Dalimend: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abhiseka Nareswara (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Nama Nias|Mendrofa}}
{{Infobox officeholder
| honorific_prefix =
Baris 80 ⟶ 81:
| nickname = |allegiance = {{flag|Indonesia}}
|serviceyears = 1950—1985
|rank = [[Berkas:Pdu_koloneltni_stafPdu koloneltni staf.png|25px]] [[Kolonel]]
|branch = [[Berkas:LambangInsignia TNIof AUthe Indonesian Air Force.pngsvg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
|unit = Korps Material (Mat.)<ref name=":2"/>
| commands =
Baris 103 ⟶ 104:
Dalimend dilahirkan dengan nama Dalihuku Mendröfa pada tanggal 1 Juli 1930 di [[Kota Gunungsitoli|Gunungsitoli]], ibu kota ''[[Afdeling]]'' ([[Kabupaten]]) Nias, sebagai anak sulung dari pasangan Tuhombowo Mendröfa dan Kamisa Mendröfa. Dalimend diadopsi oleh pamannya, Dalikhami Mendrofa, yang merupakan seorang pegawai bea cukai. Dalihuku sempat mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat di Gunungsitoli sebelum mengikuti sang paman yang dipindahtugaskan ke Aceh. Di Aceh, Dalihuku menjadi seorang [[mualaf]] dan mengubah namanya menjadi Dalimend, singkatan nama lahirnya.<ref name=":2">{{Cite web|last=Gulo|first=Turunan|last2=Hulu|first2=Desty|date=17 November 2016|title=Dalimend, Sang Pemimpin Visioner|url=https://suaranusantara.com/2016/11/17/dalimend-sang-pemimpin-visioner/|website=Suara Nusantara|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113102320/https://suaranusantara.com/2016/11/17/dalimend-sang-pemimpin-visioner/|archive-date=2021-11-13|access-date=14 November 2021|dead-url=no}}</ref>
 
Dalimend bersekolah di Sekolah Menengah Pertama [[Kota Langsa|Langsa]] selama merantau di Aceh. Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1945, Dalimend bersama dengan teman-temannya membentuk Pasukan Pelajar di sekolah untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.<ref name=":1">{{Cite book|last=Notodidjojo|first=Soebagijo Ilham|date=1987|url=https://books.google.co.id/books?id=UIgiAAAAMAAJ|title=Perjuangan Pelajar IPI-IPPI|location=Jakarta|publisher=Balai Pustaka|isbn=978-979-407-116-8|pages=96|language=id|url-status=live|access-date=2021-11-19|archive-date=2023-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230322193907/https://books.google.co.id/books?id=UIgiAAAAMAAJ|dead-url=no}}</ref> Pasukan Pelajar tersebut bertransformasi menjadi Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) dan dirinya menjadi pemimpin ikatan tersebut.<ref>{{Cite book|date=1992|url=https://books.google.co.id/books?id=z-lwAAAAMAAJ|title=Kisah Perjuangan Mempertahankan Daerah Modal Republik Indonesia dari Serangan Belanda|publisher=Beuna|pages=1991|language=id|url-status=live|access-date=2021-11-19|archive-date=2023-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230322193907/https://books.google.co.id/books?id=z-lwAAAAMAAJ|dead-url=no}}</ref> Beberapa bulan setelah organisasi IPI dibentuk, Dalimend bersama dengan beberapa anggota IPI memisahkan diri dan membentuk Kepanduan Rakyat Indonesia.<ref name=":1" /> Setelah itu, Dalimend bergabung dengan [[Tentara Pelajar]] Resimen II dan ditempatkan sebagai Komandan Batalyon III.<ref name=":4">{{Cite book|last=Thayeb|first=Syarief|date=1986|url=https://books.google.co.id/books?id=x2EeAAAAMAAJ|title=Pocut Meurah Intan, Srikandi Nasional dari Tanah Rencong|publisher=Tentara Pelajar Resimen II Aceh, Divisi Sumatera 1945-1950|pages=15-19|author-link=Syarief Thayeb|url-status=live|access-date=2021-11-14|archive-date=2023-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230322193844/https://books.google.co.id/books?id=x2EeAAAAMAAJ|dead-url=no}}</ref> Batalyon yang ia pimpin terlibat dalam aksi pelucutan senjata dan perlawanan terhadap tentara Jepang di Langsa.<ref name=":0">{{Cite book|last=Thayeb|first=Syarief|date=1986|url=https://books.google.co.id/books?id=x2EeAAAAMAAJ|title=Pocut Meurah Intan, Srikandi Nasional dari Tanah Rencong|publisher=Tentara Pelajar Resimen II Aceh, Divisi Sumatera 1945-1950|pages=258|author-link=Syarief Thayeb|url-status=live|access-date=2021-11-14|archive-date=2023-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230322193844/https://books.google.co.id/books?id=x2EeAAAAMAAJ|dead-url=no}}</ref>
 
