, fakta bahwa akibat dari penaklukan Deccan, yang sangat selektif memberikan beberapa keluarga bangsawan dengan tanah rampasan di Deccan telah membuat mengabaikan para aristokrat yang tak meraih tanah rampasan sebagai pemberian dan karena penaklukan Deccan benar-benar menghabiskan biaya, dirasa makin mengurungkan dan tak mengkehendaki keikutsertaan dalam kampanye-kampanye lanjutan.<ref>D'souza, Rohan "Crisis before the Fall: Some Speculations on the Decline of the Ottomans, Safavids and Mughals" pages 3-30 from ''Social Scientist'', Volume 30, Issue # 9/10, September–October 2002 pages 21-22.</ref> Putra Aurangzeb, [[Bahadur Shah I|Shah Alam]], mengulang kebijakan-kebijakan keagamaan dari ayahnya, dan berupaya untuk mereformasi pemerintahan. Namun, setelah ia meninggal pada 1712, dinasi Mughal jatuh dalam pertikaian dan kekerasan. Pada tahun 1719 sendiri, empat kaisar secara bergantian memegang tahta.<ref name="Berndl" />
 
Pada masa pemerintahan [[Muhammad Shah]], kekaisaran tersebut mulai terpecah, dan sebagian besar wilayah India tengah diserahkan dari Mughal ke [[Kekaisaran Maratha|Maratha]]. Perang Mughal selalu berbasis pada artileri berat untuk pengepungan, kavaleri berat untuk operasi ofensif dan kavaleri ringan untuk penyerbuan dan peredaman.<ref name="D'souza pages 3-30" /> Untuk mengendalikan sebuah wilayah, Mughal selalu berusaha untuk menduduki benteng strategis di beberapa kawasan, yang akan dijadikan sebagai titik penting dimana tentara Mughal akan ditempatkan saat musuh manapun menantang kekaisaran tersebut.<ref name="D'souza pages 3-30" /> Sistem ini tak hanya menghabiskan biaya, namuntetapi juvga membuat tentara menjadi tak fleksibel karena asumsi selalu membuat musuh akan menarik diri ke dalam benteng untuk dikepung atau akan mengadakan pertempuran desisif dari pengosongan medan terbuka.<ref name="D'souza pages 3-30" /> Hindu Maratha militan adalah pakar pasukan kuda yang menolak ikut serta dalam pertempuran, namuntetapi lebih sering ikut serta dalam kampanye-kampanye perang gerilya, perang penyerbuan, penyergapan dan serangan terhadap garis-garis suplai Mughal.<ref name="D'souza pages 3-30" /> Maratha tak dapat mengambil alih benteng Mughal melalui penyerbuan atau pengepungan formal karena mereka kekurangan artileri, namuntetapi melalui secara diam-diam memeriksa kolom-kolom suplai, mereka dapat menyerang benteng-benteng Mughal melalui cara tersebut.<ref name="D'souza pages 3-30" /> Para komandan Mughal suksesif menolak untuk membeberkan taktik-taktik mereka dan mengembangkan strategi kontra-pemerontakan yang disahkan, yang berujung pada kekalahan Mughal terhadap Maratha.<ref name="D'souza pages 3-30" /> [[invasi India oleh Nader Shah|Kampanye India]] oleh [[Nader Shah]] dari Persia berpuncak dengan [[Kejatuhan Delhi]] dan memusnahkan sisa-sisa kekuatan dan ketonjolan Mughal,<ref name="Berndl" /> serta secara drastis mengakselerasikan penurunannya dan memperingatkan para penginvasi jauh lainnya, termasuk kemudian [[East India Company|Inggris]]. Beberapa kalangan elit kekaisaran sekarang memegang kontrol urusan mereka sendir, dan terpecah untuk membentuk kerajaan-kerajaan independen.<ref name="Berndl" /> Namun, Kaisar Mughal masih menjadi manifestasi tertinggi dari kedaulatan. Tak hanya priyayi Muslim, namuntetapi para pemimpin Maratha, Hindu, dan Sikh ikut serta dalam pagelaran seremonial kaisar sebagai penguasa India.<ref name="MSA2">{{Cite book
