Darwin, Wilayah Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Iklim: pembersihan kosmetika dasar
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 4 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
Baris 26:
| est = 1869
| area = 3163.8
| area_footnotes = <ref name="ABSGCCSAProf">{{cite web|title=2011 Census Community Profiles: Greater Darwin|url=http://www.censusdata.abs.gov.au/census_services/getproduct/census/2011/communityprofile/7GDAR|website=ABS Census|publisher=[[Australian Bureau of Statistics]]|access-date=15 September 2016|archive-date=2018-04-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20180403120247/http://www.censusdata.abs.gov.au/census_services/getproduct/census/2011/communityprofile/7GDAR|dead-url=yes}}</ref> (2011 urban)
| timezone = ACST
| utc = +9:30
Baris 53:
Populasi kota Darwin berubah secara signifikan sejak [[Perang Dunia II]] berakhir. Seperti kota-kota lainnya di [[Australia]], Darwin mengalami arus masuknya para imigran dari [[Eropa]], terutama imigran dari [[Italia]] dan [[Yunani]] pada tahun 1950-an dan tahun 1960-an. Selain itu, Darwin pun menerima gelombang imigran berikutnya yang kebanyakan berasal dari [[Belanda]], [[Jerman]], dan berbagai negara lainnya.<ref>{{cite news|url=http://www.abs.gov.au/AUSSTATS/[email protected]/DetailsPage/3105.0.65.0012006?OpenDocument|title=Darwin Significant Migration Groups|author=Australian Bureau of Statistics|access-date=26 Maret 2008|author-link=Australian Bureau of Statistics}}</ref> Sebagian besar jumlah persentase imigran yang datang ke Darwin pada 20 tahun belakangan berasal dari negara-negara [[Asia]], meliputi orang-orang [[Timor Leste]].
 
Berdasarkan sensus tahun 2016, berikut merupakan persentase penduduk Darwin berdasarkan latar belakang keturunannya:<ref name="quickstats.censusdata.abs.gov.au">{{cite web|url=https://quickstats.censusdata.abs.gov.au/census_services/getproduct/census/2016/communityprofile/7GDAR?opendocument|title=2016 Census Community Profiles: Greater Darwin|website=quickstats.censusdata.abs.gov.au|access-date=2021-08-23|archive-date=2021-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20210817204119/https://quickstats.censusdata.abs.gov.au/census_services/getproduct/census/2016/communityprofile/7GDAR?opendocument|dead-url=yes}}</ref><ref name="censusdata.abs.gov.au">{{cite web|url=http://www.censusdata.abs.gov.au/CensusOutput/copsub2016.NSF/All%20docs%20by%20catNo/2016~Community%20Profile~7GDAR/$File/GCP_7GDAR.zip?OpenElement |title=Data |year=2016 |website=censusdata.abs.gov.au |access-date=14 September 2019}}</ref>
<div float="left">{{col-begin|width=auto}}
{{col-1-of-2}}
Baris 73:
{{col-end}}
 
Pada sensus 2016, ditemukan bahwa 58% warga Darwin menggunakan [[bahasa Inggris]] saja sebagai bahasa sehari-hari di rumah. Selain bahasa Inggris, berikut beberapa bahasa yang digunakan masyarakat Darwin dalam kesehariannya:<ref>{{Cite web|title=Language spoken at home {{!}} City of Darwin {{!}} Community profile|url=https://profile.id.com.au/darwin/language|access-date=2020-12-09|website=profile.id.com.au|archive-date=2022-12-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20221208192240/https://profile.id.com.au/darwin/language|dead-url=yes}}</ref>
<div float="left">{{col-begin|width=auto}}
{{col-1-of-2}}
Baris 128:
Suhu udara ekstrem yang pernah tercatat di stasiun cuaca Bandara Internasional Darwin mencatat rekor suhu udara tertinggi yaitu 38,9&nbsp;°C yang bertepatan dengan "''build-up season''" yaitu pada tanggal 18 Oktober 1982 dan rekor suhu udara terendah yaitu 10,4&nbsp;°C pada tanggal 29 Juli 1942.<ref name="DarwinAirportAWS"/>
 
Musim penghujan di Darwin biasanya diasosiasikan dengan [[siklon tropis]] dan angin monsun basah.<ref>{{cite web | title = Information about Darwin | publisher = Charles Darwin University | url = http://www.cdu.edu.au/studyabroad/services.html#climate | access-date = 15 Juli 2008 | archive-url = https://web.archive.org/web/20080724032835/http://www.cdu.edu.au/studyabroad/services.html#climate | archive-date = 24 Juli 2008 | url-status = dead }}</ref> Seperti sebagian besar wilayah selatan Indonesia, sebagian besar curah hujan di wilayah Darwin terjadi pada periode Desember hingga Maret, Di musim penghujan, tingkat kelembapan rata-rata di Darwin dapat mencapai angka 70% di bulan terbasah.<ref name="DarwinAirportAWS"/> Meskipun tidak setiap hari hujan di saat musim penghujan, cuaca berawan hingga berawan tebal merupakan hal yang umum terjadi selama musim penghujan. Bulan Januari adalah bulan dengan cuaca paling berawan, karena rerata penyinaran matahari yang kurang dari 6 jam. Curah hujan harian tertinggi di wilayah Darwin berdasarkan data Biro Meteorologi Australia adalah ±367&nbsp;mm per hari pada tanggal 16 Februari 2011 yang disebabkan oleh terjangan Siklon Carlos.<ref>{{cite web | title = Cyclone Carlos bears down on Darwin | publisher = Weatherzone | url = http://www.weatherzone.com.au/news/cyclone-carlos-bears-down-on-darwin/16392 | access-date = 16 Februari 2011 | archive-date = 2011-02-19 | archive-url = https://web.archive.org/web/20110219015325/http://www.weatherzone.com.au/news/cyclone-carlos-bears-down-on-darwin/16392 | dead-url = yes }}</ref> Bulan Februari 2011 juga merupakan bulan terbasah kota Darwin dengan jumlah curah hujan bulanan adalah 1.110,2&nbsp;mm per bulan.<ref name="DarwinAirportAWS"/>
 
Bulan terpanas di wilayah Darwin adalah bulan Oktober dan November yang merupakan bulan-bulan menuju puncak musim penghujan. [[Indeks panas]] di bulan-bulan ini kadang dapat mencapai 45&nbsp;°C, meskipun suhu udara yang sebenarnya hanya 35&nbsp;°C, hal tersebut disebabkan oleh tingkat kelembapan yang juga tinggi mengakibat suhu udara terasa lebih panas daripada nilai aslinya. Oleh karena musim kemaraunya yang kering dan panjang, kota Darwin memiliki rata-rata jam penyinaran matahari tertinggi kedua di Australia setelah [[Perth]], yakni 8,6 jam dengan periode penyinaran matahari paling banyak terjadi antara bulan April hingga November. Pada pertengahan Oktober dan pertengahan Februari, matahari melintas tepat di atas wilayah kota Darwin.<ref>{{cite web|url=http://www.science.org.au/nova/005/005act02.htm|title=Direct solar energy|publisher=Australian Academy of Science|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20120629223440/http://science.org.au/nova/005/005act02.htm|archive-date=29 Juni 2012}}</ref>