=== Karier militer ===
Baris 129 ⟶ 130:
Kondisi Kota Gunungsitoli sebelum Dalimend memerintah cukup semrawut dan tidak tertata rapi. Bangunan-bangunan yang ada di Gunungsitoli masih beratapkan [[rumbia]] sehingga rawan akan bencana kebakaran. Tata letak Kota Gunungsitoli juga kurang baik karena adanya kios-kios yang kumuh dan tersebar tidak teratur.<ref name=":6" />
 
Dalimend kemudian meminta bantuan finansial dari sejumlah bank pemerintah seperti [[Bank Sumut|Bank Pembangunan Daerah SumatraSumatera Utara]], [[Bank Negara Indonesia]], dan [[Bank Rakyat Indonesia]]. Bank-bank tersebut menawarkan kemudahan pinjaman berupa angsuran ringan bagi warga yang mengganti atap rumahnya dengan atap seng. Masyarakat dari beberapa desa di sekitar Gunungsitoli lalu dikumpulkan dan diberikan penjelasan mengenai penggantian atap rumbia dengan atap seng. Penggantian tersebut dapat berjalan dengan lancar dan pinjaman dari bank-bank pemerintah dapat dilunasi.<ref name=":6" />
 
Dalimend membangun situs-situs pasar seperti Pasar Gomo, Pasar Gudang Garam, dan Pasar Beringin, sebagai tempat relokasi bagi kios-kios pedagang. Menurut Lalaziduhu Mendröfa, Dalimend beberapa kali turun secara langsung menemui para pedagang untuk meyakinkan mereka bahwa relokasi diperlukan untuk membangun kota Gunungsitoli. Relokasi tersebut dapat dilakukan dengan lancar dan kios-kios liar di sekitar kota Gunungsitoli dapat dibongkar.<ref name=":6" />
Baris 135 ⟶ 136:
==== Pembangunan ruas jalan ====
[[File:Kampung Baru street in Gunungsitoli, Sumatera Utara Membangun, p331.jpg|thumb|Pembangunan jalan Kampung Baru di Gunungsitoli yang dilakukan pada masa pemerintahan Dalimend.]]
Sebelum Dalimend memerintah Nias, pemerintah [[Hindia Belanda]] telah membangun jalan sepanjang 367 kilometer di sepanjang Pulau Nias yang menghubungkan ibu kota Nias, Gunungsitoli, dengan ibu kota kecamatan-kecamatan yang ada. Namun, seiring waktu, jalan-jalan yang dibangun menjadi rusak, hingga hanya tersisa 50 &nbsp;km jalan yang dapat dilalui oleh mobil pada tahun 1966. Kerusakan jalan ini berdampak pada kesulitan masyarakat desa di Nias untuk memasarkan barang dagangan mereka dan kenaikan harga bahan pangan. Akibatnya, masyarakat desa di Nias lebih memilih untuk memperdagangkan [[minyak nilam]] yang didapat dari tanaman [[nilam]] karena jauh lebih ringan dan nilai jualnya yang lebih tinggi.<ref>{{Cite news|title=Nasib Mereka Berjalan Kaki|url=https://niasonline.net/2010/09/01/nasib-mereka-berjalan-kaki/|work=Tempo|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113100200/https://niasonline.net/2010/09/01/nasib-mereka-berjalan-kaki/|archive-date=2021-11-13|access-date=14 November 2021|dead-url=no}}</ref>
 
Pada tahun pertama masa pemerintahannya, Dalimend awalnya merencanakan pembangunan ruas jalan baru dari Kota Gunungsitoli menuju ke [[Kecamatan Teluk Dalam]] sepanjang 108 kilometer, yang dianggapnya penting sebagai akses masuk wisatawan. Kendati demikian, rencana tersebut dibatalkan karena perbaikan jembatan-jembatan yang berada di antara kedua wilayah tersebut membutuhkan biaya yang besar sekali. Dalimend kemudian memilih untuk membuka ruas jalan dari Kabupaten Nias Tengah dan Nias Barat menuju ke Kecamatan Teluk Dalam. Meskipun jalan tersebut jauh lebih panjang dibandingkan dengan ruas jalan Gunungsitoli-Teluk Dalam, jumlah jembatan yang perlu diperbaiki lebih sedikit sehingga biaya yang dibutuhkan lebih sedikit. Dalimend juga membangun ruas-ruas jalan kecil lainnya seperti ruas jalan Gunungsitoli-[[Lahewa, Nias Utara|Lahewa]], [[Lolowau, Nias Selatan|Lölöwa’u]]-[[Sirombu, Nias Barat|Sirombu]], dan Gunungsitoli-[[Alasa, Nias Utara|Alasa]]. Pembangunan dan rehabilitasi ruas jalan yang dilakukan oleh Dalimend membuka isolasi dan memodernisasi kehidupan masyarakat di Nias.<ref name=":6" />
Baris 149 ⟶ 150:
 