| publisher = Routledge
| pages = 41|url=https://books.google.com/books?id=qMJIuHL9ksAC&pg=PA41|isbn=978-0-203-71253-5
Baris 62 ⟶ 63:
{| style="width:100%;" class="wikitable"
! style="background:#b0dc58; width:8%;"| Lukisan
! style="background:#b0dc58f0dc88; width:129%;"| Nama Tituler
! style="background:#f0dc88; width:1815%;"| Nama Lahir
! style="background:#f0dc88; width:9%;"| [[Nama anumerta|Nama Anumerta]]
! style="background:#b0dc88; width:9%;"| Kelahiran
! style="background:#b0dc88; width:2015%;"| Memerintah
! style="background:#b0dc28b0dc88; width:13%;"| Wafat
! style="background:#b0dc28; width:20%;"| Catatan
|-
Baris 72 ⟶ 74:
| style="text-align:center;"|''Bābur''<br />{{Nastaliq|بابر}}
| style="text-align:center;"|[[Babur|Zahir-ud-din Muhammad]]<br />{{Nastaliq|ظہیر الدین محمد}}
| style="text-align:center;"|Firdaus Makani<br />فردوس مکانی
| style="text-align:center;"|23 Februari 1483
| style="text-align:center;"|30 April 1526 – 26 Desember 1530
| style="text-align:center;"|26 Desember 1530<br />(usia 47)
| style="text-align:center;"|Pendiri Kekaisaran
|-
| style="text-align:center;"|[[Berkas:Humayun of India.jpg|80px]]
| style="text-align:center;"|''Humayun''<br />{{Nastaliq|ہمایوں}}
| style="text-align:center;"|[[Humayun|Nasir-ud-din Muhammad Humayun]] <br />{{Nastaliq|نصیر الدین محمد ہمایوں}}<br /><small>(jabatan ke-1)</small>
| style="text-align:center;"|Jannat-Ashyani<br />جنت آشیانی
| style="text-align:center;"|17 Maret 1508
| style="text-align:center;"|26 Desember 1530&nbsp; – 17 Mei 1540 <small>(jabatan ke-1)</small>
 
22 Februari 1555 – 27 Januari 1556 <small>(jabatan ke-2)</small>
| style="text-align:center;"|27 Januari 1556<br />(usia 48)
| style="text-align:center;"| Humayun dilengserkan pada 1540 oleh [[Sher Shah Suri]] dari [[dinasti Suri]] namun kembali ke tahta pada tahun 1555 setelah kematian [[Islam Shah Suri]] (putra dan penerus Sher Shah Suri).
|-
Baris 90 ⟶ 94:
| style="text-align:center;"|''Akbar-e-Azam ''<br />{{Nastaliq|اکبر اعظم}}
| style="text-align:center;"|[[Akbar|Jalal-ud-din Muhammad]]<br />{{Nastaliq|جلال الدین محمد اکبر}}
| style="text-align:center;"|Arsy-Ashyani<br />ارش آشیانی
| style="text-align:center;"|14 Oktober 1542
| style="text-align:center;"|27 Januari 1556 – 27 Oktober 1605
| style="text-align:center;"|27 Oktober 1605<br />(usia 63)
| style="text-align:center;"| Ibunya adalah putri raja [[orang Persia|Persia]] [[Hamida Banu Begum]].<ref>{{cite book|author=[[Gulbadan Begum|Begum, Gulbadan]]|title=The History of Humayun (Humayun-Nama)|publisher=Royal Asiatic Society|year=1902|isbn=|pages=237-9}}</ref>
|-
| style="text-align:center;"|[[Berkas:Jahangir of- IndiaAbu al-Hasan.jpgjpeg|80px117x117px]]