=== Inspektur Operasi Tertib ===
Setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai bupati, Dalimend ditempatkan sebagai Inspektur Operasi Tertib—operasi yang dilakukan untuk memberantas pungutan liar di lingkungan pemerintahan<ref>{{Cite book|last=Febari|first=Rizki|date=2015|url=https://books.google.co.id/books?id=dBpJDAAAQBAJ&pg=PA116|title=Politik Pemberantasan Korupsi|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-969-8|pages=116|language=id|url-status=live|access-date=2021-11-20|archive-date=2023-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230322193917/https://books.google.co.id/books?id=dBpJDAAAQBAJ&pg=PA116|dead-url=no}}</ref>—di beberapa instansi pemerintahan. Dalimend ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan Operasi Tertib di pemerintahan daerah [[Timor Timur|Provinsi Timor Timur]] hingga tahun 1983. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan bertugas di Departemen Kehakiman dari tahun 1983 hingga 1985 dan Departemen Tenaga Kerja dari tahun 1985 hingga 1988.<ref name=":0" />
 
== Pensiun dan wafat ==
Setelah pensiun, Dalimend bersama dengan sejumlah tokoh Tentara Pelajar Aceh mendirikan Yayasan Tentara Pelajar Aceh. Dalimend duduk di dalam kepengurusan organisasi tersebut sebagai anggota badan pendiri dan pembantu umum badan pengurus. Selain itu, ia juga aktif di kepengurusan Persatuan Eks Tentara Pelajar Resimen II Aceh Divisi Sumatra dalam bidang pengerahan tenaga.<ref name=":4" /> Dengan keterlibatannya dalam [[Revolusi Nasional Indonesia]], Dalimend juga memperoleh kehormatan untuk ditetapkan sebagai anggota veteran pejuang kemerdekaan golongan A.<ref name=":0" />
 
Dalimend wafat di rumahnya yang terletak di Jalan Cipinang Bundar, Jakarta Timur, pada pukul 21.30 tanggal 5 Juli 2010. Jenazahnya kemudian dibawa ke masjid untuk disalatkan dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]].<ref>{{Cite web|title=Daftar Makam Tahun 2010-2012|url=http://pahlawancenter.com/daftar-makam-provinsi/jakarta/tmpn-utama-kalibata/daftar-makam-tahun-2010-2012/|website=Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial|archive-url=https://web.archive.org/web/20140516143130/http://pahlawancenter.com/daftar-makam-provinsi/jakarta/tmpn-utama-kalibata/daftar-makam-tahun-2010-2012/|archive-date=2014-05-16|access-date=7 Januari 2022|quote=76. H. Dalimend, L, W-743, 04-07-2010, Kolenel [sic] Mat Purn, Denmabesau|dead-url=no}}</ref> Tujuh tahun setelah ia wafat, Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias Indonesia mengusulkan agar Bandar Udara Binaka yang dibangun pada zamannya diganti namanya menjadi Bandar Udara Dalimend.<ref name=":5" /> Gagasan ini didukung oleh sejumlah tokoh masyarakat Nias, seperti mantan [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih|Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih]] [[Christian Zebua]] dan pejabat Kementerian Pertahanan Enuar Mendrofa. Namun, gagasan ini juga ditentang oleh hakim Kasianus Telaumbanua. Alih-alih menggunakan nama Dalimend, Telaumbanua mengusulkan agar nama bandar udara tersebut diubah menjadi nama objek wisata di Nias.<ref name=":5">{{Cite news|date=22 Maret 2017|title=Nama Bandara Binaka Diusulkan jadi Bandara Dalimend|url=https://nawacitapost.com/news/2017/03/22/nama-bandara-binaka-diusulkan-jadi-bandara-dalimend/|work=Nawacita Post|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113103321/https://nawacitapost.com/news/2017/03/22/nama-bandara-binaka-diusulkan-jadi-bandara-dalimend/|archive-date=2021-11-13|access-date=14 November 2021|dead-url=no}}</ref> Hingga tahun 2022, nama bandara Binaka belum mengalami perubahan.<ref>{{Cite news|date=12 Januari 2022|title=Bandara Taufik Kiemas Pesisir Barat kembali beroperasi|url=https://www.antaranews.com/berita/2639589/bandara-taufik-kiemas-pesisir-barat-kembali-beroperasi|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=14 Januari 2022|last=Saputra|first=Agus Wira Sukarta/Emir Fajar|editor-last=Yuliastuti|editor-first=Nusarina|archive-date=2022-06-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220620170512/https://www.antaranews.com/berita/2639589/bandara-taufik-kiemas-pesisir-barat-kembali-beroperasi|dead-url=no}}</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==
Baris 179 ⟶ 180:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
{{Artikel pilihan}}
 
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
Baris 186 ⟶ 188:
[[Kategori:Tokoh Nias]]
[[Kategori:Marga Mendrofa]]
[[Kategori:Tokoh SumatraSumatera Utara]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama ke Islam]]