| style="text-align:center;"|''Jahangir''<br />{{Nastaliq|جہانگیر}}
| style="text-align:center;"|[[Jahangir|Nur-ud-din Muhammad Salim]]<br />{{Nastaliq| نور الدین محمد سلیم}}
| style="text-align:center;"|Jannat Makani<br />جنت مکانی
| style="text-align:center;"|20 September 1569
| style="text-align:center;"|15 Oktober 1605 – 8 November 1627
| style="text-align:center;"|8 November 1627<br />(usia 58)
| style="text-align:center;"|Ibunya adalah putri raja [[Rajput]] [[Mariam-uz-Zamani]].<ref>{{cite book|title=South Asia in World History|author=Marc Jason Gilbert|publisher=[[Oxford University Press]]|year=2017|page=79|url=https://books.google.co.uk/books?id=7OQWDgAAQBAJ&pg=PA79}}</ref>
|-
Baris 106 ⟶ 112:
| style="text-align:center;"|''Shah-Jahan-e-Azam''<br />{{Nastaliq|شاہ جہان اعظم}}
| style="text-align:center;"|[[Shah Jahan|Shahab-ud-din Muhammad Khurram]]<br />{{Nastaliq|شہاب الدین محمد خرم}}
| style="text-align:center;"|Firdaus Ashiyani<br />فردوس آشیانی
| style="text-align:center;"|5 Januari 1592
| style="text-align:center;"|8 November 1627 – 2 Agustus 1658
| style="text-align:center;"|22 Januari 1666<br />(usia 74)
| style="text-align:center;"|Ibunya adalah putri raja Rajput [[Jagat Gosaini]].<ref>{{cite book|author=Emperor of Hindustan [[Jahangir]]|title=The [[Tuzk-e-Jahangiri|Tuzuk-I-Jahangiri]]; Or, Memoirs of Jahangir Translated by Alexander Rogers Edited by Henry Beveridge|publisher=General Books LLC|year=2010|isbn=978-1-152-49040-6|page=18}}</ref> Membangun [[Taj Mahal]].
|-
Baris 114 ⟶ 121:
| style="text-align:center;"|''Alamgir''<br />{{Nastaliq|عالمگیر}}
| style="text-align:center;"|[[Aurangzeb|Muhy-ud-din Muhammad Aurangzeb]] <br />{{Nastaliq|محی الدین محمداورنگزیب }}
| style="text-align:center;"|Khuld Makani<br />خلد مکانی
| style="text-align:center;"|4 November 1618
| style="text-align:center;"|31 Juli 1658 – 3 Maret 1707
| style="text-align:center;"|3 Maret 1707<br />(usia 88)
| style="text-align:center;"|Ibunya adalah putri raja Persia [[Mumtaz Mahal]]. Ia menikahi putri raja Rajput [[Nawab Bai]].<ref>{{cite book|first=Malika|last=Mohammada|title=The Foundations of the Composite Culture in India|publisher=Aakar Books|date=January 1, 2007|pages=300|isbn=978-8-189-83318-3}}</ref>
|-
Baris 122 ⟶ 130:
| style="text-align:center;"|''Azam Shah''
| style="text-align:center;"|[[Muhammad Azam Shah|Abu'l Faaiz Qutb-ud-Din Muhammad Azam]]
قطب الدين محمد اعظم
|
| style="text-align:center;"|28 Juni 1653
| style="text-align:center;"|14 Maret 1707 – 8 Juni 1707
| style="text-align:center;"|8 Juni 1707<br />(usia 53)
| style="text-align:center;"|
|-
Baris 130 ⟶ 140:
| style="text-align:center;"|''Bahadur Shah ''
| style="text-align:center;"|[[Bahadur Shah I|Qutb ud-Din Muhammad Mu'azzam]]
قطب الدین محمد معزام
|
| style="text-align:center;"|14 Oktober 1643
| style="text-align:center;"|19 Juni 1707 – 27 Februari 1712
| style="text-align:center;"|27 Februari 1712<br />(usia 68)
| style="text-align:center;"| Ia membuat kesepakatan dengan Maratha, mencairkan Rajput, dan berteman dengan Sikh di Punjab.
|-
Baris 138 ⟶ 150:
| style="text-align:center;"|''Jahandar Shah''
| style="text-align:center;"|[[Jahandar Shah|Ma'az-ud-Din Jahandar Shah Bahadur]]
معز الدین جہاندار شاہ بہادر
|
| style="text-align:center;"|9 Mei 1661
| style="text-align:center;"|27 Februari 1712 – 11 Februari 1713
| style="text-align:center;"|Sangat dipengaruhi oleh [[Wali Raja Besar]]-nya Zulfikar Khan.
| style="text-align:center;"|12 Februari 1713 (usia 51)
| style="text-align:center;"|Sangat dipengaruhi oleh [[Wali Raja Besar]]-nya Zulfikar Khan.
|-
| style="text-align:center;"|[[Berkas:Farrukhsiyar of India.jpg|80px]]
| style="text-align:center;"|''Farrukhsiyar''
| style="text-align:center;"|[[Farrukhsiyar|Muin ud-din Muhammad]]
معید الدین محمد
|
| style="text-align:center;"|20 Agustus 1685
| style="text-align:center;"|11 Januari 1713 – 28 Februari 1719
| style="text-align:center;"|29 April 1719<br />(usia 33)
| style="text-align:center;"|Mengeluarkan [[firman (dekrit)|firman]] kepada [[East India Company]] pada 1717 yang memberikan mereka hak dagang bea cukai untuk [[Bengal]], menguatkan pos-pos mereka di pantai timur. Firman atau dekrit tersebut membantu perusahaan British East India mengimpor barang-barang ke Bengal tanpa membayar bea cukai kepada pemerintah.
|-
Baris 154 ⟶ 170:
| style="text-align:center;"|Rafi ud-Darajat
| style="text-align:center;"|[[Rafi ud-Darajat]]
رفیع الدرجات
|
| style="text-align:center;"|30 November 1699
| style="text-align:center;"|28 Februari – 6 Juni 1719
| style="text-align:center;"|9 Juni 1719<br />(usia 19)
| style="text-align:center;"|Kebangkitan [[Syed Bersaudara]] sebagai broker kekuasaan.
|-
Baris 162 ⟶ 180:
| style="text-align:center;"|Shah Jahan II
| style="text-align:center;"|[[Shah Jahan II|Rafi ud-Daulah]]
رفیع الدوله
|
| style="text-align:center;"|Juni 1696
| style="text-align:center;"|6 Juni 1719 – 19 September 1719
Baris 170 ⟶ 190:
| style="text-align:center;"|Muhammad Shah
| style="text-align:center;"|[[Muhammad Shah|Roshan Akhtar Bahadur]]
روشن اختر بہادر
|
| style="text-align:center;"|17 Agustus 1702
| style="text-align:center;"|27 September 1719 – 26 April 1748
| style="text-align:center;"|26 April 1748<br />(usia 45)
| style="text-align:center;"|Memajukan [[Syed Bersaudara]]. Menghadapi perang panjang dengan Maratha, kehilangan [[Deccan]] dan [[Malwa]] dalam prosesnya. Mengalami invasi [[Nader Shah]] dari Persia pada 1739. Ia merupakan kaisar terakhir yang memegang kontrol efektif atas kekaisaran tersebut.
|-
Baris 178 ⟶ 200:
| style="text-align:center;"|Ahmad Shah Bahadur
| style="text-align:center;"|[[Ahmad Shah Bahadur]]
احمد شاہ بہادر
|
| style="text-align:center;"|23 Desember 1725
| style="text-align:center;"|26 April 1748 – 2 Juni 1754
| style="text-align:center;"|1 Januari 1775<br />(usia 49)
| style="text-align:center;"|Pasukan Mughal dikalahkan oleh Maratha di [[Pertempuran Sikandarabad]].
|-
Baris 186 ⟶ 210:
| style="text-align:center;"|Alamgir II
| style="text-align:center;"|[[Alamgir II|Aziz-ud-din]]
عزیز اُلدین
|
| style="text-align:center;"|6 Juni 1699
| style="text-align:center;"|2 Juni 1754 – 29 November 1759
| style="text-align:center;"|29 November 1759<br />(usia 60)
| style="text-align:center;"|Dominasi [[Wali Raja]] [[Ghazi ud-Din Khan Feroze Jung III|Imad-ul-Mulk]].
|-
| style="text-align:center;"|[[Berkas:SinShah fotoJahan III of India.svgjpg|80px]]
| style="text-align:center;"|Shah Jahan III
| style="text-align:center;"|[[Shah Jahan III|Muhi-ul-millat]]
محی اُلملت
|
| style="text-align:center;"|1711
| style="text-align:center;"|10 Desember 1759 – 10 Oktober 1760
Baris 202 ⟶ 230:
| style="text-align:center;"|Shah Alam II
| style="text-align:center;"|[[Shah Alam II|Ali Gauhar]]
علی گوہر
|
| style="text-align:center;"|25 Juni 1728
| style="text-align:center;"|24 Desember 1759 – 19 November 1806
| style="text-align:center;"|19 November 1806<br />(usia 78)
| style="text-align:center;"|Kematian [[Tipu Sultan]] dari [[Mysore]] pada tahun 1799.
|-
Baris 210 ⟶ 240:
| style="text-align:center;"|Akbar Shah II
| style="text-align:center;"|[[Akbar Shah II|Mirza Akbar]]
میرزا اکبر
|
| style="text-align:center;"|22 April 1760
| style="text-align:center;"|19 November 1806 – 28 September 1837
| style="text-align:center;"|28 September 1837<br />(usia 77)
| style="text-align:center;"|Kepala figur utama di bawah perlindungan Inggris.
|-
Baris 218 ⟶ 250:
| style="text-align:center;"|Bahadur Shah II
| style="text-align:center;"|[[Bahadur Shah II|Abu Zafar Sirajuddin Muhammad Bahadur Shah Zafar]]
بو ظفر سراج اُلدین محمد بہادر شاہ ظفر
|
| style="text-align:center;"|24 Oktober 1775
| style="text-align:center;"|28 September 1837 – 14 September 1857
| style="text-align:center;"|7 November 1862<br />(usia 87)
| style="text-align:center;"|Kaisar Mughal terakhir. Digulingkan oleh Inggris dan diasingkan ke [[Myanmar|Burma]] setelah [[Pemberontakan India 1857]].
|}
 
<small>Catatan:Para Kaisar Mughal menerapkan [[poligami]]. Disamping para istri mereka, mereka juga memiliki sejumlah selir di [[harem]] mereka, yang menghasilkan anak-anak. Ini menjadikannya sulit untuk mengidentitfikasi seluruh keturunan dari setiap kaisar.<ref>{{cite book | last = Dalrymple | first = William | title = The Last Mughal | url = https://archive.org/details/lastmughalfallof0000dalr | publisher = Bloomsbury Publishing Plc | location = London | year = 2006 | page = [https://archive.org/details/lastmughalfallof0000dalr/page/44 44] | isbn = 978-1-4088-0092-8 }}</ref></small>
 
== Silsilah keluarga ==
Baris 248 ⟶ 282:
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
* {{loc}} - [https://archive.istoday/20120714040603/lcweb2.loc.gov/frd/cs/intoc.html India] [https://archive.istoday/20121212040543/lcweb2.loc.gov/frd/cs/pktoc.html Pakistan]
 
== Bacaan tambahan ==
Baris 256 ⟶ 290:
* [http://www.aurangzeb.info/ Aurangzeb, as he was according to Mughal Records]
* [http://www.sscnet.ucla.edu/southasia/History/British/BrIndia.html British India]
* [httphttps://web.archive.org/web/20011203181536/http://india_resource.tripod.com/britishedu.htm British Education in India]
 
== Lihat pula ==
* [[Muhammad Khair ud-din Mirza, Khurshid Jah Bahadur|Muhammad Khair ud-din Mirza Khurshid Jah Bahadur]]
* [[Mirza Ghulam Moinuddin Muhammad Javaid Jah Bahadur]]
{{daftarTopik pilihanMughal}}
 
[[Kategori:Kaisar Mughal| ]]
[[Kategori:Daftar kaisar]]
[[Kategori:Daftar penguasa monarki]]
[[Kategori:Sejarah India pada abad pertengahan]]